Anda di halaman 1dari 2

Arthralgia

No. Kode : 9.2.1/LKBP/01

No. Revisi : 0
SOP
PEMERINTAH Tanggal Terbit: /01/2016 PUSKESMAS TARATARA
KOTA TOMOHON
Halaman : 1/ 2

DITETAPKAN Tanda Tangan


OLEH
Dr.
KEPALA
NIP.
PUSKESMAS
TARATARA
Arthralgia berasal dari bahasa Yunani, arhtro yang artinya sendi dan algos
artinya nyeri, sehingga dapat disimpulkan bahwa arthralgia merupakan nyeri
pada satu atau lebih sendi. Keadaan ini dapat disebabkan oleh berbagai jenis
cedera atau kondisi seperti:

Pengertian 1. Cedera tulang keras, tulang rawan, ligamen, atau tendon.


2. Beberapa infeksi seperti flu, gondongan, demam berdarah, malaria,
cacar air, hepatitis, penyakit jantung rematik, dan lain-lain.
3. Reaksi alergi
4. Penimbunan asam urat
5. Obat-obatan tertentu
No. ICPC II: L20 Joint symptom/complaint NOS
Kode Penyakit No. ICD M25.5 Pain in joint
Dokter dapat melakukan pengelolaan penyakit yang meliputi:
1. Anamnesa (Subjective)
Tujuan 2. Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang Sederhana (Objective)
3. Penegakkan Diagnosa (Assesment)
4. Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)
ALAT:
1. Tensimeter
2. Termometer
Alat dan Bahan
3. Stetoskop
BAHAN:
Obat-obatan: analgetik, roborantia
SOP 1. Melakukan Anamnesa (Subjective)
Dokter melakukan anamnesa terhadap pasien terkait keluhan nyeri sendi
(onset, durasi, sifat nyeri, lokasi nyeri sendi, hal yang memperberat dan
memperingan nyeri, riwayat nyeri sendi sebelumnya, dan lain-lain). Gejala-
gejala lain yang dapat muncul sesuai dengan penyebab utama:
a. Ada atau tidaknya demam
b. Batuk pilek
c. Bengkak atau kemerahan
d. Luka atau hematom
2. Melakukan Pemeriksaan Fisik (Objective) dan Pemeriksaan Penunjang
Sederhana
Dokter melakukan pemeriksaan fisik seperti keadaan umum pasien, tanda-
tanda vital, dan pemeriksaan fisik yang penting untuk mengekslusi diagnosa
banding. Pemeriksaan penunjang seperti hematologi dasar dapat dilakukan
sesuai dengan informasi yang diperoleh dari anamnesis.
3. Penegakkan Diagnosa (Assessment)
Diagnosa ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang bila ada.
4. Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)
a. Melakukan tatalaksana awal secara simptomatis dengan analgetik sesuai
skala nyeri.
b. Mencari penyakit penyebab yang mendasari.
c. Konseling dan edukasi gaya hidup dan pola makan.
- Poli umum
- Poli lansia
- Poli bergejala
Unit Terkait - Ruang laboratorium
- Pelayanan obat
- Ruang perawatan

Anda mungkin juga menyukai