Anda di halaman 1dari 4

DIABETES MELITUS

No. Dokumen :SOP/PPN/84


No. Revisi : 00
SOP
TanggalTerbit : 5 Agustus 2023
Halaman :1 / 3
Puskesmas Hj.ANTUNG NURSIDAH,S.KM
NIP. 19690505 199202 2
Barabai 004

Kumpulan gejala yang ditandai oleh hiperglikemia akibat


1. Pengertian
defek pada kerja insulin (resistensi insulin) dan sekresi
insulin atau kedua-duanya.

2. Tujuan Prosedur ini sebagai acuan dalam pelaksanaan diabetes


melitus di UPTD Puskesmas Barabai
Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Barabai Nomor 24
3. Kebijakan
Tahun 2023 Tentang Penetapan Indikator Kinerja Pelayanan
Pusat Kesehatan Masyarakat Barabai Tahun 2023

4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


HK.02.02/Menkes/514/2015 tentang panduan praktik klinis
bagi dokter di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama
1. Alat :
5. Alat dan
 Alat pengukur berat dan tinggi badan anak serta
bahan
dewasa
 Monofilamen test
 Laboratorium untuk pemeriksaan gula darah, darah
rutin, urin rutin, ureum, kreatinin
2. Bahan : -
1. Petugas kesehatan melakukan anamnesa tentang riwayat
6. Prosedur
penyakit sekarang, apakah pasien mengeluhkan gejala
klasik DM yang berupa poliuria (sering kencing), polidipsi
(sering haus) dan polifagi (sering lapar), serta penurunan
berat badan yang tidak jelas penyebabnya, atau juga bisa
disertai keluhan tidak khas meliputi lemah, kesemutan,
gatal, mata kabur, luka yang sulit sembuh, pruritus
vulva pada wanita, dan disfungsi ereksi pada pria.
2. Petugas kesehatan melakukan pemeriksaan fisik, adakah
penurunan berat badan, atau adakah prurirus atau
gangren.
3. Petugas kesehatan melakukan pemeriksaan GDA, atau
GDP dan GD2JPP bila pasien berpuasa, serta

1/3
pemeriksaan HbA1C
4. Petugas kesehatan menegakkan diagnosa Diabetes
Mellitus bila:
4.1.1 Gejala klasik DM (poliuria, polidipsia, polifagi) +
Glukosa darah sewatu ≥ 200 mg/dl (darah kapiler).
ATAU
4.1.2 Gejala klasik DM + Glukosa darah puasa ≥ 126
mg/dl (darah kapiler). ATAU
4.1.3 Kadar glukosa plasma 2 jam pada tes toleransi
glukosa terganggu (TTGO) > 200 mg/Dl. ATAU
4.1.4 Tanpa gejala kasik DM + kadar GDS ≥ 200 mg/dl
atau GDP ulang ≥ 126 mg/dl (darah kapiler). ATAU
4.1.5 HbA1C ≥ 6.5 %, pemeriksaan HbA1C dilakukan
hanya apabila pasien menyetujui.
5. Petugas kesehatan melakukan evaluasi gizi, evaluasi
penyulit DM, evaluasi perencanaan makan sesuai
kebutuhan
6. Petugas kesehatan memberikan pengobatan DM:

6.1.1 Golongan Biguanid: Metformin, dosis awal 500 mg


dosis maksimal 2500 mg diberikan 1-3 kali/hari
6.1.2 Golongan Sulfonilurea: Glibenklamid dosis awal 2.5
mg dosis maksimal 15 mg/hr diberikan 15 – 30
menit sebelum mkan, 1-2 kali/hari.
6.1.3 Golongan Inhibitor α glukosidase: Acarbose dosis
awal 50 mg dosis maksimal 300 mg diberikan 1-3
kali/hari
6.1.4 Insulin : short acting atau long acting
7. Petugas kesehatan memberi edukasi sesuai dengan terapi
non farmakologi dan efek samping obat

Petugas kesehatan melakukan anamnesa


7. Bagan Alir

Petugas kesehatan melakukan pemeriksaan fisik, adakah


penurunan berat badan, atau adakah prurirus atau gangren.

Petugas kesehatan melakukan pemeriksaan GDA, atau


GDP dan GD2JPP bila pasien berpuasa, serta pemeriksaan
HbA1C

2/3
Petugas kesehatan menegakkan diagnosa Diabetes

Petugas kesehatan melakukan evaluasi gizi, evaluasi penyulit


DM, evaluasi perencanaan makan sesuai kebutuhan

Petugas kesehatan memberikan pengobatan DM

Petugas kesehatan memberikan pengobatan DM

Petugas kesehatan memberi edukasi sesuai


dengan terapi non farmakologi dan efek samping
obat

8. Hal-hal yang -
perlu
diperhatikan

9. Unit terkait Ruangan Pemeriksaan Umum

10. Dokumen - Rekam medis


terkait

11. Rekaman
Historis Tanggal
Perubahan mulai
No Yang diubah Isi Perubahan
diberlakuk
an

3/3
4/3

Anda mungkin juga menyukai