FRAKTUR MANDIBULA
OLEH
KANA SAYELIN
21101046
1.2 Etiologi
Gejala pada fraktur mandibula akan timbul rasa nyeri terus menerus
pendarahan oral, fungsi berubah, terjadi pembengkakan, krepitasi,
sepsis pada fraktur terbuka, dan deformitas. Jika fraktur ini mengenai
korpus mandibula, akan terlihat gerakan yang abnormal pada tempat
fraktur sehingga gerakan mandibula menjadi terbatas dan susunan gigi
menjadi tidak teratur (Sukman, 2016).
1.4 Patofisiologi
Terlampir
1.5 Pathway
Terlampir
a. Syok
Syok terjadi karena kehilangan banyak darah dan
meningkatnya permeabilitas kapiler yang bisa menyebabkan
menurunnya oksigenasi. Hal ini biasanya terjadi pada fraktur.
Pada beberapa kondisi tertentu, syok neurogenik sering terjadi
pada fraktur femur karena sakit yang hebat pada pasien.
b. Kerusakan arteri
Pecahnya arteri karena trauma bisa ditandai oleh: tidak adanya
nadi, CRT (Cappillary Refill Time) menurun, sianosis bagian distal,
hematoma yang lebar serta dingin pada ekstremitas yang
disebabkan oleh tindakan emergensi pembidaian, perubahan posisi
pada orang sakit, tindakan reduksi, dan pembedahan.
c. Sindrom kompartemen
Sindrom kompartemen adalah suatu kondisi dimana tejadi
terjebaknya otot, tulang, syaraf, dan pembuluh darah dalam
jaringan parut akibat suatu pembengkakan dari edema atau
perdarahan yang menekan otot, syaraf, dan pembuluh darah.
Kondisi sindrom kompartemen akibat komplikasi fraktur hanya
terjadi pada fraktur yang dekat dengan persendian dan jarang
terjadi pada bagian tengah tulang. Tanda khas untuk sindrom
kompartemen adalah 5P, yaitu: pain (nyeri lokal), paralysis
(kelumpuhan tungkai), pallor (pucat bagian distal), parestesia
(tidak ada sensasi) dan pulsesessness (tidak ada denyut nadi,
perubahan nadi, perfusi yang tidak baik, dan CRT > 3 detik (pada
bagian distal kaki).
d. Infeksi
Sistem pertahanan tubuh rusak bila ada trauma pada jaringan. Pada
trauma ortopedik infeksi dimulai pada kulit (superfisial) danmasuk
kedalam. Hal ini biasanya terjadi pada kasus fraktur tebuka, tapi
bisa juga karena penggunaan bahan lain dalam pembedahan seperti
pin (ORIF dan OREF) atau plat.
e. Avaskular nekrosis
Avaskular nekrosis (AVN) terjadi karena aliran darah ke tulang
rusak atau terganggu yang bisa menyebabkan nekrosis tulang dan
diawali dengan adanya Volkman’s Ischemia.
2. Komplikasi lama
a. Delayed Union.
Delayed Union merupakan kegagalan fraktur berkonsolidasi sesuai
dengan waktu yang dibutuhkan tulang untuk sembuh atau
tersambung dengan baik. Ini disebabkan karena penurunan suplai
darah ke tualang. Delayed Union adalah fraktur yang tidak sembuh
setelah selang waktu 3-5 ulan (tiga bulan untuk anggota gerak atas
dan lima bulan untuk anggota gerak bawah).
b. Non-union.
1.8 Penatalaksanaan
1.9.1 Pengkajian
(1) Keadaan Umum : baik atau buruknya yang dicatat adalah tanda-
tanda vital seperti :
(a) Kesadaran penderita : apatis, sopor, koma, gelisah, kompos
mentis tergantung pada keadaan pasien.
(b) Kesakitan, keadaan penyakit : akut, kronik, ringan, sedang,
berat dan pada kasus fraktur biasanya akut
(c) Tanda-tanda vital tidak normal karena ada gangguan baik
fungsi maupun bentuk
(2) Secara sistemik dari kepala sampai kelamin
(a) Sistem integumen
Terdapat erytema, suhu sekitar daerah trauma meningkat,
bengkak, oedema, dan nyeri tekan
(b) Kepala
Tidak ada gangguan yaitu, normo cephalik, simetris, tidak
ada penonjoan, tidak ada nyeri kepala.
(c) Leher
Tidak ada gangguan yaitu simetris, tidak ada penonjolan,
reflek menelan dada.
(d) Wajah
Wajah terlihat menahan sakit, lain-lain tidak ada perubahan
fungsi maupun bentuk. Tak ada lesi, simetris, tak oedema.
(e) Mata
Tes bisik atau weber masih dalam keadaan normal. Tidak ada
lesi atau nyeri tekan.
(g) Hidung
1. Nyeri akut b.d agen pencedera fisik d.d mengeluh nyeri (D.0077)
SLKI
-keluhan nyeri
- meringis
-Gelisah
-Kemerahan
-Bengkak
-Nyeri
Mesuri, P. R., Huriani, E., & Sumarsih, G. (2014). Hubungan Mekanisme Koping
dengan Tingkat Stres pada Pasien Fraktur. Ners Jurnal Keperawatan,
Diunduh mei 2022.
Wijaya, A.S dan Putri, Y.M. 2013. Keperawatan Medikal Bedah 2, Keperawatan
Dewasa Teori dan Contoh Askep. Yogyakarta : Nuha Medika