Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN DESIMINASI STASE MANAJEMEN

KEPERAWATAN DI RUANG BOUGENVILLE 1


RSUD DR. SOEGORI LAMONGAN

Disusun Oleh :
1. Ahmad Junaidi, S.Kep (23149002)
2. Bella Safira , S.Kep (23149003)
3. Ely Susanti, S.Kep (23149007)
4. Fajar Bagus K, S.Kep (23149009)
5. Herlin Indria S, S.Kep (23149010)
6. M. Rifai, S.Kep (23149014)
7. Muhammad Zamroni, S.Kep (23149015)
8. Nadia Lutfiana, S.Kep (23149016)
9. Nadila Maharani, S.Kep (23149017)
10. Roudlothul Jannah, S.Kep (23149020)
11. Tita Fifiana S. S.Kep (23149025)
12. Wahda Nurlalita F, S.Kep (23149027)
13. Zulfa Firdaus P, S.Kep (23149028)

PROGRAM STUDI PROFESI NERSFAKULTAS KESEHATAN


ISTEK INSAN CENDEKIA HUSADA BOJONEGORO
2024
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Desiminasi Akhir


Stase Manajemen Keperawatan Di Ruang Bougenville 1
RSUD Dr. Soegiri Lamongan

Telah Disetujui Sebagai Tugas Stase Manajemen Pada :

Hari/Tanggal :

Mengetahui,

Pembimbing Akademik 1 Pembimbing Akademik 2

Angger Anugrah H.S.S.Kep.Ns.M.NS Ns. Ferawati, S.Kep.,M.Kep


NIDN. 0719088804 NIDN. 0711078408

Supervisor Kepala Ruang Bougenville 1

Mustadi, S.Kep.,Ns., S.PSI Kusrini, S.ST


NIP. 196908301989022001 NIP. 197825062003122004
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Profesi Ners Stase
Keperawatan Manajemen Di RSUD Dr. Soegiri Lamongan.

Dalam penyusunananya kami mendapatkan banyak pengarahan dan


bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penulis tidak lupa mengucapkan terima
kasih kepada yang terhormat Bapak / Ibu:

1. Dr. M. Chaidir Annas, M.M.Kes selaku Direktur RSUD Dr. Soegiri


Lamongan
2. Dr. Eka Ari Puspita, Sp.AN, selaku bidang penggembangan RSUD Dr.
Soegiri Lamongan
3. Nurul Jariyatin, SH.M.Kn selaku Rektor ISTeK Insan Cendekia Husada
Bojonegoro
4. Angger Anugrah H.S.,M.NS dan Ns. Ferawati S.Kep., M.Kep selaku
Pembimbing Akademik Stase Manajemen Keperawatan
5. Kusrini, S.ST selaku Penanggung Jawab Ruang Bougenville 1 RSUD Dr.
Soegiri Lamongan
6. Mustadi, S.Kep.,Ns., S.PSI selaku Supervisor Stase Manajemen
Keperawatan di RSUD Dr. Soegiri Lamongan
7. Semua pihak yang telah memberikan dukungan moril dan materil demi
terselesaikannya laporan ini.
Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas semua amal kebaikan
yang diberikan. Kami menyadari laporan ini masih banyak kekurangan, untuk
itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan,
akhirnya kami berharap agar laporan ini bermanfaat bagi kami pada khususnya
dan bagi semua pembaca pada umumnya.

Lamongan, Februari 2024


DAFTAR ISI
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Era globalisasi mengharuskan tenaga

kesehatan mengikuti perubahan. Selain itu tuntutan

dari masyarakat mengenai kualitas pelayanan dalam

rumah sakit khususnya dalam pelayanan keperawatan

yang terus bertambah. Menjadi sebuah peluang dan

tantangan yang harus diterobos (breakthrough)

dengan peningkatan mutu dan profesionalisme tenaga

kesehatan Indonesia yang hanya dapat dicapai bila

tenaga kesehatan Indonesia dalam melakukan

pelayanannya sesuai dengan standar profesinya.

Standar Profesi sebagai acuan oleh tenaga kesehatan

merupakan persyaratan yang mutlak harus dimiliki.

Pelayanan asuhan keperawatan yang optimal

merupakan suatu tuntutan kualitas pelayanan

keperawatan yang melibatkan pengetahuan,

keterampilan dan perilaku ( Kemenkes, 2019)

Menurut UU No 17 tahun 2023 upaya Kesehatan adalah segala bentuk

kegiatan dan / atau serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu dan

berkesinambungan untuk memlihara dan meningkatkan serajat Kesehatan

masyarakat dalam bentuk promotive, preventif, kuratif, rehabilitative, dan/atau

paliatif oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan/ atau masyarakat.


Pelayanan keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang

merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan didasarkan pada ilmu dan

kiat keperawatan ditunjukkan pada individu,keluarga, kelompok atau

masyarakat, baik dalam keadaan sakit maupun sehat.

Munculnya faktor-faktor yang mengharuskan dilakukannya peningkatan

dalam pelayanan keperawatan menjadi salah satu hal yang perlu dicermati dan

diperhatikan oleh tenaga perawat, sehingga perawat mampu melaksanakan tugas

secara nyata dan diterima dalam memberikan sumbangsih bagi kemanusiaan

sesuai ilmu dan kiat serta kewenangan yang dimiliki. Salah satu strategi untuk

mengoptimalkan peran dan fungsi perawat dalam pelayanan keperawatan adalah

melakukan manajemen keperawatan dengan harapan adanya faktor kelola yang

optimal mampu meningkatkan keefektifan pembagian pelayanan keperawatan

sekaligus lebih menjamin kepuasan klien terhadap pelayanan keperawatan

(Nursalam, 2017).

Sebagai pemberi asuhan keperawatan, perawat membantu klien

mendapatkan kembali kesehatannya melalui proses penyembuhan. Perawat

memfokuskan asuhan pada kebutuhan kesehatan klien secara holistik. Model

pemberian asuhan keperawatan yang saat ini sedang menjadi trend dalam

keperawatan Indonesia adalah Model Asuhan Keperawatan Profesional dengan

metode pemberian asuhan keperawatan yang nkomperhensif. MAKP atau Model

Asuhan Keperawatan Profesional merupakan suatu metode pemberian asuhan

keperawatan dimana seorang perawat profesional memimpin sekelompok tenaga

keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan pasien melalui upaya

kooperatif dan kolaboratif.


Ruangan atau bangsal sebagai salah satu unit terkecil pelayanan kesehatan

merupakan tempat yang memungkinkan bagi perawat untuk menerapkan ilmu

dan kiatnya secara optimal. Namun perlu disadari, tanpa adanya tata kelola yang

memadai, kemauan dan kemampuan yang kuat. Serta peran aktif dari semua

pihak, maka pelayanan keperawatan profesional hanya akan menjadi teori

semata. Untuk itu, maka perawat perlu mengupayakan kegiatan penyelenggaraan

model Metode Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP).

Manajemen merupakan suatu pendekatan yang

dinamis dan proaktif dalam menjalankan suatu

kegiatan yang diorganisasi. Manajemen mencakup

kegiatan koordinasi dan supervisi terhadap staf, sarana

dan prasarana dalam mencapai tujuan. Manajemen

keperawatan merupakan proses bekerja melalui

anggota staf untuk membebankan asuhan keperawatan

secara profesional. Proses manajemen keperawatan

sejalan dengan keperawatansebagai salah satu metode

pelaksanaan asuhan secara profesional, sehingga

diharapkan keduanya saling menopang (Nursalam,

2018).

Model Asuhan Keperawatan Profesional

(MAKP) yang dilaksanakan dalam kegiatan kali ini

adalah MAKP jenis Tim Pelaksanaan MAKP yaitu

perawat bertanggung jawab terhadap semua aspek

asuhan keperawatan. Mengenai model keperawatan ini


salah satu kritik yang dikemukakan adalah bentuk

yang komplek dan teoritis sehingga akan dapat

memotivasi perawat untuk memperjelas tugas dan

wewenangnya, dapat meningkatkan kemampuan

perawat dalam mendiskusikan masalah dengan lebih

terbuka untuk membantu para perawat lebih

bertanggung gugat secara profesional terhadap

Tindakan (Nursalam,2018).

1.1 Tujuan Umum

Setelah mengikuti proses pembelajaran klinik

manajemen keperawatan diharapkan mahasiswa

mampu menerapkan manajemen keperawatan dengan

menggunakan Model Asuhan Keperawatan

Profesional (MAKP).

1.3 Tujuan Khusus

Setelah mengikuti pembelajaran praktik klinik

manajemen keperawatan diharapkan mahasiswa

mampu menerapkan aspek dalam pengelolaan

pemberian pelayanan asuhan keperawatan, yaitu:

1. Mempelajari profil rumah sakit

2. Mempelajari profil ruangan bougenville 1.

3. Menganalisa situasi manajemen dari rumah sakit


4. Mengidentifikasi kebutuhan dan masalah layanan kesehatan yang terkait

dengan manajemen keperawatan berdasarkan analisa situasi nyata di

rumah sakit

5. Menetapkan prioritas kebutuhan dan masalah manajemen keperawatan

bersama pihak rumah sakit

6. Menyusun tujuan dan rencana alternatif pemenuhan kebutuhan dan

penyelesaian masalah yang telah di tetapkan

7. Mengusulkan dan melaksanakan alternatif pemenuhan kebutuhan dan

penyelesaian masalah yang disepakati bersama unit terkait di rumah sakit

8. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pada aspek masukan dan proses

pada manajemen keperawatan

9. Merencanakan tindak lanjut dan hasil yang dicapai berupa upaya

mempertahankan dan mempebaiki hasil melalui kerjasama melalui unit

terkait di rumah sakit.

1.4 Manfaat

1.4.1 Bagi Rumah Sakit

1. Memperoleh pengalaman dalam pengelolaan suatu ruang rawat sehingga

dapat memodifikasi metode penugasan yang akan dilaksanakan.

2. Meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit

1.4.2 Institusi Pedidikan

Dapat digunakan sebagai gambaran serta bahan masukan tentang

manajemen keperawatan di ruangan.

1.4.3 Mahasiswa
1. Sebagai pengalaman dalam mengelola suatu ruangan rawat inap,

sehingga dapat memodifikasi metode yang akan diterapkan sesuai

kebutuhan (pasien dan institusi).

2. Mampu menerapkan managemen keperawataan diruangan sesuai MAKP.

1.4.4 Bagi Perawat Bougenville 1

1. Tercapainya tingkat kinerja perawat yang optimal

2. Tercapainya proses keperawatan yang efektif dan efisien

3. Terbinanya hubungan baik antara tim medis dan paramedic lainnya serta

dengan pasien dan keluarga.

4. Tumbuh dan terbinanya akuntabilitas dan disiplin perawat.

5. Dapat diterapkannya pendokumentasian yang efektif dan efisien.

1.4.5 Bagi Pasien

1. Pasien mendapatkan asuhan keperawatan yang tepat dan efektif.

2. Tercapainya kepuasan pasien yang optimal.

3. Pasien dan keluarga merasa dihargai karena terlibat dalam setiap

perencanaan keperawatan yang dirumuskan.

BAB II

GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

Anda mungkin juga menyukai