Anda di halaman 1dari 3

PENANGANAN DIABETES MELITUS

No. Dokumen : SOP/UKP/


No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :

UPT PUSKESMAS Dr. Yoza Fadhila


KARANG DAPO NIP.198604262015042002

1. Pengertian : Diabetes melitus adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai


berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal, yang
menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, saraf, ginjal dan
pembuluh darah.
2. Tujuan : Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pengobatan
Diabetes Melitus
3. Kebijakan : SK Pemimpin Kepala UPT Puskesmas Karang Dapo
Nomor : 800/ / SK/PKM/KRD/ I / 2020
Tentang Pemulangan pasien dan tindak lanjut
4. Referensi : PMK no 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer.
5. Langkah- : 1. Petugas melakukan anamnesa tentang riwayat penyakit
langkah sekarang, apakah pasien mengeluhkan gejala klasik DM yang
berupa poliuria (sering kencing), polidipsi (sering haus) dan
polifagi (serng lapar), serta enurunan berat badan yang tidak
jelas penyebabnya, atau juga bisa disertai keluhan tidak khas
meliputi lemah, kesemutan, gatal, mata kabur, luka yang sulit
sembuh, pruritus vulva pada wanita, dan disfungsi ereksi pada
pria.
2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik, adakah penurunan berat
badan, atau adakah prurirus atau gangren.
3. Petugas melakukan pemeriksaan GDA, atau GDP dan GD2JPP
bila pasien berpuasa, serta pemeriksaan HbA1C
4. Petugas menegakkan diagnosa Diabetes Mellitus bila:
4.1.1 Gejala klasik DM (poliuria, polidipsia, polifagi) +
Glukosa darah sewatu ≥ 200 mg/dl (darah kapiler).
ATAU
4.1.2 Gejala klasik DM + Glukosa darah puasa ≥ 126 mg/dl
(darah kapiler). ATAU
4.1.3 Kadar glukosa plasma 2 jam pada tes toleransi glukosa
terganggu (TTGO) > 200 mg/Dl. ATAU
4.1.4 Tanpa gejala kasik DM + kadar GDS ≥ 200 mg/dl atau
GDP ulang ≥ 126 mg/dl (darah kapiler). ATAU
4.1.5 HbA1C ≥ 6.5 %, pemeriksaan HbA1C dilakukan
hanya apabila pasien menyetujui.
5. Petugas melakukan evaluasi gizi, evaluasi penyulit DM,
evaluasi perencanaan makan sesuai kebutuhan
6. Petugas memberikan pengobatan DM:
6.1.1 Golongan Biguanid: Metformin, dosis awal 500 mg dosis
maksimal 2500 mg diberikan 1-3 kali/hari
6.1.2 Golongan Sulfonilurea: Glibenklamid dosis awal 2.5 mg
dosis maksimal 15 mg/hr diberikan 15 – 30 menit
sebelum mkan, 1-2 kali/hari.
6.1.3 Golongan Inhibitor α glukosidase: Acarbose dosis awal
50 mg dosis maksimal 300 mg diberikan 1-3 kali/hari
1. 6.1.4 Insulin : short acting atau long acting
6. Unit Terkait : BP Umum
7. Dokumentasi : RM, Lembar Resume Rawat Inap.
Terkait

8. Rekaman : No Yang diubah Isi perubahan Tgl mulai diberlakukan


Historis
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai