Anda di halaman 1dari 3

ARTRITIS REUMATOID

No.Dokumen : 440/C.VII.SOP.PU.0008.12/436.6.3.14/2016
No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit : 01 Desember 2016
Halaman : 1/3

Tanda Tangan :

1. Pengertian Artritis Reumatoid adalah Penyakit autoimun yang ditandai dengan


terdapatnya sinovitis erosif simetrik yang walaupun terutama mengenai
jaringan persendian, seringkali juga melibatkan organ tubuh lainnya.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk petugas dalam
menegakkan diagnosa serta penatalaksanaan Artritis Reumatoid
3. Kebijakan Berdasarkan Penetapan Kepala Tentang layanan klinis yang menjamin
kesinambungan layanan
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan No. HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang
panduan praktik klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat
pertama

5. Prosedur 1. Petugas memanggil pasien sesuai rekam medis


2. Petugas melakukan anamnesa
a. Lelah, anoreksia, seluruh tubuh terasa lemah yang berlangsung
berminggu-minggu atau berbulan-bulan.
b. Gejala spesifik pada beberapa sendi (poliartrikular) secara simetris,
terutama sendi PIP (proximal interphalangeal), sendi MCP
(metacarpophalangeal), pergelangan tangan, lutut, dan kaki. Sendi DIP
umumnya tidak terkena.
c. Gejala sinovitis pada sendi yang terkena bengkak, nyeri yang
diperburuk dengan gerakan sehingga gerakan menjadi terbatas,
kekakuan pada pagi hari >1 jam.
d. Gejala ekstraartikular mata (episkleritis), saluran nafas atas (nyeri
tenggorok, nyeri menelan atau disfonia yang terasa lebih berat pada
pagi hari), kardiovaskular (nyeri dada pada perikarditis), hematologi
(anemia).
3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
a. Manifestasi artikular meliputi bengkak/ efusi sendi, nyeri tekan sendi,
sendi teraba hangat, deformitas (swan neck, boutonniere, deviasi
ulnar);
b. Manifestasi ekstraartikular meliputi kulit terdapat nodul rematoid pada
daerah yang banyak menerima penekanan, vaskulitis, soft tissue
rheumatism, kerato-konjungtivitis sicca, radang sendi krikoaritenoid,
pneumonitis interstitial, efusi pleura, atau fibrosis paru luas, perikarditis
konstriktif, disfungsi katup, fenomena embolisasi, gangguan konduksi,
aortritis, kardiomiopati.
c. Pemeriksaan penunjang LED (laju endap darah).
4. Petugas menegakkan diagnosa
5. Petugas memberikan terapi
a. Pasien diberikan informasi untuk memproteksi sendi, terutama pada
stadium akut dengan menggunakan decker
b. Pemberian obat anti inflamasi non-steroid seperti diklofenak 2x50-100
mg/hari, meloksikam 7,5-15 mg/hari, celecoxib 200-400 mg/hari.
c. Pemberian golongan steroid prednison atau metil prednisolon dosis
rendah. Fisioterapi, tatalaksana okupasi, bila perlu ortosis.
6. Petugas merujuk pasien ke Rumah sakit jika tidak membaik dengan
pemberian obat anti inflamasi dan steroid dosis rendah; RA dengan
komplikasi; Rujukan pembedahan jika terjadi deformitas.
7. Petugas mencatat di rekam medis pasien

6. Diagram Alir
Petugas memanggil pasien sesuai rekam medis.

Petugas melakukan anamnesis

Petugas melakukan pemeriksaan fisik

Petugas menegakkan diagnosa

Petugas memberikan terapi

Petugas merujuk pasien ke Rumah sakit bila ada komplikasi

Petugas mencatat di rekam medis pasien

7. Unit Terkait - Unit Obat

8. Rekaman historis perubahan.

2
No. Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai
diberlakukan.

Anda mungkin juga menyukai