Anda di halaman 1dari 3

PENATALAKSANAAN DIABETES

MELLITUS
No. Dokumen :
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2
Puskesmas
dr Amalia Solihati
Cihideung Udik
NIP:197909032010012005

Diabetes Mellitus adalah penyakit kronis yang ditandai dengan kelainan


1. Pengertian metabolic akibat dari kurangnya produksi insulin oleh pankreas atau
bias juga kurangnya respon tubuh terhadap insulin.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penatalaksanaan
2. Tujuan
diabetes mellitus di Puskesmas Cihideung Udik.
Surat Keputusan Kepala No. Tentang Penyakit Tidak
3. Kebijakan
Menular.
1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2015 Tentang
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer.
4. Referensi
2. Buku Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas, Departemen
Kesehatan, 2007.
5. Prosedur 1. Petugas memanggil pasien sesuai rekam medis berdasarkan
antrian.
2. Petugas melakukan anamnesa pada pasien dan menanyakan
keluhan apakah pasien mengeluhkan gejala klasik DM yang berupa
polyuria (sering BAK), polydipsia (sering haus), dan polifagia (sering
lapar), dan penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.
3. Petugas menanyakan keluhan lain seperti lemah, kesemutan, gatal,
mata kabur, disfungsi ereksi pada pria, pruritus vulva pada wanita,
serta adakah luka yang sulit sembuh.
4. Petugas melakukan pemeriksaan TTV (tekanan darah, suhu tubuh,
nadi, dan pernafasan) dan pengecekan gula darah sederhana.
5. Petugas menuliskan hasil anamnesa, pengecekan gula sederhana,
dan TTV ke rekam medis.
6. Petugas memberikan terapi obat: a) Obat hipoglikemik oral (OHO)
dimulai dengan dosis kecil dan ditingkatkan secara bertahap sesuai
respons kadar glukosa darah, dapat diberikan sampai dosis optimal.
b) Golongan Biguanid : Metformin, dosis awal 500 mg dosis
maksimal 2500 mg diberikan 1-3 kali/hari sebelum/sesudah makan.
C) Golongan Sulfonilurea : Glibenklamid, dosis awal 2.5 mg dosis
maksimal 15 mg/hari diberikan 15-30 menit sebelum makan, 1-2
kali/hari.
7. Petugas mengedukasi pasien tentang penyakit DM, perlunya
pengendalian dan pemantauan DM dengan rutin mengukur gula
darah minimal 1 bulan sekali di FASKES, penyulit DM, intervensi
farmakologi, bagaimnaa mengatasi sementara keadaan gawat
darurat akibat DM (rasa sakit dan hipoglikemia), dan edukasi
mengenai perubahan gaya hidup.
8. Petugas merujuk ke poli gizi untuk melakukan konsultasi terkait
terapi diit atau pengaturan makan untuk penyakit DM.
9. Petugas mencatat di rekam medis pasien. Bila perlu pasien dirujuk
ke laboratorium atau rumah sakit.
10. Petugas menulis resep dan menyerahkan resep kepada pasien.
11. Petugas mengarahkan pasien untuk mengambil obat di apotek.
12. Petugas mencatat identitas pasien dan diagnosa serta terapi yang
diberikan di buku register.

6. Diagram Alir -

A. Pendaftaran dan Rekam Medis


B. BP
7. Unit Terkait C. KIA
D. Farmasi
E. Poli Gizi
No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Berlaku

8. Rekaman
Historis
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai