Anda di halaman 1dari 3

FRAKTUR TERTUTUP

No. Dokumen : SOP/UKP/03/111


No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 1/3/2016
Halaman : 1/3

PUSKESMAS dr. ………………


Bantul II NIP.197605052006042026

1.Pengertian Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang, tulang rawan sendi, tulang rawan
epifisis baik yang bersifat total maupun parsial. Fraktur tertutup adalah suatu
fraktur yang tidak mempunyai hubungan dengan dunia luar.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menentukan diagnosis dan
penatalaksanaan fraktur tertutup.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Nomor 445/029 Tahun 2016 tentang
Kebijakan Pelayanan Klinis Puskesmas Bantul II
4. Referensi KMK Nomor 514 Tahun 2015
5. Prosedur 1. Petugas melakukan anamnesis ( keluhan utama, riwayat penyakit
sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat alergi dan riwayat
penyakit keluarga ), adanya riwayat trauma (terjatuh, kecelakaan,
dll), nyeri, sulit digerakkan, deformitas, bengkak, perubahan warna,
gangguan sensibilitas dan kelemahan otot
2. Petugas melakukan pemeriksaanVital Sign yang diperlukan.
3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik yang harus dilakukan/yang
sesuai :
a. Inspeksi (look)
Adanya deformitas dari jaringan tulang, namun tidak menembus
kulit. Anggota tubuh tidak dapat digerakkan.
b. Palpasi (feel)
1. Teraba deformitas tulang jika dibandingkan dengan sisi
yang sehat
2. Nyeri tekan
3. Bengkak
4. Mengukur panjang anggota gerak lalu disbandingkan
dengan sisi yang sehat

1/1
c. Gerak (move)
Umumnya tidak dapat digerakkan
4. Petugas menegakkan diagnosis dan atau differential diagnosis
berdasarkan hasil anamnesa, pemeriksaan vital sign, pemeriksaan
fisik dan pemeriksaan penunjang (jika diperlukan).
5. Petugas memberikan terapi penatalaksanaan :
a. Semua fraktur dikelola secara emergensi.
b. Lakukan penilaian awal akan adanya cedera lain yang dapat
mengancam jiwa.
c. Pasang cairan untuk mengantisipasi kehilangan darah yang tidak
terlihat misalnya pada fraktur pelvis dan fraktur tulang panjang
d. Lakukan stabilisasi fraktur dengan spalk, waspadai adanya tanda-
tanda kompartemen syndrome seperti odema, kulit yang mengkilat
dan adanya nyeri tekan.
e. Rujuk segera kelayanan sekunder
6. Petugas memberikan edukasi kepada pasien dan atau keluarganya
indikasi untuk dirujuk
7. Petugas melakukan rujukan kepelayanan kesehatan yang lebih
tinggi( Rumah Sakit) setelah kondisi stabil.
8. Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis,
pemeriksaan, diagnosa, terapi, rujukan yang telah dilakukan dalam
rekam medis pasien.
9. Petugas menyerahkan rekam medis kepetugas simpus untuk di
entry.
10. Petugas mendokumentasikan hasil pemeriksaan, diagnose dan
terapi yang sudah tercatat dalam rekam medis ke data simpus
6. Unit Terkait Ruang Tindakan

Rekaman historis perubahan

No Isi Perubahan Tgl Mulai Diberlakukan

2/1
3/1

Anda mungkin juga menyukai