Anda di halaman 1dari 11

KEHILANGAN

Oleh : Retno wahyuni


DEFINISI KEHILANGAN
Kehilangan merupakan suatu kondisi dimana seseorang
mengalami sesuatu kekurangan atau tidak ada dari yang
dulunya pernah ada atau pernah dimiliki.
BENTUK-BENTUK KEHILANGAN
 Kehilangan orang yang berarti
 Kehilangan kesejahteraan

 Kehilangan milik pribadi


JENIS KEHILANGAN
 Kehilangan seseorang yang dicintai
 Kehilangan yang ada pada diri sendiri

 Kehilangan obyek eksternal

 Kehilangan lingkungan yang sangat dikenal

 Kehilangan kehidupan atau meninggal


DAMPAK KEHILANGAN
 Pada masa anak-anak kehilangan dapat mengancam
kemampuan untuk berkembang, kadang-kadang akan
timbul regresi serta merasa takut untuk ditinggalkan atau
bahkan kesepian
 Pada masa remaja atau dewasa muda, kehilangan dapat
terjadi disintegrasi dalam keluarga
 Dewasa tua, kehilangan khususnya kematian pasangan
hidup dapat menjadi pukulan yang sangat berat dan
menghilangkan semangat hidup orang yang ditinggalkan
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEHILANGAN
Menurut Marthochio (1985), faktor yang dapat
mempengaruhi kehilangan adalah :
 Status sosial ekonomi rendah

 Kesehatan yang buruk

 Kematian yang tiba-tiba atau sakit yang mendadak

 Merasa tidak adanya dukungan sosial yang memadai

 Kurangnya dukungan dan kepercayaan keagamaan


RENTANG RESPON KEHILANGAN
1. Fase Denial (mengingkari)
 Reaksi pertama adalah syok, tidak mempercayai keadaan yang ada

 Verbalisasi, “itu tidak mungkin!”, “saya tidak percaya itu terjadi!”

 Terjadi perubahan fisik seperti : letih, lemah, pucat, mual, diare,


gangguan pernafasan, detang jantung cepat, menangis, gelisah, dan
tidak tahu harus berbuat apa. Reaksi tersebut dapat berakhir dalam
beberapa menit bahkan sampai beberapa tahun.

2. Fase Anger (kemarahan)


 Mulai sadar akan kenyataan

 Marah diproyeksikan kepada orang lain

 Terjadi reaksi fisik, seperti : muka merah, nadi cepat, gelisah, susah
tidur, tangan mengepal, berperilaku agresif, bicara kasar, menolak
pengobatan, menuduh dokter dan perawat tidak becus
3. Fase Bergaining (tawar-menawar)
 Respon ini sering dinyatakan dengan verbalisasi. Seperti : “kenapa harus
terjadi kepada saya?” dinetralkan menjadi “seandainya saya berhati-hati,
pasti tidak terjadi kepada saya”.
 Maksudnya disini adalah adanya suatu mekanisme pertahanan diri untuk
tidak menyalahkan diri sendiri.

4. Fase Depression (bersedih mendalam)


 Menunjukkan sikap menarik diri, tidak mau bicara atau putus asa, kadang
bersikap seperti pasien yang sangat baik dan menurut atau dengan
ungkapan yang menyatakan keputusasaan dan perasaan tidak berharga
 Gejala fisik : menolak makan, susah tidur, letih

5. Fase Acceptance (penerimaan)


 Biasanya dinyatakan dengan verbalisasi “apa yang harus saya lakukan
agar dapat cepat sembuh ?, yah saya harus operasi”
PENGKAJIAN
 Apa yang saat ini anda rasakan ?
 Apakah anda mendapatkan dukungan dari keluarga
anda ?
 Apa makna kehilangan terhadap kehidupan anda ?

 Apakah anda merasakan nyeri ?


DIAGNOSA
1. Isolasi sosial berhubungan dengan harga diri rendah
ditandai dengan :
DS : penurunan rasa kesejahteraan
DO : menghindari keramaian, menyendiri.
2. Ansietas berhubungan dengan kematian orang terdekat
ditandai dengan :
DS : mengungkapkan secara verbal ansietas
DO : gelisah, mencari-cari sosok almarhum
INTERVENSI
 BHSP
 Berikan penenangan, penerimaan dan dorongan selama
periode stress
 Anjurkan untuk mengekspresikan perasaan tentang
kehilangan
 Beri dukungan non verbal : memegang tangan, menepuk
bahu
 Anjurkan pasien mengekspresikan rasa cemasnya

Anda mungkin juga menyukai