Di Susun Oleh :
Harisatun Niswah
P2005028
7. Pathway
8. Proses keperawatan
a. Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal dan landasan dalam proses keperawatan, untuk
itu diperlukan kecermatan dan ketelitian tentang masalah-masalah klien sehingga
dapat memberikan arah terhadap tindakan keperawatan. Keberhasilan proses
keperawatan sangat bergantuang pada tahap ini. Tahap ini terbagi atas:
1) Anamnesa
a) Identitas klien
b) Keluhan utama
Pada umumnya keluhan utama pada kasus fraktur adalah rasa nyeri. Nyeri
tersebut bisa akut atau kronik tergantung dan lamanya serangan. Untuk
memperoleh pengkajian yang lengkap tentang rasa nyeri klien digunakan:
- Provoking Incident: apakah ada peristiwa yang menjadi yang menjadi
faktor presipitasi nyeri.
- Quality of Pain: seperti apa rasa nyeri yang dirasakan atau
digambarkan klien. Apakah seperti terbakar, berdenyut, atau menusuk.
- Region : radiation, relief: apakah rasa sakit bisa reda, apakah rasa sakit
menjalar atau menyebar, dan dimana rasa sakit terjadi.
- Severity (Scale) of Pain: seberapa jauh rasa nyeri yang dirasakan klien,
bisa berdasarkan skala nyeri atau klien menerangkan seberapa jauh
rasa sakit mempengaruhi kemampuan fungsinya.
- Time: berapa lama nyeri berlangsung, kapan, apakah bertambah buruk
pada malam hari atau siang hari.
c) Riwayat penyakit sekarang
d) Riwayat penyakit dahulu
e) Riwayat penyakit keluarga
f) Riwayat psikososial
g) Pola fungsi kesehatan
2) Pemeriksaaan fisik
a) Gambaran umum
b) Pemeriksaan head to toe
b. Diagnosa keperawatan
1) Nyeri akut b/d spasme otot, gerakan fragmen tulang, edema, cedera jaringan
lunak, pemasangan traksi, stress/ansietas, luka operasi.
2) Gangguan pertukaran gas b/d perubahan aliran darah, emboli, perubahan
membran alveolar/kapiler (interstisial, edema paru, kongesti)
3) Gangguan mobilitas fisik b/d kerusakan rangka neuromuskuler, nyeri, terapi
restriktif (imobilisasi)
4) Gangguan integritas kulit b/d fraktur terbuka, pemasangan traksi (pen, kawat,
sekrup)
5) Risiko infeksi b/d ketidakadekuatan pertahanan primer (kerusakan kulit,
taruma jaringan lunak, prosedur invasif/traksi tulang)
6) Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan b/d
kurang terpajan atau salah interpretasi terhadap informasi, keterbatasan
kognitif, kurang akurat/lengkapnya informasi yang ada
c. Rencana keperawatan
Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Intervensi
keperawatan
Nyeri b.d spasme NOC : NIC - Mengurangi nyeri dan mencegah
otot, kerusakan Setelah dilakukan tindakan Pain Management malformasi.
akibat fraktur. keperawatan selama ... x 24 jam - Pertahankan imobilasasi bagian yang sakit - Meningkatkan aliran balik vena,
diharapkan nyeri dapat berkiurang dengan tirah baring, gips, bebat dan atau mengurangi edema/nyeri.
dengan Kriteria hasil : traksi - Mempertahankan kekuatan otot dan
- Mampu mengontrol nyeri - Tinggikan posisi ekstremitas yang terkena. meningkatkan sirkulasi vaskuler.
(tahu penyebab nyeri, - Lakukan dan awasi latihan gerak pasif/aktif. - Meningkatkan sirkulasi umum,
mampu menggunakan - Lakukan tindakan untuk meningkatkan menurunakan area tekanan lokal dan
tehnik nonfarmakologi kenyamanan (masase, perubahan posisi) kelelahan otot.
untuk mengurangi nyeri, - Ajarkan penggunaan teknik manajemen nyeri - Mengalihkan perhatian terhadap
mencari bantuan) (latihan napas dalam, imajinasi visual, nyeri, meningkatkan kontrol terhadap
- Melaporkan bahwa nyeri aktivitas dipersional) nyeri yang mungkin berlangsung
berkurang dengan - Lakukan kompres dingin selama fase akut lama.
menggunakan manajemen (24-48 jam pertama) sesuai keperluan. - Menurunkan edema dan mengurangi
nyeri - Kolaborasi pemberian analgetik sesuai rasa nyeri.
- Mampu mengenali nyeri indikasi. - Menurunkan nyeri melalui
(skala, intensitas, frekuensi - Evaluasi keluhan nyeri (skala, petunjuk mekanisme penghambatan rangsang
dan tanda nyeri) verbal dan non verval, perubahan tanda-tanda nyeri baik secara sentral maupun
- Menyatakan rasa nyaman vital) perifer.
setelah nyeri berkurang - Menilai perkembangan masalah klien
Brunner, Suddarth. 2015. Buku Ajar keperawtan medikal bedah, edisi 8 vol.3. EGC.
Jakarta
Carpenito (2013), Diagnosa Keperawatan-Aplikasi pada Praktik Klinis, Ed. 6, EGC,
Jakarta
Doenges at al (2015), Rencana Asuhan Keperawatan, Ed.3, EGC, Jakarta
Herman Santoso, dr., SpBO (2016), Diagnosis dan Terapi Kelainan Sistem
Muskuloskeletal, Diktat Kuliah PSIK, tidak dipublikasikan.
Mansjoer, A dkk. 2013. Kapita Selekta Kedokteran, Jilid 1 edisi 3. Jakarta: Media
Aesculapius
Nurarif .A.H. dan Kusuma. H. (2015). APLIKASI Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC. Jogjakarta: MediAction.
Smeltzer, S.C., 2013, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, EGC, Jakarta.