1. Pengertian : Diabetes melitus adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai
berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, saraf, ginjal dan pembuluh darah. 2. Tujuan : Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pengobatan Diabetes Melitus 3. Kebijakan : SK Pemimpin Kepala UPT Puskesmas Karang Dapo Nomor : 800/ / SK/PKM/KRD/ I / 2020 Tentang Pemulangan pasien dan tindak lanjut 4. Referensi : PMK no 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer. 5. Langkah- : 1. Petugas melakukan anamnesa tentang riwayat penyakit langkah sekarang, apakah pasien mengeluhkan gejala klasik DM yang berupa poliuria (sering kencing), polidipsi (sering haus) dan polifagi (serng lapar), serta enurunan berat badan yang tidak jelas penyebabnya, atau juga bisa disertai keluhan tidak khas meliputi lemah, kesemutan, gatal, mata kabur, luka yang sulit sembuh, pruritus vulva pada wanita, dan disfungsi ereksi pada pria. 2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik, adakah penurunan berat badan, atau adakah prurirus atau gangren. 3. Petugas melakukan pemeriksaan GDA, atau GDP dan GD2JPP bila pasien berpuasa, serta pemeriksaan HbA1C 4. Petugas menegakkan diagnosa Diabetes Mellitus bila: 4.1.1 Gejala klasik DM (poliuria, polidipsia, polifagi) + Glukosa darah sewatu ≥ 200 mg/dl (darah kapiler). ATAU 4.1.2 Gejala klasik DM + Glukosa darah puasa ≥ 126 mg/dl (darah kapiler). ATAU 4.1.3 Kadar glukosa plasma 2 jam pada tes toleransi glukosa terganggu (TTGO) > 200 mg/Dl. ATAU 4.1.4 Tanpa gejala kasik DM + kadar GDS ≥ 200 mg/dl atau GDP ulang ≥ 126 mg/dl (darah kapiler). ATAU 4.1.5 HbA1C ≥ 6.5 %, pemeriksaan HbA1C dilakukan hanya apabila pasien menyetujui. 5. Petugas melakukan evaluasi gizi, evaluasi penyulit DM, evaluasi perencanaan makan sesuai kebutuhan 6. Petugas memberikan pengobatan DM: 6.1.1 Golongan Biguanid: Metformin, dosis awal 500 mg dosis maksimal 2500 mg diberikan 1-3 kali/hari 6.1.2 Golongan Sulfonilurea: Glibenklamid dosis awal 2.5 mg dosis maksimal 15 mg/hr diberikan 15 – 30 menit sebelum mkan, 1-2 kali/hari. 6.1.3 Golongan Inhibitor α glukosidase: Acarbose dosis awal 50 mg dosis maksimal 300 mg diberikan 1-3 kali/hari 1. 6.1.4 Insulin : short acting atau long acting 6. Unit Terkait : BP Umum 7. Dokumentasi : RM, Lembar Resume Rawat Inap. Terkait
8. Rekaman : No Yang diubah Isi perubahan Tgl mulai diberlakukan