Anda di halaman 1dari 3

TATALAKSANA HEMOROID

No. Dokumen /SOP/C/0102/II/2017


No. Revisi 00
SOP
Tanggal Terbit Februari 2017
Halaman 1 dari 3

PUSKESMAS SUKASARI dr. Gumilar Farto Siswoyo


KECAMATAN CILAKU NIP.198202012010011013

1. Pengertian 1. Hemoroid adalah pelebaran vena-vena didalam pleksus


hemoroidalis.
2. Klasifikasi hemoroid:
a. Hemoroid internal, yang berasal dari bagian proksimal dentate
line dan dilapisi mukosa Hemoroid internal dibagi menjadi 4
grade, yaitu :
1) Grade 1: hemoroid mencapai lumen anal kanal
2) Grade 2: hemoroid mencapai sfingter eksternal dan tampak
pada saat pemeriksaan tetapi dapat masuk kembali secara
spontan.
3) Grade 3: hemoroid telah keluar dari anal canal dan hanya
dapat masuk kembali secara manual oleh pasien.
4) Grade 4: hemoroid selalu keluar dan tidak dapat masuk ke
anal kanal meski dimasukkan secara manual.
b. Hemoroid eksternal, berasal dari bagian dentate line dan dilapisi
oleh epitel mukosa yang telah termodifikasi serta banyak
persarafan serabut saraf nyeri somatik
2. Tujuan Sebagai acuan langkah-langkah untuk tatalaksana pasien hemoroid
yang berobat di Puskesmas Sukasari
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Sukasari Nomor Tahun 2017
Tentang Standar Layanan Klinis
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 5 tahun 2014
tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer
5. Alat dan Bahan Alat:
a. Tensimeter
b. Stetoskop
c. Senter
d. Timbangan Berat Badan
e. Pengukur Tinggi Badan
f. ATK
6. Langkah-langkah 1. Petugas melakukan anamnesis dan menggalinya.
a. keluhan Perdarahan pada waktu defekasi, darah berwarna merah
segar. Darah dapat menetes keluar dari anus beberapa saat
setelah defekasi.
b. Prolaps suatu massa pada waktu defekasi. Massa ini mula-mula
dapat kembali spontan sesudah defekasi, tetapi kemudian harus
dimasukkan secara manual dan akhirnya tidak dapat dimasukkan
lagi.
c. Pengeluaran lendir.
d. Iritasi didaerah kulit perianal.
e. Gejala-gejela anemia (seperti : pusing, lemah, pucat,dll).
f. Faktor Risiko:
1) Penuaan
2) Lemahnya dinding pembuluh darah
3) Wanita hamil
4) Konstipasi
5) Konsumsi makanan rendah serat
6) Peningkatan tekanan intraabdomen
7) Batuk kronik
8) Sering mengedan
9) Penggunaan toilet yang berlama-lama (misal: duduk dalam
waktu yang lama di toilet)
2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh.
a. Periksa tanda-tanda anemia.
b. Pemeriksaan status lokalis
1) Inspeksi:
a) Hemoroid derajat 1, belum tampak kelainan
b) Hemoroid derajat 2, tidak terdapat benjolan mukosa yang
keluar melalui anus, akan tetapi bagian hemoroid yang
tertutup kulit dapat terlihat sebagai pembengkakan.
c) Hemoroid derajat 3 dan 4 yang besar akan segera dapat
dikenali dengan adanya massa yang menonjol dari lubang
anus yang bagian luarnya ditutupi kulit dan bagian
dalamnya oleh mukosa yang berwarna keunguan atau
merah.
2) Palpasi:
a) Hemoroid interna pada stadium awal merupakan
pelebaran vena yang lunak dan mudah kolaps sehingga
tidak dapat dideteksi dengan palpasi.
b) Setelah hemoroid berlangsung lama dan telah prolaps,
jaringan ikat mukosa mengalami fibrosis sehingga
hemoroid dapat diraba ketika jari tangan meraba sekitar
rektum bagian bawah
3. Petugas melakukan diagnosis berdasarkan pemeriksaan fisik yang
akurat.
4. Petugas Tatalaksana sesuai penyakit dan tingkat keparahan.
a. Penatalaksanaan Hemoroid Internal:
1) Hemoroid grade 1: terapi konservatif medis dan menghindari
obat-obat antiinflamasi non-steroid, serta makanan pedas
atau berlemak.
2) Hemoroid grade 2 dan 3: pada awalnya diobati dengan
prosedur pembedahan.
3) Hemoroid grade 3 dan 4 dengan gejala sangat jelas: tindakan
pembedahan hemorrhoidectomy.
4) Hemoroid grade 4 atau dengan jaringan inkarserata
membutuhkan konsultasi dan penatalaksanaan bedah yang
cepat.
5) Penatalaksanaan grade 2-3-4 harus dirujuk ke dokter spesialis
bedah.
b. Penatalaksanaan hemorrhoid eksternal: rujuk ke dokter spesialis
bedah.
c. Terapi simptomatik untuk mengurangi rasa nyeri dan konstipasi.
5. Petugas memberikan rujukan dengan kriteria untuk hemoroid grade
2-3-4.
6. Petugas melakukan Konseling dan Edukasi
a. Melakukan edukasi kepada pasien sebagai upaya pencegahan
hemoroid, dengan cara:
1) Konsumsi serat 25-30 gram perhari untuk membuat feses
menjadi lebih lembek dan besar, sehingga mengurangi proses
mengedan dan tekanan pada vena anus.
2) Minum air sebanyak 6-8 gelas sehari.
3) Mengubah kebiasaan buang air besar. Segerakan ke kamar
mandi saat merasa akan buang air besar, jangan ditahan
karena akan memperkeras feses, hindari mengedan.
7. Bagan Alir
8. Hal-hal Yang Perlu
Diperhatikan
9. Unit Terkait Ruang BP Umum, RGD 24 jam, Ruang MTBS
10. Dokumen Terkait Rekam Medis
11. Riwayat Perubahan No Yang diubah Isi Perubahan Tgl diberlakukan
Dokumen

Anda mungkin juga menyukai