Anda di halaman 1dari 11

DIABETES MELLITUS

No. Dokumen:
No. Revisi :
Tanggal Terbit: Dr.Jimmy R Hasibuan
SOP
Halaman : NIP197907042009031001
UPTPUSKESMAS
SOPOSURUNG
1. Pengertian Diabetes Melitus adalah gangguan metabolic
yang ditandai oleh hiperglikemia akibat defek
pada kerja insulin (resistensi insulin) dan
sekresi insulin atau keduanya..

2. Tujuan Sebagai acuan dalam menegakkan diagnosis


Diabetes Melitus (DM ) dan melakukan
pengobatan dan penyuluhan untuk deteksi dini
dalam pencegahan penyakit Diabetes Melitus.

3. Kebijakan SK kepala peskesmas N0 Tentang Penyakit


Tidak Menular

4. Referensi 1.Peraturan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia 71 Tahun 2015 Tentang
Penanggulangan Penyakit Tidak meular.
2.UU Kesehatan No.36 Tahun 2009 pasal 158
3.Buku pintar Kader penyelenggaraan Posbindu
PTM Kementerian Kesehatan RI tahun 2015
4. Kementerian Kesehatan RI:Panduan adaptasi
Kebiasaan Baru Dalam Pencehahan dan
pengendalian Penyakit Tidak Menular.
5. Alat dan Bahan 1.Lembar Pencatatan
2.Pulpen
3.Alat ukur Gula darah
4.Lanchet
5.Swab Alkohol
6. Langkah- Langkah 1. Petugas memanggil pasien sesuai no urut
2. Petugas mencatat identitas pasien pada
buku register.
3. Petugas melakukan anamnesa/keluhan
klasik penyakit DM, berupa Poliuri (sering
kencing ), Polidipsi (Sering Haus), dan
Polifagia (sering lapar ).
4. Petugas menanyakan kepada pasien
apakah terdapat keluhan lain seperti Berat
Badan turun tanpa penyebab yang
jelas,kesemutan ,gatal,mata kabur,impotensi
pada pria,pruritus vulva pada Wanita,serta
adakah luka yang tak kunjung sembuh.
5. Petugas menanyakan apakah pasien
memiliki Riwayat penyakit DM pada
keluarga dan diri sendiri,apakah sedang
mengkonsumsi obat ,jika ya, jenis obat apa
yang sedang di gunakan.
6. Petugas melakukan pemeriksaan Tekanan
Darah
7. Petugas melakukan pemeriksaan nadi
8. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
termasuk estremitas atas dan bawah
termasuk jari.
9. Bila diperlukan petugas membuat
permintaan pemeriksaan gula darah atau
urin ke laboratorium
10. Petugas menyerahkan surat permintaan
kepada pasien untuk selanjutnya pasien ke
laboratorium.
11. Petugas menerima hasil laboratorium dari
pasien.
12. Petugas membaca hasil laboratorium dan
menegakkan diagnose berdassarkan hasil
lab dan anamnesis yaitu:
 Gejala klasik DM + glukosa plasma
sewaktu . 200 mg/dl.Glukosa plasma
sewaktu merupakan hasil pemeriksaan
sesaat pada suatu hari tanpa
memperhatikaan waktu makan terakhir.
 Gejala klasik DM + kadar glukosa plasma
> 126 mg/dl.Puasa diarikan pasien tidak
mendapat kalori tambahan sedikitnya 8
jam.
 Kadar glukosa plasma 2 jam pada tes
toleransi glukossa terganggu ( TTGO) >
200 mg/dl .TTGO dilakukan dengan
standar WHO ,menggunakan beban
glukosa anhidrus 75 gram yang dilarutkan
dalam air.
 HbA1C
Merupakan penentuan diagnosis DM
berdasarkan HbA1C<6,5 % belum dapat
digunakan secara nasional di
Indonesia,mengingat standarisasi
pemeriksaan yang masih belum baik.
13.Petugas memberikan penatalaksanaan awal
DM berupa Terapi Gizi Medis ( TGM )dan
latihanaktivitas fisik secara teratur >=30 menit
per hari >= 150 menit per minggu,Apabila
kadar gula darah belum mencapai sasaran
dilakukan intervensi farmakologi dengan obat
Hipoglikemik oral ( OHO ) dan atau dengan
suntikan insulin.
 Obat hipoglemik Oral
( OHO )dimulai dengan dosis
kecildan ditingkatkan secara
bertahap sesuai responkadar
glukosa darah ,dapat diberikan
sampai dosis optimal.Pemberian
OHO bersamaan dengan
pengaturan Diit dan Latihan aktifitas
fisik.Bila diperlukan Pemberian OHO
bisa dosis tunggal atau
kombinasi..Terapi OHO KOmbinasi
harus dipilih dua macam obat dari
kelompok yang mempunyai
mekanisme kerja berbeda.
 Sulfonilurea : 15-30 menit sebelum
makan
 Repaglinid,Nateglinid:sesaat
sebelum makan
 Metformin:sebelum/pada
saat/sesudah makan
 Penghambat
Glukosidase:Bersama makan
suapan pertama
 Tiazolindindion:tidak tergantung
pada jadwal makan
 DPP-IV inhibitor dapat diberikan
Bersama makan dan atau sebelum
makan
14.Petugasmemberika penkes tentang
pemantauan,pengendalian serta mengatasi
sementara akibat hipoglikemi.
15.Petugas menyarankan konsul ke spesialis
Gizi untuk diit..
7. Bagan Alir -
8. Hal-hal Yang perlu 1.Kondisi Alat PTM
diperhatikan 2.Keadaan Umum Pasien

9. Unit Terkait 1.RuangPoliklinik


2.Ruang apotek
3.Ruang Gizi
4.Ruang Laboratorium
5.Posbindu
6.Posyandu Lansia
10. Dokumen Terkait -Lembar Pencatatan Posbindu

-Status Pasien

11. Rekaman histori perubahan -


POSBINDU PTM
No. Dokumen:
No. Revisi :
Tanggal Terbit: Dr.Jimmy R Hasibuan
SOP
Halaman : NIP197907042009031001
UPTPUSKESMAS
SOPOSURUNG

1.Pengertian Posbindu PTM merupakan bentuk peran serta


masyarakat melalui upaya monitoring faktor
resiko PTM,deteksi dini dan pengendalian
factor resiko secara mandiri dan berkelanjutan.

1. Tujuan Sebagai acuan petugas Kesehatan dan kader


dalam pelaksanaan kegiatan posbindu.

2. Kebijakan SK kepala peskesmas N0 Tentang Penyakit


Tidak Menular
3. Referensi Permenkes 43 tahun 2019 tentang puskesmas
4. Alat dan Bahan Alat:
1.5 meja
2.Kursi
3.ATK
4.Posbindu kit:
a.Tensimeter Digital
b.Alat Ukur Tinggi Badan
c.Timbangan Berat Badan Digital
d.Alat ukur Lingkar perut
e.Alat ukur,gula darah,cholesterol,asam urat
f.Lancet
g.Handscoon
h.Kapas alcohol
Bahan:
.Form offline Posbindu
5. Langkah- Langkah 1.Menginformasikan ke Bidan Desa dan kader
Pelaksanaan Posbindu dan melampirkan
Jadwal posbindu .
3.Bidan Desa/Kader Posbindu
memberitahukan
Kepada masyarakat secara langsung atau
Melalui WA ( Whatsap )Group di desa.
4. Melaksanakan Kegiatan 5 Langkah
Di Posbindu:
Langkah1.
Petugas Melakukan Pendaftaran
Langkah2.
Petugas melakukan wawancara,dan
menuliskan hasil wawancara ke
Form offline Posbindu.
Langkah3.
Petugas melakukan Pengukuran
Tinggi Badan,Berat Badan,Lingkar
Perut dan Tekanan darah dan men-
Catat hasil pengukuran di form offline
Langkah 4
Petugas melakukan pemeriksaan
Gula
Darah,Cholesterol,Asam
Urat,SADARI
Dan IVA TEST.
Langkah 5.
Petugas Melakukan konseling atau
Edukasi.
5.Bila ditemukan masalah kesehatan dari hasil
Wawancara ,pengukuran dan hasil pemerik-
Saan,maka pasien dirujuk ke Puskesmas
Untuk pengobatan selanjutnya.
6. Bagan Alir

Menginformasikan ke
Bidan Desa dan
Kader tentang jadwal
pelaksanaan
Posbindu

Pemberitahuan Kepada
masyarakat

Kegiatan Posbindu 5
Langkah

Melakukan
Pendaftaran

Wawancara

Pengukuran,Berat
Badan,Tinggi
Badan,Lingkar
Perut,,Tekanan Darah

Pemeriksaan,Gula
Darah,Cholesterol,asa
m Urat,SADANIS,IVA
TEST

Konseling/Edukasi

7. Hal-hal Yang perlu diperhatikan


8. Unit Terkait 1.Pemeriksaan Umum
2.Ruang apotek
3.Ruang Gizi
4.Posbindu
9. Dokumen Terkait -

10. Rekaman histori perubahan -

Anda mungkin juga menyukai