Anda di halaman 1dari 3

HIPERTENSI DALAM

KEHAMILAN
No. Dokumen : 02/SOP/BPU/KRP
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 25 mei 2017
Halaman : 1/3
PUSKESMAS
dr. Lies Esther Bopeng
KARANG PANJANG
NIP. 196906051999032008
AMBON
1. Pengertian Hipertensi, ialah timbulnya desakan darah sistolik 140 mmHg dan
diastolik 90 mmHg, diukur dua kali selang 4 jam setelah penderita
istirahat
KLASIFIKASI
1. Hipertensi kronik
Hipertensi yang didapatkan sebelum kehamilan, dibawah 20
minggu umur kehamilan, dan hipertensi tidak menghilang
setelah 12 minggu pasca persalinan.
2. Preeklamsia eklamsia
Hipertensi dan proteinuria yang didapatkan setelah umur
kehamilan 20 minggu.
3. Hipertensi kronik (superimposed preeklamsi)
Hipertensi kronik yang disertai proteinuria
4. Hipertensi gestational
Timbulnya hipertensi pada kehamilan yang tidak disertai
proteinuria hingga 12 minggu pascapersalinan. Bila hipertensi
menghilang setelah 12 minggu persalinan, maka dapat disebut
juga Hipertensi Transien.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam melakukan diagnosa dan


terapi kasus hipertensi dalam kehamilan dan mencegah komplikasi.
3. Kebijakan Surat Keputusan No 089/Kapus-KRP/SK/05/2017 tentang standar & SOP
pelayanan klinis, bukti monitoring pelaksanaan standar dan SOP hasil
monitoring dan tindak lanjut.
4. Referensi Pedoman pelayanan klinis di puskesmas.
5. Prosedur / 1. Anamnesis
Langkah- Adanya gejala-gejala : nyeri kepala, gangguan visus, rasa panas
langkah dimuka, dyspneu, nyeri dada, mual muntah, kejang.
a. Penyakit terdahulu : adanya hipertensi dalam
kehamilan, penyulit pada pemakaian kontrasepsi
hormonal, penyakit ginjal, dan infeksi saluran
kencing.
b. Riwayat penyakit keluarga : ditanyakan riwayat
kehamilan dan penyulitnya pada ibu dan saudara
perempuannya.
c. Riwayat gaya hidup : keadaan lingkungan sosial, apakah
merokok dan minum alkohol.
3. Pemeriksaan fisik :
- Kardiovaskuler : evaluasi desakan darah, suara jantung, pulsasi
- perifer
- paru : auskultasi paru untuk mendiagnosis edema paru
- Abdomen : palpasi untuk menentukan adanya nyeri pada hepar
- Refleks : adanya klonus
- Fundoskopi : untuk menentukan adanya retinopati grade I-III
4. Pemeriksaan Obstetri : Tinggi Fundus uteri,Denyut jantung janin
5. Pemeriksaan penunjang : Protein Urine.
PEMERIKSAAN KESEJAHTERAAN JANIN
Hipertensi gestasional
Pada waktu pertama kali diagnosis,
Pemeriksaan perkiraan pertumbuhan janin.
PENGELOLAAN DALAM KEHAMILAN
Jika kehamila <35 minggu, lakukan pengelolaan rawat jalan
1. Lakukan pemantauan tekana darah dan proteinuria serta kondisi
janin setiap minggu.
2. Jika tekanan darah meningkat,kelola sebagai preeklampsia.
3. Jika kondisi janin memburuk,atau terjadi pertumbuhan janin yang
terhambat,rawat dan pertimbangkan terminasi kehamilan.

PENGELOLAAN HIPERTENSI KRONIK


1. Jika pasien sebelum hamil sudah mendapatkan pengobatan dengan
obat anti hipertensi dan terpantau dengan baik,maka lanjutkan
pengobatan tersebut.
2. Jika tekanan diastolik >110 mmHg, atau tekanan sistolik
160mmHg, berikan anti hipertensi.
3. Jika terdapat proteinuria, pertimbangkan superimposed
preeclampsia.
4. Pasien harus istirahat.
5. Lakukan pemantauan pertumbuhan dan kondisi janin.
6. Jika tidak terdapat komplikasi,tunggu persalinan sampai ateerm
7. Jika terdapat preeklampsia,pertumbuhan janin terhambat atau
gawat janin,lakukan:
- Jika serviks matang,lakukan induksi dengan oksitosin 2-5
IU dalam 500 ml dekstrose melalui infus 10 tetes/menit atau
dengan prostaglandin.
- Jika serviks belum matang,berikan prostaglandin,
misoprostol, atau kateter foley.
Observasi komplikasi seperti solusio plasenta atau superimposed
preeclampsia.

6. Unit Terkait 1. Poliklinik Umum


2. Apotik

Anda mungkin juga menyukai