Anda di halaman 1dari 4

LAYANAN KLINIS

DISPEPSIA (K30)
No. :
S Dokumen
O No. Revisi :
P Tgl. Terbit : 2019
Halaman : 1/
UPT Puskesmas Lukman Hakim, SKM
Long Iram NIP. 196706091988031013

1. Pengertian Layanan klinis yang memuat informasi langkah penanganan medis


pada pasien dengan penyakit dispepsia.
2. Tujuan Sebagai acuan layanan klinis dispepsia.
3. Kebijakan Sesuai SK Kepala UPT Puskesmas Long Iram Tentang
4. Referensi KMK RI Nomor HK.02.02/MENKES/514/2015 Tentang Panduan Praktik
Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. Prosedur 1. Alat :
a. Timbangan berat badan
b. Pengukur tinggi badan
c. Sphygmomanometer
d. Thermometer
e. Stetoskop
2. Bahan : -
6. Langkah- a. Perawat/bidan melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik
Langkah tanda vital dan antoprometri
b. Dokter melakukan identifikasi pasien dan anamnesis kepada
pasien
Keluhan yang sering muncul : rasa nyeri dan panas seperti
terbakar pada perut bagian atas. Keluhan mereda atau
memburuk bila diikuti dengan makan, mual, muntah, dan
kembung.
Faktor Risiko : pola makan yang tidak baik, waktu makan
terlambat, jenis makanan pedas, porsi makan yang besar, sering
minum kopi atau teh, infeksi bakteri atau parasite, pengunaan
obat analgetik dan steroid, usia lanjut, alkoholisme, stress,
penyakit lainnya seperti refluks empedu, penyakit autoimun,
HIV/AIDS, Chron disease
c. Dokter melakukan pemeriksaan fisik yang diperlukan terhadap
pasien
Tanda Patognomonis : nyeri tekan epigastrium dan bising usus
meningkat, pada proses inflamasi berat dapat ditemukan
perdarahan saluran cerna berupa hematemesis dan melena,
biasanya pada pasien dengan kondisi kronis, konjungtiva tampak
anemis.

Pemeriksaan penunjang : Darah rutin apabila pasien anemis.

d. Dokter mempertimbangkan diagnosis banding dan komplikasi


dari penyakit tersebut. Antara lain : Kolesistitis, kolelitiasis, Chron
disease, kanker lambung, gastroenteritis, limfoma, ulkus
peptikum, sarkoidosis, GERD.
Komplikasi : pendarahan saluran cerna bagian atas, ulkus
peptikum, perforasi lambung, anemia.

e. Dokter memberikan terapi berupa :


Non-medikamentosa :
KIE menghindari pemicu terjadinya keluhan, antara lain dengan
makan tepat waktu, makan sering dengan porsi kecil dan hindari
makanan yang meningkatkan asam lambung atau perut
kembung seperti kopi, teh, makanan pedas dan kol.

Medikamentosa
H2 Blocker : Ranitidin 2x150mg/hari, Antacida Doen 3x 500-
1000mg/hari, Omeprazole 1 x 20 mg

Kriteria rujukan :
Bila 5 hari pengobatan belum ada perbaikan
Terjadi komplikasi
Terdapat alarm symptoms, yaitu penurunan berat badan,
anemia, perdarahan saluran cerna yang ditandai dengan
melena, muntah yang persisten, disfagia, teraba massa di area
perut.
f. Dokter merujuk internal ke klinik sanitasi
Petugas klinik sanitasi mengedukasi untuk kebersihan diri dan
kebersihan lingkungan
g. Pasien dipersilahkan ke Apotik
Petugas Apotik menjelaskan prosedur penggunaan obat yang
diresepkan.
7. Bagan Alir
Identifikasi Anamnesa, dan Anamnesa, dan
pasien pemeriksaan fisik pemeriksaan fisik,
oleh perawat terapi oleh dokter

Rujuk internal ke klinik


Pasien sanitasi
dipersilahkan
ke Apotik

8. Unit Terkait Pelayanan Kesehatan Perorangan


9. Dokumen terkait Rekam Medik

10. Rekaman Historis Perubahan


Tgl.
No Yang di ubah Isi Perubahan
MulaiDiberlakukan
KEPATUHAN TERHADAP SOP LAYANAN KLINIS INFLUENZA
No. Kode :
Terbitan :
DAFTAR No. Revisi :
TILIK Tgl. :
UPT MulaiBerlaku
PUSKESMAS Halaman :1
LONG IRAM

N Tidak
Langkah Kegiatan Ya Tidak
o Berlaku
1 Apakah
2 Apakah

3 Apakah
4 Apakah
5 Apakah
6 Apakah
7 Apakah
8 Apakah
9 Apakah
10 Apakah
11 Apakah
12 Apakah

13 Apakah
14 Apakah

15 Apakah
16 Apakah
Long Iram,……………………..
Pelaksana / Auditor

(……………………..)

Anda mungkin juga menyukai