TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab 2 ini penulis akan menyajiakan studi literaatur, studi literatur
menguraikan konsep teori dan penelitian dengan tujuan sebagai dasar rujukan
yang dapat memperkuar pembahasan penelitian. Yang terdiri dari, Konsep dasar
tenaga fisik. Kekuatan dan sudut dari tenaga tersebut, keadaan tulang, dan
terjadi itu lengkap atau tidak lengkap (Nurarif & Kusuma, 2015, h. 8).
Menurut Brunner & Suddarth tahun 2000 (dikutip dalam Suratun et al,
jaringan tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya yang disebabkan
disebabkan oleh trauma langsung dan tidak langsung pada posisi lengan
8
penulis simpulkan bahwa pengertian dari fraktur klavikula adalah
rudapaksa langsung dan tidak langsung pada posisi lengan terputar atau
2.1.2. Klasifikasi
berikut :
mengalami pergeseran.
b. Fraktur tidak komplet patah hanya terjadi pada sebagian garis tengah
tulang.
kulit.
fragmen
f. Fraktur green stiick fraktur yanf slah satu sisitulang patah sedang satu
9
2.1.3. Etiologi
a. Cedera traumatik
b. Faktor patologik
infeksi akut atau dapat timbul sebagai salah satu proses yang
10
skelet lain.
bertugas dikemiliteran.
147) adalah keluhan nyeri pada bahu depan, adanya riwayat trauma
pada bahu atau jatuh dengan posisi tangan yang tidak optimal, dan
besar atau deformitas pada bahu depan terlihat dibawah kulit dan
2.1.5. Patofisiologi
11
Cardiac Out Put (COP) menurun maka terjadi perubahan perfusi
Tertutup Terbuka
Reduksi
Pergeseran tulang
Interna
Kerusakan frakmen
tulang Pembedahan (Orif)
12
2.1.7. Pemeriksaan penunjang
vaskuler
terhadap peradangan
ginjal
2.1.8. Komplikasi
338) yaitu :
a. Non-union, delayed union, atau mal union tulang dapat terjadi yang
13
Dengan pembengkakan intertisial yang intens, tekanan pembuluh
dapat timbul akibat pajanan sum-sum tulang atau dapat terjadi akibat
14
bedah, fragmen tulang direduksi. Alat fiksasi interna dalam bentuk pin,
kawat, sekrup, plat, paku atau batangan logam yang dapat digunakan
meliputi pembalutan, gips, biday, traksi kontinu, pin, dan teknik gips.
dan konsep diri. Trauma skelet dan pembedahan yang dilakukan pada
tulang, otot, dan sendi yang dapat nyeri berat, khususnya setelah
15
Meredakan nyeri. Setelah pembedahan ortopedi, nyeri mungkin
nyeri yang dirasakan. Tingkat nyeri pasien dan respon terhadap upaya
meminta pengobatan nyeri sebelum nyeri itu menjadi berat. Obat harus
dokter bedah ortopedi untuk dievaluasi. Nyeri harus hilang segera setelah
darah.
mungkin.
16
bergerak setelah pembedahan ortopedi. Hubungan terapeutik dapat
Pin, skrup, batang, dan plat logam yang digunakan sebagai fiksasi
berat badan dan dapat melengkung, longgar, patah bila mendapat beban
17
kemampuannya dan meningkatkan harga diri, identitas diri dan, kinerja
sering sering diberikan selama preoperatif dan segera pada periode pasca
vital, menginpeksi luka, dan mencatat sifat cairan yang keluar. Penemuan
dini dan pelaporan segera kepada dokter mengenai adanya proses infeksi
18
suatu sensasi, nyeri memiliki komponen kognitif dan emosional, yang
a. Trauma
saraf reseptor.
19
10) Penyebab nyeri dalam buku Standar Diagnosis Keperawatan
seperti:
kimia asam kuat atau basa kuat yang menimbulkan nyeri terbakar
berlebihan)
20
serta berlangsung singkat (kurang dari 6 bulan) dan menghilang dengan
atau tanpa pengobatan setelah keadaan pulih pada area yang cedera
cedera akut, penyakit atau intervensi bedah, dan memiliki awitan yang
atau tanpa pengobatan setelah keadaan pulih pada area yang rusak.
21
setelah mengalami modulasi sepanjang saraf perifer dan disusun saraf
menarik diri, berfokus pada diri sendiri, dalam kasus tertentu pasien bias
a. Menurut tempat
1) Peripheral pain
(superficial pain), nyeridalam (deep pain), dan nyeri alihan (reffered pain)
umumnya kedua nyeri ini bersumber dari kulit dan jaringan di bawah
22
a) Nyeri somatic
Nyeri yang timbul pada organ non visceral, seperti nyeri pasca
kualitas tajam, tumpul, dan nyeri terus. Nyeri somatic dalam tidak
otot positif.
b) Nyeri visceral
2) Central pain
medulla spinalis, batang otak, dan lain-lain. Misalnya pada pasien stroke
23
atau pasca trauma spinal. Nyeri terasa seperti terbakar dan lokasinya sulit
dideskripsikan.
3) Psychogenic pain
stress disorder.
4) Phantom pain
5) Radiating pain
b. Menurut sifat
2) Steady: nyeri timbul menetap dan dirasakan dalam waktu yang lama
kembali
24
1) Nyeri akut
Nyeri akut adalah nyeri yang berlangsung cepat dan singkat dengan
atau tanpa pengobatan setelah keadaan pulih pada area yang rusak. Nyeri
2) Nyeri kronis
berlangsung lama (lebih dari enam bulan) dan akan berlanjut walaupun
Gejala dan tanda nyeri menurut Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2017)
adalahsebagai berikut:
sulit tidur.
25
2) Objektif : tekanan darah meningkat, pola napas berubah,
perhatian klien pada hal-halyang lain sehinggga klien akan lupa tehadap
26
c. Melakukan pemijatan (masase)
2015).
27
Provoking/pemicu nyeri, yaitu faktor yang dapat memperparah atau
2015).
28
2.3 Konsep Asuhan Keperawatan pada Pasien Fraktur
2.3.1 Pengkajian
2. Keluhan utama
penyakitnya.
29
4. Riwayat penyakit dahulu
sakit seperti ini sebelumnya, adakah alergi yang dimiliki dan riwayat
pemakaian obat.
yang sering terjadi pada beberapa keturunan dan kanker tulang yang
3. Pola eliminasi
4. Pola aktivitas-latihan
30
Mengambarkan pola latihan, aktivitas, hiburan, dan rekreasi;
relaksasi.
6. Pola kognitif-persepsi
hubungan.
9. Pola seksual-reproduksi
menoleransi stress.
31
2.3.3 Pemeriksaan Fisik
2. Tanda-tanda vital
3. Head to toe
a. Pemeriksaan Kepala
abnormal di kepala.
b. Pemeriksaan muka
32
c. Pemeriksaan mata
d. Pemeriksaan hidung
- Palpasi : tidak ada benjolan maupun nyeri tekan pada sinus dan
septum nasi.
e. Pemeriksaan telinga
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada mastoid dan benjolan pada
daerah telinga
- Inspeksi : bibir kering, gigi kotor, bau mulut, ada sisa makanan
g. Pemeriksaan leher
- Inspeksi : warna kulitnya sama dengan yang lain atau tidak, ada
33
terdapat pembesaran vena jugularis atau tidak
h. Pemeriksaan dada
1) Pemeriksaan paru
suara tambahan
2) Pemeriksaan jantung
bunyi tambahan)
Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan benjolan pada seluruh regio
34
i. Pemeriksaan ekstremitas
a. Ekstremitas atas
b. Ekstremitas bawah
otot menurun.
j. Pemeriksaan itegument
operasi.
k. Pemeriksaan genetalia
35
2.3.4 Diagnosa Keperawatan
sulit tidur.
36
nyeri
11. Jelaskan strategi
meredakan nyeri
12. Ajarkan tehnik
nonfarmakologi untuk
mengurangi nyeri
Kolaborasi
13. Kolaborasi pemberian
analgetik jika perlu
telah disusun.
tujuan dan kriteria hasil yang dibuat pada tahap perencanaan. (Purnomo,
2016).
37