Anda di halaman 1dari 3

Diabetes Melitus Tipe 2

No. Dokumen :
No. Revisi : 00
Tgl Terbit :
SOP Halaman : 1/3
PUSKESMAS ZULFIDAS, SKM
KAYU JAO NIP.196604061987121001
1. Pengertian Diabetes Melitus (DM) tipe 2, menurut American Diabetes Association (ADA)
adalah kumpulan gejala yang ditandai oleh hiperglikemia akibat defek pada kerja
insulin (resistensi insulin) dan sekresi insulin atau kedua-duanya.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penanganan pasien diabetes
melitus tipe 2.
Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kayu Jao Nomor :
3. Kebijakan
Tentang Standar Layanan Klinis
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/MENKES/514/2015 Tentang
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer.
5. Alat dan Bahan Alat
1. Alat pengukur tinggi badan
2. Timbangan
3. Meteran
4. Alat pemeriksaan gula darah
5. Palu refleks
6. Lampu senter
Bahan
1. Obat-obat yang dibutuhkan
6. Langkah- 1. Dokter melakukan anamnesis terhadap keluhan pasien yaitu polifagia,
Langkah poliuri, polidipsi, dan penurunan berat badan. Keluhan tidak khas meliputi
lemah, kesemutan (rasa baal di ujung-ujung ekstremitas), gatal, mata kabur,
disfungsi ereksi pada pria, pruritus vulva pada wanita, luka yang sulit
sembuh.
2. Dokter melakukan pemeriksaan fisik, meliputi penilaian berat badan,
pnurunan mata, lensa mata yang buram, uji sensibilitas kulit pada
ekstremitas.
3. Pemeriksaan penunjang, yaitu gula darah puasa, gula darah 2 jam post
prandial, urinalisis.
4. Dokter menegakkan diagnosis berdasarkan kriteria diagnostik DM :
a. Gejala klasik DM (poliuria, polidipsia, polifagi) + glukosa plasma
sewaktu ≥ 200 mg/dL (11,1 mmol/L). Glukosa plasma sewaktu
merupakan hasil pemeriksaan sesaat pada suatu hari tanpa
memperhatikan waktu makan terakhir ATAU
b. Gejala Klasik DM + Kadar glukosa plasma puasa ≥ 126 mg/dl. Puasa
diartikan pasien tidak mendapat kalori tambahan sedikitnya 8 jam ATAU
c. Kadar glukosa plasma 2 jam pada tes toleransi glukosa oral (TTGO)>
200 mg/dL (11,1 mmol/L) TTGO dilakukan dengan standar WHO,
menggunakan beban glukosa anhidrus 75 gram yang dilarutkan dalam
air.
5. Dokter memberikan tatalaksana kepada pasien meliputi modifikasi gaya
hidup dan pengobatan

6. Dokter memberikan konseling dan edukasi, antara lain :


a. Penyakit DM tipe 2 tidak dapat sembuh tetapi dapat dikontrol
b. Gaya hidup sehat harus diterapkan pada penderita misalnya olahraga,
menghindari rokok, dan menjaga pola makan.
c. Pemberian obat jangka panjang dengan kontrol teratur setiap 2 minggu
7. Dokter merujuk pasien ke klinik gizi
7. Bagan Alir
Dokter melakukan
anamnesis

Dokter melakukan Dokter melakukan


pemeriksaan fisik pemeriksaan penunjang

Edukasi dan Dokter Dokter menegakan


konseling memberikan diagnosis
tatalaksana

Rujuk ke
klinik Pulang
gizi
8. Hal-Hal Yang
Perlu
Diperhatikan
9. Unit Terkait 1. Pelayanan umum
2. Pelayanan lansia
3. Pelayanan gizi
4. UGD
10.Dokumen Terkait Rekam medis

Anda mungkin juga menyukai