Anda di halaman 1dari 4

DBD

No. 180/..../SOP/B/
Dokume : II.02.1/TUBABA/
SOP n 2019
No.
: 00
Revisi
Tanggal
: 22 Januari 2019
Terbit
Halaman : 1/3
UPTD
PUSKESMAS SRI MARLENI, S.ST, M.Kes
NON RAWAT NIP.197005051990122002
INAP
MARGODADI
1. Pengertian Demam berdarah dengue adalah penyakit yang terutama terdapat pada
anak remaja atau orang dewasa, dengan tanda-tanda klinis demam, nyeri
otot atau nyeri sendi yang disertai dengan leokopenia, nyeri pada
pergerakan bola mata, trombositopenia ringan dan bintik-bintik
pendarahan (petekie) spontan.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah memberikan asuhan
keperawatan kepada klien demam berdarah dengue secara komprehensif.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD PUSKESMAS NON RAWAT INAP
MARGODADI
Nomor : 180/030/II.02.1/TUBABA/2019 Tentang Kebijakan Pelayanan
Klinis pada UPTD PUSKESMAS NON RAWAT INAP MARGODADI
4. Referensi Permenkes No.5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter
di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
5. Prosedur/ A. Alat dan Bahan :
Langkah-langkah 1. Tensi meter
2. Stetoskop
3. Thermometer
B. Langkah-langkah
1. Petugas menyapa Pasien/ Keluarga pasien
2. Petugas melakukan anamnesa
a. Menanyakan apakah ada panas, berapa lama dan bagaimana
pola panas.
b. Menanyakan apakah keluhan nyeri kepala, nyeri retroorbbital,
mialgia/atralgia.
c. Menanyakan apakah ada ruam, gusi berdarah, mimisan, nyeri
perut, mual/muntah, hematemesis dan dapat juga melena.
d. Menanyakan apakah ada riwayat kontak dengan pasien
demam berdarah dengue.
3. Pemeriksaan klinis
a. Tanda patognomonik untuk demam dengue:
- Suhu > 37,5°C
- Ptekie, ekimosis, purpura
- Perdarahan mukosa
- Rumple leed test (+)
b. Tanda patognomosis untuk demam berdarah dengue:
- Suhu > 37,5°C
- Ptekie, ekimosis, purpura
- Perdarahan mukosa
- Rumple leed test (+)
- Hepatomegali
- Splenomegali
- Untuk mengetahui kebocoran plasma, diperiksa tanda-
tanda efusi pleura dan asites
- Hematemesis atau melena
4. Pemeriksaan penunjang
Melakukan pengambilan sample darah untuk pemeriksaan darah
rutin dengan hasil leukopenia, peningkatan hematokrit diatas 20%
dibandingkan standard sesuai usia dan jenis kelamin atau menurun
dibandingkan nilai hematokrit sebelumnya > 20% setelah
pemberian terapi cairan, trombositopenia (trombosit <100.000/ml)
5. petugas menegakan diagnosa
6. Petugas memberikan terapi
a. Anjuran banyak minum dapat berupa oralit atau jus buah, air
tajin, air sirup, susu, untuk mengganti cairan yang hilang
akibat kebocoran plasma, demam, muntah/diare.
b. Berikan parasetamol bila demam. Jangan berikan asetosal
atau ibuprofen karena obat-obatan ini dapat merangsang
terjadinya perdarahan.
c. Berikan infus
Kriteria rawat inap
- Ada kedaruratan:
- Syok
- Muntahterusmenerus
- Kejang
- Kesadaranturun
- Muntah darah
- Berak hitam
- Hematokrit cenderung meningkat setelah 2 kali
pemeriksaan berturut-turut
- Hemokonsentrasi (Htmeningkat = 20%

Berikan hanya larutan isotonik seperti Ringer laktat/asetat


Kebutuhan cairan parenteral
- Berat badan < 15 kg : 7 ml/kgBB/jam
- Berat badan 15-40 kg : 5 ml/kgBB/jam
- Berat badan > 40 kg : 3 ml/kgBB/jam

7. Petugas merujuk pasien


6. Diagram Alir
Melakukan anamnesis

Pemeriksaan
Klinis
vital

Pemeriksaan
penunjang

Menegakan diagnosa

Memberikan terapi

7. Hal-hal yang Keadaan umum pasien


perlu
diperhatikan
8. Unit terkait 1. Pelayanan umum
2. Pelayanan Lansia
3. Ruang Tindakan

9. Dokumen terkait Rekam Medis

10. Rekaman No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan


historis
perubahan

Anda mungkin juga menyukai