Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PENDAHULUAN

PADA PASIEN FRAKTUR FEMUR

Disusun Oleh :

Indah Eki Fifana, 1711B0034

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS S1 KEPERAWATAN

INSTITUT ILMU KESEHATAN (IIK) STRADA INDONESIA

TAHUN 2021
KONSEP DASAR FRAKTUR

1. Definisi
Fraktur adalah terputusnya kontiunitas tulang dan ditentukan sesuai
jenis dan luasnya. Fraktur terjadi jika tulang dikenai stress yang lebih
besar dari yang dapat diabsorpsinya. Fraktur dapat disebabkan oleh otot
ekstrem. Yang menyebabkan tulang patah, edema jaringan
lunak,pendarahan ke otot dan sendi, dislokasi sendi, rupture tendon,
kerusakan syaraf, dan kerusakan pembuluh darah. Organ tubuh dapat
mengalami cedera akibat gaya yang disebabkan oleh fraktur atau akibat
fegmen tulang [ CITATION Sme02 \l 1057 ].
2. Etiologi
Berdasarkan jenisnya, penyebab fraktur dibedakan menjadi :
1. Cedera traumatic
Cedera traumatic pada tulang dapat disebabkan oleh : [ CITATION
Wah13 \l 1057 ]
a. Kekerasan langsung
Menyebabkan patah tulang pada titik terjadinya kekerasan. Fraktur
demikian sering bersifat fraktur terbuka dengan garis patahan
melintang atau miring.
b. Kekerasan tidak langsung
Menyebabkan patah tulang yang jauh dari ditempat terjadinya
kekerasan. Yang patah biasanya adalah bagian yang paling lemah
dalam jalur hantaran vektor kekerasan [ CITATION Wah13 \l 1057
].
2. Fraktur patologik
Dalam hal ini kerusakan tulang akibat proses penyakit dimana dengan
trauma minor dapat mengakibatkan fraktur, seperti :
a. Tumor tulang (jinak atau ganas), yaitu pertumbuhan jaringan baru
yang tidak terkendali atau progresif.
b. Infeksi seperti mosteomyelitis, dapat terjadi sebagai akibat infeksi
akut atau dapat timbul sebagai salah satu proses yang progresif,
lambat dan sakit nyeri.
c. Rakhitis, suatu penyakit tulang yang disebabkan oleh defisiensi
vitamin D.
d. Sress tulang seperti pada penyakit polio dan orang yang bertugas di
kemiliteran[ CITATION Kri12 \l 1057 ]
3. Tanda dan Gejala
Menurut[ CITATION Jit12 \l 1057 ] tanda dan gejala fraktur adalah
sebagai berikut.
1. Deformitas

2
Daya tarik kekuatan otot menyebabkan fragmen tulang berpindah dari
tempatnya perubahan keseimbangan dan contur terjadi seperti:
a. Rotasi pemendekan tulang
b. Penekanan tulang
2. Bengkak: edema muncul secara cepat dari lokasi dan ekstravaksasi
darah dalam jaringan yang berdekatan dengan fraktur.
3. Echumosis dari perdarahan subculaneous.
4. Spasme otot spasme involunters dekat fraktur.
5. Tenderness / keempukan.
6. Nyeri mungkin disebabkan oleh spasme otot berpindah tulang dari
tempatnya dan kerusakan struktur di daerah yang berdekatan.
7. Kehilangan sensasi (mati rasa, mungkin terjadi dari rusaknya
saraf/perdarahan).
8. Pergerakan abnormal
9. Shock hipovolemik hasil dari hilangnya darah.
10. Krepitasi
4. Klasifikasi
Klasifikasi fraktur dapat dibagi menjadi beberapa bagian, diantaranya :
a. Klasifikasi etiologis
- Fraktur traumatic
- Fraktur patologis, yaitu fraktur yang terjadi pada daerah daerah
tulang yang telah menjadi lemah oleh karena tumor atau proses
patologik lainnya (infeksi dan kelainan bawaan) dan dapat
terjadi secara spontan atau akibat trauma ringan.
- Fraktur beban (kelelahan), yaitu fraktur yang terjadi pada orang-
orang yang baru saja menambah tingkat aktivitas merka atau
karena adanya stress yang kecil dan berulang-ulang pada daerah
tulang yang menopang berat badan.
b. Klasifikasi klinis
- Fraktur tertutup (simple Fraktur), adalah fraktur dengan kulit yang
tidak tembus oleh fragmen tulang, sehingga tempat fraktur tidak
tercemar oleh lingkungan.
- Fraktur terbuka (compound Fraktur), adalah fraktur dengan kulit
ekstremitas yang terlibat telah ditembus, dan terdapat hubungan
antara fragneb tulang dengan dunia luar. Karena adanya perlukaan
kulit [ CITATION Sja10 \l 1057 ]
5. Patofisiologi
Fraktur disebabkan oleh beberapa hal diantaranya karena adanya
traumatik pada tulang. Tulang yang telah melemah oleh kondisi
sebelumnya terjadi pada fraktur patologis [ CITATION Hel12 \l 1057 ].
Patah tulang tertutup atau terbuka akan mengenai serabut syaraf yang akan
menimbulkan rasa nyeri. Selain itu fraktur atau patah tulang adalah

3
terputusnya kontunuitas jaringan tulang atau tulang rawan yang umumnya
disebabkan oleh rudapaksa [ CITATION Sja10 \l 1057 ], tulang tidak
mampu digerakkan sehingga mobilitas fisik terganggu.
Intervensi medis dengan penatalaksanaan pembedahan
menimbulkan luka insisi yang menjadi pintu masuknya orgganisme
pathogen serta akan menimbulkan masalah resiko tinggi infeksi pasca
bedah, nyeri akibat trauma jaringan lunak [ CITATION Mut08 \l 1057 ].
6. Manifestasi klinis
a. Nyeri terus menerus dan bertambah beratnya sampai fragmen tulang
diimobilisasi, hematoma, dan edema
b. Deformitas karena adanya pergeseran fragmen tulang yang patah
c. Terjadi pemendekan tulang yang sebenarnya karena kontraksi otot
yang melekat diatas dan dibawah tempat fraktur
d. Krepitasi akibat gesekan antara fragmen satu dengan lainnya
e. Pembengkakan dan perubahan warna lokal pada kulit [ CITATION
Had16 \l 1057 ].
7. Pemeriksaan penunjang
a. X-ray : untuk menentukan luas / lokasi fraktur
b. Scan tulang untuk memperlihatkan fraktur lebih jelas,
mengidentifikasi kerusakan jaringan lunak
c. Arteriogram, dilakukan untuk memastikan ada tidaknya kerusakan
vaskuler
d. Hitung darah lengkap, homokonsentrasi mungkin meningkat,
menurun pada perdarahan : peningkatan leukosit sebagai respon
terhadap peradangan
e. Kreatinin : trauma otot meningkat beban kratinin untuk klirens
ginjal
f. Profil koagulasi : perubahan dapat terjadi pada kehilangan darah,
transfusi atau cedera hati [ CITATION Doe00 \l 1057 ].
8. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan menurut [ CITATION Mut08 \l 1057 ] :
1 Penatalaksanaan konservatif
a. Proteksi adalah proteksi fraktur terutama untuk mencegah
trauma lebih lanjut dengan cara memberikan sling (mitela) pada
anggota gerak atas atau tongkat pada anggota gerak bawah.
b. Imobilisasi dengan bidai eksterna. Imobilisasi pada fraktur
dengan bidai eksterna hanya memberikan imobilisasi. Biasanya
menggunakan gips atau macam-macam bidai dari plastik atau
metal.
c. Reduksi tertutup dengan menggunakan manipulasi dan
imobilisasi eksterna dengan menggunakan gips. Reduksi

4
tertutup yang diartikan manipulasi dilakukan dengan pembiusan
umum dan local.
d. Reduksi tertutup dengan traksi kontinu dan counter traksi.
Tindakan ini mempunyai tujuan umum, yaitu beberapa reduksi
yang bertahap dan imobilisasi.
2 Penatalaksanaan pembedahan
Penatalaksanaan ini sangatlah penting diketaui oleh perawat, jika
ada keputusan klien diindikasikan untuk menjalani pembedahan,
perawat mulai berperan dalam asuhan keperawatn tersebut :
a. Reduksi tertutup dengan fiksasi eksternal perkuatan atau K-Wire
b. Reduksi terbuka dan fiksasi internal atau fiksasi eksternal tulang
yaitu :
1. Open Reduction and Internal Fixation (ORIF) atau reduksi
terbuka dengan fiksasi internal. Orif akan mengimobilisasi
fraktur dengan melakukan pembedahan untuk memasukan
paku, scrup atau pen kedalam tempat fraktur unruk
mengfiksasi bagian tulang pada fraktur secara bersamaan.
Fiksasi internal sering digunakan untuk merawat fraktur
pada tulang pinggul yang sering terjadi pada orang tua.
2. Open Reduction Terbuka dengan fiksasi eksternal. Tindakan
ini merupakan pilihan sebagian bagi sebagian besar fraktur.
Fiksasi eksternal dapat menggunakan konselosascrew atau
dengan metilmetaklirat (akrilik gigi) atau fiksasi eksterna
dengan jenis-jenis lain seperti gips.

5
KONSEP DASAR FRAKTUR FEMUR
1. Definisi
Fraktur femur adalah hilangnya kontinuitas tulang paha, kondisi fraktur
femur secara klinis bisa berupa fraktur femur terbuka yang disertai adanya
kerusakan jaringan lunak (otot, kulit, jaringan saraf, dan pembuluh darah)
dan fraktur femur tertutup yang disebabkan oleh trauma langsung pada
paha [ CITATION Hel12 \l 1057 ].
2. Etiologi
1. Peristiwa Trauma Tunggal
Sebagian besar fraktur disebabkan oleh kekuatan yang tiba-tiba dan
berlebihan seperti : a) pemuntiran (rotasi), yang menyebabkan
frakturspiral ; b) penekukan (trauma angulasi atau langsung) yang
dapat menyebabkan fraktur melintang ; c) penekukan dan penekanan,
yang mengakibatkan fraktur sebagian melintang tetapi disertai fragmen
kupu-kupu berbentuk segitiga yang terpisah, d) kombinasi dari
pemuntiran, penekukan, dan penekanan yang menyebabkan fraktur
obliq pendek ; e) penarikan dimana tendon atau ligament benar-benar
menarik tulang sampai terpisah [ CITATION Hel12 \l 1057 ]
2. Kelemahan abnormal pada tulang (fraktur patologik)
Fraktur dapat terjadi oleh tekanan yang normal jika tulang itu lemah
(misalnya oleh tumor) atau kalau tulang itu sangat rapuh (misalnya :
pada penyakit paget) [ CITATION Hel12 \l 1057 ]
3. Penatalaksanaan
Pada fraktur femur terbuka harus dinilai dengan cermat untuk mencari ada
tidaknya :
1 Kehilangan kulit
2 Kontaminasi luka
3 Iskemia otot cedera pada pembuluh darah dan saraf Intervensi yang
dapat dilakukan adalah sebagai berikut :
 Profilaksis antibiotic
 Debridement, pembersihan luka dan debridement harus
dilakukan dengan sesedikit mungkin penundaan. Jika terdapat
kematian jaringan atau kontaminasi yang jelas, luka harus
diperluas dan jaringan yang mati dieksisi dengan hati-hati. Luka
akibat penetrasi fragmen tulang yang tajam juga perlu
dibersihkan dan dieksisi, tetapi cukup dengan debridement
terbatas saja
 Stabilisasi, dilakukan pemasangan fiksasi interna atau fiksasi
 Penundaan penutupan
 Penundaan rehabilitasi

6
 Fiksasieksterna

Penatalaksanan fraktur batang femur tertutup adalah sebagai berikut :

1 Terapi konservatif
a. Traksi kulit merupakan pengobatan sementara sebelum dilakukan
terapi definitive untuk mengurangi spasme otot
b. Traksi tulang berimbang dengan bagian pearson pada sendi lutut.
Indikasi traksi terutama fraktur yang bersifat komunitif dan segmental
c. Menggunakan cast brasting yang dipasang setelah terjadi union fraktur
secara klinis
2 Terapi operatif
3 Pemasangan plate dan screw [ CITATION Hel12 \l 1057 ].

4. Pathway

Trauma, patologis, degenerasi, spontan

Diskontinuitas jaringan

Fraktur
Kerusakan bagian- Tindakan operasi
bagian yang lunak
Perubahan letak
fragmen/depormitas
Stresor meningkat
Jaringan syaraf
rusak
Kelemahan/ kehilangan
fungsi gerak Kecemasan/ ansietas

Impuls nyeri
dibawa ke otak
Gerak terbatas

Otak menerjemahkan Imobilitas


impuls nyeri

Gg mobilitas fisik
Nyeri akut

7
DAFTAR PUSTAKA

Doengoes, Marilynn E.dkk. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan & Pedoman Untuk
Perencanaan dan Pendokumentasian Perawat Pasien. Edisi III. Alih Bahasa: I
Made Kriasa. EGC. Jakarta

Helmi, Zairin N. 2012. Buku Ajar Gangguan Muskuloskeletal. Jakarta: Salemba Medika.

Jitowiyono, S dan Kristiyanasari, W. 2012. Asuhan Keperawatan Post Operasi Dengan


Pendekatan Nanda, NIC, NOC. Yogyakarta: Nuha Medika

Muttaqin, Arif. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem
Muskuloskeletal. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Purwanto, H. (2016). Keperawatan Medikal Bedah II. Jakarta : Kemenkes RI

Sjamsuhidayat & de jong . 2010. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta: EGC.

Smelzer, S. C & Bare, B. G. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth. Edisi 8. Vol 2. Alih Bahasa Agung Waluyo Jakarta: EGC.

Abd. Wahid. (2013). Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan Sistem Muskuloskeletal.


Jakarta: CV Sangung Seto

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS INSTITUT ILMU KESEHATAN STRADA I


Jln. Manila No. 37 Sumberece Kota Kediri Telp. (0354) 7009713 Fax. (0354) 695130

Nama Mahasiswa : Indah Eki Fifana


NIM : 1711B0034

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN


MEDIKAL BEDAH
Tanggal MRS : 7 Sep 2021 Jam Masuk : 10.00
Tanggal Pengkajian : 8 Sep 2021 No. RM :-
Jam Pengkajian : 16.00 Diagnosa Masuk :-
Hari rawat ke :2

IDENTITAS
1. Nama Pasien : Tn. X

8
2. Umur : 43 tahun
3. Suku/ Bangsa : jawa
4. Agama : islam
5. Pendidikan : SD
6. Pekerjaan : Petani
7. Alamat : kediri
8. Sumber Biaya :

KELUHAN UTAMA
1. Keluhan utama :
Klien merasa takut karena akan menjalani operasi

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


1. Riwayat Penyakit Sekarang:
Klien mengalami kecelakaan jatuh dari pohon pada tanggal 7 september 2021 pukul
09.30. klien diantar keluarga datang ke IGD pada tanggal 7 september 2021 pukul 10.00.
klien mengalami fraktur tertutup pada bagian femur sinistra. Pada saat dilakukan
pengkajian pada tanggal 8 september 2021pukul 16.00, klien merasa takut karena akan
dilakukan operasi pada hari Kamis, 9 September 2021. Tetapi operasi ditunda karena
pasien takut dan TD meningkat. Klien mengeluh nyeri pada bagian paha kiri. Klien
terpasang infus NaCl 0,9% di tangan kanan.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
1. Pernah dirawat : ya tidak kapan :- diagnosa :-
2. Riwayat penyakit kronik dan menular ya Tidak jenis: -
Riwayat kontrol : -
Riwayat penggunaan obat :-
3. Riwayat alergi:
Obat ya tidak Jenis-
Makanan ya tidak Jenis-
Lain-lain ya tidak Jenis-

4. Riwayat operasi: ya tidak


- Kapan :-
- Jenis operasi : -

5. Lain-lain:

9
............................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................

RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


Ya tidak
- Jenis :-
- Genogram :

PERILAKU YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN


Perilaku sebelum sakit yang mempengaruhi kesehatan:
Alkohol ya tidak keterangan-
Merokok ya tidak
Keterangan -
Obat ya tidak
keterangan-
Olah raga ya tidak
keterangan-

OBSERVASI DAN PEMERIKSAAN FISIK


1. Tanda tanda vital
S : 36,6oC N : 80 x/mnt T :150/100 mmHg RR : 20 x/mnt
Kesadaran Compos Mentis Apatis Somnolen Sopor Koma

2. Sistem Pernafasan (B1)


a. RR: 20 x/mnt Tidak terdapat masalah
b. Keluhan: sesak nyeri waktu nafas orthopnea
Batuk produktif tidak produktif
Sekret:- Konsistensi :-
Warna: - Bau :-
c. Penggunaan otot bantu nafas:
-
d. PCH Ya tidak
e. Irama nafas teratur tidak teratur
f. Pleural Friction rub:................................ ................................................................... ..................
g. Pola nafas Dispnoe Kusmaul Cheyne Stokes Biot
h. Suara nafas Cracles Ronki Wheezing
i. Alat bantu napas ya tidak

Jenis - Flow...........................................................lpm

j. Penggunaan WSD:
- Jenis : -
- Jumlah cairan : -
- Undulasi :-
- Tekanan :-

k. Tracheostomy: ya tidak
l. Lain-lain:
.-
3. Sistem Kardio vaskuler (B2)
a. TD : 150/100 mmHg
b. N : 80 x/mnt Tidak terdapat masalah
c. Keluhan nyeri dada: ya tidak
P :-
Q :-
R :-
S :-
T :-
d. Irama jantung: reguler ireguler
e. Suara jantung: normal (S1/S2 tunggal) murmur
gallop lain-lain.....
f. Ictus Cordis: tidak tampak
g. CRT < 3 detik
h. Akral: hangat kering merah basah pucat
panas dingin
i. Sikulasi perifer: normal menurun
j. JVP :-
k. CVP :-
l. CTR :-
m. ECG & Interpretasinya:
-
n. Lain-lain :
-
4. Sistem Persyarafan (B3)
a. GCS : 15 ( E: 4, M: 6, V: 5) Tidak terdapat masalah
b. Refleks fisiologis patella triceps biceps
c. Refleks patologis babinsky brudzinsky kernig
Lain-lain
d. Keluhan pusing ya tidak
P :-
Q :-
R :-
S :-
T :-
e. Pemeriksaan saraf kranial:
N1 : normal tidak Ket.: dapat membedakan bau yang diberikan.
N2 : normal tidak Ket.: dapat melihat benda jauh
N3 : normal tidak Ket.: dapat mengedipkan mata
N4 : normal tidak Ket.: dapat menggerakkan mata ke atas dan bawah
N5 : normal tidak Ket.: dapat mengunyah dengan baik
N6 : normal tidak Ket.: mata dapat melirik ke kanan-kiri
N7 : normal tidak Ket.: wajah simetris
N8 : normal tidak Ket.: dapat pendengaran dengan baik
N9 : normal tidak Ket.: dapat membedakan rasa
N10 : normal tidak Ket.: dapat menelan dengan baik
N11 : normal tidak Ket.: dapat menggerakkan bahunya dan menahannya
N12 : normal tidak Ket.: dapat menggerakkan lidah kesemua sisi
f. Pupil anisokor isokor Diameter: 3 / 3
g. Sclera anikterus ikterus
h. Konjunctiva ananemis anemis
i. Isitrahat/Tidur :8 Jam/Hari Gangguan tidur : -
j. Lain-lain:
-

5. Sistem perkemihan (B4) Tidak terdapat


a. Kebersihan genetalia: Bersih Kotor
masalah
b. Sekret: Ada Tidak
c. Ulkus: Ada Tidak
d. Kebersihan meatus uretra: Bersih Kotor
e. Keluhan kencing: Ada Tidak
Bila ada, jelaskan:

f. Kemampuan berkemih:
Spontan Alat bantu, sebutkan: kateter
Jenis :Folley kateter
Ukuran : 18
Hari ke :1
g. Produksi urine : 1000 ml/hari
h. Warna :kuning
Bau : berbau khas
i. Kandung kemih : Membesar ya tidak
j. Nyeri tekan ya tidak
k. Intake cairan oral : 1500 cc/hari parenteral: 600 cc/hari
l. Balance cairan:
Intake cairan- output cairan = 2100 cc – 1580 cc = 520 cc/24jam
k. Lain-lain:

6. Sistem pencernaan (B5)


a. TB : 165 cm BB : 58 kg
b. IMT : 21,3 Interpretasi :normal
Tidak terdapat
c. Mulut: bersih kotor berbau masalah
d. Membran mukosa: lembab kering stomatitis
e. Tenggorokan:
sakit menelan kesulitan menelan
pembesaran tonsil nyeri tekan
f. Abdomen: tegang kembung ascites
g. Nyeri tekan: ya tidak
h. Luka operasi: ada tidak
c
Tanggal operasi :-
Jenis operasi :-
Lokasi :-
Keadaan :-
Drain : ada tidak
- Jumlah :-
- Warna :-
- Kondisi area sekitar insersi :-
i. Peristaltik 25 x/menit
j. BAB: 1 x/hari Terakhir tanggal : 8 Sep 2021
k. Konsistensi: keras lunak cair lendir/darah
l. Diet: padat lunak cair
m. Diet Khusus:
..................................................................................................................................................................................
n. Nafsu makan: baik menurun Frekuensi........x/hari
o. Porsi makan: habis tidak Keterangan:.......................
p. Lain-lain:
7. Sistem Penglihatan
a. Pengkajian segmen anterior dan posterior

OD OS Tidak terdapat masalah


6/6 Visus 6/6

Tidak bengkak Palpebra Tidak bengkak


Kemerahan Conjunctiva Kemerahan

Bersih Kornea Bersih


jernih BMD jernih

isokor Pupil isokor


Iris
kripti iris jelas kripti iris jelas
jernih Lensa jernih
TIO
Tidak diperiksa Tidak diperiksa

b. Keluhan nyeri ya tidak


P :-
Q :-
R :-
S :-
T :-
c. Luka operasi: ada tidak
Tanggal operasi :-
Jenis operasi :-
Lokasi :-
Keadaan :-
d. Pemeriksaan penunjang lain : -
e. Lain-lain :

8. Sistem pendengaran
a. Pengkajian segmen anterior dan posterior
Tidak terdapat masalah
OD OS
Simetris Aurcicula Simetris
MAE
Terdapat sedikit serumen Terdapat sedikit serumen
Berwarna putih Membran Berwarna putih
Berbentuk kerucut Tymphani Berbentuk kerucut

Tidak dilakukan Rinne Tidak dilakukan


Tidak dilakukan Weber Tidak dilakukan

Tidak dilakukan Swabach Tidak dilakukan

b. Tes Audiometri
Tidak dilakukan pemeriksaan

c. Keluhan nyeri ya tidak


P :.-
Q :-
R :-
S :-
T :-
d. Luka operasi: ada tidak
Tanggal operasi :-
Jenis operasi :-
Lokasi :-
Keadaan :-
e. Alat bantu dengar: -
f. Lain-lain :
8. Sistem muskuloskeletal (B6)
a. Pergerakan sendi: bebas terbatas
b. Kekuatan otot: 5 5
Masalah:
0 5 Nyeri
c. Kelainan ekstremitas: ya tidak
d. Kelainan tulang belakang: ya tidak
Frankel: ................................................................................
e. Fraktur: ya tidak
- Jenis : tertutup
f. Traksi: ya tidak
- Jenis :-
- Beban :-
- Lama pemasangan :-
g. Penggunaan spalk/gips: ya tidak
h. Keluhan nyeri: ya tidak
P : nyeri fraktur femur sinistra
Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk
R : femur sinistra
S : skala nyeri 8
T : saat digerakkan
i. Sirkulasi perifer: Tidak lancar
j. Kompartemen syndrome ya tidak
k. Kulit: ikterik sianosis kemerahan hiperpigmentasi
l. Turgor baik kurang jelek
m. Luka operasi: ada Tidak
Tanggal operasi :-
Jenis operasi :-
Lokasi :-
Keadaan :-
Drain : ada tidak
- Jumlah :-
- Warna :-
- Kondisi area sekitar insersi :-
n. ROM : dengan bantuan

n. Lain-lain:

10. Sistem Integumen


a. Penilaian resiko decubitus
Aspek Yang Kriteria Penilaian Nilai
Dinilai 1 2 3 4
Persepsi Sensori Terbatas Sangat Terbatas Keterbatasan Tidak Ada 3
Sepenuhnya Ringan Gangguan
Kelembaban Terus Menerus Sangat Lembab Kadang2 Basah Jarang Basah 2
Basah
Aktifitas Bedfast Chairfast Kadang2 Jalan Lebih Sering 1
jalan
Mobilisasi Immobile Sangat Terbatas Keterbatasan Tidak Ada 3
Sepenuhnya Ringan Keterbatasan
Nutrisi Sangat Buruk Kemungkinan Adekuat Sangat Baik 3
Tidak Adekuat
Gesekan & Bermasalah Potensial Tidak 3
Pergeseran Bermasalah Menimbulkan
Masalah
NOTE: Pasien dengan nilai total < 16 maka dapat dikatakan bahwa pasien beresiko Total Nilai 15
mengalami dekubisus (pressure ulcers)
(15 or 16 = low risk, 13 or 14 = moderate risk, 12 or less = high risk)

b. Warna
c. Pitting edema: +/- grade: +1 Tidak terdapat masalah
d. Ekskoriasis: ya tidak
e. Psoriasis: ya tidak
f. Pruritus: ya tidak
g. Urtikaria: ya tidak
h. Lain-lain:
..................................................................................................................................................................................

11. Sistem Endokrin


Tidak terdapat masalah
a. Pembesaran tyroid: tidak
b. Pembesaran kelenjar getah bening: tidak
ya
c. Hipoglikemia: tidak
ya
d. Hiperglikemia: tidak
ya
e. Kondisi kaki DM
ya

- Luka gangren ya tidak


Jenis -
- Lama luka -
- Warna -
- Luas luka -
- Kedalaman -
- Kulit kaki -
- Kuku kaki -
- Telapak kaki -
- Jari kaki -
- Infeksi ya tidak
- Riwayat luka sebelumya ya tidak
Jika ya:
- Tahun : - Lokasi :
- Jenis Luka : f. ABI : -
- Lokasi : g. Lain-lain:
- Riwayat amputasi sebelumya ya
Jika ya:
- Tahun :
tidak
Masalah :
PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL Kecemasan
a. Persepsi klien terhadap penyakitnya:
Pasien mengatakan ingin cepat sembuh tetapi juga pasien mengatakan merasa takut karena akan menjalani operasi. Pasien
mengatakan kakinya yang sakit sangat mengganggu dan membuatnya cemas karena tidak bisa melakukan aktifitas seperti biasa.

b. Ekspresi klien terhadap penyakitnya


Murung/diam gelisah tegang marah/menangis
c. Reaksi saat interaksi
c
kooperatif tidak kooperatif curiga
d. Gangguan konsep diri:
Pasien merasa terganggu karena aktifitas terbatas. pasien tidak menunjukkan harga diri rendah. Pasien mengatakan dia adalah
seorang suami dan kepala keluarga. Pasien merasa takut
e. Lain-lain: pasien tampak gelisah dan tampak tegang
PERSONAL HYGIENE & KEBIASAAN
Jelaskan : Tidak terdapat
Pasien menjaga kebersihan dirinya masalah

PENGKAJIAN SPIRITUAL
a. Kebiasaan beribadah Tidak terdapat masalah
- Sebelum sakit sering kadang- kadang tidak pernah
- Selama sakit sering kadang- kadang tidak pernah
b. Bantuan yang diperlukan klien untuk memenuhi kebutuhan beribadah:

PEMERIKSAAN PENUNJANG (Laboratorium,Radiologi, EKG, USG , dll)

- Hemoglobin 13,6 g/dl (13,5 – 17,5 g/dl) Normal


- Hematokrit 42% (33 – 45 %) Normal
- Leukosit 8,9 Ribu/UI (4,5 – 11,0 Ribu/UI) Normal
- Trombosit 239 Ribu/UI (150 – 450 Ribu/UI) Normal
- Eritrosit 5,01 Juta/UI (4,50 – 5,90 Juta/UI) Normal

- Radiologi : transverse fraktur


TERAPI
- Infus NaCl 0,9% 20 tpm fungsi mengembalikan keseimbangan elektrolit
- Injeksi Metamizole 1 g/ 8 jam fungsi meredakan nyeri

DATA TAMBAHAN LAIN :


-

Kediri, 8 september 2021

(Indah Eki Fifana)


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS INSTITUT ILMU KESEHATAN STRADA INDONESIA

ANALISIS DATA

Hari/
DATA ETIOLOGI MASALAH
Tgl/ Jam
Rabu Ds : Fraktur Ansietas
8 sep 2021 - Klien mengatakan takut karena akan
menjalani operasi Tindakan operasi
Do:
- Klien tampak cemas
- Klien tampak gelisah dan tegang Stressor meningkat
- TD : 150/100 mmHg

Ansietas

Rabu Ds : Fraktur Nyeri akut


8 Sep 2021 - Klien mengeluh nyeri pada
ekstremitas bawah yaitu pada paha Kerusakan bagian-bagian yang
kiri lunak
Do:
P : nyeri fraktur femur sinistra Jaringan saraf rusak

Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk


Impuls nyeri dibawa ke otak
R : femur sinistra
S : skala nyeri 8 Otak menerjemahkan impuls nyeri
T : saat digerakkan nyeri
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS
INSTITUT ILMU KESEHATAN STRADA INDONESIA

DAFTAR PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

TANGGAL: 8 September 2021


1. Ansietas b/d stressor

2. Nyeri akut b/d agen cedera fisik


RENCANA INTERVENSI

Hari/ Tgl/ NOC NIC


No. Jam DIAGNOSA KEPERAWATAN (Nursing Outcome Classification)
Rabu, 8 sep Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 x 24 1. Kaji tanda
1. 2012 Ansietas b/d stressor jam diharapkan klien tidak merasa cemas dengan verbal dan
kriteria hasil : non verbal
1. Klien tidak merasa cemas kecemasan
2. Klien tidak merasa ketakutan dan dapat 2. Bina
menghilangkan penyebab takutnya hubungan
3. Klien dapat menggunakan strategi saling
koping efektif percaya
3. Instruksikan
menggukana
n teknik
relaksasi
nafas dalam
4. Jelaskan
prosedur
tindakan
yang akan
dilakukan
5. Dorong
keluarga
mendamping
i pasien

2 Rabu, 8 sep Nyeri akut b/d agen cedera Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1. Kaji skala
2021 fisik 1 x 24 jam diharapkan nyeri akut dapat nyeri secara
berkurang dengan kriteria hasil : komprehensi
1. klien tidak merasakan nyeri f
2. skala nyeri turun dari 8 menjadi 2. Beri
berkurang kesempatan
3. klien tampak rileks istirahat dan
tidur yang
adekuat
3. Ajarkan
penggunaan
teknik
nonfarmakol
ogi ( tarik
nafas dalam)
4. Beri
informasi
pada
keluarga
dalam
memberi
dukungan
saat nyeri
muncul
5. Kolaborasi
pemberian
analgetik
pereda nyeri
(metamizole
1 g/ 8 jam)
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No. Implementasi Evaluasi


Hari/ tgl/ Dx Jam
shift
Kamis, 9 sep 1 Membina hubungan saling percaya S:
08.00
2021 Klien mengatakan takut akan menjali operasi yang
akan dijalani berkurang
Mengkaji tanda verbal dan non verbal O:
Klien tidak tampak tegang dan gelisah
Menginstruksikan melakukan teknik relaksasi nafas TD : 130/ 90 mmHg
dalam

Menjelaskan prosedur tindakan yang dilakukan

Menjelaskan peran keluarga dalam perawatan


pasien

Kamis, 9 sep 2 09.00 Kolaborasi dalam pemberian obat sesuai indikasi S:


2021 - Inj. Cefazolin 1g/8 jam Klien mengatakan nyeri berkurang
- Inj. Metamizole 1g/ 8 jam O:
P: nyeri saat paha kiri digerakkan
Memberi informasi pada keluarga untuk Q: seperti ditusuk-tusuk
mendampingi klien R: paha kiri
S: klien menunjjukan nyeri dengan skala 7
Mengkaji nyeri T : saat digerakkan

Anda mungkin juga menyukai