Anda di halaman 1dari 3

DIABETES MELITUS

No.Dokumen :PKM-BTG/SOP/52 /I/ 2022

S No. Revisi : 00
O
Tanggal Terbit : 10 Januari 2022
P
Halaman :1/3

UPTD
Puskesmas Valentinus Hibur,A.Md.Kep
Benteng Nip.19830407 200604 1 017

1.Pengertian Diabetes melitus adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai berbagai


kelainan metabolik akibat gangguan hormonal, yang menimbulkan berbagai
komplikasi kronik pada mata, saraf, ginjal dan pembuluh darah.
2.Tujuan Agar petugas dapat menegakkan diagnosis diabetes melitus (DM) dan
melakukan pengobatan dan penyuluhan untuk pencegahan diabetes melitus dan
sebagai pedoman bagi petugas untuk mendiagnosa dan mengobati pasien.
3.Kebijakan 1. SK Kepala Puskesmas no 42 Tahun 2016 tentang Penyusunan Rencana
Layanan Medis Dan Rencana Layanan Terpadu
2. SK Kepala Puskesmas no 91 Tahun 2016 tentang Pedoman Pelayanan
Pemeriksaan Umum

3.Refrensi 1. Pedomam Pengobatan Dasar di Puskesmas Tahun 2002 Hal 26-27, Kapita
Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid 1, FKUI.
2. Pedoman pengobatan dasar di Puskesmas, Depkes RI ,dirjen pelayanan
kefarmasian dan alat kesehatan 2002

3.Alat 1. Termometer
2. Tensimeter
6.Prosedur 1. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut.
2. Petugas menulis identitas pasien di buku register
3. Petugas melakukan anamnesa pada pasien apakah pasien
mengeluhkan gejala klasik DM yang berupa poliuria (sering kencing),
polidipsi (sering haus) dan polifagi (serng lapar).
4. Petugas menanyakan pada pasien apakah terdapat keluhan lain
seperti berat badan turun tanpa penyebab yang jelas,
kesemutan, gatal, mata kabur, impotensi pada pria, pruritus vulva
pada wanita, serta adakah luka yang tidak kunjung sembuh.
5. Petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah
6. Petugas melakukan pemeriksaan nadi
7. Petugas melakukan pemeriksaan suhu
8. Petugas melakukan pemeriksaan fisik termasuk ekstremitas atas dan
bawah termasuk jari.
9. Bila diperlukan petugas membuat permintaan pemeriksaan gula darah
atau urin ke laboratorium.
10. Petugas menyerahkan surat permintaan kepada pasien untuk
selanjutnya pasien ke laboratorium
11. Petugas menerima hasil laboratorium dari pasien
12. Petugas membaca hasil laboratorium dan menegakan diagnose
berdasarkan hasil lab dan anamnesis, yaitu:
13. Gejala klasik DM +Glukosa darah sewatu ≥ 200 mg/dl (darah kapiler)
14. Gejala klasik DM +Glukosa darah puasa ≥ 100 mg/dl (darah kapiler)
15. Tanpa gejala kasik DM + kadar GDS ≥ 200 mg/dl atau GDP ulang ≥
100 mg/dl (darah kapiler)
16. Petugas memberikan penatalaksanaan awal DM berupa terapi gizi
medis (TGM) dan latihan jasmani selama 2 – 4 minggu. Apabila kadar
gula darah belum mencapai sasaran dilakukan intervensi farmakologi
dengan obat hipoglikemik oral (OHO) dan atau suntikan insulin.
17. Obat hipoglikemik oral (OHO) dimulai dengan dosis kecil dan
ditingkatkan secara bertahap sesuai respons kadar glukosa darah,
dapat diberikan sampai dosis hampir maksimal. Pemberian OHO
bersamaan dengan pengaturan diit dan latihan jasmani, bila diperlukan
dapat dilakukan pemberian OHO tunggal atau OHO kombinasi. Terapi
OHO kombinasi harus dipilih dua macam obat dari kelompok yang
mempunyai mekanisme kerja berbeda
18. Golongan Biguanid: Metformin, dosis awal 500 mg dosis maksimal
2500 mg diberikan 1-3 kali/hari
19. Golongan Sulfonilurea: Glibenklamid dosis awal 2.5 mg dosis
maksimal 15 mg/hr diberikan 15 – 30 menit sebelum makan, 1-2
kali/hari.
20. Petugas mengedukasi pasien tentang penyakit DM, perlunya
pengendalian dan pemantauan gula darah, penyulit DM dan resikonya
serta bagaimana mengatasi sementara keadaan gawat darurat akibat
DM (rasa sakit dan hipoglikemia).
21. Petugas mengedukasi pasien tentang terapi gizi medis (TGM)
makanan yang seimbang sesuai dengan kebutuhan kalori dan zat gizi
masing-masing individu. Pentingnya keteraturan makan dalam hal
jadwal makan, jenis dan jumlah makanan.
22. Petugas mengedukasi pasien tentan latihan jasmani secara teratur 3 –
4 kali seminggu selama kurang lebih 30 menit.
23. Petugas menulis resep.
24. Petugas menyerahkan resep kepada pasien
7. Bagan Alir

8. hal yang Melakukan anamnesa pada pasien


perlu
diperhatikan

1. Pelayanan Pemeriksaan Umum dan Kegawatdaruratan


9. Unit Terkait
2. Laboratorium
3. Apotik

1. Catatan Medik,
10. Dokumen
terkait 2. Blanko Rujukan,

3. Buku Register,

4. Blanko Resep
11. Rekaman No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai
Histori diberlakukan
perubahan

Anda mungkin juga menyukai