ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH PADA PASIEN PRE OPERASI OPEN FRAKTUR TIBIA
SINISTRA DI RUANG BEDAH BOUGENVILLE
SURABAYA
OLEH :
EMMALIA ADHIFITAMA
132023143005
ANGKATAN 2016
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2021
KONSEP DASAR OPEN FRAKTUR TIBIA SINISTRA
A. DEFINISI
J. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian klien : Meliputi nama, jenis kelamin, umur, alamat, agama, bahasa yang
dipakai, status perkawinan, pendidikan, pekerjaan, asuransi pembiayaan layanan Kesehatan ,
golongan darah, no. register, tanggal MRS, diagnosa medis.
2. Riwayat Penyakit
a. Keluhan utama: pasien mengeluh nyeri pada tibia sinistra
b. Riwayat penyakit Sekarang : pasien memiliki luka pada ekstremitas bawah, tibia
sinistra, tulang menonjol keluar, pasien akan mengalami operasi
c. Riwayat penyakit dahulu : Pada klien fraktur pernah mengalami kejadian patah tulang
atau tidak sebelumnya dan ada / tidaknya klien mengalami pembedahan perbaikan dan
pernah menderita osteoporosis sebelumnya
d. Pemeriksaan Fisik
1) Tanda- Tanda vital TD : 130/80 (missal), Suhu dalam batas normal 36-
37,5℃, GCS : 456. Kesadaran: Compos Metis
2) Sistem Pernafasan (B1)
Pasien tidak mengalami gangguan pernafasan
Inspeksi : kaji pola napas dan Gerakan dada
Palpasi : adanya cairan atau tidak
Perkusi :adanya bunyi tambahan atau tidak, sonor atau hipersonor
Auskultasi : adanya bunyi nafas tambahan atau tidak
RR normal, alat bantu nafas tidak ada
3) B2 (Blood)
Pasien bisa saja mengalami takikardi karena terdapat respon nyeri atau rasa
cemasnya. Bisa juga terjadi hipotensi akibat kehilangan darah yang banyak. CRT
lambat yaitu >2 detik, penurunan frekuensi nadi pada bagian distal (bagian yang
cedera) dan pucat pada bagian yang cedera
4) B3 (Brain)
Bisa saja terdapat agitasi sbg akibat dari nyeri, ansietas, maupun trauma.
Biasanya terdapat kebas atau kesemutan dan hilang sensasi akibat fraktur. Bisa
juga takikardi karena kontaminasi luka terbuka dengan dunia luar.
5) B4 (Bladder)
Biasanya tidak ditemukan masalah, kemampuan berkemih pasien pun secara
spontan.
6) B5 (Bowel)
Biasanya tidak ditemukan masalah. Tidak ditemukan nyeri tekan, bising usus
terdengar normal dan tdak ada lesi pada abdomen
7) B6 (Bone)
Biasanya terdapat paratesis, spasme otot, laserasi kulit, perdarahan, perubahan
warna pada daerah cedera, terdengar krepitasi
- Inpeksi : bengkak, memar, deformitas (penonjolan yang abnormal) adanya
fragmen tulang yang keluar
- Palpasi : terdapat nyeri setempat, penurunan frekuensi nadi pada daerah
distal (Bagian yg cedera)
Ekstremitas atas : tangan kanan dan kiri dapat bergerak dengan normal,
tidak menutup kemungkinan bisa mengalami permasalahan jika terjadi
multiple trauma.
Ekstremitas bawah: Kedua kaki lengkap, kaki kanan dapat digerakkan
dengan leluasa. Pada kaki kiri terdapat luka fraktur terbuka pada tulang
tibia, terdapat jejas pendarahan, kekuatan otot melemah bahkan bisa
mengalami kelumpuhan, bisa juga tulang tampak menonjol keluar.
INTERVENSI KEPERAWATAN
DAFTAR PUSTAKA
DPP. PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Edisi 1 Jakarta : PPNI
DPP. PPNI. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Edisi 1 Jakarta : PPNI
DPP. PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Edisi 1 Jakarta : PPNI
Parahita, P. S., Kurniyanta, P., Sakit, R., Pusat, U., & Denpasar, S. (2013). Management of
Extrimity Fracture in Emergency Department. E-Jurnal Medika Udayana, 2(9), 1597–1615.
Helmie, 2012. Buku Saku Kedaruratan Dibidang Bedah Ortopedi. Jakarta : Salemba Medika
Yanuar, Citra SY, dkk (2018) . Asuhan keperawatan pada klien pre operasi fraktur Femur di RSU
Bangil-Pasuruan. Studi Kasus
WOC COMINGSOON