Anda di halaman 1dari 2

PENGELOLAAN HIPERTENSI PADA KEHAMILAN

No.Dokumen :
SOP No.Revisi :
Tanggal Terbit : 25 Januari 2016
Halaman : 1/2
PUSKESMAS
KECAMATAN TTD Kepala Puskesmas drg. Florida
PENJARINGAN M.Sitinjak
NIP. 197202072000122001

Adalah tekanan darah sekurang-kurangnya 140 mmhg sistolik atau 90


Pengertian
mmhg diastolik pada 2 x pemeriksaan berjarak 4-6 jam pada wanita
yang sebelumnya dengan tensi normal
Sebagai pedoman pelaksanaan hipertensi dalam kehamilan pada seluruh
2. Tujuan pasien di ruangan KIA/KB Puskesmas Kecamatan Penjaringan dan
sebagai acuan dari pelayanan kesehatan ibu.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No.
Standar Pelayanan Kebidanan, Dep Kes, 2003, Jakarta.
4. Referensi
Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan,
Depkes,201,Jakarta.
5. Alat dan Bahan 1. Alat:
 Tensimeter
 Stetoskop
 Refleks Patella
 Doppler
2. Bahan:
 Sabun dan air mengalir untuk cuci tangan
 Tablet Tambah Darah
 Hasil lab
6. Langkah - 1. Petugas memeriksa tekanan darah secara tepat pada setiap
langkah pemeriksaan kehamilan, termasuk pengukuran tekanan darah
dengan teknik yang benar.
2. Petugas mengukur tekanan darah pada lengan kiri , posisi ibu
hamil duduk atau berbaring dengan posisi yang sama pada tiap
kali pengukuran.
3. Petugas meletakkan tensimeter ditempat yang datar, setinggi
jantung ibu hamil dan ukuran manset yang sesuai.
4. Petugas mencatat tekanan darah
5. Petugas mengulangi pengukuran tekanan darah dalam 1 jam,
jika tekanan darah diatas 140/90 mmhg atau peningkatan diastol
15 mmhg atau lebih ( sebelum 20 minggu ).
6. Jika hasilnya tetap maka petugas memeriksa adanya edema
terutama pada wajah atau pada tungkai bawah / tulang kering
dan daerah sakral bila tekanan darah tetap sama.
7. Petugas melakukan pemeriksaan urin terhadap albumin pada
setiap kali kunjungan bila ditemukan hipertensi pada kehamilan.
8. Petugas melakukan rujukan ke Rs jika tekanan darah sangat
tinggi, misalnya diatas 160/110 mmhg atau lebih, kenaikan
tekanan darah terjadi secara tiba tiba, berkurangnya air seni ,
edema berat yang timbul mendadak khususnya pada wajah atau
daerah sakral.
9. Petugas memantau tekanan darah dan memeriksa urin terhadap
PENGELOLAAN HIPERTENSI PADA KEHAMILAN
No.Dokumen :
SOP No.Revisi :
Tanggal Terbit : 25 Januari 2016
Halaman : 2/2
PUSKESMAS
KECAMATAN TTD Kepala Puskesmas drg. Florida
PENJARINGAN M.Sitinjak
NIP. 197202072000122001

protein urin dan djj dengan seksama sesudah 6 jam istirahat jika
tekanan darah naik namun tidak ada odem
10. Petugas merujuk pasien untuk pemeriksaan lanjutan jika
tekanan darah tetap naik walaupun tidak ada edema atau protein
urin.
11. Petugas memberi penjelasan pada ibu hamil/ keluarga tentang
tanda-tanda eklamsi yang mengancam jika tekanan darah
kembali normal.
12. Petugas memberitahukan hasil pemeriksaan
13. Petugas mencatat semua temuan pada buku KIA dan status

7. Hal – hal yang


perlu
diperhatikan

8. Unit Terkait BPU, Lab, Gizi

9. Dokumen  Kartu status ibu


 Buku KIA/ KMS
 Buku register kohort Ibu
 Form Rujukan Internal/ Eksternal
 Form Informed Consent

Anda mungkin juga menyukai