Anda di halaman 1dari 7

DIABETES MELITUS TIPE 1

No. Dokumen :
SOP SOP/UKP/377/PKM-PYG/2020
No. Revisi : 01
Tanggal Terbit : 8 Februari 2020
Halaman : 1/3

Pimpininan UPT BLUD


Puskesmas Puyung
UPT BLUD
PUSKESMAS
PUYUNG
Hafsah Widiyanti,SKM
NIP.19731114199401 2 001.

1. Pengertian
Diabetes mellitus adalah gangguan metabolisme yang dapat
disebabkan berbagai macam etiologi, disertai dengan adanya
hiperglikemia kronis akibat gangguan sekresi insulin atau
gangguan kerja dari insulin, atau keduanya. Sedangkan
Diabetes Mellitus tipe 1 lebih diakibatkan oleh karena
berkurangnya sekresi insulin akibat kerusakan sel β-
pankreas yang didasari proses autoimun.
2.Tujuan Agar petugas dapat melakukan pengelolaan penyakit Diabetes Melitus yang meliputi
anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang sederhana, penegakan diagnosis,
rencana penatalaksanaan
3.Kebijakan SK pimpinan UPT BLUD Puskesmas Puyung Nomer 82 TAHUN 2020
Tentang kebijakan Penetapan Standar Pelayanan di UPT BLUD Puskesmas
Puyung
4.Referensi PMK NOMOR HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan
Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Primer
5.Prosedur 1. Petugas melakukan anamnesis.
a. Keluhan yang dirasakan pasien adalah:
- Polidipsi, poliuria, polifagia, berat badan turun

- Hiperglikemia (≥ 200 mg/dl), ketonemia, glukosuria

- Anak dengan DM tipe 1 cepat sekali menjurus ke dalam


ketoasidosis diabetik yang disertai atau tanpa koma
dengan prognosis yang kurang baik bila tidak diterapi
dengan baik. Oleh karena itu, pada dugaan DM tipe 1,
penderita harus segera dirawat inap.
b. Faktor Risiko:
- Keluarga dengan riwayat DM
- Kelainan kongenital

2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik.


a. Tanda ketoasidosis
b. Tanda penurunan kesadaran e.c hipoglikemia
c. Fruity odor

3. Pemeriksaan Penunjang
a. Kadar glukosa darah puasa ≥ 126 mg/dl dan 2 jam
setelah makan > 200 mg/dl
b. Ketonemia, ketonuria.
c. Glukosuria
d. Bila hasil meragukan atau asimtomatis, perlu dilakukan
uji toleransi glukosa oral (oral glucosa tolerance test)
e. Kadar C-peptide

4. Petugas menegakkan diagnosis.


a. Diagnosis Klinis
Penegakan diagnosis melalui hasil anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
b. Diagnosis Banding
1.DM tipe II: resistensi insulin dan atau defek sekresi
insulin
2. DM tipe lain :
- penyakit dari pankreas eksokrin (al.pankreatitis)
- endokrinopati (al. acromegaly, cushing syndrome)
- induksi obat atau zat kimia dan lain2
- DM Gestasional
c. Komplikasi:
Komplikasi jangka pendek (akut) yang sering terjadi:
hipoglikemia dan ketoasidosis. Komplikasi jangka
panjang biasanya terjadi setelah tahun ke-5, berupa:
nefropati, neuropati, dan retinopati.
Nefropati diabetik dijumpai pada 1 diantara 3 penderita
DM tipe 1.

5. Petugas memberikan terapi


a. Penatalaksanaan Umum

- Pada dugaan DM tipe-1 penderita harus segera rawat


inap

- Insulin

Dosis total insulin adalah 0,5 - 1 UI/kg BB/hari.

Selama pemberian perlu dilakukan pemantauan glukosa


darah atau reduksi air kemih.

Gejala hipoglikemia dapat timbul karena kebutuhan


insulin menurun selama fase ”honeymoon”. Pada
keadaan ini, dosis insulin harus diturunkan bahkan
sampai kurang dari 0,5 UI/kg BB/hari, tetapi sebaiknya
tidak dihentikan sama sekali.

b. Penatalaksanaan khusus abortus inkomplit


- Lakukan konseling
- Observasi tanda vital (tensi, nadi, suhu, respirasi)
- Evaluasi tanda-tanda syok hipoglikemik:
a. Stadium Permulaan (sadar)
- Berikan gula murni 30 gram (2 sendok makan) atau
sirop/permen gula murni (bukan pemanis pengganti
gula atau gula diet/gula diabetes) dan makanan yang
mengandung karbohidrat)
- Hentikan obat hipoglikemik sementara
- Pantau glukosa darah sewaktu
- Pertahankan kadar Gula Darah diatas 100 mg/dL (bila
sebelumnya tidak sadar)
- Cari penyebab
b. Stadium Lanjut (koma hipoglikemia atau tidak sadar
dan curiga hipoglikemia)
- Diberikan larutan Dekstrosa 40% sebanyak 2 flakon (=
50 mL) bolus intravena
- Diberikan cairan Dekstrosa 10% per infus, 8 jam kolf
bila tanpa penyulit lain
Periksa Gula Darah Sewaktu (GDs), kalau
memungkinkan dengan glukometer:
- Bila GDs <50 mg/dL → + bolus Dekstrosa 40% 50 mL
IV
- Bila GDs <100 mg/dL → + bolus Dekstrosa 40% 25 mL
IV
Periksa GDs setiap 15 menit setelah pemberian
Dekstrosa 40%:
- Bila GDs <50 mg/dL → + bolus Desktrosa 40% mL IV
- Bila GDs <100 mg/dL → + bolus Dekstrosa 40% 25 mL
IV
- Bila GDs 100-200 mg/dL → tanpa bolus Dekstrosa 40%
- Bila GDs >200 mg/dL → pertimbangkan menurunkan
kecepatan drip Dekstrosa 10%
- Bila GDs >100 mg/dL sebanyak 3 kali berturut-turut,
pemantauan GDS dilakukan setiap 2 jam, dengan
protokol sesuai di atas. Bila GDs >200 mg/dL →
pertimbangkan mengganti infus dengan Dekstrosa 5%
atau NaCl 0,9%.
- Bila GDS >100 mg/dL sebanyak 3 kali berturut-turut
masing-masing selang 2 jam, pemantauan GDS
dilakukan setiap 4 jam, dengan protokol sesuai di atas.
Bila GDs >200 mg/dL → pertimbangkan mengganti
infus dengan Dekstrosa 5% atau NaCI 0,9%.
- Bila GDs >100 mg/dL sebanyak 3 kali berturut-turut
masing-masing selang 4 jam, pemeriksaan GDS dapat
diperpanjang sesuai kebutuhan sampai efek obat
penyebab hipoglikemia diperkirakan sudah habis dan
pasien sudah dapat makan seperti biasa.
c. Bila hipoglikemia belum teratasi, dipertimbangkan
pemberian antagonis insulin, seperti: glukagon 0,5-1
mg IV/IM atau kotison, adrenal
d. Bila pasien belum sadar, sementara hipoglikemia sudah
teratasi, maka cari penyebab lain atau pertimbangkan
sudah terjadi brain damage akibat hipoglikemia
berkepanjangan.
e. Rujuk pasien ke SpPD untuk mendapatkan tatalaksana
komprehensif.

6. Petugas memberikan edukasi dan konseling


a. Melakukan konseling untuk memberikan dukungan
emosional
b. Keluarga diberikan penjelasan mengenai: cara
penyuntikan insulin yang tepat, waktu penyuntikan
insulin, jenis insulin yang digunakan, pola diet yang
benar, risiko hipoglikemia
7. Petugas menuliskan ke dalam status rekam medis semua
hasil pemeriksaan dan terapi.

6.Diagram Alir

Anamnesa, pemeriksaan
fisik, pemeriksaan
penunjang

Diagnosis Klinis

Penatalaksanaan,
Konseling, dan Edukasi

7.Unit terkait 1. Poli Anak


2. Laboratorium
3. Farmasi
8.Dokumen Rekam Medis
Terkait
9.Hal-hal yang .
perlu di
perhatikan

10.Rekam
Histori
Yang di ubah Isi Perubahan Tgl Perubahan
perubahan

Anda mungkin juga menyukai