Anda di halaman 1dari 6

PELAKSANAAN DIABETES MELITUS

No. Dokumen : 352/SOP/Pusk-BS/2023

No. Revisi :0
SOP
Tanggal Terbit : 11 April 2023
Halaman : 1/3
UPT PUSKESMAS RUSNAINI,SKM,MPH
BANJAR SERASAN NIP.19691027 199203 1 008

1. Pengertian Diabetes Melitus adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai


berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal, yang
menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, saraf, ginjal,
dan pembuluh darah.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam melaksanakan pencatatan dan pelaporan
hasil kegiatan Puskesmas.
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPT Puskesmas Banjar Serasan Nomor 27/
Pusk-BS/2023 tentang Pelayanan Klinis UPT Puskesmas Banjar Serasan
4. Referensi 1. Undang-undang nomor 38 Tahun 2014 tentang keperawatan
merupakan kegiatan pemberian Asuhan Keperawatan kepada
individu, keluarga dan kelompok atau masyarakat dalam
keadaan sehat ataupun sakit.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43
Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34
Tahun 2022 Tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama,
Tempat Paraktek Mandiri Dokter Dan Tempat Prakter Mandiri
Dokter Gigi;
5. Prosedur 1. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut
2. Petugas menulis identitas pasien di buku register
3. Petugas melakukan anamnesa pada pasien apakah pasien
mengeluh gejala klasik DM yang berupa polyuria (sering
kencing), polidipsi (sering haus) dan polifagi (sering lapar).
4. Petugas menanyakan pada pasien apakah terdapat keluhan
lain seperti berat badan turun tanpa penyebab yang jelas,
kesemutan, gatal, mata kabur, impotensi pada pria, pruritus
vulva pada wanita, serta adakah Iuka yang tidak·kunjung
sembuh.
5. Petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah
6. Petugas melakukan pemeriksaan nadi
7. Petugas melakukan pemeriksaan suhu
8. Petugas melakukan pemeriksaan fisik termasuk
ekstremitas atas dan bawah termasuk jari.
9. Bila diperlukan petugas membuat permintaan pemeriksaaan
gula darah atau urin ke laboratorium.
10. Petugas menyerahkan surat permintaan kepada pasien
untuk selanjutnya pasien ke laboratorium.
11. Petugas menerima hasil laboratorium dari pasien.
12. Petugas membaca hasil laboratorium dan menegakkan
diagnosa berdasarkan hasil lab dan anamnesis, yaitu:
a. Gejala klasik DM + Glukosa darah sewaktu 200 mg/di
(darah kapiler)
b. Gejala klasik DM + Glukosa darah puasa 100 mg/di (darah
kapiler)
c. Tanpa gejala klasik DM+ Kadar GOS 2: 200 mg/di atau
GDP ulang 2:100 mg/di (darah kapiler)
13. Petugas memberikan .penatalaksanaan awal DM berupa terapi
gizi medis (TGM) dan latihan jasmani selama 2-4 minggu.
Apabila kadar gula darah belum mencapai sasaran dilakukan
intervensi farmakologi dengan obat hipoglikemik oral (OHO)
dan atau suntikan insulin.
a. Obat ·hipoglikemik oral ·(OHO) dimulai dengan dosis
kecil dan ditingkatkan secara bertahap sesuai respons
kadar glukosa darah, dapat diberikan sampai dosis hampir
maksimal. Pemberian OHO bersamaan dengan pengaturan
diit dan latihan jasmani, bila diperlukan dapat di'lakukan
pemberian OHO tunggal atau OHO kombinasi, terapi OHO
kombinasi harus dipilih dua macam obat dari kelompok
yang mempunyai mekanisme kerja berbeda.
b. Golongan Biguanid: Metformin, dosis awal 500 mg dosis
maksimal 2500 mg dinerikan 1-3 kali/hari.
c. Golongan Sulfonilurea: Glibenklamid dosis awal 2.5 mg
dosis maksimal 15 mg/hr diberikan 15-30 menit sebelum
makam, 1- 2 kali/hari.
14. Petugas mengedukasi pasien tentang penyakit DM, perlunya
pengendalian dan pemantauan gula darah, penyulit DM dan
resikonya serta bagaimana mengatasi sementara keadaan
gawat darurat akibat DM( rasa sakit dan hipoglikemia)
15. Petugas mengedukasi pasien-tentang terapi gizi medis (TGM)
makanan yang seimbang sesuai dengan kebutuhan kalori dan
zat gizi masing-masing individu. Pentingnya keteraturan
makan dalam hal jadwal makan, jenis dan jumlah makanan.
16. Petugas mengedukasi pasien tentang latihan jasmani secara
teratur 3-4 kali seminggu selama kurang lebih 30 menit.
17. Petugas menulis resep.
18. Petugas menyerahkan resep kepada pasien.
19. Petugas menulis hasil pemeriksaan fisik, laboratorium.
diagnosa dan terapi kedalam rekam medik pasien.
20. Petugas menandatangani rekam medik.
21. Petugas menulis diagnosa ke buku register rawat jalan.
6. Hal-hal yang Melakukan Anamnesa pada pasien
perlu
diperhatikan
7. Unit terkait 1. Ruang Loket Pendaftaran
2. Poli Umum
3. Laboratorium
4. Ruang Gizi
5. Ruang Farmasi
8. Dokumen 1. Rekam Medis
terkait 2. Buku Registrasi

9. Rekaman historis perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai diberlakukan
PELAKSANAAN DIABETES MELITUS
No. Dokumen : 352/DT/Pusk-BS/2023
No. Revisi : 0
DAFTAR Tgl. Terbit : 11 April 2023
TILIK Halaman : 1/2
UPT PUSKESMAS
BANJAR SERASAN

Tidak
No Kegiatan Ya Tidak
Berlaku
1. Apakah Petugas memanggil pasien sesuai
nomor urut
2. Apakah Petugas menulis identitas pasien di
buku register
3. Apakah Petugas melakukan anamnesa pada
pasien apakah pasien mengeluh gejala
klasik DM yang berupa polyuria (sering
kencing), polidipsi (sering haus) dan
polifagi (sering lapar).
4. Apakah Petugas menanyakan pada pasien
apakah terdapat keluhan lain seperti
berat badan turun tanpa penyebab
yang jelas, kesemutan, gatal, mata
kabur, impotensi pada pria, pruritus
vulva pada wanita, serta adakah Iuka
yang tidak·kunjung sembuh.
5. Apakah Petugas melakukan pemeriksaan
tekanan darah
6. Apakah Petugas melakukan pemeriksaan nadi
7. Apakah Petugas melakukan pemeriksaan suhu
8. Apakah Petugas melakukan pemeriksaan fisik
termasuk ekstremitas atas dan
bawah termasuk jari.
9. Apakah Bila diperlukan petugas membuat
permintaan pemeriksaaan gula darah
atau urin ke laboratorium.
10. Apakah Petugas menyerahkan surat
permintaan kepada pasien untuk
selanjutnya pasien ke laboratorium.
11. Apakah Petugas menerima hasil laboratorium
dari pasien.
12. Apakah Petugas membaca hasil
laboratorium dan menegakkan diagnosa
berdasarkan hasil lab dan anamnesis
13. Apakah Petugas memberikan .penatalaksanaan
awal DM berupa terapi gizi medis (TGM)
dan latihan jasmani selama 2-4
minggu. Apabila kadar gula darah
belum mencapai sasaran dilakukan
intervensi farmakologi dengan obat
hipoglikemik oral (OHO) dan atau
suntikan insulin.
14. Apakah Petugas mengedukasi pasien tentang
penyakit DM, perlunya pengendalian
dan pemantauan gula darah, penyulit
DM dan resikonya serta bagaimana
mengatasi sementara keadaan gawat
darurat akibat DM( rasa sakit dan
hipoglikemia)
15. Apakah Petugas mengedukasi pasien-tentang
terapi gizi medis (TGM) makanan yang
seimbang sesuai dengan kebutuhan
kalori dan zat gizi masing-masing
individu. Pentingnya keteraturan
makan dalam hal jadwal makan, jenis
dan jumlah makanan.
16. Apakah Petugas mengedukasi pasien tentang
latihan jasmani secara teratur 3-4 kali
seminggu selama kurang lebih 30
menit.
17. Apakah Petugas menulis resep.
18. Apakah Petugas menyerahkan resep kepada
pasien.
19. Apakah Petugas menulis hasil pemeriksaan
fisik, laboratorium. diagnosa dan terapi
kedalam rekam medik pasien.
20. Apakah Petugas menandatangani rekam medik.
21. Apakah Petugas menulis diagnosa ke buku
register rawat jalan.
Jumlah

CR : …………………………%.
Pontianak,……………………..

Pelaksana / Auditor

(……………………..)

Anda mungkin juga menyukai