Anda di halaman 1dari 3

FRAKTUR

No. Dokumen : /UKP/SOP/MD/II/2017


No. Revisi :0
SOP
Tanggal Terbit : Februari 2017
Halaman : 1/2

PUSKESMAS drg. Deswita


1967032319930
MANDIANGIN 12001

1. Pengertian Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang, tulang rawan


sendi,tulang

rawan epifisis baik yang bersifat total maupun parsial. Fraktur


tertutup adalahsuatu fraktur yang tidak mempunyai hubungan
dengan dunia luar.

Gambaran Klinis

a.Adanya riwayat trauma (terjatuh, kecelakaan, dll)

b.Nyeri

c.Sulit digerakkan

d.Deformitas

e.Bengkak

f.Perubahan warna

g.Gangguan sensibilitas

h.Kelemahan otot

Diagnosis

Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan


penunjang.

Pemeriksaan Fisik

a.Inspeksi (look)

Adanya deformitas dari jaringan tulang, namun tidak menembus kulit.


Anggota tubuh tdak dapat digerakkan.

b.Palpasi (feel)
1.Teraba deformitas tulang jika dibandingkan dengan sisi yang sehat.

2.Nyeri tekan.

3.Bengkak.

4.Mengukur panjang anggota gerak lalu dibandingkan dengan sisi


yang

sehat.

c.Gerak (move)

Umumnya tidak dapat digerakkan

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan berikut dapat dilakukan di layanan sekunder

a.Pemeriksaan radiologi,berupa:

1.Foto polos: umumnya dilakukan pemeriksaan dalam proyeksi AP dan


lateral.

2.Pemeriksaan radiologi lainnya sesuai indikasi dapat dilakukan


pemeriksaan berikut, antara lain: radioisotope scanningtulang,
tomografi, artrografi, CT-scan, dan MRI.

b.Pemeriksaan darah rutin dan golongan darah.

Komplikasi : kompartemen syndrom

Prosedur ini dibuat untuk pedoman pengobatan pasien fraktur


2. Tujuan tertutup di Puskesmas

Keputusan Kepala Puskesmas Mandiangin

3. Kebijakan No.012/UKP/SOP/MD/II/2017 Tentang Layanan Klinis yang


Menjamin Kesinambungan Layanan Puskesmas Mandiangin
Buku Panduan Praktek Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
4. Referensi Kesehatan primer tingkat pertama.

5. Prosedur Penatalaksanaan

Penatalaksanaan dapat dilakukan dengan:

1. Semua fraktur dikelola secara emergensi.

2. Lakukan penilaian awal akan adanya cedera lain yang dapat

2/3
mengancam jiwa.

3. Pasang cairan untuk mengantisipasi kehilangan darah yang


tidakterlihat misalnya pada fraktur pelvis dan fraktur tulang
panjang

4. Lakukan stabilisasifraktur dengan spalk, waspadai adanya tanda-


tanda kompartemen syndrome seperti odema, kulit yang mengkilat
dan adanya nyeri tekan.

5. Rujuk segera ke layanan sekunder

Kriteria Rujukan: pasien segera dirujuk ke RS

Semua fraktur dikelola secara


emergensi

Lakukan penilaian awal akan adanya cedera lain yang dapat


mengancam jiwa

Pasang cairan untuk mengantisipasi kehilangan darah yang


tidak terlihat misalnya pada fraktur pelvis dan fraktur
tulang panjang

6. Bagan Alir
Lakukan stabilisasifraktur dengan spalk, waspadai adanya
tanda-tanda kompartemen syndrome seperti odema, kulit
yang mengkilat dan adanya nyeri tekan

Petugas kalibrasi yang telah ditunjuk puskesmas


mengambil dan membawa. peralatan yang akan dikalibrasi.
Kemudian Petugas kalibrasi mengembalikan peralatan yang
telah selesai dikalibrasi

Rujuk segera ke layanan sekunder

7. Unit Poli Umum


Terkait

3/3

Anda mungkin juga menyukai