FRAKTUR
Oleh :
VITA NINGTIYAN AGESTHA
NPM : 2022207209218
1
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN FRAKTUR
A. Definisi
sesuai jenis dan fraktur terjadi jika tulang dikenai stress yang lebih besar dari
2019).
fraktur yang terjadi pada tulang yang membentuk lokasi ekstremitas atas
(tangan, lengan, siku, bahu, pergelangan tangan, dan bawah (pinggul, paha,
B. Etiologi
1. Trauma langsung
Trauma langsung menyebabkan tekanan langsung pada tulang. Hal
Fraktur yang terjadi biasanya bersifat kominutif dan jaringan lunak ikut
mengalami kerusakan.
2
2. Trauma tidak langsung
C. Patofisiologi
gangguan adanya gaya dalam tubuh, yaitu stress, gangguan fisik, gangguan
terbuka atau tertutup akan mengenai serabut saraf yang dapat menimbulkan
gangguan rasa nyaman nyeri. Selain itu dapat mengenai tulang dan dapat
gangguan metabolic, patologik yang terjadi itu terbuka atau tertutup. Pada
3
D. Tanda dan Gejala
Menurut Kemenkes (2016) Tanda dan gejala yang biasa muncul pada
E. Pemeriksaan Penunjang
4
c. Pemeriksaan darah lengkap : Ht mungkin meningkat
fraktur atau organ jauh pada trauma multiple). Peningkatan sel darah
rasa sakit.
F. Komplikasi
1. Pre Operatif
a. Sindrom Kompartemen
5
b. Kerusakan arteri
d. Infeksi
e. Avaskuler nekrosis
6
f. Shock
2. Post Operatif
a. Infeksi
b. Nonunion
mungkin diperlukan.
c. Arthritis Pascatrauma
7
d. Kelemahan otot
tidak melumpuhkan.
e. Sakit kronis
G. Penatalaksanaan
dilakukan yaitu:
1. Non operatif
a. Reposisi
8
b. Imobilisasi
c. Rehabilitasi
cedera atau alat gerak yang sakit agar dapat berfungsi kembali
fisioterapi.
d. Traksi
Traksi adalah tahanan yang dipakai dengan berat atau alat lain
mempercepat penyembuhan.
bahan yang terkontaminasi dan jaringan yang rusak dari luka akan
9
fiksasi internal atau eksternal.
10
a. Fiksasi Internal
b. Fiksasi Eksternal
terbuka.
11
tempatnya hanya sampai aman untuk melakukan fiksasi
12
internal.Namun, kadang-kadang, fixator eksternal digunakan
3. Penatalaksanaan Pembedahan
internal Fixation).
H. Prognosis
dapat sembuh tanpa jaringan parut. Pengertian tentang reaksi tulang yang
hidup dan periosteum pada penyembuhan fraktur mulai terjadi segera setelah
selain faktor biologis yang juga merupakan suatu faktor yang sangat esensial
13
II. Konsep Dasar Keperawatan
A. Pengkajian
1. Anamnesis
3. Keluhan utama : Keluhan utamanya adalah rasa nyeri akut atau kronik.
2012).
presipitasi nyeri
menusuk
rasa sakit menjalar atau menyebar, dan dimana rasa sakit terjadi.
14
Pada pengkajian ini ditemukan kemungkinan penyebab fraktur dan
2012).
8. Riwayat psikososial
dan peran klien dalam keluarga dan masyarakat serta respon atau
9. Pola-pola
yang
15
bisa mengganggu keseimbangannya dan apakah klien melaksanakan
(Padila, 2012).
warna, bau, dan jumlah apakah terjadi retensi urine. Retensi urine
dapat mengganggu pola dan kebutuhan tidur klien. Selain itu juga,
kebiasaan tidur, dan kesulitan tidur serta penggunaan obat tidur (Padila,
16
12. Pola aktivitas
oleh orang lain. Hal lain yang perlu dikaji adalah bentuk aktivitas
(Padila, 2012).
Dampak yang timbul pada klien adalah rasa takut akan kecacatan,
2012).
menjalani rawat inap dan keterbatasan gerak serta rasa nyeri. Selain itu,
17
Jitowiyono dan Kristiyanasari, 2010).
18
18. Timbul kecemasan akan kecacatan pada diri dan fungsi tubuhnya.
2012).
a. Keadaan umum :
19
8) Kaji kemungkinan komplikasi paru dan jantung : observasi
hidung.
simetris
10. Paru
20
Inspeksi :Pernafasan meningkat, reguler atau tidaknya
dengan paru.
Perkusi : Suara ketok sonor, tak ada redup atau suara tambahan
lainnya
11. Jantung
12. Abdomen
teraba
21
B. Diagnosa Keperawatan yang Mungkin Muncul
1. Nyeri Akut
a. Definisi
bulan.
Subjektif
Mengeluh Nyeri
Objektif
1) Tampak meringis
3) Gelisah
5) Sulit tidur
Subjektif
Tidak tersedia
Objektif
22
4) Proses berfikir terganggu
23
5) Menarik diri
7) Diaphoresis
2. Risiko Infeksi
a. Definisi
b. Faktor Risiko
1) Penyakit kronis
3) Malnutrisi
Gangguan peristaltik
Perubahan sekresi pH
Merokok
a) Penurunan hemoglobin
b) Imununosupresi
c) Leukopenia
a. Definisi
Keterbatasan dalam gerakan fisik dari satu atau lebih ekstremitas secara
mandiri
24
Subjektif
Objektif
Subjektif
Objektif
1) Sendi Kaku
3) Gerakan terbatas
4) Fisik Lemah
4. Risiko Jatuh
a. Definisi
terjatuh
b. Faktor Risiko
2) Riwayat jatuh
25
6) Kondisi pasca operasi
7) Enemia
9) Gangguan pendengaran
a. Defenisi
b. Faktor Risiko
1) Hiperglikemia
3) Hipertensi
4) Merokok
5) Prosedur endovaskuler
6) Trauma
a. Defenisi
Subjektif
Tidak tersedia
Objektif
26
Kerusakan jaringan dan atau lapisan kulit
Subjektif
Tidak tersedia
Objektif
1) Nyeri
2) Pendarahan
3) Kemerahan
4) Hematoma
1. Nyeri Akut
Manajemen Nyeri
Kriteria Hasil
atau lambar dan berintraksi ringan hingga berat dan konstan dapat
1) Observasi
27
a) Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas
2) Terapeutik
napas dalam)
nyeri/menimbulkan nyeri
pasien
28
3) Edukasi
29
a) Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri
pasien
cara sederhana
4) Kolaborasi
dirasakan pasien
2. Risiko Infeksi
Pencegahan Infeksi
Kriteria Hasil
Observasi
30
1) Monitor tanda dan gejalan infeksi
Terapeutik
mikroorganime
Edukasi
Kolaborasi
Dukungan Mobilisasi
Kriteria Hasil
Kemampuan dalam gerakan fisik dari satu atau lebih ekstremitas secara
31
3) Rentang gerak meningkat
32
b. Intervensi keperawatan dan rasional
1) Observasi
mobilasasi
2) Terapeutik
berpindah
33
Rasional : keluarga dapat secara mandiri membantu pasien
3) Edukasi
4) Risiko Jatuh
Pencegahan Jatuh
Kriteria Hasil
kriteria hasil:
1) Observasi
34
Rasional : mengetahui situasi lingkungan sekitar pasien yang
2) Terapeutik
3) Edukasi
pasien terjatuh.
Perawatan Sirkulasi
Kriteria Hasil
4) Akral membaik
1) Observasi
perfusi perfier.
35
b) Identifikasi factor risiko gangguan sirkulasi
2) Terapeutik
keterbatasan perfusi
perifer
cedera
bakteri
3) Edukasi
36
Rasional : untuk memperlanjar sikulasi perfusi perifer
Kriteria Hasil
1) Elastisistas meningkat
3) Nyeri menurun
4) Pendarahan penurun
5) Kemerahan menurun
1) Observasi
mobilitas
2) Terapeutik
37
Rasional :mencegah terjadinya lesi atau ulkus pada kulit yang
tertindis
kering
kulit
3) Edukasi
kulit
kulit
baik
senssai terbakar
38
PENYIMPANGAN KDM
Patologis (penurunan densitas tulang karena Trauma langsung/tidak langsung Stress/ tekanan tulang
v
tumor/ osteoporosis
Jaringan tidak kuat/tidak dapat menahan kekuatan dari luar
FRAKTUR
Terbalut gips/verband
Keterbatasan pergerakan
fisik
39
3. Pendekatan Teori Keperawatan yang Digunakan
Salah satu gejala dari fraktur yaitu nyeri akut. Nyeri merupakan pengalaman
sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan actual atau
berbicara terkait nyeri merupakan salah satu masalah yang muncul di kategori
gangguan rasa nyaman (nyeri). Terkait dengan teori keperawatan yang membahas
tentang kenyamanan ini sama hal yang disebutkan dalam teori Katharina
Kolchaba.
(2021) teori comfort merupakan middle range theory, karena memiliki batasan
konsep dan proposisi, tingkat abstraksinya rendah dan mudah diterapkan pada
diperlukan pada rentang sakit hingga sehat dan kenyamanan merupakan label
tahap akhir dari tindakan terapeutik perawat kepada klien (Risnah & Irwan, M.
kanyamanan yang mencakup tiga tipe kenyamanan yaitu, Relief (kelegaan), Ease (
Alligood, 2017).
kalkoba yaitu:
yang diterima
2. Kenyamanan adalah hasil holistic yang ingin dicapai oleh setiap individu
otot. Teknik relaksasi perlu diajarkan beberapa kali agar mencapai hasil yang
merangsang susunan saraf pusat yaitu otak dan sumsum tulang belakang untuk
dapat mengatasi nyeri, teknik relaksasi juga dapat membuat pasien dapat
mengontrol diri ketika terjadi stress fisik dan emosi (Suwahyu, Romy., et al.
2021).
41
adalah ciptakan lingkungan yang tenang, menarik nafas dalam dari hidung dan
mengisi paru-paru dengan udara melalui hitungan 1,2,3 (dalam hati), perlahan-
dan bawah rileks, anjurkan bernapas dengan irama normal 3 kali, menarik
mata sambil terpejam, pada saat konsentrasi pusatkan pada daerah yang nyeri,
sampai 15 kali, dengan selingi istirahat singkat 5 kali dan bila nyeri hebat
pasien dapat bernapas secara cepat dan dangkal (Yusuf, Iswari, Sriyono, &
Yunitasari. 2020). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
relaksasi terdiri atas nafas abdomen dengan frekuensi lambat, berirama. Klien
2. Terapi Murottal
Qori’ atau Qori’ah sesuai dengan tartil dan tajwin yang dialunkan dengan
indah yang dibuat dalam bentuk media audio seperti kaset, Compact Disk
sel-sel tubuh dengan mengubah suatu getaran menjadi getaran yang dapat
merangsang otak untuk mengeluarkan analgetik yang ada dalam tubuh yaitu
42
pendukung pelaksanaan terapi
43
murottal yaitu bunyi-bunyian dengan frekuensi sedang cenderung merangsang
jantung, paru, dan emosi serta untuk meningkatkan relaksasi fisiologis yang
musik dan terapi murottal terhadap penurunan tingkat nyeri dan kestabilan
orang yang beriman dan hati mereka menjadi dengan mengingat Allah.
Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram” (Qs. Rad:
[13]: 28).
mendengarkan ayat-ayat Allah hati akan menjadi tenang dan nyaman sehingga
3. Tujuan
44
b. Mendengarkan terapi murottal
dan tegang serta memperbaiki sistem kimia (Susanti, Susi., et al. 2019).
Gejala utama yang muncul dan dirasakan klien post operasi yaitu nyeri
hebat. Hal ini menjadikan klien akan terganggu dan menjadi faktor
stressor bagi klien selama dalam perawatan di rumah sakit. Salah satu
4. Indikasi
relaksasi nafas dalam yaitu klien yang mengalami nyeri, perawat perlu
melakukan pengkajian nyeri yang tepat dan pengukuran tingkat nyeri yang
Fontaine. 2013).
5. Kontraindikasi
klien yang bisa mengalami perubahan kapanpun maka akan bisa menghambat
yaitu pra interaksi yaitu menyiapkan SOP mendengarkan terapi murottlal (Qs.
45
intervensi keperawatan yang telah diberikan perawat, mengkaji kesiapan
menyiapkan ruangan yang tenang dan tidak ada kebisingan, mencuci tangan.
teknik nafas dalam 3 kali atau sampai klien merasa rileks. Pasang headset/
selama
melakukan teknik nafas dalam sebanyak 3 kali atau sampai pasien merasa
dan teknik relaksasi nafas dalam jika nyeri. Berpamitan dengan klien, mencuci
tangan, mencatat dalam lembar catatatn keperawatan (Fasa, I.F, Firmawati, E.,
2016).
dan nafas dalam, sehari satu kai intervensi beserta evaluasi Tindakan yang
dilakukan perawat selama 25 menit dan secara mandiri oleh klien apabila nyeri
timbul. Terapi diberikan 2 jam setelah klien meminum obat analgetik agar
respon penurunan murni akibat intervensi murottal dan bukan karena efek obat
46
analgetik yang telah diberikan (Dahlan, M.S., 2019).
47
7. Kriteria Evaluasi
Setelah diberikan intervensi teknik relaksasi nafas dalam dan terapi murottal
c. Kemampuan
meningkatkan
aktifitas meningkat(5)
48
ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH DENGAN
GANGGUAN SISTEM MUSKULOSKELETAL DENGAN DIAGNOSA
OPEN FRAKTUR 1/3 TIBIA ET FIBULA DISTALDI
IDENTITAS KLIEN
Nama klien : “Tn. B”
Diagnosa medis : Open fraktur 1/3 tibia et fibula distal
Umur : 57 tahun
Tanggal pengkajian : Rabu, 3 nov 2022/ 14:25 Wib
1. PENGKAJIAN
PENGKAJIAN AWAL
Ruang Rawat : mawar No 212
No. Rekam medik :
Tgl/jam masuk : Selasa, 2 nov 2022/20:15 Wib
Tgl/jam pengambilan data : Rabu, 3 nov 2022/14: 25 Wib
Diagnosa masuk : Open fraktur 1/3 tibia et fibula distal
Cara masuk : Brankar
Kiriman dari : Puskesmas bandar agung
Pindahan dari : IGD
Perawat/tim yg b. Jawab :
A. IDENTITAS
Nama : “Tn. B”
Umur : 57 Tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Buruh
Suku : Lampung
Agama : Islam
49
Alamat : Lempuyang bandar
Sumber informasi : Klien dan keluarga
B. RIWAYAT KESEHATAN
Keluhan utama : Nyeri
Keluhan saat ini : Klien mengatakan nyeri dirasakan pada
kaki sebelah kiri sejak dua hari yang lalu
setelah mengalami kecelakaan tunggal
bermotor. Klien mengatakan skala nyeri
sedang (6) dengan frekuensi menetap
dengan kualitas perih. Klien mengatakan
sulit bergerak dan hanya bisa beraktivitas
di atas tempat tidur dan nampak segala
aktivitas dibantu oleh keluarga. Klien
mengatakan kurang nafsu makan dan
hanya
makan 2 sendok di setiap jam makan.
C. KEADAAN UMUM
Kesadaran : Composmentis
GCS : 15, E: 4 V:5 M:6
Pengetahuan : Pasien pengerti dengan penyakitnya
Pasca operasi : Open fraktur 1/3 tibia et fibula distal
D. KEBUTUHAN DASAR
NYERI
Suhu : 36,4oC
Gambaran nyeri : Klien mengatakan nyeri sedang dirasakan
pada kaki sebelah kiri dengan kualitas perih
dan frekuensi menetap
P : Tiba-tiba, walau tanpa digerakkan
Q : Perih
R : Ekstremitas bawah sinistra
S : 6, nyeri sedang
50
T : Menetap
Respon emosional : Klien nampak meringis kesakitan saat
diberi penekanan pada nyeri (Saat ganti
verband)
Cara mengatasi nyeri : Tidur
:
Gambaran nyeri post op Klien mengatakan nyeri meningkat setelah
operasi.
P: Tiba-tiba, walau tanpa digerakkan
Q: berat, perih
R: ektermitas bawah sinistra
S: 8, nyeri hebat
T: terus-menerus
Respon emosional post op : Klien nampak meringis kesakitan. Klien
nampak menggeleng-gelengkan kepalanya.
Masalah keperawatan : Nyeri Akut
NUTRISI
TB : 170 cm
BB : 60 kg
Kebiasaan makan : Isteri klien mengatakan sebelum sakit
klien tidak terbiasa sarapan dengan
makanan berat hanya meminum kopi dan
makan dengan porsi besar 2x sehari. Istri
klien mengatakan sejak sakit klien hanya
mampu menghabiskan 2 sendok bubur
yang diberikan setiap jam makan. Klien
mengatakan tidak mampu menghabiskan
porsi makannan yang diberikan. Makanan
klien nampak tidak dihabiskan
Keluhan saat ini : Klien mengatakan tidak mampu
menghabiskan porsi makanan yang
diberikan
51
Pembesaran tiroid : Tidak ada
Massa : Tidak ada
Holitosis : Ada
Kondisi gigi/gusi : Nampak gigi seri bagian atas depan telah
tanggal
Penampilan lidah : Permukaan lidah nampak warna putih
Bising usus : Tidak ada
Jenis cairan terpasang : RL 500 cc 23 tpm
Porsi makan yg dihabiskan : Isteri klien mengatakan klien hanya mampu
menghabiskan 2 sendok makanan yang
diberikan
Makanan disukai : -
Diet : Tidak ada
Masalah keperawatan : Risiko Defisit Nutrisi
CAIRAN
Kebiasaan minum : Klien mengatakan sebelum sakit kadang-
kadang hanya minum air putih setelah
makan ±1500 cc perhari. Klien
mengatakan
sering mengkonsumsi kopi
Jenis : Air putih dan kopi
Turgor kulit : Baik
CRT : <2 detik
Mata : Cekung
Konjungtiva : Tidak anemis
Sklera : Berwarna merah, nampak akumulasi darah
pada sklera
Edema : Tidak ada edema
Distensi V.Jugularis : Tidak ada
Asites : Tidak ada
Spider Navy : Tidak ada
Infuse : Terpasang infuse RL 500 CC 23 tpm
Masalah keperawatan : Tidak ada
52
53
PERSONAL HYGNE
Kebiasaan mandi : Klien mengatakan selama sakit belum
pernah mandi. Isteri klien mengatakan
selama sakit klien belum pernah mandi
menggunakan waslap
Cuci rambut : Klien mengatakan selama sakit tidak
pernah cuci rambut
Kebiasaan gosok gigi : Klien mengatakan selama dirawat tidak
pernah menggosok gigi
Kebersihan badan : Nampak kotor pada abdomen, kedua
tangan dan ekstremitas
Keadaan rambut : Distribusi rambut normal, dominan
beruban
Keadaan kulit kepala : Kotor
Keadaan kuku : Kuku nampak kotor dan panjang
Keadaan vulva/perineal : Tidak dikaji
Keluhan saat ini : Klien mengatakan merasa tidak nyaman
dengan kondisinya
Integritas kulit : Baik
Keadaan luka : Open fraktur pada tibia et fibula terpasang
verband dan spalak. Terdapat luka terbuka
pada occipital dektra
Masalah keperawatan : Defisit Perawatan diri
54
Postur : tidak dapat dikaji secara keseluruhan
karena pasien hanya mampu berbaring
Rentang gerak : Terbatas
Keluahn saat ini : Klien mengatakan kesulitan bergerak,
karena terdapat nyeri pada ekstremitas
bawah sinistra pasca kecelakaan
Penggunaan alat bantu : Tidak ada penggunaan alat bantu. Klien
nampak hanya mampu bergerak di atas
tempat tidur
Pelaksanaan aktivitas : Nampak segala aktivitas dibantu oleh
keluarga
Jenis aktivitas yg perlu : Pemenuhan cairan dan nutrisi, personal
dibantu hygne, eliminasi
Kekuatan otot : 5 5
1 5
Masalah keperawatan : Gangguan mobilitas fisik
ELIMINASI
Kebiasaan BAB :
- Sebelum : 1-2 kali sehari
sakit
- Saat sakit : Klien mengatakan sejak sakit satu kali
pernah BAB. klien mengatakan terkahir
kali BAB 1 hari yang lalu
Kebiasaan BAK :
- Sebelum : 1-2 kali sehari
sakit
- Saat sakit : Terpasang cateter urin dengan pengeluaran
300 cc
Penggunaan diuretic : Tidak ada
Peristaltik usus : 12x / menit
Abdomen : Tidak ada pembesaran massa, tidak ada
nyeri tekan. Terdapat perbedaan warna
abdomen pada kuadran 2 & 3 dengan
kuadran lainnya
55
56
Kateter urin : Terpasang kateter urin
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah
OKSIGENASI
Nadi : 82x/i
Pernapasan : 24x/i
Tekanan Darah : 110/60 mmHg
Respirasi : Tidak ada penggunaan alat bantu napas,
tidak suara napas tambahan, tidak ada
pernapasan cuping hidung
Sputum : Tidak ada produksi sputum
Sirkulasi oksigenasi : Baik, klien tidak merasa pusing
Dada : Tidak ada penggunana otot bantu napas
Oksigen kanul/mask : Tidak terpasang
WSD : Tidak terpasang
Riwayat penyakit : Klien mengatakan pernah dirawat di
Rumah Sakit tiga tahun yang lalu karena
.....
Masalah keperawatan : Tidak ada
57
NEUROSENSORI
Rasa ingin pingsan : Tidak ada, klien mengatakan tidak pusing
Stroke : Tidak ada riwayat
Kejang : Klien mengatakan tidak memiliki riwayat
kejang
Status mental : Baik. klien mampu mengenali waktu,
tempat dan orang-orang di sekitarnya
Kesadaran : Composmentis. GCS 15
Memori : Baik, klien mampu mengingat kejadian
masa lampau
Kama mata : Klien tidak menggunakan kaca mata
Alat bantu dengar : Klien tidak menggunakan alat bantu dengar
Ukuran reaksi pupil : 2 mm kiri dan kanan, isokor, miosis
Facial drop : Tidak ada
Genggaman tangan : Genggaman kedua tangan kuat
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah
PENCEGAHAN TERHADAP BAHAYA
Refleksi : Baik
Penglihatan : Klien dapat melihat secara normal
Pendengaran : Klien dapat mendengar dan merespon suara
Penciuman : Penciuman klien baik
Perabaan : Kemampuan meraba klien baik
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah
KEAMANAN
Alergi : Klien mengatakan tidak memiliki riwayat
alergi
Riwayat penyakit : Klien mengatakan tidak memiliki riwayat
penyakit menular
Prilaku risiko tinggi : Tidak ada
Transfusi darah : Tidak pernah
Riwayat cedera : Klien menegatakan mengalami kecelakan
kurang 2 hari yang lalu
58
Fraktur : Terdapat open fraktur 1/3 tibia et fibula
distal sinistra
Atritis sendi : Tidak ada
Masalah punggung : Tidak ada
Kekuatan punggung : Tidak dapat dikaji karena pasien hanya
mampu berbaring
ROM : Terbatas
Masalah keperawatan : Tidak ada
SEKSUALITAS
Hubungan seksual : Aktif
Penggunaan kondom : Klien mentakan tidak pernah menggunakan
Gangguan prostat : Klien mengatakan tidak memiliki riwayat
gangguan prostat
Sirkumsisi : Klien mengatakan melakukan sirkumsisi
waktu SD
Masalah keperawatan : Tidak ada
INTERAKSI SOSIAL
Masalah kesehatan/stres : Klien mengatakan merasa bosan
Cara mengatasi stres : -
Orang pendukung lain : Keluarga
Sosiologis : Komunikasi lancar
Perubahan bicara : Tidak ada
Laringektomi : Tidak ada
Psikologis : Baik
Keputusasaan : Tidak ada
Komunikasi verbal : Baik. lancar. Klien mampu berkomunikasi
dan kooperatif dengan perawat
Spiritual : Klien mengatakan selama sakit tidak
pernah melaksanakan shalat
Kegiatan keagamaan : Klien mengatakan tidak mengikuti
kegiatan keagamaan di tempat tinggalnya
59
Gaya hidup : Klien mengatakan aktivitas sehari-harinya
adalah berkebun
Masalah keperawatan :
E. PENYULUHAN DAN PEMBELAJARAN
Bahasa dominan : Indonesia
Informasi yang diberikan : Pengaturan jam besuk
: Hak dan kewajiban klien
: Petugas yang merawat
Masalah yang dijelaskan : Perawatan diri di RS
: Obat-obatan yang diberikan
: Modifikasi diet
Obat yang diresepkan
Obat Dosis Waktu Rute Tujuan
ceftriaxone 1 gr 06.00 Wib IV Infeksi bakteri
Ketocrolac 1 Amp 07.00 Wib IV Nyeri
Gentamicin 1 Amp 15. 00 Wib IV Infeksi bakteri
Ranitidin 1Amp 06.00 Wib IV Asam lambung
60
GENOGRAM
X X X X
X X X X
? ? ? ? ? X X
57 54
38 3c 31 27 21 17
5
Keterangan:
:Laki-laki :Garis perkawinan
:Klien
G1 : Kakek dan nenek klien telah meninggal. Semua kakek dan nenek klien tidak
memiliki riwayat penyakit yang sama, atau penyakit menular dan tidak
menular
G2 : Kedua orang tua klien telah meninggal tanpa didaului sakit
G3 : Klien merupakan anak ke 3 dari 6 bersaudara dan tinggal bersama isteri,
kedua anak dan ketiga cucunya.
61
PEMERIKSAAN PENUJANG
HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Tgl 13 Maret 2021
Jenis Pemeriksaan Hasil Rujukan Satuan
Kimia Klinik
SGOT 47 L:37 P:31 UI/L
SGPT 18 L:42 P:32 UI/L
Bilirubin Total - 0.2 1.0 Mg/dl
Bilirubin Direk - 0.05 0.3 Mg/dl
Bilirubin Indirek - - -
Kolesterol Total - 200 Mg/dl
Kolesterol LDL - 130 Mg/dl
Kolesterol HDL - L: 35-55 P:45-55 Mg/dl
Trigliserida - 150 Mg/dl
Ureum 22.8 10-50 Mg/dl
Kreatinin 1.11 0.6-1.1 Mg/dl
Asam Urat - L:3.4-7 P:2.4-5.7 Mg/dl
Gula Darah Sewaktu 149 110 Mg/dl
Gula Darah Puasa - 100 Mg/dl
Gula Darah 2 jam PP - 140 Mg/dl
Protein Total - 6.6-8.7 Gr/dl
Albumin - 3.4-4.8 Gr/dl
Globulin - - -
Natrium - 135-150 mmoI/L
Kalium - 3.5-5.5 mmoI/L
62
Hasil Pemeriksaan Foto Rontsen:
Pre post (Tgl 9/ Maret 2021) Post op (Tgl 14/ Maret 2021)
Gambar: 2.1
63
PATOFISIOLOGI PENYIMPANGAN KDM
Trauma Penurunan
Deformitas
(KLL) fungsi otot dan
tulang
sangan Kurang
septor pengetahuan
us nyeri
Intake menurun
edula
inalis
Anoreksia
talamus
Risiko
ortek
defisit nutrisi
rebri
64
KLASIFIKASI DATA
OBJEKTIF SUBJEKTIF
1. Kesadaran composmentis 1. Klien mengatakan nyeri dirasakan
2. GCS 15 pada kaki sebelah kiri sejak dua
3. TTV hari yang lalu setelah mengalami
Suhu: 36.4oC kecelakaan tunggal bermotor
TD: 110/60 mmHg 2. Klien mengatakan skala nyeri
4. Open fraktur 1/3 tibia et fibula sedang (6) dengan frekuensi
disnistra distal menetap dengan kualitas perih
5. P: Tiba-tiba, walau 3. Klien mengatakan nyeri sedang
tanpa digerakkan dirasakan pada kaki sebelah kiri
Q: sedang, perih dan terasa perih dengan frekuensi
R: sektermitas bawah sinistra menetap
S: 6, nyeri sedang 4. Klien mengatakan kesulitan
T: menetap bergerak, karena nyeri pada kaki
6. Klien nampak meringis saat diberi sebelah kiri setelah kecelakaan
penekanan pada nyeri (Saat ganti 5. Klien mengatakan sulit
verband) menggerakkan kaki sebelah kirinya
7. Makanan klien nampak tidak 6. Klien mengatakan hanya bisa
dihabiskan berbaring di tempat tidur.
8. Nampak gigi seri bagian atas depan 7. Klien mengatakan sulit bergerak
telah tanggal dan hanya bisa beraktivitas di atas
9. Badan nampak kotor pada tempat tidur.
abdomen, kedua tangan dan 8. klien mengatakan kurang nafsu
ekstremitas makan dan hanya makan 2 sendok
10. Keadaan kulit kepala nampak kotor di setiap jam makan
11. Kuku nampak kotor dan panjang 9. Isteri klien mengatakan sejak sakit
12. Klien nampak berbaring klien hanya mampu menghabiskan
13. Klien nampak hanya mampu 2 sendok bubur yang diberikan
bergerak di atas tempat tidur setiap jam makan.
14. Rentang gerak klien terbatas
15. Nampak segala aktivitas dibantu
oleh keluarga
65
16. Kekuatan otot 10. Klien mengatakan tidak mampu
5 5 menghabiskan porsi makanan yang
1 5 diberikan
17. Nyeri post op: 11. Klien mengatakan selama sakit
P: Tiba-tiba, walau belum pernah mandi
tanpa digerakkan 12. Isteri klien mengatakan selama
Q: berat, perih sakit klien belum pernah mandi
R: ektermitas bawah sinistra menggunakan waslap
S: 8, nyeri hebat 13. Klien mengatakan selama sakit
T: terus-menerus tidak pernah cuci rambut
18. Klien nampak menggeleng- 14. Klien mengatakan selama dirawat
gelengkan kepalanya. tidak pernah menggosok gigi
15. Klien mengatakan merasa tidak
nyaman dengan kondisinya
16. Klien mengatakan nyeri meningkat
setelah operasi.
66
KATEGORISASI DATA
67
3. Klien mengatakan sulit menggerakkan
kaki sebelah kirinya.
4. Klien mengatakan kesulitan bergerak,
karena nyeri pada kaki sebelah kiri
setelah kecelakaan
5. Klien mengatakan selama sakit tidak
pernah shalat
Neurosensori Do:
1. Tidak ada penggunaan alat
bantu melihat dan mendengar
2. Indra penciuman dan perabaan baik
Reproduksi dan Ds:
seksualitas 1. Klien mengatakan melakukan
sirkusmsisi waktu SD
Psikologis Nyeri dan kenyamanan Ds:
1. Klien mengatakan nyeri dirasakan
pada kaki sebelah kiri sejak dua hari
yang lalu setelah mengalami
kecelakaan tunggal bermotor
2. Klien mengatakan nyeri sedang dan
terasa perih dengan frekuensi
menetap
Do:
P: Tiba-tiba, walau tanpa
digerakkan Q: sedang, perih
R: sektermitas bawah sinistra
S: 6, nyeri sedang
T: menetap
Ds:
3. Klien mengatakan nyeri meningkat
setelah operasi.
68
Do:
P: Tiba-tiba, walau tanpa
digerakkan Q: berat, perih
R: ektermitas bawah sinistra
S: 8, nyeri hebat
T: terus-menerus
Integritas ego Ds: Klien nampak meringis saat diberi
penekanan pada nyeri (Saat ganti verband)
Pertumbuhan dan Tidak ada masalah khusus
perkembangan
Perilaku Kebersihan diri Ds:
1. Klien mengatakan selama sakit belum
pernah mandi
2. Isteri klien mengatakan selama sakit
klien belum pernah mandi menggunakan
waslap
3. Klien mengatakan selama sakit tidak
pernah cuci rambut
4. Klien mengatakan selama dirawat tidak
pernah menggosok gigi
5. Klien mengatakan merasa tidak nyaman
dengan kondisinya
Penyuluhan dan Do:
pembelajaran 1. Bahasa dominan yang
digunakan Bahasa Indonesia
2. Informasi yang diberikan:
Pengaturan jam besuk, Hak dan
kewajiban klien,
Petugas yang merawat
Interaksi sosial Ds:
1. Klien mengatakan merasa bosan
69
2. Komunikasi verbal klien Baik.
lancar. Klien mampu berkomunikasi
dan kooperatif dengan perawat
3. Klien mengatakan selama sakit tidak
pernah melaksanakan shalat
Keamanan dan proteksi Do:
1. Open fraktur 1/3 tibia et fibula sisnistra
distal
2. Tidak penggunaan alat bantu
penglihatan dan pendengaran
70
ANALISIS DATA
MASALAH
NO DATA ETIOLOGI
KEPERAWATAN
1 Data Subjektif Trauma (KKL) Nyeri akut
1. Klien mengatakan nyeri
Inflamasi
dirasakan pada kaki sebelah
jaringan
kiri sejak dua hari yang lalu
Pelepasan
setelah mengalami
mediator
kecelakaan tunggal bermotor kimiawi
2. Klien mengatakan nyeri
Rangsangan
sedang dan terasa perih nosiseptor
dengan frekuensi menetap
Implus nyeri
Data Objektif
Medulla
1. TTV
spinalis
Suhu: 36.4oC
Hipotalamus
TD: 110/60 mmHg
2. Open fraktur 1/3 tibia et Korteks serebri
fibula disnistra distal
Nyeri
3. P: Tiba-tiba, walau dipersepsikan
tanpa digerakkan
Nyeri Akut
Q: sedang, perih
R: sektermitas bawah sinistra
S: 6, nyeri sedang
T: menetap
4. Klien nampak meringis saat
diberi penekanan pada nyeri
(Saat ganti verband)
2 Data subjektif Trauma (KKL) Gangguan Mobilitas
1. Klien mengatakan sulit Deformitas Fisik
bergerak dan hanya bisa
Penurunan
beraktivitas di atas tempat fungsi otot
dan tulang
tidur
71
2. Klien mengatakan hanya bisa Keterbatasan
gerak
berbaring di tempat tidur.
3. Klien mengatakan sulit Gangguan
Mobilitas Fisik
menggerakkan kaki sebelah
kirinya
4. Klien mengatakan kesulitan
bergerak, karena nyeri pada
kaki kiri setelah kecelakaan
Data objektif
1. Klien nampak berbaring
2. Klien nampak hanya mampu
bergerak di atas tempat tidur
3. Nampak segala aktivitas
klien dibantu oleh keluarga
4. Jenis aktivitas yang perlu
dibantu: pemenuhan cairan
dan nutrisi, personall hygne
dan eliminasi
5. Kekuatan otot
5 5
1 5
3 Data subjektif Trauma (KKL) Defisit perawatan diri
1. Klien mengatakan selama Inflamasi
jaringan
sakit belum pernah mandi
2. Istri klien mengatakan selama Perubahan
status
sakit klien belum pernah
kesehatan
mandi menggunakan waslap
Stressor dan
3. Klien mengatakan selama pola koping
sakit tidak pernah cuci
Kurang
rambut pengetahuan
4. Klien mengatakan selama
Defisit
dirawat tidak pernah Perawatan Diri
menggosok gigi
72
5. Klien mengatakan merasa
tidak nyaman dengan
kondisinya
Data objektif
1. Badan nampak kotor pada
abdomen, kedua tangan dan
ekstremitas
2. Keadaan kulit kepala nampak
kotor
3. Kuku nampak kotor dan
panjang
4 Data subjektif Trauma (KKL) Risiko defisit nutrisi
1. klien mengatakan kurang Inflamasi
jaringan
nafsu makan dan hanya
makan 2 sendok di setiap jam Perubahan
status
makan
kesehatan
2. Isteri klien mengatakan sejak
Stressor dan
sakit klien hanya mampu pola koping
menghabiskan 2 sendok
Kurang
bubur yang diberikan setiap pengetahuan
jam makan.
Intake
3. Klien mengatakan tidak menurun
mampu menghabiskan porsi
Anoreksia
makanan yang diberikan
Data objektif Risiko Defisit
Nutrisi
1. Makanan klien nampak tidak
dihabiskan
2. Nampak gigi seri bagian atas
depan telah tanggal
73
2. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
a. Nyeri akut berhubungan dengan kerusakan jaringan yang ditandai dengan:
Data Subjektif
1) Klien mengatakan nyeri dirasakan pada kaki sebelah kiri sejak dua hari
yang lalu setelah mengalami kecelakaan tunggal bermotor
2) Klien mengatakan nyeri sedang dan terasa perih dengan frekuensi
menetap
Data Objektif
i. TTV
Suhu: 36.4oC
TD: 110/60 mmHg
ii. Open fraktur 1/3 tibia et fibula disnistra distal
iii. P: Tiba-tiba, walau tanpa digerakkan
Q: sedang, perih
R: sektermitas bawah sinistra
S: 6, nyeri sedang
T: menetap
iv. Klien nampak meringis saat diberi penekanan pada nyeri (Saat ganti
verband)
b. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan fungsi otot ditandai
dengan:
Data subjektif
1) Klien mengatakan sulit bergerak dan hanya bisa beraktivitas di atas
tempat tidur
2) Klien mengatakan hanya bisa berbaring di tempat tidur.
3) Klien mengatakan sulit menggerakkan kaki sebelah kirinya
4) Klien mengatakan kesulitan bergerak, karena nyeri pada kaki kiri
setelah kecelakaan
Data objektif
1) Klien nampak berbaring
2) Klien nampak hanya mampu bergerak di atas tempat tidur
3) Nampak segala aktivitas klien dibantu oleh keluarga
74
4) Jenis aktivitas yang perlu dibantu: pemenuhan cairan dan nutrisi,
personall hygne dan eliminasi
5) Kekuatan otot
5 5
15
75
INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama : “Tn. B”
Ruangan : Baji Kamase
No. Rekam Medik : 391008
Masalah Keperawatan Luaran Keperawatan Intervensi Keperawatan Rasional
No
1. Nyeri akut berhubungan dengan Manajemen Nyeri 1) Observasi 1. Mengetahui lokasi dan
kerusakan jaringan (fraktur) yang Setelah dilakukan asuhan a) Identifikasi lokasi, karakteristik, krakateristik nyeri untuk
ditandai dengan: keperawatan 3 x 24 jam durasi, frekuensi, kualitas, penentuan intervensi
Data Subjektif maka diharapakan nyeri intensitas nyeri 2. Mengurangi skala nyeri
3) Klien mengatakan nyeri dapat menurun dengan b) Identifikasi skala nyeri dan memberikan efek
dirasakan pada kaki sebelah kriteria hasil: c) Identifikasi respon nyeri secara relaksasi
kiri sejak dua hari yang lalu - Keluhan nyeri verbal 3. Meperbaiki pola koping
setelah mengalami menurun (5) d) Identifikasi faktor yang klien dan keluarga klien
kecelakaan tunggal bermotor - Meringis menurun (5) memperberat dan memperingan
4) Klien mengatakan nyeri - Kemampuan nyeri
sedang dan terasa perih menuntaskan aktivitas e) Monitor keberhasilan terapi
dengan frekuensi menetap meningkat (5) komplementer yang sudah
Data Objektif diberikan
5. TTV
Suhu: 36.4oC
76
TD: 110/60 mmHg 2) Terapeutik
6. Open fraktur 1/3 tibia et a. Berikan teknik non farmakologis
fibula disnistra distal untuk mengurangi rasa nyeri
7. P: Tiba-tiba, walau (terapi musik, dan relaksasi
tanpa digerakkan napas dalam)
Q: sedang, perih b. Fasilitasi istirahat dan tidur
R: sektermitas bawah sinistra 3) Edukasi
S: 6, nyeri sedang a. Jelaskan penyebab, periode dan
T: menetap penyebab nyeri
8. Klien nampak meringis saat b. Jelaskan strategi meredakan nyeri
diberi penekanan pada nyeri
c. Anjurkan memonitor nyeri secara
(Saat ganti verband)
mandiri
d. Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
4) Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat
77
2 Gangguan Mobilitas Fisik Teknik Latihan Penguatan 1) Observasi 1. Untuk mengetahui
berhubungan dengan penurunan Otot a) Identifikasi risiko latihan kemampuan otot dan
fungsi otot yang ditandai dengan: Setelah dilakukan asuhan b) Identifikasi jenis dan durasi kemampuan pergerakan
Data subjektif keperawatan 3 x 24 jam aktivitas pemanasan/pendinginan klien
5) Klien mengatakan sulit maka diharapakan gangguan c) Monitor efektifitas latihan 2. ROM berfungsi untuk
bergerak dan hanya bisa mobilitas fisik dapat 2) Terapeutik mencegah kekakuan
beraktivitas di atas tempat meningkat dengan kriteria a) Lakukan latihan sesuai program sendi dan
tidur hasil: yang ditentukan (ROM) mengembalikan fungsi
6) Klien mengatakan hanya bisa - Kekuatan otot b) Berikan instruksi tertulis tentang otot
berbaring di tempat tidur. meningkat pedoman dan bentuk gerakan 3. Meningkatkan
7) Klien mengatakan sulit - Rentang gerak (ROM) untuk setiap gerakan otot pengetahuan klien dan
menggerakkan kaki sebelah meningkat 3) Edukasi keluarga tentang
kirinya - Pergerakan ekstremitas a) Jelaskan fungsi otot, fisiologi pentingnya penggunaan
8) Klien mengatakan kesulitan meningkat olahraga dan konsekuensi tidak otot dengan latihan
bergerak, karena nyeri pada digunakannya otot
kaki kiri setelah kecelakaan b) Ajarkan tanda dan gejala
Data objektif intoleransi selama dan setelah
6) Klien nampak berbaring sesi latihan
7) Klien nampak hanya mampu c) Anjurkan menghindari latihan
bergerak di atas tempat tidur selama suhu ekstrim
78
8) Nampak segala aktivitas
klien dibantu oleh keluarga
9) Jenis aktivitas yang perlu
dibantu: pemenuhan cairan
dan nutrisi, personall hygne
dan eliminasi
10) Kekuatan otot
6 5
1 5
3 Defisit perawatan diri Perawatan Diri Dukungan Perawatan Diri: Mandi 1. Mengetahui kebutuhan
berhubungan dengan penurunan a. Tujuan 1) Observasi personal hygne klien
status kesehatan yang ditandai Memfasilitasi a) Identifikasi jenis bantuan yang 2. Mengetahui faktor
dengan: pemenuhan kebutuhan dibutuhkan budaya dan kebiasaan
Data subjektif perawatan diri b) Monitor kebersihan tubuh yang menghambat
1. Klien mengatakan selama b. Kriteria hasil c) Monitor integritas kulit perawatan diri
sakit belum pernah mandi 1) Minta melakukan 2) Terapeutik 3. Memberikan edukasi
2. Istri klien mengatakan selama perawatan diri a) Fasilitasi mandi sesuai kebutuhan kepad aklien dan
sakit klien belum pernah meningkat b) Fasilitasi menggosok gigi sesuai kelaurga agar dapat
mandi menggunakan waslap kebutuhan melakukan tindakana
79
3. Klien mengatakan selama 2) Mempertahankan 3) Edukasi perawatan tubuh secara
sakit tidak pernah cuci kebersihan diri a) Jelaskan manfaat mandi dan mandiri berikutnya.
rambut meningkat dampak tidak mandi terhadap
4. Klien mengatakan selama 3) Meningkatkan kesehatan
dirawat tidak pernah kebersihan mulut b) Ajarkan kepada keluarga cara
menggosok gigi memandikan pasien
5. Klien mengatakan merasa
tidak nyaman dengan
kondisinya
Data objektif
a. Badan nampak kotor pada
abdomen, kedua tangan dan
ekstremitas
b. Keadaan kulit kepala nampak
kotor
c. Kuku nampak kotor dan
panjang
4 Risiko deficit nutrisi berhubungan Manajemen Gangguan 1) Observasi 1. Untuk mengetahui jumlah
dengan anoreksia yang ditandai Makan input dan output makanan
dengan:
a. Tujuan dan ciran
80
Data subjektif Mengindentifikasi dan Monitor asupan dan keluarnya 2. Membantu membentu
4. klien mengatakan kurang mengelola diet yang makanan dan cairan serta kebutuhan koping positif terkait
jam makan pengeluaran makanan Berikan penguatan positif terhadap mempertahankan nutrisi
5. Isteri klien mengatakan sejak dan caran berlebihan keberhasilan target dan perubahan
Data objektif
3. Makanan klien nampak tidak
dihabiskan
4. Nampak gigi seri bagian atas
depan telah tanggal
81
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
82
TD: 110/60 mmHg 15:00 d. Mengidentifikasi faktor yang memperberat
2. Open fraktur 1/3 tibia et fibula dan memperingan nyeri
disnistra distal Hasil:
3. P: Tiba-tiba, walau Klien mengatakan nyeri muncul tiba-tiba,
tanpa digerakkan walau tanpa digerakkan
Q: sedang, perih 15:12 2 Terapeutik
R: sektermitas bawah sinistra Memberikan teknik non farmakologis untuk
S: 6, nyeri sedang mengurangi rasa nyeri (teknis relaksasi napas
T: menetap dalam dan terapi murottal)
4. Klien nampak meringis saat Hasil:
diberi penekanan pada nyeri (Saat Klien melakukan teknis relaksasi napas dalam
ganti verband) 15:20 3 Edukasi
a. Menjelaskan penyebab, periode dan penyebab
nyeri
b. Menjelaskan strategi meredakan nyeri
c. Menganjurkan memonitor nyeri secara mandiri
d. Menganjurkan menggunakan analgetik secara
tepat
Hasil:
83
Klien paham penyebab dan cara memonitor nyeri.
Klien melakukan Teknik relaksasi dan
mendengarkan murottal.
4 Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik
Hasil:
Injeksi Ranitidine/ IV/ 8 jam
2 Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan 16:00 1 Observasi
dengan penurunan fungsi otot yang a. Mengidentifikasi risiko latihan
ditandai dengan: b. Mengidentifikasi jenis dan durasi aktivitas
Data subjektif pemanasan/pendinginan
1. Klien mengatakan sulit bergerak c. Memonitor efektifitas latihan
dan hanya bisa beraktivitas di atas Hasil:
tempat tidur Latihan ringan yang dapat dilakukan adalah ROM
2. Klien mengatakan hanya bisa 16:10 beberapa gerakan untuk ekstremitas atas dan bawah
berbaring di tempat tidur. kecuali ekstremitas bawah kiri
3. Klien mengatakan sulit 2 Terapeutik
menggerakkan kaki sebelah kirinya a. Melakukan latihan sesuai program yang
ditentukan (ROM)
84
4. Klien mengatakan kesulitan b. Memberikan instruksi tertulis tentang pedoman
bergerak, karena nyeri pada kaki dan bentuk gerakan untuk setiap gerakan otot
kiri setelah kecelakaan 16: 15 Hasil:
Data objektif ROM dilakukan pada ektremitas kanan (atas
1. Klien nampak berbaring bawah) dan ekstremitas atas kiri dengan gerakan
2. Klien nampak hanya mampu fleksi, eksistensi, hiperekstensi adduksi dan abduksi
bergerak di atas tempat tidur 3 Edukasi
3. Nampak segala aktivitas klien a. Menjelaskan fungsi otot, fisiologi olahraga
dibantu oleh keluarga dan konsekuensi tidak digunakannya otot
4. Jenis aktivitas yang perlu dibantu: b. Mengajarkan tanda dan gejala intoleransi
pemenuhan cairan dan nutrisi, selama dan setelah sesi latihan
personall hygne dan eliminasi Hasil:
5. Kekuatan otot Perawat memberika edukasi terkait Latihan ROM.
7 5 Klien dan keluarga klien memahami fungsi dan
1 5 konsekuensi tidak digunakannya otot
3 Defisit perawatan diri berhubungan 16: 20 1) Observasi
dengan penurunan status kesehatan yang a) Mengidentifikasi jenis bantuan yang
ditandai dengan: dibutuhkan
b) Memonitor kebersihan tubuh
85
Data subjektif c) Memonitor integritas kulit
1. Klien mengatakan selama sakit 16:25 Hasil:
belum pernah mandi Badan klien nampak kering, gigi nampak kuning
2. Istri klien mengatakan selama sakit dan rambut berantakan serta kulit kuku panjang.
klien belum pernah mandi 2) Terapeutik
menggunakan waslap a) Memfaslitasi mandi sesuai kebutuhan
3. Klien mengatakan selama sakit 16:30 b) Memfasilitasi menggosok gigi sesuai
tidak pernah cuci rambut kebutuhan
4. Klien mengatakan selama dirawat Hasil:
tidak pernah menggosok gigi Keluarga klien menyediakan alat mandi dan
5. Klien mengatakan merasa tidak gosok gigi
nyaman dengan kondisinya 3) Edukasi
Data objektif a) Menjelaskan manfaat mandi dan dampak
1. Badan nampak kotor pada tidak mandi terhadap kesehatan
abdomen, kedua tangan dan b) Mengajarkan kepada keluarga cara
ekstremitas memandikan pasien
2. Keadaan kulit kepala nampak kotor Hasil:
3. Kuku nampak kotor dan panjang Klien dan keluarga klien memahami manfaat
mandi untuk kesehatan. Perawat membantu
membersihkan badan klien dengan handuk basah.
86
4. Nyeri akut berhubungan dengan Kamis 4 1) Observasi
kerusakan jaringan (fraktur) yang nov a. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
ditandai dengan: 2022 frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
Data Subjektif b. Mengidentifikasi skala
09:00
3. Klien mengatakan nyeri dirasakan nyeri Hasil:
pada kaki sebelah kiri sejak dua hari P: muncul walau tanpa
yang lalu setelah mengalami digerakkan Q: Perih
kecelakaan tunggal bermotor R: ektermitas bawah sinistra
4. Klien mengatakan nyeri sedang dan S: 6, nyeri sedang
terasa perih dengan frekuensi T: menetap
menetap c. Mengidentifikasi respon nyeri secara
09:12
Data Objektif verbal Hasil:
5. TTV Klien nampak meringis kesakitan
Suhu: 36.4oC d. Mengidentifikasi faktor yang memperberat
09:15
TD: 110/60 mmHg dan memperingan nyeri
6. Open fraktur 1/3 tibia et fibula Hasil:
disnistra distal Klien mengatakan nyeri kadang-kadang
7. P: Tiba-tiba, walau muncul.
09:20
tanpa digerakkan
Q: sedang, perih 2) Terapeutik
87
R: sektermitas bawah sinistra Memberikan teknik non farmakologis untuk
S: 6, nyeri sedang mengurangi rasa nyeri (teknis relaksasi napas
09:25
T: menetap dalam)
8. Klien nampak meringis saat diberi Hasil:
penekanan pada nyeri (Saat ganti Klien melakukan teknis relaksasi napas dalam dan
verband) mendengarkan terapi murottal (Qs. Ar-Rahman,
Qori: Salim Bahanan)
3) Edukasi
09:30
a. Menjelaskan penyebab, periode dan penyebab
nyeri
b. Menjelaskan strategi meredakan nyeri
c. Menganjurkan memonitor nyeri secara mandiri
d. Menganjurkan menggunakan analgetik secara
tepat
Hasil:
Klien melakukan teknik relaksasi dan
mendengarkan murottal ketika nyeri muncul.
Klien paham penyebab dan cara memonitor nyeri
4) Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik
88
Hasil:
Injeksi Ranitidine/ IV/ 8 jam (Diberikan jam
06:15)
89
Data objektif 3) Edukasi
1. Badan nampak kotor pada a) Menjelaskan manfaat mandi dan dampak
abdomen, kedua tangan dan tidak mandi terhadap kesehatan
ekstremitas b) Mengajarkan kepada keluarga cara
2. Keadaan kulit kepala nampak kotor memandikan pasien
3. Kuku nampak kotor dan panjang Hasil:
Keluarga klien nampak membantu klien
menggosok gigi dan memotong kuku klien.
Keluarga klien dan klien memahami manfaat
mandi untuk kesehatan.
90
2. Klien mengatakan hanya bisa Latihan ROM ringan yang dapat dilakuka beberapa
berbaring di tempat tidur. gerakan untuk ekstremitas atas dan bawah kecuali
3. Klien mengatakan sulit ekstremitas bawah kiri
menggerakkan kaki sebelah kirinya 2) Terapeutik
4. Klien mengatakan kesulitan a. Melakukan latihan sesuai program yang
bergerak, karena nyeri pada kaki ditentukan (ROM)
kiri setelah kecelakaan b. Memberikan instruksi tertulis tentang pedoman
Data objektif 10:50 dan bentuk gerakan untuk setiap gerakan otot
1. Klien nampak berbaring Hasil:
2. Klien nampak hanya mampu Klien melakukan Latihan ROM dengan dibantu
bergerak di atas tempat tidur oleh istri / anaknya. Latihan ROM dilakukan pada
3. Nampak segala aktivitas klien ekstremitas atas dan bawah kecuali ekstremitas kiri
dibantu oleh keluarga bawah dengan gerakan fleksi, eksistensi,
4. Jenis aktivitas yang perlu dibantu: hiperekstensi adduksi dan abduksi
pemenuhan cairan dan nutrisi, 3) Edukasi
personall hygne dan eliminasi a. Menjelaskan fungsi otot, fisiologi olahraga
5. Kekuatan otot dan konsekuensi tidak digunakannya otot
55 b. Mengajarkan tanda dan gejala intoleransi
1 5 selama dan setelah sesi latihan
Hasil:
91
Perawat memberikan edukasi terkait Latihan
ROM yang bisa dilakukan. Kelurga klien dan
klien memahami fungsi dan konsekuensi tidak
digunakannya otot.
7. Nyeri akut berhubungan dengan Jum’at 1) Observasi
kerusakan jaringan (fraktur) yang a. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
ditandai dengan: frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
Data Subjektif b. Mengidentifikasi skala
5. Klien mengatakan nyeri dirasakan nyeri Hasil:
pada kaki sebelah kiri sejak dua hari P: Muncul kadang-kadang
08:10
yang lalu setelah mengalami Q: nyut-nyut
kecelakaan tunggal bermotor R: ektermitas bawah sinistra
6. Klien mengatakan nyeri sedang dan S: 5, nyeri sedang
08:15
terasa perih dengan frekuensi T: kadang-kadang
menetap c. Mengidentifikasi respon nyeri secara
Data Objektif verbal Hasil:
08:20
9. TTV Klien nampak meringis dan sesekali melakukan
Suhu: 36.4oC Teknik relaksasi ketika nyeri muncul
TD: 110/60 mmHg
92
10. Open fraktur 1/3 tibia et fibula d. Mengidentifikasi faktor yang memperberat
disnistra distal dan memperingan nyeri
11. P: Tiba-tiba, walau Hasil:
tanpa digerakkan 08:25 Klien mengatakan nyeri kadang-kadang
Q: sedang, perih muncul.
R: sektermitas bawah sinistra 2) Terapeutik
S: 6, nyeri sedang Memberikan teknik non farmakologis untuk
T: menetap mengurangi rasa nyeri (teknis relaksasi napas
12. Klien nampak meringis saat dalam dan mendengarkan terapi murottal)
diberi penekanan pada nyeri (Saat Hasil:
ganti verband) Klien melakukan teknis relaksasi napas dalam dan
mendengarkan terapi murottal (Qs. Ar-Rahman,
Qori: Salim Bahanan)
3) Edukasi
a. Menjelaskan penyebab, periode dan penyebab
nyeri
b. Menjelaskan strategi meredakan nyeri
c. Menganjurkan memonitor nyeri secara mandiri
d. Menganjurkan menggunakan analgetik secara
tepat
93
Hasil:
Klien melakukan 90eknik relaksasi dan
mendengarkan murottal ketika nyeri muncul.
Klien dapat melakukan secara mandiri cara
mengontrol
nyeri.
8. Defisit perawatan diri berhubungan 08:25 1) Observasi
dengan penurunan status kesehatan yang a) Mengidentifikasi jenis bantuan yang
ditandai dengan: dibutuhkan
Data subjektif b) Memonitor kebersihan tubuh
1. Klien mengatakan selama sakit c) Memonitor integritas kulit
belum pernah mandi Hasil:
2. Istri klien mengatakan selama sakit 08:30 Badan klien nampak lembab, kondisi gigi dan
klien belum pernah mandi mulut nampak bersih, rambut nampak rapih dan
menggunakan waslap kulit kuku nampak masih panjang.
3. Klien mengatakan selama sakit 2) Terapeutik
tidak pernah cuci rambut 08:35 a) Memfaslitasi mandi sesuai kebutuhan
4. Klien mengatakan selama dirawat b) Memfasilitasi menggosok gigi sesuai
tidak pernah menggosok gigi kebutuhan
Hasil:
94
5. Klien mengatakan merasa tidak Perawat membawakan alat potong kuku.
nyaman dengan kondisinya Keluarga klien menyediakan alat mandi dan
Data objektif gosok gigi
1. Badan nampak kotor pada 3) Edukasi
abdomen, kedua tangan dan a) Menjelaskan manfaat mandi dan dampak
ekstremitas tidak mandi terhadap kesehatan
2. Keadaan kulit kepala nampak kotor b) Mengajarkan kepada keluarga cara
3. Kuku nampak kotor dan panjang memandikan pasien
Hasil:
Keluarga klien nampak membantu klien
menggosok gigi dan memotong kuku klien.
Keluarga klien dan klien memahami manfaat
mandi untuk kesehatan.
9. Nyeri akut berhubungan dengan Sabtu, 6 1. Observasi
kerusakan jaringan (fraktur) yang nov 2022 a. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
ditandai dengan: frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
Data Subjektif b. Mengidentifikasi skala nyeri
7. Klien mengatakan nyeri dirasakan c. Mengidentifikasi respon nyeri secara verbal
pada kaki sebelah kiri sejak dua d. Mengidentifikasi respon nyeri secara
hari verbal Hasil:
95
yang lalu setelah mengalami P: Tiba-tiba, walau tanpa
kecelakaan tunggal bermotor digerakkan Q: berat, perih
8. Klien mengatakan nyeri sedang dan R: ektermitas bawah sinistra
terasa perih dengan frekuensi S: 8, nyeri hebat
menetap T: terus-menerus
Data Objektif 2. Terapeutik
13. TTV Memberikan teknik non farmakologis untuk
Suhu: 36.4oC mengurangi rasa nyeri (teknis relaksasi napas
TD: 110/60 mmHg dalam dan terai murottal)
14. Open fraktur 1/3 tibia et fibula Hasil: Klien melakukan teknik relaksasi napas
disnistra distal dalam dan mendengarkan murottal
15. P: Tiba-tiba, walau 3. Kolaborasi
tanpa digerakkan Kolaborasi pemberian
Q: sedang, perih analgetik Cetoroloac 1 amp IV
R: sektermitas bawah sinistra Hasil:
S: 6, nyeri sedang Injeksi Cetorolac 1 amp IV
T: menetap
16. Klien nampak meringis saat diberi
penekanan pada nyeri (Saat
ganti verband).
96
10 Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan 1. Observasi
dengan penurunan fungsi otot yang a. Mengidentifikasi risiko latihan
ditandai dengan: b. Mengidentifikasi jenis dan durasi aktivitas
Data subjektif pemanasan/pendinginan
1. Klien mengatakan sulit bergerak c. Memonitor efektifitas latihan
dan hanya bisa beraktivitas di atas Hasil:
tempat tidur Latihan ringan yang dapat dilakukan adalah ROM
2. Klien mengatakan hanya bisa beberapa gerakan untuk ekstremitas atas dan bawah
berbaring di tempat tidur. kecuali ekstremitas bawah kiri
3. Klien mengatakan sulit 2. Terapeutik
menggerakkan kaki sebelah kirinya a. Melakukan latihan sesuai program yang
4. Klien mengatakan kesulitan ditentukan (ROM)
bergerak, karena nyeri pada kaki b. Memberikan instruksi tentang pedoman dan
kiri setelah kecelakaan bentuk gerakan untuk setiap gerakan otot
Data objektif Hasil:
1. Klien nampak berbaring ROM dilakukan pada ektremitas kanan (atas
2. Klien nampak hanya mampu bawah) dan ekstremitas atas kiri dengan gerakan
bergerak di atas tempat tidur fleksi, eksistensi, hiperekstensi adduksi dan abduksi
3. Nampak segala aktivitas klien 3. Edukasi
dibantu oleh keluarga
97
4. Jenis aktivitas yang perlu dibantu: a. Menjelaskan fungsi otot, fisiologi olahraga dan
pemenuhan cairan dan nutrisi, konsekuensi tidak digunakannya otot
personall hygne dan eliminasi b. Mengajarkan tanda dan gejala intoleransi
5. Kekuatan otot selama dan setelah sesi latihan
5 5 Hasil:
1 5 Klien memahami fungsi dan konsekuensi tidak
digunakannya otot
11 Nyeri akut berhubungan dengan Mingggu7 1. Observasi
kerusakan jaringan (fraktur) yang nov 2022 a. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
ditandai dengan: 13:00 frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
Data Subjektif b. Mengidentifikasi skala nyeri
1. Klien mengatakan nyeri dirasakan c. Mengidentifikasi respon nyeri secara
pada kaki sebelah kiri sejak dua verbal Hasil:
hari yang lalu setelah mengalami P: saat digerakkan
kecelakaan tunggal bermotor Q: sedang, perih
2. Klien mengatakan nyeri sedang dan 13:15 R: sektermitas bawah sinistra
terasa perih dengan frekuensi S: 6, nyeri sedang
menetap T: menetap
2. Terapeutik
98
Data Objektif Memberikan teknik non farmakologis untuk
1. TTV mengurangi rasa nyeri (teknis relaksasi napas
Suhu: 36.4oC 13:25 dalam)
TD: 110/60 mmHg Hasil:
2. Open fraktur 1/3 tibia et fibula Klien melakukan teknik relaksasi napas dalam dan
disnistra distal mendengarkan murottal (Qs. Ar-Rahman, Qori:
3. P: Tiba-tiba, walau Salim bahanan)
tanpa digerakkan 3. Kolaborasi
Q: sedang, perih Kolaborasi pemberian
R: sektermitas bawah sinistra analgetik Cetoroloac 1 amp
S: 6, nyeri sedang IV
T: menetap Hasil:
4. Klien nampak meringis saat Injkesi Cetorolac diberikan pukul 13:00
diberi penekanan pada nyeri (Saat
ganti verband)
12. Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan 13:30 1. Observasi
dengan penurunan fungsi otot yang Identifikasi jenis latihan yang dapat
ditandai dengan: dilakukan Hasil:
99
Data subjektif Klien mampu melakukan posisi semi fowler. Klien
1. Klien mengatakan sulit bergerak 13:35 mampu melakukan fleksi dan eksistensi pada
dan hanya bisa beraktivitas di atas kedua ekstremitas atas dan bawah sinistra secara
tempat tidur mandiri
2. Klien mengatakan hanya bisa 2. Terapeutik
berbaring di tempat tidur. a. Melakukan latihan sesuai program yang
3. Klien mengatakan sulit ditentukan (ROM)
menggerakkan kaki sebelah b. Memberikan instruksi tentang pedoman dan
kirinya bentuk gerakan untuk setiap gerakan otot
4. Klien mengatakan kesulitan 13:40 Hasil:
bergerak, karena nyeri pada kaki Melakukan ROM pada
kiri setelah kecelakaan kaki:fleksi, eksistensi dan hiper
Data objektif eksistensi. Betis : fleksi, eksistensi
1. Klien nampak berbaring Lengan: adduksi, abduksi
2. Klien nampak hanya mampu Pergelangan tangan: fleksi, eksistensi dan
bergerak di atas tempat tidur hipereksistensi
3. Nampak segala aktivitas klien 3. Edukasi
dibantu oleh keluarga Menjelaskan fungsi otot, fisiologi olahraga dan
4. Jenis aktivitas yang perlu dibantu: konsekuensi tidak digunakannya otot
pemenuhan cairan dan nutrisi, Hasil:
personall hygne dan eliminasi
100
5. Kekuatan otot Ajarkan tanda dan gejala intoleransi selama dan
5 5 setelah sesi latihan
1 5
101
EVALUASI KEPERAWATAN
Terapeutik
102
Memberikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
(teknis relaksasi napas dalam dan terapi murottal)
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik
2. 2 Rabu, 3 nov S: klien mengatakan sudah mampu menggerakkan esktremitas kecuali Asrawati
2022
16:00 WIB esktremitas bawah sinistra
O: Klien mampu menggerakkan lengan kanan atas mengikuti gerakan ROM.
Klien masih beraktivitas di atas tempat tidur
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
1. Observasi
a. Idenntifikasi risiko latihan
b. Identifikasi jenis dan durasi aktivitas pemanasan/pendinginan
c. Monitor efektifitas latihan
D. Terapeutik
Lakukan latihan sesuai program yang ditentukan (ROM).
E. Edukasi
a. Jelaskan fungsi otot, fisiologi olahraga dan konsekuensi tidak
digunakannya otot
103
b. Ajarkan tanda dan gejala intoleransi selama dan setelah sesi latihan
c. Anjurkan menghindari latihan selama suhu ekstrim
3. 3 Rabu, 3 nov S: Keluarga klien mengatakan klien belum pernah mandi selama dirawat Asrawati
2022
16: 30 WIB dirumah sakit.
O: Kulit klien nampak lembab, kuku masih nampak panjang dan rambut
berantakan
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi
1. Observasi
a) Monitor kebersihan tubuh
b) Monitor integritas kulit
2. Terapeutik
a) Faslitasi mandi sesuai kebutuhan
b) Fasilitasi menggosok gigi sesuai kebutuhan
3. Edukasi
a) Jelaskan manfaat mandi dan dampak tidak mandi terhadap kesehatan
b) Ajarkan kepada keluarga cara memandikan pasien
4. 1 Kamis S: Klien mengatakan nyeri kadang-kadang muncul. Klien mengatakan Klien Asrawati
4 nov 2022 mengatakan merasa lebih rileks setelah melakukan relaksasi napas dalam
104
09:00 dan mendengarkan murottal. Klien mengatakan skala nyerinya menurun
menjadi skala 5.
O: Klien nampak melakukan teknik relaksasi saat nyeri tiba-tiba timbul
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
1. Observasi
a. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri
b. Mengidentifikasi skala nyeri
c. Mengidentifikasi respon nyeri secara verbal
d. Mengidentifikasi respon nyeri secara verbal
2. Terapeutik
Memberikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
(teknis relaksasi napas dalam dan terapi murottal).
3. Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik
5 3 Kamis S: Keluarga klien mengatakan tadi pagi sudah memandikan klien dengan Asrawati
4 nov 2022 menggunakan waslap. Klien mengatakan istri klien membantu untuk
09: 35 gosok
105
gigi. Istri klien mengatakan belum memotong kuku klien karena tidak
punya alat gunting kuku.
O: Kulit klien nampak lembab, kuku nampak masih panjang dan mulut
bersih. A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi Intervensi
1. Observasi
a) Monitor kebersihan tubuh
b) Monitor integritas kulit
2. Terapeutik
a) Faslitasi mandi sesuai kebutuhan
b) Fasilitasi menggosok gigi sesuai kebutuhan
3. Edukasi
a) Jelaskan manfaat mandi dan dampak tidak mandi terhadap kesehatan
b) Ajarkan kepada keluarga cara memandikan pasien
6. 2 Kamis S: Klien mengatakan sudah mampu menggerakkan esktremitas dengan dan Asrawati
4 nov 2022 atau bantuan istri/ anak kecuali esktremitas bawah sinistra
10:50 O: Klien mampu menggerakkan lengan kanan atas mengikuti gerakan ROM
dengan bantuan istri/anak. Klien masih beraktivitas di atas tempat tidur
A: Masalah teratasi
106
P: Pertahankan intervensi
1. Observasi
a. Idenntifikasi risiko latihan
b. Identifikasi jenis dan durasi aktivitas pemanasan/pendinginan
c. Monitor efektifitas latihan
2. Terapeutik
Lakukan latihan sesuai program yang ditentukan (ROM)
7. 1 Jum’at S: Klien mengatakan nyeri nyut-nyut kadang-kadang muncul. Klien Asrawati
5 nov 2022 mengatakan Klien mengatakan merasa lebih rileks dan baikan setelah
08:25 melakukan relaksasi napas dalam dan mendengarkan murottal. Klien
mengatakan skala nyerinya menurun menjadi skala 3.
O: Klien nampak melakukan 103eknik relaksasi saat nyeri tiba-tiba timbul.
Skala nyeri menurun dengan skala 3.
A: Masalah teratasi
P: Pertahankan intervensi
1. Observasi
a. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri
b. Mengidentifikasi skala nyeri
107
c. Mengidentifikasi respon nyeri secara verbal
d. Mengidentifikasi respon nyeri secara verbal
2. Terapeutik
Memberikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
(teknis relaksasi napas dalam dan terapi murottal).
3. Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik
8. 3 Jum’at S: Keluarga klien mengatakan tadi pagi sudah memandikan klien dengan Asrawati
5 nov 2022 menggunakan waslap. Klien mengatakan istri klien membantu memotong
08:35 kuku dan membantu untuk gosok gigi.
O: Kulit klien nampak lembab, kuku nampak masih panjang dan mulut
bersih. A: Masalah teratasi
P: Pertahankan Intervensi
3. Observasi
a. Monitor kebersihan tubuh
b. Monitor integritas kulit
4. Terapeutik
a. Faslitasi mandi sesuai kebutuhan
108
b. Fasilitasi menggosok gigi sesuai kebutuhan
5. Edukasi
a. Jelaskan manfaat mandi dan dampak tidak mandi terhadap kesehatan
b. Ajarkan kepada keluarga cara memandikan pasien
IMPLEMENTASI POST OP FRAKTUR
9. 1 Sabtu S: Klien mengatakan nyeri meningkat setelah operasi. Asrawati
6 nov 2022 O: Klien nampak lemah, klien nampak meringis kesakitan. Nampak nyeri
09:35 tidak berkurang setelah melakukan teknik napas dalam.
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
1. Observasi
a. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri
b. Identifikasi skala nyeri
c. Identifikasi respon nyeri secara verbal
d. Identifikasi respon nyeri secara verbal
2. Terapeutik
Berikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (teknis
relaksasi napas dalam dan terapi murottal)
109
3. Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
analgetik Cetoroloac 1 amp IV
10. 2 Sabtu S: Keluarga klien mengatakan melakukan gerakan ROM pada klien dan Asrawati
6 nov 2022 melakukan massage pada esktremitas klien. Klien mengatakan kedinginan
11:25 dan pegal
O: Klien nampak menggigil (karena baru kembali dari ruang OK). Klien
nampak lemah dan kesulitan menggerakkan ekstremitas yang tidak
terdapat luka
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
1. Observasi
Identifikasi jenis latihan yang dapat dilakukan
2. Terapeutik
a. Lakukan latihan sesuai program yang ditentukan (ROM)
b. Berikan instruksi tentang pedoman dan bentuk gerakan untuk setiap
gerakan otot
3. Edukasi
110
Jelaskan fungsi otot, fisiologi olahraga dan konsekuensi tidak
digunakannya otot
11. 1 Mingggu S: Klien mengatakan nyerinya meningkat tadi malam sehingga tidak bisa Asrawati
7 nov 2022 tidur. Klien mengatakan nyerinya telah berkurang mulai siang tadi dan
13:00 sudah bisa tidur siang. Klien mengatakan nyeri lebih berkurang dan
merasa lebih nyaman setelah melakukan relaksasi napas dalam dan
mendengarkan murottal.
O: klien sudah mampu menggerakkan ekstremitas, bawah. Klien nampak
meringis namun saat kaki (post) digerakkan
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi
1. Observasi
b. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
nyeri
c. Identifikasi skala nyeri
d. Identifikasi respon nyeri secara verbal
e. Identifikasi respon nyeri secara verbal
2. Terapeutik
111
Berikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (teknis
relaksasi napas dalam dan terapi murottal)
3. Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
analgetik Cetoroloac 1 amp IV
12 2 Minggu S: Keluarga klien mengatakan klien mampu melakukan sim kanan dengan Asrawati
7 nov 2022
mandiri, klien mengatakan selalu ingin bergerak krena belakangnya terasa
13:40 panas
O: klien mampu melakukan sim kanan, fleksi ;lutut dengan mandiri.
Kebutuhan klien masih dibantu keluarga: peronal hygne, makan, dan
eliminasi
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi
1. Observasi
Identifikasi jenis latihan yang dapat dilakukan
2. Terapeutik
a. Lakukan latihan sesuai program yang ditentukan (ROM)
b. Berikan instruksi tentang pedoman dan bentuk gerakan untuk setiap
gerakan otot
112
3. Edukasi
Jelaskan fungsi otot, fisiologi olahraga dan kon
digunakannya otot
DAFTAR PUSTAKA
Adrianti, Hebert. 2019. Modul Workhsop Biologi Abdimas. Jawa Barat: CV Jejak
Aini, Lela & Reskita, Reza. (2018). Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam
Terhadap
Penurunan Nyeri Pada Pasien Fraktur. Jurnal Kesehatan: Program Studi Ners,
STIK Siti Khadijah Palembang, Indonesia. Volume 9, Nomor 2.
Aji, S. B., Armiyati, Y., & Sn, S. A. (2015). Efektifitas Antara Relaksasi Autogenik
Dan Slow Deep Breathing Relaxation Terhadap Penurunan Nyeri Pada Pasien
Post Orif Di Rsud Ambarawa. Jurnal Ilmu Keperawatan Dan Kebidanan
(JIKK), 002.
Alligood. (2017). Pakar Teori Keperawatan Dan Karya Mereka. Elsevier: Singapore.
Apley, A. G., & Solomon, L. (2018). System of Orthopaedics and Trauma (A. Blom,
D. Warwick, & M. R. Whitehouse (eds.); 10th Editi). CRC Press.
https://doi.org/https://doi.org/10.432 4/9781315118192
Ayudianingsih, N. G., & Maliya, A. (2015). Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam
Terhadap Penurunan Tingkat Nyeri Pada Pasien Pasca Operasi Fraktur
Femur Di Rumah Sakit Karima Utama Surakarta. 191–199
Balitbangkes RI. (2013). Riset dan Kesehatan Dasar. Badan Penelitian dan Kesehatan
Kemenkes RI.
Benjamin. (2020, June 20). What is Bone Fracture? [Kesehatan]. Penn Medicine.
Cahyanti, E. I., Anugrahanti, W., & Wibowo. (2019). Asuhan Keperawatan Pada Klien
Gastritis Dengan Masalah Nyeri Akut
Dahlan, M. S. (2019). Besar sampel: Cara pengambilan sampel dalam penelitian.
kedokteran dan kesehatan (Edisi 2). Jakarta: Salemba Medika
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Profil Kesehatan Indonesia 2018.
Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia
Fasa, I.F, Firmawati, E.,. (2016). Pengaruh Murotal AlQur’an Terhadap Tingkat
Depresi Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisis Di Pku
Muhammadiyah Gamping.
Handayani, S., Arifin, H., & Manjas, M. (2019). Kajian penggunaan analgetik
Pada Pasien Pasca Bedah Fraktur di Trauma Centre RSUP M. Djamil Padang.
JSFK (Jurnal Sains Farmasi & Klinis), 6(2), 113–120.
https://doi.org/10.25077/JSFK.6.2.11 3-120.2019
Hermanto, R., Isro’in, L., & Nurhidayat, S. (2020). Studi Kasus : Upaya
Penurunan Nyeri Pada Pasien Post Operasi Fraktur Femur. Health
Sciences Journal, 4(1), 112–123. https://doi.org/10.1080/19325037.20
18.1486755 Kemenkes. 2016. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah 2 .
Jakarta: Kementrian Kesehatan RI
Li, C., Li, Z., Wang, Q., Shi, L., Gao, F., & Sun, W. (2021). The Role of Fibular
Fixation in Distal Tibia-Fibula Fractures: A Meta-Analysis. Advances in
Orthopedics, 2021, 6668467. https://doi.org/10.1155/2021/6668467
Majed & Hassan. (2021). A review of the literature on the health benefits of Salat
(Islamic prayer. Med Journal Malaysia, 76(1), 93–97.
Mayasari, C. D. (2016). Pentingnya Pemahaman Manajemen Nyeri Non Farmakologi
bagi Seorang Perawat. Jurnal Wawasan Kesehatan, 1(1).
https://doi.org/10.1016/j.hsag.2015.0 8.002
Mirsane, S. A., Kheirkhah, D., Shafagh, S., Mirbagher-Ajorpaz, N., & Aminpour, J.
(2016). The Effect of Listening to Vaghe’a Surah And Its Translation on the
State and Trait Anxiety Before General Surgeries: A Randomized Controlled
Controlled Trial. Health, Spirituality and Medical Ethics, 3(3), 12–17.
http://jhsme.muq.ac.ir/article-1-117-fa.html
Muttaqin, Arif. 2008 .Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan
Sistem muskuloskeletal Jakarta: Salemba Medika.
Purwati, E. Dkk. (2019). Terapi Murottal Al-Qur’an Menurunkan Intensitas Nyeri
Post Sectio Caesarea. Jurnal Ilmu Keperawatan Maternitas, Vol 2 No 1, page
35-43
Pratiwi, A., Susanti, E. T., & Astuti, W. T. (2020). Penerapan Teknik Relaksasi
Genggam Jari Terhadap Skala Nyeri Pada Sdr . D Dengan Paska Open
Reduction Internal Fixation ( ORIF ). Jurnal Keperawatan Karya Bhakti, 6(1),
1–7
Rejeki, S., Trimuliani, S., Machmudah, M., & Khayati, N. (2020). Therapeutic effect
of Al-Quran murattal (surah yusuf) on blood pressure level in pregnant women
with preeclampsia. South East Asia Nursing Research, 2(1), 27.
https://doi.org/10.26714/seanr.2.1.2020. 27-32
Rilla E.V., Elwiyah R, Aat S. (2014). Terapi Murottal Efektif Menurunkan Tingkat
Nyeri Dibanding Terapi Musik Pada Pasien Pascabedah. Jurnal Keperawatan
Indonesia, Volume 17, hal 74-80.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) (2018). Jakarta: Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan, Republik Indonesia
Risnah & Irwan, M. (2021). Falsafah dan Teori Keperawatan Dalam Integrasi
Keilmuan: UPT Perpustakaan UIN Alauddin. Alauddin University Press
Rustam, J. S., Kongsuwan, W., & Kitrungrote, L. (2018). Comfort in Patients
Receiving Mechanical Ventilation: A Literature Review. Critical Care
Nursing, 11(2), 1– 7. https://doi.org/10.5812/ccn.64159
Said. (2012). Cara Islami Mencegah dan Mengobati Gangguan Otak, Stress dan
Depresi. Jakarta : Qultum Media.
Septiani, L. (2015). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nyeri Pada Klien
Fraktru Di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Program Studi Ilmu
Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta.
Siswanti H. & Ummi K. (2017). Pengaruh Terapi Murottal Terhadap Nyeri Pasien
Post Seksio Sesaria Di Rsi Sunan Kudus Kabupaten Kudus Tahun 2016.
Smeltzer, S. C., Bare. G., Hinkle, J. L., & Cheever, K. H. 2008. Brunner and Suddarth
textbook of medical surgical nursing. (11thed). Philadelphia: Lippincot
Williams.
Suwahyu, Romy., Sahputra, Eka. Roni & Fatmadona, Rika. (2021). Systemtic
Review: Penurunan Nyeri Pada Pasien Pasca Operasi Fraktur Melalui
Penggunaan Teknik Napas Dalam. Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah
STIKES Kendal Volume 11 No 1, Hal 193-206.
Suyanto, & Bangsawan, M. (2013). Efek Kombinasi Bacaan Al quran dan
Terapi Farmakologis Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Pada
Pasien Fraktur Ekstremitas. Jurnal Keperawatan, IX(1), 57–62.
https://doi.org/10.1186/1687-9856-
2014-3
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI)
Edisi 1 Cetakan 2.Jakarta : Dewan Pengurus Pusat PPNI
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI)
Edisi 1 Cetakan 2.Jakarta : Dewan Pengurus Pusat PPNI
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI)
Edisi 1 Cetakan 3(Revisi) . Jakarta : Dewan Pengurus Pusat PPNI
Yaban, Z. S. (2019). Usage of NonPharmacologic Methods on Postoperative Pain
Management by Nurses : Sample of Turkey. 12(1), 529–
541.https://doi.org/10.4103/2230- 8598.151234
Wahyuningsih, Endah & Khayati, Nikmatul. (2021). Terapi Murottal Menurunkan
Nyeri Pasien Post Sectio Caesaria. Program Studi Pendidikan Profesi Ners,
Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan :Universitas Muhammadiyah
Semarang
World Health Organization. Global Status Report on Projections of Mortality and
Cause of Death 2018.
WHO. (2021a, February 8). Musculoskeletal Condition [Kesehatan]. World Helath
Organization. https://www.who.int/news-room/fact sheets/ detail/
musculoskeletal- conditions
WHO. (2021b, June 21). Road Traffic Injuries [Kesehatan]. World Helath
Organization. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/road-traffic-
injuries
Wijaya AS dan Putri YM. 2013. KMB 2 Keperawatan Medikal Bedah (Keperawatan
Dewasa). Yogyakarta: Nuha Medika