Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN

KEPERAWATAN
PADA KASUS KISTA
OVARIUM
HELASARI
KUSUMAWARDHANI
1811B0034/ IPN 6A
NARASI KASUS
 Ny“N” dirujuk dari Rs. Sedudo Husada dengan
diagnose neoplasma ovarium kistik (NOK), saat ini
mengeluh datang dengan keluhan sesak nafas, mual,
muntah, lemas, nafsu makan menurun, merasakan ada
benjolan dileher, nyeri perut tembus belakang sejak ±3
bulan yang lalu, lama-lama membesar dan memberat ±2
minggu terakhir,. nyeri skala 4 Nyeri dirasakan tajam
dan menjalar kebelakang selama 5-10 mnt, sulit teraba
massa dan Tanda-tanda vital TD :90/50 mmHg, Nadi :
103x/m, P : 31x/m, S : 37ºC.
ANALISA DATA

DATA ETIOLOGI MASALAH


KEPERAWATAN
DS : Kekurangan volume cairan Perfusi perifer
-Pasien mengatakan perutnya
membesar sekitar ±3 bulan yang tidak efektif
lalu
-
DO:
a.Akral teraba dingin
b. Warna kulit pucat
c. Pengisian kapiler >3 detik
d. Asites
TTV :
TD : 90/50 mmHg
N : 103x/ menit
P : 31x/ menit
S : 37. ºC

tidak efektif
DS :
a. Pasien mengatak
DATA
ETIOLOGI MASALAH
KEPERAWATAN
DS:
- Pasien mengatakan sesak nafas
Sindrom hipoventilasi Pola napas tidak
efektif

DO:
- Tampak sesak
b. Spo2 99%
c. Penggunaan otot bantu pernafasan
d. Pemberian oksigen 5 L
e. Frekuensi pernafasan 31x/m
f. Penggunaan otot bantu
pernapasan
g. Ada suara nafas tambahan ronkhi
Pola napas abnormal (takipnea
31kali/menit
DATA ETIOLOGI MASALAH
KEPERAWATAN
DS:
-Pasien mengatakan perutnya
Agen Fisiologis Nyeri Akut
membesar sekitar ±3 bulan yang
lalu
-Pasien mengatakan nyeri perut n
tembus belakang
-pasien mengatakan nyeri
bertambah berat saat banyak
Bergerak
P : Neoplasma ovarium kistik
Q : Nyeri dirasakan tajam dan
menjalar kebelakang
R : Perut bagian bawah tembus
ke belakang
S : Skala 4 NRS (Sedang)
T : Hilang timbul 5-10 menit

DO:
a Pasien tampak memegang area
yang sakit
b Nyeri skala 4 NRS
c Lingkaran perut 96 cm
d Perut pasien tampak membesar
e Perut teraba keras, massa sulit
dinilai
f Asites
g Pasien tampak meringis
h Pola nafas berubah 31x/m
i Frekuensi nadi meningkat 103x/m
j Nafsu makan berubah (berkurang)
k Sulit tidur
DX KEPERAWATAN
1. Perfusi Perifer tidak efektif b.d kekurangan volume cairan

2. Pola napas tidak efektif b.d hipoventilasi

3. Nyeri akut b.d agen fisiologis


RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
NO DX. TUJUAN INTERVENSI

. KEPERAWATAN
1 Perfusi perifer tidak Setelah dilakukan tindakan
keperawatan 1x45 menit,
Perawatan sirkulasi
Observasi
efektif b.d diharpakan : keadekuatan aliran  Monitor tekanan darah
darah pasien yang dibuktikan  Monitor nadi (frekuensi,
kekurangan volume dengan indicator sebagai berikut : kekuatan,irama).
cairan Dari membaik ke meningkat (4-5)
Kriteria hasil :
 Monitor suhu
 monitor pernafasan (frekuensi)
1. Edema perifer menurun  identifikasi penyebab perubahan
2. Akral membaik tanda-tanda vital
3. Turgor kulit membaik Berikan cairan dengan tepat
4. Tekanan darah sistolik
membaik Edukasi
5. Tekanan darah diastole  Informasikan hasil pemantauan,
membaik jika perlu
NO DX. TUJUAN INTERVENSI
KEPERAWATAN

1 Pola napas tidak Setelah dilakukan tindakan


keperawatan 1x45 menit,
Manajemen jalan napas
Observasi
efektif b.d diharpakan : Pasien akan  Monitor pola napas
menunjukkanStatus pernapasan:  Monitor bunyi napas
hipoventilasi kepatenan jalan napasyang Tambahan
dibuktikan dengan kriteria hasil : Terapeutik
a. Frekuensi pernapasan dalam Pertahankan kepatenan jalan
rentang normal (16-24x/i). napas
b. Irama pernapasan normal (fase  Posisikan semi fowler
ekspirasi- fase inspirasi) Lakukan fisioterapi dada, jika perlu Lakukan
c. Penggunaan otot bantu pernapasan pengisapan lendir kurang
tidak ada. dari 15 detik
 Berikan oksigen, jika perlu

Edukasi
Ajarkan teknik batuk efektif

Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
bronkodilator, jika perlu
INTERVENSI
NO DX. TUJUAN
KEPERAWAT
AN
Setelah dilakukan tindakan Manajemen nyeri
3 Nyeri akut b.d keperawatan 1x45 menit, Observasi
 Identifikasi lokasi, karakteristik,
agen fisiologis diharpakan : nyeri teratasi yang durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
dibuktikan dengan kriteria hasil : nyeri
a. Mampu mengontrol nyeri (tahu  Identifikasi skala nyeri
penyebab nyeri, mampu Identifikasi respons nyeri non
verbal
menggunakan tekhnik  Identifikasi faktor yang
nonfarmakologi untuk memperberat dan memperingan
mengurangi nyeri, mencari nyeri
bantuan) secara konsisten Identifikasi pengetahuan dan
keyakinan tentang nyeri
b. Nyeri berkurang dari skala 4 Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
(sedang) menjadi skala 2 Identifikasi pengaruh nyeri pada
(ringan) kualitas hidup
c. Tidak ada ekspresi meringis Monitor keberhasilan terapi
d. Tidak ada nyeri yang komplementer yang sudah
diberikan
dilaporkan Monitor efek samping penggunaan
analgetik
Terapeutik
Berikan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri (mis.
TENS, hipnosis, akupresur, terapi
musik, biofeedback, terapi pijat,
aromaterapi, teknik imajinasi
terbimbing, kompres
hangat/dingin, terapi bermain)
Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri (mis. suhu
ruangan, pencahayaan,
kebisingan)
Fasilitas istirahat dan tidur
Pertimbangkan jenis dan sumber
nyeri dalam pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi
Jelaskan penyebab, periode, dan
pemicu nyeri
Anjurkan memonitor nyeri secara
IMPLEMENTASI
NO DX. IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
1 Perfusi Perifer 1. Memonitor tekanan darah
Hasil : 100/70mmHg
S :-
O:
tidak 2. Memonitor nadi (frekuensi, 1. Edema pada tungkai bawah
kekuatan, irama) 2. Warna kulit pucat
efektif Hasil : 96x/i 3. Akral teraba dingin
berhubungan 3. Memonitor pernafasan
(frekuensi, kedalaman)
A : Perfusi perifer tidak efektif
P: Lanjutkan intervensi
dengan kekurangan Hasil : 28x/m 1. Monitor tekanan darah
4. Memonitor suhu tubuh 2. Monitor nadi
volume cairan Hasil : 36,7ºc 3. Monitor pernafasan
5. Mengukur CRT 4. Berikan cairan dengan tepat
Hasil : >3 dtk
6. Memberikan cairan dengan
tepat
Hasil : Diberikan infus RL 28
tetes/menit dan neurobion
5000 2 Ampls
7. Mengidentifikasi penyebab
perubahan tanda-tanda vital
Hasil : adanya odema pada
tungkai bawah
8. Meginformasikan hasil
pemantauan
Hasil : masih oedema, warna, CR <3 detiiik
N DX. IMPLEMENTASI EVALUASI
O KEPERAWATAN
1. Memonitor pola napas S : Pasien mengatakan sesak napas
2 Pola napas tidak Hasil : RR : 28 x/menit, pola napas sejak tadi pagi
efektif b.d takhipneu O:
2. Memonitor bunyi nafas tambahan 1. Frekuensi nafas 24x/menit
hipoventilasi Hasil: Tidak ada suara napas tambahan 2. Pola nafas : takhipneu
3. Memposisikan semi fowler 3. Suara napas tambahan ronkhi
Hasil: Pasien merasa nyaman 4. Pengunaan alat bantu otot
4. Memberikan oksigen pernapasan.
Hasil : Terpasang nasal canul 4 A : Ketidakefektifan pola nafas
liter/menit belum
teratasi
P : Lanjutkan intervensi
NO DX. KEPERAWATAN IMPLEMENTASI EVLUASI
Nyeri akut b.d agen fisiologis 1. Mengidentifikasi lokasi, S:
3 karakteristik, durasi, frekuensi, 1. Pasien mengatakan perut
kualitas, intensitas nyeri
Hasil : Pada daerah abdomen membesar disertai nyeri perut,
bagian bawah tertusuk-tusuk, 5- skala nyeri 2 hilang timbul
10menit, hilang timbul O:
2. Mengidentifikasi skala nyeri 1. Pasien nampak lemah
Hasil : Skala nyeri 4 NRS
3. Mengidentifikasi respons nyeri
2. Perut pasien tampak
non verbal Membesar
Hasil : Pasien tampak meringis 3. Perut teraba keras, massa sulit
saat timbul nyeri dinilai
4. Mengidentifikasi faktor yang
memperberat dan memperingan
A : Nyeri akut belum teratasi
nyeri P : Lanjutkan intervensi
Hasil : Saat bergerak maupun
tidak bergerak
5. Mengasilitas istirahat dan tidur
Hasil : Pasien berbaring di
tempat tidur yang telah
Disediakan
6. Mengajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (teknik
napas dalam jika merasakan
nyeri dengan cara menarik napas
secara perlahan- lahan melalui
hidung kemudian dihembuskan
lewat mulut)
Hasil : Skala nyeri tidak
berkurang
7. Mengkolaborasi pemberian
analgetik
Hasil : Ketorolac 30 mg/8 jam/IV

Anda mungkin juga menyukai