Di Susun Oleh :
ROUDLOTUL JANNAH
23149021
Mengetahui
Pembimbing Akademik, Pembimbing Klinik,
a. Definisi
Fraktur radius-ulna adalah terputusnya hubungan tulang radius dan ulna
yang disebabkan oleh cedera pada lengan bawah, baik trauma langsung maupun
trauma tidak langsung (Kasiati, 2020). Menurut Desirtama(2017) fraktur kedua
tulang bawah merupakan cedera yang tidak stabil. Fraktur nondislokasi jarang
terjadi. Stabilitas fraktur yang bergantung pada jumlah energi yang diserap
selama cedera dan gaya otot-otot besar yang cenderung menggeser fragmen.
b. Etiologi
Fraktur terjadi karena kelebihan beban mekanis pada suatu tulang, saat
tekanan yang diberikan pada tulang terlalu banyak dibandingkan yang mampu
sendiri. Fraktur dapat terjadi karena gaya secara langsung, seperti saat sebuah
Menurut Lemone (2016) fraktur batang radius dan ulna biasanya terjadi
karena cedera langsung pada lengan bawah, kecelakaan lalu lintas, atau jatuh
dengan lengan teregang. Fraktur radius dan ulna biasanya merupakan akibat
c. Manifestasi Klinis
1. Nyeri hebat pada daerah fraktur dan nyeri bertambah bila ditekan/diraba.
3. Spasme otot
4. Perubahan bentuk /posisi berlebihan bila dibandingkan pada keadaan
normal
6. Kehilangan sensasi pada daerah distal karena terjadi jepitan syarat oleh
fragmen tulang
8. Pendrahan
9. Hematoma
10. Syok
d. Klasifikasi
luar melalui luka pada kulit dan jaringan lunak, dapat berbentuk dari
ekstensif
tulang.
e. Patofisiologi
adanya gaya dalam tubuh, yaiutu stress, gangguan fisik, gangguan metabolik,
terbuka atau tertutup akan mengenai serabut saraf yang dapat menimbulkan
gangguan rasa nyaman nyeri. Selain itu dapat mengenai tulang dan dapat
integritas kulit. Fraktur adalah patah tulang, biasanya disebabkan oleh trauma
gangguan metabolik, patologik yang terjadi itu terbuka atau tetutup. Pada
Hambatan
mobilitas fisik Nyeri Pembengkakakan
Resiko tinggi lokal
trauma
Port de entree
Ansietas Risiko
malunaion, Risiko tinggi
delayed union, infeksi
non-union
g. Pemeriksaan diagnostic
1) Pemeriksaan Radiologi
2) Pemeriksaan Laboratorium
penyembuhan tulang.
penyembuhan tulang.
h. Komplikasi
3. Sindroma kompartemen
4. Masalah yang terjadi saat perfusi jaringan dalam otot kurang dari yang
5. Tromboemboli
Ada beberapa prinsip dasar yang harus dipertimbangkan pada saat menangani
fraktur :
1. Rekognisi
2. Reduksi
3. Debridemen
4.Rehabilitasi
j. Pemeriksaan Fisik
1. Pengkajian
meliputi:
a) Aktivitas/Istirahat
b) Sirkulasi
c) Neurosensori
d) Nyeri/Kenyamanan
e) Keamanan
f) Pembelajaran
a) Sirkulasi
pembentukan thrombus).
b) Integritas ego
c) Makanan/ cairan
d) Pernafasan
berkurang
lebih rileks