NIM : 1911P5024
(METODOLOGI PENELITIAN)
1. MASALAH :
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan angka kejadian karies
yang cenderung terus meningkat. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2013)
menyebutkan bahwa prevalensi kesehatan gigi dan mulut di Indonesia terhadap tingkat
karies gigi sebesar 70% masalah kesehatan gigi dan mulut yaitu karies gigi, 50%
diantaranya adalah anakanak. Sedangkan Riset Kesehatan Dasar menunjukkan bahwa
terjadi peningkatan karies gigi pada penduduk Indonesia yaitu 53,3% pada tahun 2013
dibandingkan dengan tahun 2007 lalu yaitu 43,4%. Selain itu Kementrian Kesehatan pada
tahun 2013 juga menyebutkan bahwa peningkatan karies gigi terjadi di beberapa provinsi
yang berada di Indonesia dengan nilai rata-rata setiap provinsi sebesar 18,1%
(Kementerian Kesehatan RI, 2013).
Merupakan salah satu masalah kesehatan mulut yang dapat mempengaruhi kesehatan
masyarakat. Kejadian karies gigi banyak dialami baik oleh anak-anak maupun orang
dewasa (World Health Organization, 2019). Karies gigi umumnya terjadi di negara
berkembang dibandingkan di negara maju karena prevalensi karies gigi di negara maju
terus menurun, sedangkan di negara berkembang prevalensi cenderung terus meningkat
(WHO, 2019).
3. ASAL MASALAH
Mayoritas responden penelitian mempunyai kebiasaan suka jajan yaitu sebanyak
sebanyak 28 siswa (96.6%) dan hanya 1 siswa yang tidak mempunyai kebiasaan jajan.
Salah satu alasannya adalah untuk mengisi perut karena lapar pada waktu istirahat
sebanyak 19 siswa (67.9%) dan mayoritas siswa (89.3%) jajan dikantin sekolah.
4. DUGAAN PENYEBAB MASALAH
Kurangnya pengetahuan anak anak sekolah dasar tentang pemahaman
pengetahuan karies gigi
5. RENCANA JUDUL
Hubungan Tingkat Konsumsi Jajan Sembarangan Dengan Pemahaman
Pengetahuan karies Gigi Pada Anak Sekolah Dasar (SD)
6. HIPOTESIS 0 :
Tidak adanya hubungan jajan sembarangan dan pemahaman pengetahuan karies
gigi
7. HIPOTESIS 1
Adanya hubungan pemahaman pengetahuan tentang karies gigi
8. TEORI APA SAJA YANG RELEVAN
Karies gigi adalah penyakit jaringan keras gigi yang disebabkan oleh asam yang
ada dalam kerbohidrat melalui perantara mikroorganisme yang ada dalam saliva (Irma
dan intan, 2013). Salah satu penyebab karies gigi adalah Mengkonsumsi makanan
jajanan berulang-ulang dapat mengubah suasana rongga mulut menjadi asam pH
rongga mulut turun. Penurunan pH dibawah 5,3 dapat memicu dekalsifikasi yaitu
hilangnya garam kalsium pada email gigi (Adhani, dkk, 2014).
Berdasarkan makanan yang bergizi seimbang sangat dibutuhkan pada masa anak-
anak karena digunakan untuk proses pertumbuhan dan perkembangan, sehingga orang
tua dan lingkungan mempunyai peran yang sangat penting. Masalah gizi yang
dihadapi oleh anak-anak pada usia sekolah dasar antara lain: obesitas, gagal tumbuh,
anemia karena kekurangan zat besi, dan karies pada gigi geligi serta infeksi
kecacingan (Fadil, 2013).
Masalah kesehatan gigi yang banyak terjadi pada anak-anak salah satunya adalah
karies gigi. Pada anak sekolah penyakit gigi merupakan masalah yang sangat
mengganggu, karena tidak saja menyebabkan keluhan rasa sakit tetapi juga
menyebarkan infeksi ke bagian tubuh lainnya sehingga mengakibatkan menurunnya
produktifitas. Kondisi ini tentu akan mengurangi frekuensi kehadiran anak ke sekolah,
mengganggu konsentrasi belajar, mempengaruhi nafsu makan dan asupan makanan
sehingga dapat mempengaruhi status gizi, pada akhirnya dapat menggakibatkan
gangguan pertumbuhan fisik dan berimplikasi pada kualitas sumber daya manusia
sebagai penerus generasi bangsa. Dalam dunia kedokteran gigi, telah di temukan
bahwa infeksi pada gigi dan jaringan pendukungnya dapat menyebarkan kuman ke
organ tubuh lain melalui aliran darah seperti ke jantung dan organ lainnya sehingga
menimbulkan infeksi (Minata, 2011).