Anda di halaman 1dari 5

MALARIA

Nomor : C-VII/158/2019
Terbit ke :1
DINAS KESEHATAN SOP No.Revisi : 00
KABUPATEN UPTD PUSKESMAS
Tgl Dibelakukan : 20 April 2019
HALMAHERA LELEI
SELATAN Halaman :1/3

ttd
DITETAPKAN OLEH
KEPALA UPTD
PUSKESMAS LELEI Fahrudin U Sabtu,SKM
NIP. 198403122010011004

1. Definisi Penanganan malaria adalah langkah-langkah yang di lakukan dalam melakukan


penatalaksanaan kasus malaria.
Malaria adalah penyakit infeksi akut maupun kronis yang di sebabkan oleh
parasit Plasmodium yang menyerang eritrosit dan di tandai dengan di
temukannya bentuk aksesual dalam darah, dengan gejala demam, menggigil,
dan pembesaran limpa.
2. Tujuan Sebagai acuan bagi petugas di dalam penatalaksanaan kasus malaria di UPTD
puskesmas laiwui.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Lelei Nomor : 188.4/004/2019 tentang jenis-jenis
pelayanan
4. Referensi 1. Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid 1, Hal 421-425.
2. PMK no 5 tahun2014 tentang panduan praktik klinis bagi dokter di Faslitas
pelayanan kesehatan primer
3. Prosedur penanganan malaria oleh subdit malaria-Dt PPBB Ditjen PPdPL,
2010
4. Kementerian Kesehatan RI (2007). Pedoman Pengobatan Dasar Di
Puskesmas
5. Prosedur 1. Perawat/bidan memanggil pasien sesuai nomor urut.
2. Perawat/bidan menulis identitas pasien di buku register
3. Pearawat/bidan menanyakan riwayat sakit malaria sebelumnya.
4. Perawat/bidan melakukan anamnesa pada pasien apakah pasien
mengeluhkan demam terutama malam hari, nyeri kepala, nyeri otot,
anoreksia, mual, muntah, obstipasi atau diare.
5. Perawat/bidan melakukan pemeriksaan tekanan darah
6. Perawat/bidan melakukan pemeriksaan nadi
7. Perawat/bidan melakukan pemeriksaan suhu
8. Perawat/bidan melakukan pemeriksaan fisik apakah terdapat pembesaran
hati, pembesaran limpa, anemia.
9. Perawat/bidan menyerahkan surat permintaan kepada pasien untuk
selanjutnya pasien ke laboratorium
10. Perawat/bidan menerima hasil laboratorium dari pasien
11. P Perawat/bidan membaca hasil laboratorium dan menegakan diagnose
berdasarkan hasil lab untuk menilai jenis plasmodium dan anamnesis.
12. Perawat/bidan memberikan resep untuk pengobatan malaria:
a. Malaria falcifarum
 Lin I: artesunate + Amodiagun dosis tunggal selama 3
hari+primakuin pada hari I
Artesunate : 4 mg/kgbb/hari
Amodiaquin : 10mg/kgbb/hari
Primakuin :0,75mg/kgbb/hari
-primakuin tidak boleh diberikan pada ibu hamil bayi<1 tahun dan
penderita G6PD.
 Lin II :kina terasiklin/doksisiklinselama 7 hari+ primakuin pada hari
I
Kina :10 mg/kgbb/kali(3x sehri) selama 7hari
Doksisiklin dewasa :
Doksisiklin (8-14 tahun):
Tetrasiklin
primakuin
b. Malaria vivax
c. Malaria mix
13. Petugas mengedukasi pasien untuk istirahat total minimal 4 hari bebas
demam, dan diet makanan halus dimulai dar bubur saring, bubur kasar dan
akhirnya nasi sesuai tingkat kesembuhan. Pasien juga diminta menghindari
makanan yang asam dan pedas serta rendah serat.
14. Petugas menyerahkan resep kepada pasien.
15. Petugas merujuk pasien ke IGD bila ditemukan tanda-tanda kegawatan
seperti ileus obstruktif atau perforasi usus.
16. Petugas menulis hasil pemeriksaan fisik, laboratorium,diagnose dan terapi
kedalam rekam medic pasien.
17. Petugas menandatangani rekam medic
18. Petugas menulis diagnose ke buku rgister rawat jalan.

6. Diagram Alur
melakukan anamnesa melakukan pemeriksaan fisik
memanggil pasien
pada pasien tentang meliput TD, nadi, ekstremitas
sesuai nomor urut
trias klasik DM dan atas dan bawah
keluhan lain

Menerima hasil Pasien ke laboratorium membuat rujukan pasien


laboratorium dari untuk pemeriksaan gula untuk pemeriksaan gula
pasien darah darah

Petugas menegakkan Petugas mengedukasi menyerahkan resep


diagnosa berdasarkan kepada pasien
anamnesa dan hasil pasien dan menulis
menulis hasil
laboratorium resep ke
menulis diagnose pemeriksaan fisik,
buku rgister rawat laboratorium,diagnose
jalan. dan terapi kedalam
rekam medic pasien
7. Dokumen Terkait Catatan medik, blanko rujukan, buku register, blanko resep
8. Distribusi Poli pelayanan, laboratorium, apotik

9. Rekaman historis perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan
DISAHKANOLEH
DEMAM TIFOID (0102) KEPALA UPTD
PUSKESMAS
No Kode : : C-VII/158/2019 LELEI

Terbitan : 1
DAFTAR No. Revisi : 00
UPTD PUSKESMAS TILIK Tgl. Mulai : 20 April 2019

LELEI Berlaku : 20 April 2019


Fahrudin U Sabtu,SKM
Halaman : 2 halaman NIP. 198403122010011004

Langkah Kegiatan Ya Tidak Tidak Berlaku


No
1 Apakah
Petugas memanggil pasies sesuai nomor urut.
2 Apakah
Petugas menulis identitas pasien di buku register
4 Apakah
Petugas melakukan anamnesa pada pasien
apakah pasien mengeluhkan demam terutama
malam hari, nyeri kepala, nyeri otot, anoreksia,
mual, muntah, obstipasi atau diare
5 Apakah Petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah
6 Apakah Petugas melakukan pemeriksaan nadi
6 Apakah Petugas melakukan pemeriksaan suhu
7 Apakah Petugas melakukan pemeriksaan fisik apakah
terdapat lidah kotor, pembesaran hati,
pembesaran limpa.
8 Apakah Bila diperlukan petugas membuat permintaan
pemeriksaan darah rutin atau Widal ke
laboratorium.
9 Apakah Petugas menyerahkan surat permintaan kepada
pasien untuk selanjutnya pasien ke laboratorium
10 Apakah Petugas menerima hasil laboratorium dari pasien
11 Apakah Petugas membaca hasil laboratorium dan
menegakan diagnose berdasarkan hasil lab dan
anamnesis, hasil uji Widal tunggal dengan titer
antibodi O 1 : 320 atau titer antibodi H 1 : 640
menyokong diagnosis demam tifoid pada
pasien dengan gambaran klinis khas.
12 Apakah Petugas memberikan resep untuk pengobatan
demam Tifoid:
12.1Antibiotik : Kloramfenikol dosis 4 x 250
mg dilanjutkan 4 x 500 mg hari kedua
dlanjutkan sampai dua hari bebas demam
atau Amoksisilin dosis 50-150 mg/kgBB
selama dua minggu atau Kotrimoksazol 2 x
2 tablet selama 2 minggu atau Seftriakson 4
gr/hari selama 3 hari.
12.2 Antipiretik : PCT 3 x 500 mg bila demam
12.3 Anti mual / muntah : Antacid 3 x 1 tablet
dan vitamin B 6
13 Apakah Petugas mengedukasi pasien untuk istirahat
total minimal 7 hari bebas demam, dan diet
makanan halus dimulai dar bubur saring, bubur
kasar dan akhirnya nasi sesuai tingkat
kesembuhan. Pasien juga diminta menghindari
makanan yang asam dan pedas serta rendah
serat.
14 Apakah
Petugas menyerahkan resep kepada pasien
15 Apakah
Petugas merujuk pasien ke IGD bila ditemukan
tanda-tanda kegawatan seperti ileus obstruktif
atau perforasi usus.
15 Apakah
Petugas menulis hasil pemeriksaan fisik,
laboratorium,diagnose dan terapi kedalam
rekam medic pasien
16 Apakah
Petugas menandatangani rekam medic
17 Apakah
Petugas menulis diagnose ke buku rgister rawat
jalan.

CR: …………………………………………%.

………………………………
Pelaksana/ Auditor

(………………………………)

Anda mungkin juga menyukai