Anda di halaman 1dari 5

DIABETES MELITUS

No.Dokume : 440/
n /SOP/412.202.35/2023
No. Revisi :-
SOP
Tanggal : 2023
Terbit
Halaman :

dr. ARMAN
FATONY
Puskesmas
NIP.
Padangan
19720819
200212 2
007

1. Pengertian  Diabetes mellitus adalah gangguan metabolik yang ditandai


oleh hipergliklemia akibat efek pada kerja insulin (resistensi
insulin) dan sekresi intusin atau kedua duanya
2. Tujuan Sebagai acuan tatalaksana penyakit diabetes melitus tipe 1 di
tingkat pelayanan dasar/puskesmas oleh dokter umum

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Padangan


NO 404/ SOP/412.202.35/2023 Tentang Penetapan
Penanggungjawab Program/Upaya Puskesmas.
4. Referensi Permenkes RI Nomor 5 Tahun 2014 tentang Panduan Praktik
Klinis bagi Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer Hal 423
5. Prosedur/Langkah 1. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut dan
langkah
mencocokan identitas di rekam medis.
2. Petugas melakukan 3s (senyum,sapa,salam)
3. Petugas melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik
4. Petugas memberikan rujukan internal ke laboratorium untuk
pemeriksaan glukosa
5. Setelah didapatkan hasil,petugas menegakkan diagnosa
6. Petugas melakukan penatalaksanaan terapi untuk DM
dengan dilakukan modifikasi gaya hidup dan pengobatan Obat
Hipoglikemia Oral (OHO),cara pemberian :
a. OHO dimulai dengan dosis kecil dan ditingkatkan secara
bertahap sesuai respon kadar glukosa darah,dapat diberikan
sampai dosis optimal
b. Sulfoilurea (Glibenklamid/Glimepirid) : 15-30 menit
sebelum makan
c. Metformin : sebelum/pada saat/sesudah makan
7. Petugas melakukan KIE berupa :
a. Penyakit DM ,terutama DM tipe 2 tidak dapat sembuh tapi

1
dapat di kontrol
b. Gaya hidup sehat harus diterapkan pada penderita misal
nya olahraga,menghindari rokok, dan menjaga pola makan
c. Pemberian obat jangka panjang dengan kontrol teratur
setiap 1 bulan
8. Petugas dapat memberikan rujukan internal ke poli gizi
untuk perencanaan makan
9. Petugas dapat memberikan rujukan eksternal ke Rumah
Sakit jika terdapat kriteria:
- DM tipe 2 dengan komplikasi
- DM tipe 2 dengan kontrol gula buruk
- DM tipe 2 dengan infeksi berat
10. Petugas mencatat di Rekam medis dan buku
register,kemudian mempersilakan pasien pulang

2
6. Bagan Alur
Petugas melakukan pengkajian
awal,anamnesa,pemeriksaan fisik

Petugas memberikan rujukan internal ke laboratorium untuk


pemeriksaan glukosa

Setelah didapatkan hasil,petugas menegakkan


diagnosa

. Petugas melakukan penatalaksanaan


Terapi untuk DM,terutama untuk DM tipe 2 dilakukan dengan modifikas
gaya hidup dan pengobatan.
Obat Hipoglikemia Oral (OHO), cara pemberian :
-OHO dimulai dengan dosis kecil dan ditingkatkan secara bertahap
sesuai respon kadar glukosa darah,dapat diberikan sampai dosis
optimal.
-Sulfonilurea (Glibenklamid/Glimepirid):15-30 menit sebelum makan
-Metformin: sebelum/pada saat/sesudah makan

Petugas melakukan KIE,berupa :

-Penyakit DM terutama DM tipe 2 tidak dapat sembuh tapi dapat


dikontrol

-Gaya hidup sehat harus diterapkan pada penderita,misalnya


olahraga, menghindari rokok, dan menjaga pola makan

-Pemberian obat jangka panjang dengan kontrol teratur setiap 1


bulan sekali

Petugas dapat memberikan rujukan internal ke


Poli Gizi untuk perencanaan makan

.Petugas dapat memberikan rujukan eksternal ke Rumah


Sakit jika terdapat kriteria :
-DM tipe 2 dengan komplikasi
-DM tipe 2 dengan kontrol gula buruk
-DM tipe 2 dengan infeksi berat

3
7. Hal-hal yang perlu
diperhatikan
8. Unit terkait 1.Poli Umum
2.Poli Laboratorium
3.Posbindu PTM
4.Polindes
9. Dokuman Terkait 1. Laporan Posbindu(skrening kesehatan posbindu PTM)
2. Rekam Medik
3. Rujukan Internal
4. Rujukan Eksternal
5. Resep Obat

10. RekamanHistoris No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulaidiberlak


ukan
perubahan

4
DAFTAR TILIK

No. Langkah Kegiatan Ya


Tidak

1. Apakah petugas melakukan pengkajian awal klinis terhadap pasien?

2. Apakah petugas telah menetapkan diagnosis Diabetes Melitus?

3. Apakah petugas memberikan edukasi mengenai modifikasi gaya hidup?

4. Apakah petugas memberikan memberikan terapi obat hipoglikemia

Sesuai keadaan klinis pasien dan mempertimbangkan adanya indikasi

Khusus?

5. Apakah petugas melakukan rujukan pasien Diabetes Melitus sesuai kriteria?

Anda mungkin juga menyukai