Anda di halaman 1dari 2

Hiperurisemia-Gout Arthritis

No. Dokumen :
No. Revisi : 00
Tgl Terbit :
SOP Halaman : 1/2
PUSKESMAS ZULFIDAS, SKM
KAYU JAO NIP.196604061987121001
1. Pengertian Kondisi kadar asam urat dalam darah lebih dari 7,0 mg/dl pada pria dan pada
wanita 6 mg/dl. Hiperurisemia dapat terjadi akibat meningkatnya produksi
ataupun menurunnya pembuangan asam urat, atau kombinasi dari keduanya.
Gout adalah radang sendi yang diakibatkan deposisi kristal monosodium urat
pada jaringan sekitar sendi.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penanganan pasien
hiperurisemia-gout.
Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kayu Jao Nomor :
3. Kebijakan
Tentang Standar Layanan Klinis
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/MENKES/514/2015 Tentang
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer.
5. Alat dan Bahan Bahan
1. Obat-obat yang dibutuhkan
6. Langkah-Langkah 1. Dokter melakukan anamnesis terhadap keluhan pasien :
a. Bengkak pada sendi
b. Nyeri sendi yang mendadak, biasanya timbul pada malam hari.
c. Bengkak disertai rasa panas dan kemerahan.
d. Demam, menggigil, dan nyeri badan.
2. Dokter melakukan pemeriksaan fisik dimana ditemukan arthritis
monoartikuler biasanya melibatkan sendi metatarsophalang 1 atau sendi
tarsal lainnya. Sendi yang mengalami inflamasi tampak kemerahan dan
bengkak
3. Pemeriksaan penunjang, yaitu pemeriksaan kadar asam urat dalam darah >
7 mg/dl dan x-ray tampak pembengkakan asimetris pada sendi dan kista
subkortikal tanpa erosi.
4. Dokter menegakkan diagnosis berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik,
dan pemeriksaan penunjang.
5. Dokter memberikan tatalaksana kepada pasien meliputi :
a. Mengatasi serangan akut dengan segera. Obat: analgetik, kolkisin,
kortikosteroid
 Kolkisin (efektif pada 24 jam pertama setelah serangan nyeri
sendi timbul. Dosis oral 0,5-0.6 mg per hari dengan dosis
maksimal 6 mg.
 Kortikosteroid sistemik jangka pendek (bila NSAID dan kolkisin
tidak berespon baik) seperti prednisone 2-3x5 mg/hari selama 3
hari
 NSAID seperti natrium diklofenak 25-50 mg selama 3-5 hari
b. Program pengobatan untuk mencegah serangan berulang. Obat:
analgetik, kolkisin dosis rendah
c. Mengelola hiperurisemia (menurunkan kadar asam urat) dan mencegah
komplikasi lain
 Obat-obat penurun asam urat
Agen penurun asam urat (tidak digunakan selama serangan akut).
Pemberian Allupurinol dimulai dari dosis terendah 100 mg,
kemudian bertahap dinaikkan bila diperlukan, dengan dosis
maksimal 800 mg/hari. Target terapi adalah kadar asam urat < 6
mg/dl.
 Modifikasi gaya hidup: minum cukup (8-10 gelas/hari),
mengelola obesitas dan menjaga berat badan ideal, hindari
konsumsi alkohol, dan pola diet sehat (rendah purin)
6. Dokter merujuk pasien ke klinik gizi
7. Bagan Alir
Dokter melakukan
anamnesis

Dokter melakukan Dokter melakukan


pemeriksaan fisik pemeriksaan penunjang

Dokter memberikan tatalaksana Dokter menegakan diagnosis

Rujuk ke klinik gizi Pulang

8. Hal-Hal Yang
Perlu
Diperhatikan
9. Unit Terkait 1. Pelayanan umum
2. Pelayanan lansia
3. Pelayanan gizi
4. UGD
10.Dokumen Terkait Rekam medis

Anda mungkin juga menyukai