Anda di halaman 1dari 4

HIPERTENSI

No.
: /SOP/PKM-MRK/I/2023
Dokumen

No. Revisi :
SOP
Tanggal
: 19 Januari 2023
Terbit

Halaman : 1/4

Dr. Jajang Badrujaman


UPT PUSKESMAS
NIP. 19901005 201903 1
MAROKO
009

1 Pengertian Diabetes melitus adalah keadaan hiperglikemia kronik


disertai berbagai kelainan metabolik akibat gangguan
hormonal, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik
pada mata, saraf, ginjal dan pembuluh darah

2 Tujuan Sebagai pedoman petugas Agar petugas dapat menegakkan


diagnosis diabetes melitus (DM) dan melakukan pengobatan
dan penyuluhan untuk pencegahan diabetes melitus

3 Kebijakan Surat keputusan kepala UPT Puskesmas Maroko Nomor:


071/SK/PKM-MRK/I/2023 Tentang Jenis-Jenis Pelayanan
Klinis di UPT Puskesmas Maroko

4 Referensi Pedomam Pengobatan Dasar di Puskesmas Tahun 2002 Hal


26-27, Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid 1, FKUI

5 Prosedur / 1. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut.


Langkah – 2. Petugas menulis identitas pasien di buku register
langkah 3. Petugas melakukan anamnesa pada pasien apakah
pasien mengeluhkan gejala klasik DM yang berupa
poliuria (sering kencing), polidipsi (sering haus) dan
polifagi (serng lapar).
4. Petugas menanyakan pada pasien apakah terdapat
keluhan lain seperti berat badan turun tanpa penyebab
yang jelas, kesemutan, gatal, mata kabur, impotensi
pada pria, pruritus vulva pada wanita, serta adakah luka
yang tidak kunjung sembuh.
5. Petugas melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital.
6. Petugas melakukan pemeriksaan fisik termasuk
ekstremitas atas dan bawah termasuk jari.
7. Bila diperlukan petugas membuat permintaan
pemeriksaan gula darah atau urin ke laboratorium.
8. Petugas menyerahkan surat permintaan kepada pasien
untuk selanjutnya pasien ke laboratorium
9. Petugas menerima hasil laboratorium dari pasien
10. Petugas membaca hasil laboratorium dan menegakan
diagnose berdasarkan hasil lab dan anamnesis, yaitu:
a. Gejala klasik DM +Glukosa darah sewatu ≥ 200
mg/dl (darah kapiler)
b. Gejala klasik DM +Glukosa darah puasa ≥ 100
mg/dl (darah kapiler)
c. Tanpa gejala kasik DM + kadar GDS ≥ 200 mg/dl
atau GDP ulang ≥ 100 mg/dl (darah kapiler)
11. Petugas memberikan penatalaksanaan awal DM berupa
terapi gizi medis (TGM) dan latihan jasmani selama 2 –
4 minggu. Apabila kadar gula darah belum mencapai
sasaran dilakukan intervensi farmakologi dengan obat
hipoglikemik oral (OHO) dan atau suntikan insulin.

Obat hipoglikemik oral (OHO) dimulai dengan dosis


kecil dan ditingkatkan secara bertahap sesuai respons
kadar glukosa darah, dapat diberikan sampai dosis
hampir maksimal.

a. Golongan Biguanid: Metformin, dosis awal 500 mg


dosis maksimal 2500 mg diberikan 1-3 kali/hari
b. Golongan Sulfonilurea: Glibenklamid dosis awal 2.5
mg dosis maksimal 15 mg/hr diberikan 15 – 30
menit sebelum mkan, 1-2 kali/hari.
c. Golongan Inhibitor α glukosidase: Acarbose dosis
awal 50 mg dosis maksimal 300 mg diberikan 1-3
kali/hari.
12. Petugas mengedukasi pasien tentang penyakit DM,
perlunya pengendalian dan pemantauan gula darah,
penyulit DM dan resikonya serta bagaimana mengatasi
sementara keadaan gawat darurat akibat DM (rasa sakit
dan hipoglikemia).
13. Petugas mengedukasi pasien tentang terapi gizi medis
(TGM) makanan yang seimbang sesuai dengan
kebutuhan kalori dan zat gizi masing-masing individu.
Pentingnya keteraturan makan dalam hal jadwal makan,
jenis dan jumlah makanan.
14. Petugas menulis resep dan menyerahkan resep kepada
pasien
15. Petugas menulis hasil pemeriksaan fisik, laboratorium,
diagnose dan terapi kedalam rekam medic pasien

2/4
6 Bagan Alir
Panggil Tulis identitas pasien
pasien

Petugas menanyakan pada Petugas melakukan


pasien apakah terdapat anamnesa pada pasien
keluhan lain seperti berat apakah pasien mengeluhkan
badan turun tanpa penyebab gejala klasik DM
yang jelas, kesemutan, gatal,
mata kabur, luka yang tidak
kunjung sembuh.

melakukan pemeriksaan pemeriksaan fisik termasuk


tanda-tanda vital ekstremitas atas dan bawah
termasuk jari

menyerahkan surat membuat permintaan


permintaan kepada pasien pemeriksaan gula darah
atau urin ke laboratorium.
untuk selanjutnya pasien ke
laboratorium

membaca hasil
laboratorium dan
menerima hasil laboratorium menegakan diagnose
dari pasien berdasarkan hasil lab
dan anamnesis

Petugas memberikan
Petugas mengedukasi pasien
penatalaksanaan awal DM
tentang penyakit DM,
berupa terapi gizi medis
perlunya pengendalian dan
(TGM) dan latihan jasmani
pemantauan gula darah
selama 2 – 4 minggu.
3/4
7 Hal-hal yang 1. Ketepatan diagnosa
perlu diperhatikan 2. Penggunaan APD oleh petugas

8 Unit terkait 1. BP Umum

2. Petugas yang memeriksa

3. Laboraturium

9 Dokumen terkait 1. Register


2. Rekam Medik
3. Kertas resep

10 Rekaman historis
perubahan
YANG TANGGAL MULAI
NO ISI PERUBAHAN
DIUBAH DIBERLAKUKAN

4/4

Anda mungkin juga menyukai