Anda di halaman 1dari 5

ARTRITIS REUMATOID

No. Dokumen :UKP.146.1/2016


No. Revisi :00
SOP
Tanggal Terbit :20/06/2016
Halaman :1/5

dr. Hj. MARIATHY JASSIN, M.Kes


NIP. 19600712 198911 2 001

Penyakit autoimun yang ditandai dengan terdapatnya sinovitis erosif simetrik yang
1. Pengertian walaupun terutama mengenai jaringan persendian, seringkali juga melibatkan organ
tubuh lainnya.

2. Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanakan Artritis

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas tentang Standar Layanan Klinis di

Paduan Praktek Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer, Edisi
4. Referensi
Revisi Tahun 2014

Alat : alat tulis menulis


5. Prosedur
Bahan : rekam medis
a. Perawat melakukan kajian awal
b. Perawat meletakkan buku rekam medis/family folder ke meja dokter
c. Dokter melakukan anamneses dan pemeriksaan fisik;
Anamnesis (subjektif)
Gejala prodromal : lelah (malaise), anoreksia, seluruh tubuh terasa lemah
yang berlangsung berminggu-minggu atau berbulan-bulan.
Gejala spesifik pada banyak sendi (poliartikular) secara simetris, dapat
mengenai seluruh sendi terutama sendi PIP ( proximal interphalangeal),
sendi MCP (metacarpophalangeal) atau MTP (metatarsophalangeal),
6. Langkah-Langkah pergelangan tangan, bahu, lutut, dan kaki. Sendi DIP (distal interphalangeal)
umumnya tidak terkena.
Gejala sinovisitis pada sendi yang terkena : bengkak, nyeri yang diperburuk
dengan gerakan sehingga gerakan menjadi terbatas, kekakuan pada pagi
hari >1jam.
Gejala ekstraartikular : mata (episkleritis), kardiovaskular (nyeri dada pada
perikarditis), hematologi (anemia).
Faktor resiko
1. Wanita
2. Faktor genetik
3. Hormon seks
4. Infeksi
5. Merokok
Pemeriksaan fisik dan penunjang sederhana (objektif)
Pemeriksaan fisik
Manifestasi artikular : bengkak/efusi sendi, nyeri tekan sendi, sendi teraba
hangat, deformitas (swan neck, boutonniere, deviasi ulnar).
Manifestasi ekstraartikular :
1. Kulit : terdapat nodul rheumatoid pada daerah yang banyak menerima
penekanan, vaskulitis.
2. Soft tissue rheumatism, seperti carpal tunnel syndrom atau frozen
shoulder.
3. Mata dapat ditemukan kerato-konjungtivitis sicca yang merupakan
manifestasi sindrom Sjorgen, episkleritis/skleritis. Konjungtiva tampak
anemia akibat penyakit kronik.
4. Sistem respiratorik dapat ditemukan adanya radang sendi
krikoaritenoid, pneumonitis interstitial, efusi pleura, fibrosis paru luas.
5. Sistem kardiovaskuler dapat ditemukan perikarditis konstriktif, disfungsi
katup, fenomena embolisasi, gangguan konduksi, aortritis,
kardiomiopati.
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laju endap darah (LED)
Pemeriksaan di pelayanan kesehatan sekunder atau rujukan horizontal :
1. Faktor reumatoid (RF) serum.
2. Radiologi tangan dan kaki. Gambaran dini berupa pembengkakan
jaringan lunak, diikuti oleh osteoporosis juxta-articular dan erosi pada
bare area tulang. Keadaan ;anjut terlihat penyempitan celah sendi,
osteoporosis difus, erosi meluas sampai daerah subkondral.
3. ACPA (anti-cyclic citrullinated peptide antibody) / anti-CCP.
4. CRP
5. Analisis cairan sendi
6. Biopsi sinovium/nodul rheumatoid
d. Dokter mencatat hasil anamnesa dan pemeriksaan fisik diform Rekam
medis
e. Dokter menegakkan diagnose
Penegakan diagnose (Assessment)
Kriteria diagnosis berdasarkan ACR-EULAR 2010 dibuatkan skor dari
beberapa poin di bawah ini :
Halaman 2/5
1. Jumlah sendi yang terlibat
a. 1 sendi besar :0
b. 2-10 sendi besar :1
c. 1-3 sendi kecil (dengan atau tanpa sendi besar) :2
d. 4-10 sendi kecil (dengan atau tanpa sendi besar) :3
e. >10 sendi dengan minimal 1 sendi kecil :5
Sendi DIP, MTP I, carpometacarpal I tidak termasuk dalam kriteria.
Yang dimaksud dengan sendi kecil adalah MCP, PIP, MTP II-V, ibu jari,
dan pergelangan tangan.
Yang dimaksud sendi besar adalah bahu, siku, lutut, pangkal paha, dan
pergelangan kaki.
2. Acute phase reactans : LED dan CRP
a. LED atau CRP naik :1
3. RF atau anti CCP
a. RF dan anti CRP (-) :0
b. RF atau anti CRP naik <3 batas atas normal (BAN) : 1
c. RF atau CRP naik >3 BAN :3
4. Durasi
a. Lebih dari 6 minggu :1
b. Kurang dari 6 minggu :0
Skor 6 atau lebih dapat dibuat diagnosis RA
Diagnosis banding
Penyebab arthritis lainnya, spondiloartropati seronegatif, Lupus eritematosus
sistemik, sindrom Sjorgen.
Komplikasi
1. Deformitas sendi (boutonnierre, swan neck, deviasi ulnar).
2. Sindrom terowongan karpal (CTS).
3. Sindrom Felty (gabungan gejala RA, splenomegali, leukopenia, dan
ulkus pada tungkai, juga sering disertai limfadenopati dan
trombositopenia).
f. Dokter memberikan obat yang sesuai dengan penyakit.
Penatalaksanaan komprehensif (Plan)
1. Pasien diberikan informasi untuk memproteksi sendi, terutama pada
stadium akut dengan menggunakan decker.
2. Pemberian obat anti inflamasi nonsteroid, seperti: diklofenak 50-100 mg
2x/hari, meloksikam 7,5–15 mg/hari, celecoxib 200-400 mg/sehari
3. Pemberian golongan steroid, seperti: prednison atau metil prednisolon
dosis rendah (sebagai bridging therapy).
4. Fisioterapi, tatalaksana okupasi, bila perlu dapat diberikan ortosis.

.
Halaman 3/5
g. Dokter melakukan rujukan jika memenuhi kriteria rujukan yaitu :
1. Tidak membaik dengan pemberian obat anti inflamasi dan steroid dosis
rendah.
2. RA dengan komplikasi.
3. Rujukan pembedahan jika terjadi deformitas.
h. Dokter memberi nasehat kepada pasien tentang anjuran/pantangan.
i. Dokter menyerahkan blanko resep kepada pasien
j. Dokter mencatat terapi di form rekam medis
k. Dokter menyerahkan form rekam medis kepada perawat
l. Perawat memasukkan data ke dalam Sisfomas dan PCare

Perawat melakukan kajian awal

Dokter melakukan anamnese dan


pemeriksaan fisik Dokter mencatat hasil anamnesa dan
pemeriksaan fisik diform Rekam medis

Rujuk bila di perlukan Dokter menegakkan diagnosa


Pemeriksaan
penunjang bila
diperlukan
Dokter menulis resep

7. Bagan Alir
Dokter memberi nasehat kepada
pasien tentang anjuran/pantangan.

Dokter menyerahkan blanko resep kepada


pasien

Dokter mencatat terapi di form rekam


medis

Dokter menyerahkan form rekam


medis kepada perawat

Perawat memasukkan data ke dalam Sisfomas dan PCare

Halaman 4/5
8. Hal-hal yang perlu
Keadaan umum pasien
diperhatikan

- Poli Umum
- Poli Lansia
9. Unit terkait
- Laboratorium
- Apotik

- Rekam medis
- Form Pem. Laboratorium
10. Dokumen terkait - Form Resep
- Form Rujukan
- Buku Register Rujukan

Tanggal dimulai
11. Rekaman historis No Yang diubah Isi Perubahan
berlakukan
perubahan

Halaman 5/5

Anda mungkin juga menyukai