Anda di halaman 1dari 5

DIABETES MELITUS Disahkan oleh Kepala

No. Kode : Puskesmas Selomerrto


Terbitan : 1
No. Revisi :
UPTD SPO Tgl. : 1 Mei 2013
PUSKESMAS MulaiBerlak dr.Sumanto
SELOMERTO 1 u NIP. 196409092002121001
Halaman : 1/3

1. Tujuan Agar petugasdapat menegakkan diagnosis diabetes melitus(DM) dan


melakukan pengobatan dan penyuluhan untuk pencegahan diabetes
melitus.
2. Kebijakan Sebagaipedomanbagipetugasuntukmendiagnosadanmengobatipasien.
3. RuangLingkup PoliumumPuskesmasSelomerto 1
4. Definisi Diabetes melitus adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai berbagai
kelainan metabolik akibat gangguan hormonal, yang menimbulkan
berbagai komplikasi kronik pada mata, saraf, ginjal dan pembuluh darah.
5. Prosedur a. Petugasmemanggilpasiensesuainomorurut.
b. Petugasmenulisidentitaspasien di buku register
c. Petugasmelakukananamnesapadapasienapakahpasienmengeluhkan
gejala klasik DM yang berupa poliuria (sering kencing), polidipsi
(sering haus) dan polifagi (serng lapar).
d. Petugas menanyakan pada pasien apakah terdapat keluhan lain
seperti berat badan turun tanpa penyebab yang jelas, kesemutan,
gatal, mata kabur, impotensi pada pria, pruritus vulva pada wanita,
serta adakah luka yang tidak kunjung sembuh.
e. Petugasmelakukanpemeriksaantekanandarah
f. Petugasmelakukanpemeriksaannadi
g. Petugasmelakukanpemeriksaansuhu
h. Petugasmelakukanpemeriksaanfisiktermasukekstremitas atas dan
bawah termasuk jari.
i. Biladiperlukanpetugasmembuatpermintaan pemeriksaan gula darah
atau urin ke laboratorium.
j. Petugasmenyerahkansuratpermintaankepada
pasienuntukselanjutnyapasienkelaboratorium
k. Petugasmenerimahasillaboratoriumdaripasien
l. Petugasmembacahasillaboratorium danmenegakan diagnose
berdasarkanhasil lab dananamnesis, yaitu:
 Gejala klasik DM +Glukosa darah sewatu ≥ 200 mg/dl (darah
kapiler)
 Gejala klasik DM +Glukosa darah puasa ≥ 100 mg/dl (darah
kapiler)
 Tanpa gejala kasik DM + kadar GDS ≥ 200 mg/dl atau GDP
ulang ≥ 100 mg/dl (darah kapiler)
m. Petugas memberikan penatalaksanaan awal DM berupa terapi gizi
medis (TGM) dan latihan jasmani selama 2 – 4 minggu. Apabila
kadar gula darah belum mencapai sasaran dilakukan intervensi
farmakologi dengan obat hipoglikemik oral (OHO) dan atau suntikan
insulin.
 Obat hipoglikemik oral (OHO) dimulai dengan dosis kecil
dan ditingkatkan secara bertahap sesuai respons kadar
glukosa darah, dapat diberikan sampai dosis hampir
maksimal. Pemberian OHO bersamaan dengan pengaturan
diit dan latihan jasmani, bila diperlukan dapat dilakukan
pemberian OHO tunggal atau OHO kombinasi. Terapi OHO
kombinasi harus dipilih dua macam obat dari kelompok yang
mempunyai mekanisme kerja berbeda
 Golongan Biguanid: Metformin, dosis awal 500 mg dosis
maksimal 2500 mg diberikan 1-3 kali/hari
 Golongan Sulfonilurea: Glibenklamid dosis awal 2.5 mg
dosis maksimal 15 mg/hr diberikan 15 – 30 menit sebelum
makan, 1-2 kali/hari.
n. Petugas mengedukasi pasien tentang penyakit DM, perlunya
pengendalian dan pemantauan gula darah, penyulit DM dan
resikonya serta bagaimana mengatasi sementara keadaan gawat
darurat akibat DM (rasa sakit dan hipoglikemia).
o. Petugas mengedukasi pasien tentang terapi gizi medis
(TGM)makanan yang seimbang sesuai dengan kebutuhan kalori dan
zat gizi masing-masing individu. Pentingnya keteraturan makan
dalam hal jadwal makan, jenis dan jumlah makanan.
p. Petugas mengedukasi pasien tentan latihan jasmani secara teratur 3 –
4 kali seminggu selama kurang lebih 30 menit.
q. Petugasmenulisresep.
r. Petugasmenyerahkanresepkepadapasien
s. Petugasmenulishasilpemeriksaanfisik,
laboratorium,diagnosedanterapikedalamrekam medic pasien
t. Petugasmenandatanganirekam medic
u. Petugasmenulis diagnose kebukurgisterrawatjalan.
6. Diagram Alir melakukananamnesapada melakukanpemeriksaanfisikm
memanggilpasie
pasien tentang trias eliput TD, nadi, ekstremitas
nsesuainomoruru
klasik DM dan keluhan atas dan bawah
t
lain

Menerimahasillaboratori Pasien ke membuatrujukanpasienunt


umdaripasien laboratoriumuntukpemeri ukpemeriksaangula darah
ksaangula darah

Petugas menegakkan Petugas mengedukasi menyerahkanresepkepadap


diagnosa berdasarkan pasien dan menulis resep asien
anamnesa dan hasil
laboratorium

menulishasilpemeriksaanfisik,
menulis diagnose laboratorium,diagnosedantera
kebukurgisterrawat pikedalamrekam medic pasien
jalan.

7. Referensi  Pedomam Pengobatan Dasar di Puskesmas Tahun 2002 Hal 26-27,


Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid 1, FKUI.
 Pedoman pengobatan dasar di Puskesmas, Depkes RI ,dirjen
pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan 2002
8. DokumenTerkai  Catatan Medik,
t  Blanko Rujukan,
 Buku Register,
 Blanko Resep
9. Distribusi  Rawat Inap,
 Laboratorium

10. RekamanHistorisPerubahan
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulaidiberlakukan
DIABETES MELITUS
No. Kode :
Terbitan :
DAFTAR No. Revisi :
Tgl. MulaiBerlaku :
UPTD TILIK
PUSKESMAS Halaman : 1/2
SELOMERTO 1

Tidak
Langkah Kegiatan Ya Tidak Berlaku
No
1 Apakah Petugasmemanggilpasiessesuainomorurut?
2 Apakah Petugasmenulisidentitaspasien di buku register?
3 Apakah Petugasmelakukananamnesapadapasienapakahpasie
nmengeluhkan gejala klasik DM yang berupa
poliuria (sering kencing), polidipsi (sering haus) dan
polifagi (sering lapar)?
5 Apakah Petugas menanyakan pada pasien apakah terdapat
keluhan lain seperti berat badan turun tanpa
penyebab yang jelas, kesemutan, gatal, mata kabur,
impotensi pada pria, pruritus vulva pada wanita,
serta adakah luka yang tidak kunjung sembuh?
6 Apakah Petugasmelakukanpemeriksaantekanandarah?
7 Apakah Petugasmelakukanpemeriksaannadi?
8 Apakah Petugasmelakukanpemeriksaansuhu?
9 Apakah Petugasmelakukanpemeriksaanfisiktermasuk
ekstremitas atas dan bawah termasuk jari?
10 Apakah Biladiperlukanpetugasmembuatpermintaan
pemeriksaan gula darah atau urin ke laboratorium?
11 Apakah Petugasmenyerahkansuratpermintaankepada
pasienuntukselanjutnyapasienkelaboratorium?
12 Apakah Petugasmembacahasillaboratorium danmenegakan
diagnose berdasarkanhasil lab dananamnesis, yaitu:
 Gejala klasik DM +Glukosa darah sewatu ≥
200 mg/dl (darah kapiler)
 Gejala klasik DM +Glukosa darah puasa ≥
100 mg/dl (darah kapiler)
 Tanpa gejala kasik DM + kadar GDS ≥ 200
mg/dl atau GDP ulang ≥ 100 mg/dl (darah
kapiler)?
13 Apakah Petugas memberikan penatalaksanaan awal DM
berupa terapi gizi medis (TGM) dan latihan jasmani
selama 2 – 4 minggu. Apabila kadar gula darah
belum mencapai sasaran dilakukan intervensi
farmakologi dengan obat hipoglikemik oral (OHO)
dan atau suntikan insulin?
14 Apakah Petugas mengedukasi pasien tentang penyakit DM,
perlunya pengendalian dan pemantauan gula darah,
penyulit DM dan resikonya serta bagaimana
mengatasi sementara keadaan gawat darurat akibat
DM (rasa sakit dan hipoglikemia)?
15 Apakah Petugas mengedukasi pasien tentang terapi gizi
medis (TGM) makanan yang seimbang sesuai
dengan kebutuhan kalori dan zat gizi masing-masing
individu. Pentingnya keteraturan makan dalam hal
jadwal makan, jenis dan jumlah makanan?
16 Apakah Petugas mengedukasi pasien tentan latihan jasmani
secara teratur 3 – 4 kali seminggu selama kurang
lebih 30 menit?
17 Apakah Petugasmenulisresep?
18 Apakah Petugasmenyerahkanresepkepadapasien?
19 Apakah Petugasmenulishasilpemeriksaanfisik,
laboratorium,diagnosedanterapikedalamrekam
medic pasien?
20 Apakah Petugasmenandatanganirekam medic?
21 Apakah Petugasmenulis diagnose kebukurgisterrawatjalan?

CR :………………………%
Selomerto,………………………
Pelaksana/ Auditor

(………………………………)

Anda mungkin juga menyukai