Anda di halaman 1dari 4

SOP DIABETES MELITUS

Nomor : SOP-002.PDM-2023 Dokter Praktik Perorangan


DOKTER PRAKTIK Terbit ke :1
PERORANGAN
S No Revisi :0
Dr. RATNA Tgl diberlaku : 30 September 2023
HARIANI O Halaman
:2
P dr. Ratna Hariani
NO. STR : 3321100421031250

1. Pengertian : Diabetes Melitus Tipe-2 (DM) adalah suatu kelompok penyakit metabolic yang
ditandai oleh hiperglikemi akibat efek pada kerja insulin (resisteni insulin) atau
defek pada sekresi insulin, atau kedua-duanya.
Klasifikasi :
- DM tipe 1 (destruksi sel β, umumnya diikuti defisiensi insulin absolut)
- DM Tipe 2 (bervariasi mulai dari yang predominan resistensi insulin dengan
defisiensi relative-dominan defek sekresi insulin disertai resistensi insulin)
2. Tujuan : Sebagai pedoman atau acuan bagi Dokter untuk memberikan tata laksana yang
tepat pada pasien dengan Diabetes Melitus
3. Kebijakan SK nomor
4. Referensi :
1. Konsensus Pengendalian dan Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe 2 di
Indonesia, hal 6-36, Perkeni, 2011
2. Permenkes RI no.5 tahun 2014 tentang panduan praktik klinis bagi Dokter
difasilitas pelayanan kesehatan primer.
3. Keputasan Menteri Kesehatan RI nomor HK
.01.07/MENKES/1936/2022.Tentang perubahan praktik klinik bagi dokter
difasilitas pelayanan kesehatan primer.

5. Prosedur/ : Peralatan dan Bahan:


Langkah- a. Stetoskop
langkah b. Tensimeter
c. Timbangan
d. Metline
e. Alat tulis
f. Rekam medis

Langkah-langkah pelayanan :
1. Petugas melakuka pendaftaran pada pasien yang datang.
2. Petugas mempersilahkan pasien menunggu diruang tunggu
pelayanan.
3. Petugas menyiapkan rekam medis dan mengurutkan sesuai nomor antrian.
4. Petugas mengantarkan rekam medis keruang periksa.
5. Dokter diruang pemeriksaan memanggil pasien untuk masuk keruang
periksa sesuai nomor antrian.
6. Dokter mencocokkan identitas pasien dengan kartu BPSJ atau identitas
lainya.
7. Dokter melakukan anamnesa yaitu wawancara terhadap pasien atau
keluarga mengenai :
- Keluhan utama pasien : adatidaknya keluhan polifagia, polyuria, polidipsi,
dan penurunan berat badan yang tidak jelas penyebabnya.
- Riwayat penyaki sekarang : seringnya disertai keluhan kesemutan, gatal,
mata kabur, disfungsi ereksi pada pria, pruritus vulva pada wanita, atau luka
yang sulit sembuh.
- Riwayat penyakit dahulu : riwayat DM sebelumnya, Riwayat pengukuran
kadar gula darah sebelumnya
- Factor resiko DM: berat badan berlebih dan obesitas, riwayat hipertensi,
riwayat penyakit kardio vaskuler, riwayat kolesterol HDL < 35 mg/dl,
dan/atau trigliserid > 250 mg/dl, atau sedang dalam pengobatan
dyslipidemia, riwayat melahirkan bayi degan BBL > 4000 g, atau pernah
didiagnosis DM gestasional, perempuan dengan riwayat PCOS, riwayat
glukosa darah puasa terganggu atau toleransi glukosa terganggu
- Menanyakan riwayat kebiasaan makan, gaya hidup dan aktifitas fisik sehari-
hari
- Riwayat penyakit keluarga: DM, hipertensi, strok, jantung, asma/ PPOK,
kanker dan kolesterol tinggi
- Riwayat pengobatan
8. Dokter melakukan pemeriksaan fisik terhadap pasien yaitu : pemeriksaan
tinggi badan, berat badan, lingkar perut, tekanan darah, cek gula darah
sewaktu, dan pemeriksaan fisik umum
9. Dokter memberitahu pasien apabila diperlukan pemeriksaan penunjang
lainnya seperti : pemeriksaan sewaktu, gula darah puasa, guladarah 2
jam pos prandial, kolesterol
10. Dokter melakukan penegakan diagnose DM ( Kadar glukosa darah
sewaktu > 200 mg mg/dl, Kadar glukosa darah puasa > 126 mg mg/dl)
dan menentukan tindakan terapi.
11. Dokter akan merujuk pasien kejenjang FRTL atau kefasilitas kesehatan
rujukan tingkat lanjut jika pasien tidak mampu ditangani didokter
praktik perorangan.

6. Unit Terkait : 1. Pendaftaran


2. Ruang Pemeriksaan
7. Dokumen 1. Rekam Medis
Terkait 2. Buku Register Pasien

Anda mungkin juga menyukai