Anda di halaman 1dari 6

DIABETES MELLITUS ( DM )

Nomor : 02/SOP/228 /PKMSM/2016


Terbit ke :
SOP No.Revisi : 00
Tgl.Diberlakukan : 1 Juli 2016

Halaman :1–2

KABUPATEN Drg Yeni Maharani


BOYOLALI NIP. 19730605 200501 2014

1. Pengertian Diabetes melitus adalah penyakit metabolis dengan karakteristik hiperglikemia


yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, gangguan kerja insulin atau
keduanya, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, saraf,
ginjal, dan pembuluh darah.
2.Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam melakukan tatalaksana pada
penyakit diabetes mellitus (DM) dan mengelola pasien DM dengan baik
3.Kebijakan 2. KMK No. 296 / MENKES / SK / III / 2008 tentang Pedoman Pengobatan
Dasar di Puskesmas
3. PMK No. 5 tahun 2014 tentang Panduan Klinis bagi Dokter di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Primer
4. Referensi  Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas
 Panduan Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Primer
DIABETES MELLITUS ( DM )
Nomor : 02/SOP/228/PKMSM/2016
UPTD SOP Terbit ke : Drg Yeni Maharani
PUSKESMAS No.Revisi : 00 NIP. 19730605 200501 2014
SIMO Tgl.Diberlakukan : 1 Juli 2016

Halaman :2–2

5. Prosedur a. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut.


b. Petugas memnggil pasien sesuai nama dan alamat
c. Petugas melakukan pemeriksaan vital sign
d. Petugas melakukan anamnesa pada pasien apakah pasien mengeluhkan
gejala klasik DM yang berupa poliuria (sering kencing), polidipsi (sering
haus) dan polifagi (serng lapar).
e. Petugas menanyakan pada pasien apakah terdapat keluhan lain seperti berat
badan turun tanpa penyebab yang jelas, kesemutan, gatal, mata kabur,
impotensi pada pria, pruritus vulva pada wanita, serta adakah luka yang tidak
kunjung sembuh.
f. Petugas melakukan pemeriksaan fisik termasuk ekstremitas atas dan bawah
termasuk jari.
g. Petugas membuat permintaan pemeriksaan laborat gula darah atau urin ke
laboratorium bila diperlukan dan memberitahu pasien bahwa akan dilakukan
pemeriksaan laborat gula darah
h. Petugas membuat persetujuan tindakan ( informed concent ) untuk
pengambilan darah guna pemeriksaan laborat
i. Petugas menyerahkan surat permintaan laborat kepada pasien dan
memberitahu pasien untuk menyerahkan hasil laborat setelah hasil laborat
jadi
j. Petugas menerima hasil laboratorium dari pasien
k. Petugas membaca hasil laboratorium dan menegakan diagnose berdasarkan
anamnesa, pemeriksaan fisik dan hasil lab.
 Gejala klasik DM +Glukosa darah sewatu ≥ 200 mg/dl (darah kapiler)
 Gejala klasik DM +Glukosa darah puasa ≥ 110 mg/dl (darah kapiler)
 Tanpa gejala kasik DM + kadar GDS ≥ 200 mg/dl atau GDP ulang ≥
110 mg/dl (darah kapiler)
l. Petugas mengedukasi pasien tentang penyakit DM, perlunya pengendalian
dan pemantauan gula darah, penyulit DM dan resikonya serta bagaimana
mengatasi sementara keadaan gawat darurat akibat DM (rasa sakit dan
hipoglikemia). Petugas juga mengedukasi pasien tentang latihan jasmani
secara teratur 3 – 4 kali seminggu selama kurang lebih 30 menit.
m. Petugas memberikan penatalaksanaan awal DM berupa terapi gizi medis
(TGM) dan latihan jasmani selama 2 – 4 minggu. Apabila kadar gula darah
belum mencapai sasaran dilakukan intervensi farmakologi dengan obat
hipoglikemik oral (OHO).
n. Petugas menulis resep/permintaan obat .
Obat hipoglikemik oral (OHO) dimulai dengan dosis kecil dan
ditingkatkan secara bertahap sesuai respons kadar glukosa darah,
dapat diberikan sampai dosis hampir maksimal. Pemberian OHO
bersamaan dengan pengaturan diit dan latihan jasmani, bila
diperlukan dapat dilakukan pemberian OHO tunggal atau OHO
kombinasi. Terapi OHO kombinasi harus dipilih dua macam obat
dari kelompok yang mempunyai mekanisme kerja berbeda
Golongan Biguanid: Metformin, dosis awal 500 mg dosis maksimal
2500 mg diberikan 1-3 kali/hari
Golongan Sulfonilurea: Glibenklamid atau glimepiride Glibenklamid
dosis awal 2.5 mg dosis maksimal 15 mg/hr diberikan 15 – 30 menit
sebelum makan, 1-2 kali/hari. Glimepiride dosis awal 1 mg dan dosis
bias ditingkatkan sesuai tingkat keparahan dengan dosis maksimal
6mg/hari
o. Petugas menyerahkan resep/permintaan obat kepada pasien untuk
ditukarkan di apotek
p. Petugas membuat rujukan internal yang ditujukan kepada petugas gizi untuk
mengedukasi pasien tentang terapi gizi medis (TGM) makanan yang
seimbang sesuai dengan kebutuhan kalori dan zat gizi masing-masing
individu. Pentingnya keteraturan makan dalam hal jadwal makan, jenis dan
jumlah makanan.
q. Patugas menyerahkan rujukan internal kepada pasien dan memberitahu
pasien untuk ke ruang gizi guna konsultasi gizi
r. Petugas menulis hasil aneamnesa, pemeriksaan fisik, laboratorium,diagnose
dan terapi serta lembar informed concent ke dalam medic pasien
s. Petugas menandatangani rekam medic
t. Petugas memasukkan data pasien ke computer simpus
DIABETES MELLITUS ( DM )
Nomor : 02/SOP/228 /PKMSM/2016
UPTD SOP Terbit ke : Drg Yeni Maharani
PUSKESMAS No.Revisi : 00 NIP. 19730605 200501 2014
SIMO Tgl.Diberlakukan : 1 Juli 2016

Halaman :2–2

6. Diagram Alir melakukan anamnesa melakukan pemeriksaan


memanggil
pada pasien tentang fisik meliput TD, nadi,
pasien sesuai
trias klasik DM dan ekstremitas atas dan bawah
nomor urut
keluhan lain

Menerima hasil Pasien ke laboratorium membuat rujukan pasien


untuk pemeriksaan gula untuk pemeriksaan gula
laboratorium dari darah darah
pasien

Petugas menegakkan Petugas mengedukasi menyerahkan resep


diagnosa berdasarkan pasien dan kepada pasien
anamnesa dan hasil
menulis resep
laboratorium

menulis hasil pemeriksaan


menulis diagnose fisik, laboratorium,diagnose
dan terapi kedalam rekam
ke buku medic pasien
rgister rawat
jalan.

7. Dokumen  Catatan Medik,


Terkait  Blanko Rujukan,
 Buku Register,
 Blanko Resep

8. Rekaman Historis Perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan
DIABETES MELITUS ( DM )
No. Kode : 02/DT /PKMSM/2016
Terbitan :
DAFTAR No. Revisi :
Tgl. Mulai Berlaku :
UPTD TILIK
PUSKESMAS Halaman : 1/2
SIMO

Tidak
Langkah Kegiatan Ya Tidak Berlaku
No
1 Apakah Petugas memanggil pasies sesuai nomor urut?
2 Apakah Petugas menulis identitas pasien di buku register?
3 Apakah Petugas melakukan anamnesa pada pasien apakah
pasien mengeluhkan gejala klasik DM yang berupa
poliuria (sering kencing), polidipsi (sering haus) dan
polifagi (sering lapar)?
5 Apakah Petugas menanyakan pada pasien apakah terdapat
keluhan lain seperti berat badan turun tanpa
penyebab yang jelas, kesemutan, gatal, mata kabur,
impotensi pada pria, pruritus vulva pada wanita,
serta adakah luka yang tidak kunjung sembuh?
6 Apakah Petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah?
7 Apakah Petugas melakukan pemeriksaan nadi?
8 Apakah Petugas melakukan pemeriksaan suhu?
9 Apakah Petugas melakukan pemeriksaan fisik termasuk
ekstremitas atas dan bawah termasuk jari?
10 Apakah Bila diperlukan petugas membuat permintaan
pemeriksaan gula darah atau urin ke laboratorium?
11 Apakah Petugas menyerahkan surat permintaan kepada
pasien untuk selanjutnya pasien ke laboratorium?
12 Apakah Petugas membaca hasil laboratorium dan
menegakan diagnose berdasarkan hasil lab dan
anamnesis, yaitu:
 Gejala klasik DM +Glukosa darah sewatu ≥
200 mg/dl (darah kapiler)
 Gejala klasik DM +Glukosa darah puasa ≥
100 mg/dl (darah kapiler)
 Tanpa gejala kasik DM + kadar GDS ≥ 200
mg/dl atau GDP ulang ≥ 100 mg/dl (darah
kapiler)?
13 Apakah Petugas memberikan penatalaksanaan awal DM
berupa terapi gizi medis (TGM) dan latihan jasmani
selama 2 – 4 minggu. Apabila kadar gula darah
belum mencapai sasaran dilakukan intervensi
farmakologi dengan obat hipoglikemik oral (OHO)
dan atau suntikan insulin?
14 Apakah Petugas mengedukasi pasien tentang penyakit DM,
perlunya pengendalian dan pemantauan gula darah,
penyulit DM dan resikonya serta bagaimana
mengatasi sementara keadaan gawat darurat akibat
DM (rasa sakit dan hipoglikemia)?
15 Apakah Petugas mengedukasi pasien tentang terapi gizi
medis (TGM) makanan yang seimbang sesuai
dengan kebutuhan kalori dan zat gizi masing-masing
individu. Pentingnya keteraturan makan dalam hal
jadwal makan, jenis dan jumlah makanan?
16 Apakah Petugas mengedukasi pasien tentan latihan jasmani
secara teratur 3 – 4 kali seminggu selama kurang
lebih 30 menit?
17 Apakah Petugas menulis resep ?
18 Apakah Petugas menyerahkan resep kepada pasien?
19 Apakah Petugas menulis hasil pemeriksaan fisik,
laboratorium,diagnose dan terapi kedalam rekam
medic pasien?
20 Apakah Petugas menandatangani rekam medic?
21 Apakah Petugas menulis diagnose ke buku rgister rawat
jalan?

CR :……………………… %
Simo,………………………
Pelaksana/ Auditor

(………………………………)

Anda mungkin juga menyukai