a. Definisi
Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas tulang atau tulang rawan umumnya
dikarenakan rudapaksa (Mansjoer, 2008). Fraktur adalah rupturnya kontinuitas struktur dari
tulang atau kartilago dengan tanpa disertai subluksasi fragmen yang terjadi karena tmuma
atau aktivitas fisik dengan tekanan yang berlebihan (Ningsih, 2011).
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tualng, retak atau patahnya tulang yang utuh, yang
biasanya disebabkan rudakpaksa/tenaga fisik yang ditentukan jenis dan luasnya (Lukman &
Ningsih, 2009). Fraktur tulang adalah patah pada tulang. Istilah yang digunakan untuk
menjelaskan. Berbagai jenis fraktur tulang antara lain fraktur inkomplit, fraktur simple dan
fraktur compound (Elizabet J. Crowin, Phd, MSN, CNP, 2008), Fraktur dibedakan menjadi:
1. Fraktur Tertutup adalah fraktur dengan kulit yang tidak tembus oleh fragmen tulang,
sehingga tempat fraktur tidak tercemar oleh lingkungan.
2. Fraktur Terbuka adalah fraktur dengan kulit ekstremitas yang terlibat telah tembus,
dan terdapat hubungan antara fragmen tulang dan dunia luar. Karena adanya
perlukaan kulit. Fraktur terbuka dibagi atas 3 derajat, yaitu:
A. Grade 1: sakit jelas dan sedikit kerusakan kulit, luka <1 cm, kerusakan.
Jaringan, tidak ada tanda luka remuk, fraktur sederhana, komunikatif ringan,
kontaminasi minimal.
b. Grade II: Fraktur terbuka dan sedikit kerusakan kulit, laserasi <1 cm, kerusakan
jaringan lunak tidak luas, flap, komunikatif sedang. Kontaminasi sedang
c. Garde III: Banyak sekali jenis kerusakan kulit, otot jaringan saraf dan pembuluh darah
serta luka sebesar 6-8 cm. (Sjamsuhidayat, 2010 dalam
1. Cedera Traumatik
c. Fraktur yang disebakan kontraksi keras yang mendadak dari otot yang kuat.
2. Fraktur Patologik
Dalam hal ini kerusakan tulang akibat proses penyakit dimana dengan trauma
minor dapat menyebabkan fraktur, seperti:
a. Tumor tulang (jinak dan ganas), yaitu pertumbuhan jaringan baru yang tidak
terkendali dan progresif
b. Infeksi seperti mosteomyelitis, dapat terjadi sebagai akibat dari infeksi akut
atau dapat timbul sebagai salah satu proses yang progresif, lambat dan sakit
nyeri.
d. Stress tulang seperti pada penyakit polio dan orang yang bertugas di
kemiliteran. Sachdeva, 2002 dalam Kristiyansari, 2012)
Patofisiologi dan Pathways
Dimana saraf ini dapat terjadi atau terputus oleh fragmen tulang. 6. Hilangnya
atau berkurangnya fungsi normal karena ketidakstabilan
7. Pergerakan abnormal.
9. Spasme otot karena tingkat kecatatan, kekuatan otot yang sering disebabkan
karena tulang menekan otot. (Mansjoer, Arif, 2014).
f. Penatalak sa na an
a. Proteksi adalah proteksi fraktur yang mencegah trauma lebih lanjut. dengan
cara memberikan sling (mitela) pada anggota gerak atas atau tongkat apada
anggota gerak bawah.
d.Reduksi tertutup dengan traksi kontinu dan counter traksi, tindakan ini
mempunyai tujuan utama, yaitu beberapa reduksi yang bertahap imobilisasi.
2. Penatalaksanaan Pembedahan.
1. Pengkajian
a. Identitas Klien
Meliputi nama, jenis kelamin, umur, alamat, agama, bahasa yang dipakai,
status perkawinan, pendidikan, pekerjaan, asuransi, golongan darah, no.
register, tanggal MRS, diagnosa medis.
b. Keluhan Utama
Pada umumnya keluhan utama pada kasus fraktur adalah rasa nyeri. Nyeri
tersebut bisa akut atau kronik tergantung dan lamanya serangan. Untuk
memperoleh pengkajian yang lengkap tentang rasa nyeri klien digunakan:
Intervensi:
2) Bantu pasien untuk menggunakan fasilitas alat bantu jalan dan cegah
kecelakaan atau jatuh.
Intervensi:
Kriteria Hasil: Tidur 7-8 jam per hari, tidak ada gangguan tidur. Intervensi
1) Obseravsi faktor penyebab
5) Ajarkan klien atau orang terdekat tentang faktor lain yang dapat
menyebabkan gangguan pola tidur
Intervensi:
1) Kaji kemampuan untuk menggunakan alat bantu
Kriteria Hasil: turgor kulit baik, tidak ada tanda-tanda dehidrasi, TTV
normal, keseimbangan cairan ditubuh.
Intervensi:
1) Kaji TTV
Intervensi:
1) Kaji secara verbal dan non verbal respon klien terhadap tubuhnya.
2) Monitor frekuensi mengkritik dirinya jelaskan tentang pengobatan,
perawatan, kemajuan dan prognosis penyakit
DAFTAR PUSTAKA