Di Susun Oleh :
1. Cep Agus Gunawan : 19.156.03.11.006
2. Desi Wulandari : 19.156.03.11.012
3. Endeh : 19.156.03.11.018
4. Fitri Melani : 19.156.03.11.022
5. Gina Anggiarti : 19.156.03.11.023
6. Ranny Ega Andhika : 19.156.03.11.053
7. Silfia Ramadhani : 19.156.03.11.060
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkah dan ridho-Nya
dapat menyelesaikan Laporan Akhir Manajemen Keperawatan di Ruang Anak
”Makalah ini diajukan untuk tugas akhir stase manajemen keperawatan pada Program
Studi Profesi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan STIKes Medistra Indonesia .
Penyusunan makalah ini tidak akan terlaksana tanpa bantuan, bimbingan, dan
pengarahan dari semua pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Safer Mangandar Ompusunggu, SE selaku Ketua Yayasan Medistra Indonesia
4. Nurmah ,.SST., M.Kes selaku Wakil Ketua I Bidang Akademik STIKes Medistra
Indonesia.
6. Hainun Nisa, SST, M.Kes selaku Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan STIKes
Medistra Indonesia
7. Lisna Agustina. S.Kep, Ners, M.Kep selaku Ketua Program Studi Keperawatan
8. Ibu Kiki Deniati, S.Kep., Ners., M.Kep selaku pempimbing akademik Stase
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan penulis berharap semoga Laporan Akhir ini dapat bermanfaat. Semoga
Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memudahkan setiap langkah-lanhkah kita menuju
kebaikan dan selalu menganugerahkan kasih sayang-Nya untuk kita semua. Aamiin.
Bekasi, 12 Juni 2020
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut WHO (2013), rumah sakit adalah bagian integral dari suatu
(preventif) kepada masyarakat. Rumah sakit juga merupakan pusat pelatihat bagi
undang No. 44 tahun 2009 tentang rumah sakit, yang dimaksudkan dengan
diberikan kepada klien oleh suatu tim multi disiplin sesuai kebutuhan pasien.
Salah satu disiplin ilmu yang berperan dalam memberikan pelayanan kepada
klien adalah tim keperawatan, disebut tim keperawatan oleh karena seorang
tenaga perawat tidak dapat secara mandiri melakukan asuhan keperawatan yang
pemimpin atau manager yang profesional dalam lingkup keperawatan ini yang
banyak hal yang harus diperhatikan. Termasuk yang terpenting adalah faktor
1980).
tatanan pelayanan nyata, yaitu di Rumah Sakit dan Komunitas sehingga perawat
B. Tujuan Umum
C. Tujuan Khusus
Anak
manajemen keperawatan
D. Manfaat
keperawatan.
3. Bagi Mahasiswa
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Manajemen
2. Fungsi Pengorganisasian
3. Fungsi Pengarahan
4. Fungsi Pengendalian
Pengontrolan dilakukan sesuai fakta yang ada. Bila isu muncul sebaiknya
satu sama lain bertemu dan menenangkan mereka melalui kontak langsung.
Untuk merangsang kerja sama, perlu peran serta sejak semula. Proses
pengontrolan dapat digambarkan dengan salah satunya membuat standar
bagi semua dasar-dasar manajemen dalam istilah-istilah yang diterima serta
hasil yang dapat diukur yang ukuran ini harus dapat mengukur pencapaian
dan tujuan yang ditentukan.
5. Fungsi ketenagaan
a. Definisi
2) Metoda penugasan:Cara untuk membagi pekerjaan yang ada di satu unit
perawatan kepada tenaga yang ada di unit tersebut. Metode penugasan dalam
memberikan asuhan keperawatan kepada klien dapat mengunakan beberapa
metode.
(4). Penetapan jumlah dan kualifikasi sumber daya manusia yang benar-
benar dibutuhkan
(1) Identifikasi jumlah dan kualifikasi sumber daya manusia yang ada
di rumah sakit
(3) Penetapan jumlah kebutuhan sumber daya manusia yang diisi dari
dalam organisasi
f) Menentukan tenaga perawat dalam konfigurasi sesuai unit kerja dan
jadwal yang tertuang dalam shift
Catatan:
Berdasarkan:
Cara perhitungan:
2. Tambahkan dengan faktor koreksi hari libur / cuti / hari besar dan tugas-
tugas non keperawatanLoss day / hari libur / cuti / hari besar
1. Definisi
f. Akreditasi
a. Pengkajian
b. Mengumpulkan Data
Data yang meliputi gejala yang dirasa kan oleh klien ,kebiasaan
dan persepsi klien terhadap kesehatannya saat ini. Selain klien ,informasi
juga didapatkan dari keluarga, teman, dan orang terdekat pasien atau
tenaga kesehatan yang mengetahui keadaan klien.
d. Validasi Data
e. Pencatatan Data
f. Diagnosa Keperawatan
1) Aktual
2) Resiko
Problem
Etiologi
Simptom
g. Perencanaan
i. Evaluasi
Menurut Ann Marriner Tomei (1991) Grat & Massey (1997) dan
Marquis& Huston (1998) metoda pemberian asuhan keperawatan profesional
yang sudah ada dan akan terus di kembangkan di masa depan dalam
menghadapi trend pelayanan keperawatan yaitu:
1. Metode Fungsional
Kekurangan
2. Metode Tim
4) Peran kepala ruangan penting dalam model ini model tim akan
berhasil baik bila di dukung oleh KARU
1) Membuat perencanaan
3) Memberikan laporan
Kelebihan
Kekurangan
d. Metode Primer
2) Beban kasus pasien 4-6 orang perawat atau debgan rasio perawat
dan pasien sebesar 1:4 atau 1; 5 disesuaikan dengan jumlah
yang ada di ruangan dab jumlah perawat yang ada
Kelebihan
Kelebihan
Kekurangan
A. HASIL PENGKAJIAN
1. 5M
a. Man
d. Money
a. Fungsi perencanaan
2) Perencanaan Strategi
b. Fungsi pengorganisasian
1) Struktur Organisasi
2) Uraian tugas
Wawancara : berdasarkan hasil wawancara di Ruang Camelia
didapatkan informasi bahwa setiap perawat sudah mempunyai uraian
tugas sebagai kepala ruangan, kepala Tim, perawat pelaksana. Batas
wewenang dan tanggung jawab perawat cukup jelas dengan dibuat
job discription dimasing-masing ruangan.
3) Pelayanan keperawatan
4) Pendidikan kesehatan
6) Klasifikasi pasien
c. Fungsi ketenagaan
= (38 x 30 ) – 1134 / 39
= 1140 – 1134 / 39
= 6 / 39
= 0,15
LOS
= 1134 / 39
= 29,07
No Jumlah Yang
Pelatihan
. Mengikuti
1 PPI 7 orang
2 BTCLS 7 orang
3 KMKP 5 orang
4 KOMUNIKASI TERAPETIK 7 orang
5 EKG 4 orang
6 PERAWATAN LUKA 3 orang
7 TROMBOLITIK 4 orang
Kuesioner : berdasarkan hasil kuesioner terhadap perawat pelaksana
menunjukan bahwa dilakukan rotasi 76,5% dan yang
menjawab tidak 23,5%
Masalah :tidak ada masalah
d. Fungsi pengarahan
a) Arah komunikasi
2) Motivasi
3) Supervisi
4) Pendelegasian
Wawancara : menurut hasil wawancara di dapatkan hasil
bahwa pendelegasian di ruangan secara tertulis belum ada tetapi di
lakukan hanya dengan secara lisan.
e. Fungsi Evaluasi/Pengendalian
B. ANALISA SWOT
1. Strenght
f. Belum optimalnya penerapan papan resiko jatuh atau gelang resiko jatuh
pada pasien di Ruang Camelia
3. Opportunity
PRIORITAS MASALAH
2. Prioritas masalah
d. Nilai 4 : penting
No Masalah Mg Sv Mn Nc Af Score
4 Belum optimalnya 3 2 2 3 2 72
pelatihan – pelatihan
yang diikuti oleh
perawat di Ruang
Anak
B. Langkah-langkah penyelesaian masalah
Memotivasi dalam
perumusan visi dan misi
c. Nilai 3 = mampu
1. Implementasi
Membuat visi dan misi ruang anak dan membuat list pelatihan yang perlu diikuti
oleh perawat di ruang anak
2. Evaluasi
3. Hambatan
4. Format POA
Table 4.1 Plant Of Acton (POA)
Pembuatan Visi Dan Misi Ruang Anak
No Kegiatan Tujuan Metode Sasaran Tempat/waktu Pj
PEMBAHASAN
Visi diartikan sebagai gambaran dari proyeksi masa depan atau karakteristik
yang ingin dicapai oleh suatu organisasi atau lembaga melalui seluruh hal yang akan
dilakukan selama kurun waktu yang ditentukan (Lewis,2015). Poin yang yang harus
tercakup dalam sebuah visi antara lain : mengacu pada masa depan, dirancang dan
dibuat bukan berdasarkan kepada kondisi atau tren saat ini, mengekspresikan
kreativitas, mengekspresikan kreativitas, berdasarkan pada prinsip nilai, normal dan
kultur budaya serta sejarah, mempunyai standar yang tinggi, ideal serta harapan bagi
anggota organisasi, memberikan semangat dan mendorong timbulnya dedikasi pada
organisasi.
Misi adalah sebuah urutan langkah-langkah yang tersusun untuk mencapai suatu
visi yang sudah dirancang terlebih dahulu. Dalam sebuah organisasi, misi didefinisikan
sebagai langkah-langkah yang harus dlakukan secara bertahap untuk mencapai tujuan
ideal dari organisasi tersebut.
Tujuan pembuatan visi dan misi yaitu membangun komitmen organisasi untuk
bergerak maju menuju masa depan yang lebih baik.
Dari hasil wawancara didapatkan bahwa sampai saat ini belum ada visi dan misi
ruang anak, berdasarkan hasil observasi tidak adanya visi-misi keperawatan ruang anak,
berdasarkan kuesioner 97,1 % perawat pelaksana mengetahui visi-misi dan 2,9 perawat
belum mengetahui visi-misi ruang anak.
Struktur organisasi adalah susunan dari beberapa komponen yang dalam sebuah
organisasi, yang masing-masing komponen tersebut saling berkaitan satu sama lain dan
memiliki perannya masing-masing.
Tujuan struktur organisasi yaitu pembagian tugas antar komponen yang terkait
pada struktur organisasi dan meningkatkan rasa tanggung jawab unutk menjalankan
pembagian tugas yang telah ditetapkan.
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengkajian data diruang praktek manajemen memakai alat kuesioner,
wawancara dan lembar observasi dan dari hasil analisa ditemukan 5 masalah
yang perlu dilakukan diruangan antara lain visi misi belum tersedia dan tidak
B. Saran
1. Pimpinan/ kepala
2. Subdepartemen Keperawatan
a. Melakukan supervisi secara teratur ke ruangan agar kemampuan yang
asuhan keperawatan.
c. Melakukan supervisi tingkat ruang sesuai dengan acuan yang ada yang
4. Perawat Pelaksana
rutinitas kegiatan.
profesionalisme perawat.
DAFTAR PUSTAKA
http://arulmtp.wordpress.com/2008/08/03/analisa-swot-sebagai-alat
perumusan-strategi/. Diakses tanggal 24 April 2018 pukul 12.00
WIB. Visitor: Agus dan Dian.