1. Pengertian Penurunan fungsi ginjal yang mendadak, ditandai peningkatan kreatinin
progresif 0,5 mg/dl per hari dan peningkatan ureum 10-20 mg/dl per hari. Pasien tampak lemah, pucat, edema, produksi urin dapat berkurang (oliguri <1ml/kg/jam), hematuria, hipertensi, sesak nafas Komplikasi: edema paru, gagal jantung, ensefalopati hipertensi, perdarahan saluran cerna, gangguan kesadaran. Angka kematian tergantung penyakit primer yang mendasari. 2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam melakukan diagnosa dan terapi kasus gagal ginjal akut serta mencegah komplikasi.1` 3. Kebijakan Surat Keputusan No 089/Kapus-KRP/SK/05/2017 tentang standar & SOP pelayanan klinis, bukti monitoring pelaksanaan standar dan SOP hasil monitoring dan tindak lanjut. 4. Referensi Pedoman pelayanan klinis di puskesmas. 5. Prosedur / A. Anamnesis: Lemah, anemis, edema, oliguri, hematuria, sesak nafas, Langkah- kejang. Riwayat penyakit yang mendasari: langkah GGA prarenal:dehidrasi, syok, perdarahan, gagal jantung, sepsis. GGA renal: pielonefritis, glomerulonefritis, nefrotoksisitas, lupus nefritis, nekrosis tubuler akut, sindrom hemolitik uremikum, purpura Henoch-Schonlein. GGA pascarenal: keracunan jengkol, batu/obstruksi saluran kemih, sindrom tumor lisis, buli-buli neurogenik. B. Pemeriksaan fisik: pernafasan Kussmaul,edema,hipertensi, dan tanda overload cairan seperti edema paru, gagal jantung, dan ensefalopati hipertensi, perdarahan saluran cerna. C. Penatalaksanaan: 1. Diet ginjal: cukup kalori, rendah garam dan protein. 2. Terapi penyakit primer. 3. Antibiotika bila ada infeksi (dosis disesuaikan fungsi ginjal) 4. Koreksi gangguan cairan dan elektrolit 5. Diuretik untuk memacu diuresis: furosemid 1-2 mg/kg/12 jam, dosis maksimal 10 mg/kg/kali 6. Natrium bikarbonat 1-3 mEq/kg/hari bila ada asidosis metabolik 7. Dapat dipertimbangkan dialisis peritoneal / hemodialisis