Anda di halaman 1dari 11

GAMBARAN PERILAKU IBU HAMIL TERHADAP KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI

KELURAHAN SAPAYA KECAMATAN BUNGAYA


KABUPATEN GOWA

MUNADIRAH

ABSTRAK

Ibu hamil merupakan salah satu kelompok yang rentan akan penyakit gigi dan mulut.
Beberapa penelitian menyatakan bahwa tingkat perilaku ibu hamil dapat berpengaruh pada
kesehatan gigi dan mulut. Penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan
menggunakan observasional di Kelurahan Sapaya Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa pada
bulan Juni - Juli 2016. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran perilaku ibu hamil
terhadap kesehatan gigi dan mulut di Kelurahan Sapaya Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa.
Sampel yang diambil sejumlah 15 ibu hamil yang berkunjung di Puskesmas Sapaya. Berdasarkan
hasil penelitian didapatkan perilaku ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut di Kel. Sapaya
Kec. Bungaya Kab. Gowa tergolong kurang baik (48,89%) dengan DMF-T dalam kategori karies
tinggi (4,9) dan kebersihan gigi dan mulut tergolong buruk (53.3%). Bagi ibu hamil dapat mengubah
perilaku yang kurang baik menjadi lebih baik dalam perilaku kesehatan gigi dan mulut selama masa
kehamilan, serta meningkatkan perilaku kunjungan ke dokter gigi selama kehamilan.

Kata Kunci: Perilaku ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut, kesehatan gigi dan mulut.

PENDAHULUAN dan effective Medical Demond (EMD) yang


Wanita hamil merupakan salah merupakan kemampuan untuk
satu kelompok yang rentan akan penyakit mendapatkan pelayanan dari tenaga medis
gigi dan mulut. Beberapa penelitian gigi. Presentasi penduduk yang mempunyai
menyatakan bahwa tingkat pengetahuan, masalah gigi dan mulut menurut Riskesdas
sikap, dan perilaku wanita hamil dapat tahun 2007 dan 2013 meningkat dari 23,2%
berpengaruh kesehatan gigi dan mulut menjadi 25,9%. (Pusat Data dan Informasi
(Muhsinah, dkk. 2014) Kementrian Kesehatan RI,2013)
Kesehatan gigi dan mulut sering Fakta yang terjadi 72,1% penduduk
kali menjadi prioritas yang kesekian bagi Indonesia memiliki masalah karies dan
sebagian orang. Padahal seperti kita 46,5% diantaranya tidak melakukan
ketahui, gigi dan mulut merupakan ”Pintu perawatan terhadap karies yang dideritanya.
Gerbang” masuknya kuman dan bakteri Kesadaran orang dewasa untuk datang ke
sehingga dapat mengganggu kesehatan dokter gigi kurang dari 7% dan pada anak-
organ tubuh lainnya.Data kesehatan gigi anak hanya sekitar 4% kunjungan ke dokter
meliputi indicator status kesehatan gigi, gigi. Selain itu, kebiasaan masyarakat suka
indikator perilaku kesehatan gigi dan mengkonsumsi makanan kariogenik akan
indicator jangkauan pelayanan. Untuk status meningkat resiko terkena karies.
kesehatan gigi dilihat dari presentase Kebutuhan akan kesehatan gigi
penduduk mempunyai masalah gigi dan pada ibu hamil tidak didukung oleh
mulut, yang mendapat perawatan medis gigi kesadaran masyarakat terhadap kesehatan

Vol. 16 No. 1 Tahun 2017 8


gigi. Berdasarkan Riskesdas 23,4% pengetahuan mengenai hubungan
penduduk Indonesia menderita penyakit gigi kehamilan dengan kesehatan gigi dan
dan mulut dengan prevalensi penyakit mulut.
periodontal sebesar 70%. Secara nasional Pada penelitian terhadap 320
menunjukkan bahwa masyarakat wanita hamil di Iran (2008) didapatkan
menggosok gigi setiap hari pada waktu hanya 5,6% sampel yang memiliki tingkat
mandi pagi atau sore sebesar 90,7%, hanya pengetahuan yang tinggi, 30% sampel yang
12,6% yang menggosok gigi sesudah bersikap baik terhadap kesehatan dan
makan pagi dan 28,7% sebelum tidur 34,4% sampel yang memiliki perilaku
malam (Applonia, dkk.2014) kesehatan yang baik. Hasil penelitian
Beberapa studi menyatakan bahwa tersebut menunjukkan bahwa kurangnya
efek perubahan hormonal akan pengetahuan, sikap dan perilaku wanita
mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut hamil terhadap pemeliharaan kesehatan gigi
wanita hamil, di mana didapatkan bahwa dan mulut. Kurangnya pemeliharaan
27-100% wanita hamil mengalami gingivitis kesehatan gigi dan mulut akan
dan 10% mengalami granuloma pyogenik. menyebabkan terjadinya penyakit gigi dan
Pada penelitian 100 wanita hamil dengan mulut
100 wanita tidak hamil (2006), ditemukan Di Indonesia, penelitian Natalia E
bahwa lesi mukosa oral di rongga mulut dan Sjahruddin FLD (2005) menunjukkan
lebih sering terjadi pada wanita hamil adanya hubungan perilaku wanita hamil
daripada wanita yang tidak hamil. Hal ini dalam membersihkan gigi dan mulut dengan
disebabkan karena perubahan hormonal kedalaman poket periodontal selama masa
dan vaskulasr yang disertai dengan kehamilan. (Diana Dewi,dkk,2010)
kehamilan akan memperberat respon Hasil Riset Kesehatan Dasar
gingiva terhadap plak bakteri. Akan tetapi, (Riskesdas) menunjukkan bahwa 25,9%
pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut penduduk Indonesia mengalami masalah
akan mengurangi insidensi gingivitis selama kesehatan gigi dan mulut (Depkes, 2013).
kehamilan. Masalah kesehatan gigi dan mulut di
Akhir-akhir ini lebih banyak Indonesia pada dasarnya menyangkut dua
perhatian ditujukan pada kesehatan gigi dan aspek yaitu aspek fisik seperti tersedianya
mulut wanita hamil karena adanya sarana kesehatan dan pengobatan penyakit
hubungan antara kehamilan dengan serta aspek non-fisik menyangkut perilaku
kesehatan gigi dan mulut. Seperti pada kesehatan (Sarwono, 2008) dalam (Diana
penelitian Habashneh dkk (2005) Dewi,2010).
melaporkan bahwa kurangnya pengetahuan Presentase penduduk yang
mengenai hubungan kehamilan dengan mempunyai masalah gigi dan mulut menurut
kesehatan gigi dan mulut, di mana hanya Riskesdas tahun 2007 dan 2013 meningkat
49% responden yang melakukan kunjungan dari 23,2% menjadi 25,9%. Dari penduduk
ke dokter gigi. Perilaku kunjungan ke dokter yang mempunyai masalah kesehatan gigi
gigi ini dipengaruhi oleh faktor-faktor, seperti dan mulut, presentase penduduk yang
faktor personal, status ekonomi dan menerima perawatan medis gigi meningkat

Vol. 16 No. 1 Tahun 2017 9


dari 29,7% tahun 2007menjadi 31,1% pada mempunyai resiko perkembangan penyakit
tahun 2013. gigi dan mulut tiga kali lebih besar.
Kesehatan gigi dan mulut Kehamilan merupakan masa yang rentan
merupakan hal yang penting, khususnya untuk mengalami masalah kesehatan gigi
untuk ibu hamil (Kaunang dkk., 2013). dan mulut sehingga diperlukan
Kehamilan menyebabkan rasa mual dan pengetahuan dan tindakan dalam
muntah. Muntah dapat menyebabkan menjaga kesehatan gigi dan mulut pada ibu
rongga mulut menjadi asam, sehingga ibu hamil.
hamil mudah mengalami masalah Kehamilan menyebabkan
kesehatan gigi dan mulut. Hal ini juga peningkatan hormonal sehingga dapat
merupakan salah satu faktor penyebab memicu terjadinya peningkatan masalah
terjadinya karies gigi dan gingivitis pada ibu kesehatan gigi dan mulut. Pengetahuan
hamil. Masalah kesehatan gigi dan mulut kesehatan gigi dan mulut serta perilaku
pada masa kehamilan juga disebabkan oleh pencegahan masalah kesehatan gigi dan
adanya peningkatan hormon estrogen dan mulut merupakan hal yang penting untuk
progesteron, peningkatan ini memicu meminimalkan masalah kesehatan gigi
terjadinya peningkatan aliran darah dalam dan mulut yang terjadi selama kehamilan
rongga mulut sehingga dapat menyebabkan (Kaunang dkk., 2013).
gusi mudah berdarah (Sarwono, 2008)
METODE PENELITIAN
dalam (Diana Dewi,2010)
Pencegahan dalam masalah Jenis penelitian yang digunakan
kesehatan sangat perlu didasari dengan adalah penelitian deskriptif dengan
pengetahuan. Pengetahuan kesehatan menggunakan observasional. Untuk
akan berpengaruh kepada perilaku, mendapatkan Gambaran perilaku ibu hamil
selanjutnya perilaku akan berpengaruh pada terhadap kesehatan gigi dan mulut di
meningkatnya indikator kesehatan Kelurahan Sapaya Kec. Bungaya Kab.
masyarakat. Hal ini juga termasuk Gowa. Penelitian dilakukan pada bulan April
pengetahuan dan perilaku kesehatan gigi - Juli 2016. Populasi dalam penelitian ini
dan mulut pada ibu hamil sehingga dapat adalah seluruh ibu hamil yang tercatat
meningkatkan indikator kesehatan gigi dan melakukan kunjungan di Puskesmas Sapaya
mulut pada ibu hamil (Notoatmodjo, 2007) Kec. Bungaya Kab. Gowa yang berjumlah 17
dalam (Diana Dewi,2010) orang. Sampel adalah bagian dari populasi
Penelitian yang pernah dilakukan yang dipilih sejumlah 17 orang dengan
Mital dkk. (2013) mengemukakan bahwa metode total sampling.
ibu hamil lebih rentan terkena karies gigi
dan gingivitis dibandingkan dengan wanita
yang tidak hamil. Ibu hamil dengan
HASIL PENELITIAN
status kebersihan mulut yang buruk,
pengetahuan kesehatan gigi dan mulut yang Penelitian ini dilaksanakan di
buruk serta tindakan dalam menjaga
Sapaya Kelurahan Sapaya Kecamatan
kebersihan gigi dan mulut yang buruk
Bungaya Kabupaten Gowa, dengan sampel

Vol. 16 No. 1 Tahun 2017 10


yang diambil seluruh ibu hamil yang Gambaran perilaku ibu hamil terhadap

berkunjung di Puskesmas Sapaya sebanyak kesehatan gigi dan mulut di Kelurahan

17 orang dan 2 diantaranya telah selesai Sapaya Kecamatan Bungaya Kabupaten

partus, Jenis penelitian ini deskriptif dengan Gowa.

menggunakan observasi dan pemeriksaan Adapun variabel yang di teliti

OHI-S dan DMF-T, untuk mendapatkan adalah sebagai berikut:

1. Karakteristik responden

Tabel 4.1
Distribusi karakteristik responden berdasarkan usia ibu hamil

Usia n %

18-23 4 26,7
24-29 8 53,3
30-35 3 20
Total 15 100

Sebagian besar responden banyak kelompok usia 18-23 tahun sebanyak 4

dijumpai pada kelompok usia24-29 tahun responden (26,7%). Kelompok usia 30-35

yaitu sebanyak 8 responden (53,3%). Untuk tahun sebanyak 3 responden (20%).

Vol. 16 No. 1 Tahun 2017 11


Tabel 4.2
Distribusi karakteristik responden berdasarkan pekerjaan.

Pekerjaan n %
PNS 1 6,7
Wiraswasta 1 6,7
IRT 10 66,6
Lain-lain 3 20
Total 15 100

Pekerjaan responden yang paling sebagai pegawai swasta 2 responden (15%),

banyak di jumpai terdapat pada kategori ibu 1 responden sebagai mahasiswa dan

rumah tangga, yaitu 10 responden (6,7 %). sebagian kecil dari responden berada pada

Untuk kategori pekerjaan lain sebanyak 3 katetegori (10%) pegawai negeri (PNS)

responden dimana responden yang bekerja hanya 1 responden saja (6,7 %).

Tabel 4.3
Distribusi karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir

Pendidikan
n %
terakhir
SD 1 6,7
SMP 3 20
SMA 7 46,7
Perguruan tinggi 4 26,6

Total 15 100

Tingkat pendidikan terakhir tinggi 4 responden (26,6%) untuk tamatan

responden yang paling banyak dijumpai SMP sebanyak 3 responden (20%)

terdapat pada responden dengan tamatan sedangkan sebagian kecil responden berada

Sekolah Menengah Atas (SMA) yaitu pada kategori SD sebanyak 1 responden

sebanyak 7 responden (46,7 %) Untuk (6,7 %).

responden dengan tamanatan perguruan

Vol. 16 No. 1 Tahun 2017 12


Tabel 4.4
Distribusi karakteristik responden berdasarkan usia kehamilan

Usia Kehamilan N %

Trimester II 6 40

Trismester III 9 60

Total 15 100

Tabel di atas menunjukkan bahwa sedikit pada usia kehamilan trimester III

sebagian besar responden ada pada usia (60%).

kehamilan trimester II (40%) dan yang paling

Tabel 4.5
Distribusi Perilaku kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil.

Pernyataan Ya Tidak Skor


Perilaku N % n % penilaian
Ibu menyikat gigi secara rutin 2x sehari 2 13,2 13 8,6 17
Ibu menggunakan benang gigi setelah
1 6,7 14 93,3 16
menyikat gigi
Ibu lagsung berkumur dengan air
4 26,7 11 86,7 19
setelah muntah
Ibu mengomsumsi makanan yang
4 26,7 11 73,3 19
vitamin A dan C
Ibu lebih banyak mengomsumsi buah-
2 13,3 13 86,7 17
buahan diantara waktu makan
Apakah ibu runtin memeriksakan
kesehatan gigi dan mulut setiap 3 bulan 2 13,3 13 86,7 17
selama kehamilan
Total 88

Berdasarkan skor hasil perhitungan Selanjutnya hasil tersebut apabila


keseluruhan, maka tindakan pemeliharaan dimasukkan pada skala pengukuran akan
kesehatan gigi dan mulut ibu hamil di sapaya terlihat bahwa perilaku ibu hamil terhadap
kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa kesehatan gigi dan mulut di Sapaya
memperoleh skor (88) tergolong pada kategori kurang baik
Jumlah skor tertinggi 2x6x15 = 180
Jumlah skor terendah 1x6x15 = 90
Hasil tersebut diperoleh dari rumus 90 140 180
pesentase sebagai berikut :
0% 50% 100%
X/total skor x100% =Y
88/180x100% = 48,89 %
48,89 %

Vol. 16 No. 1 Tahun 2017 13


Kurang Baik Indek DMF-T diperoleh melalui
pemeriksaan klinis pada 15 ibu hamil di
dimana pengukurannya di ukur dari
Kelurahan Sapaya Kecamatan Bungaya
15 sampel ibu hamil di dapatkan hasil dari
Kab. Gowa, Kemudian di catat di kartu
skala pengukuran persentase 0% - 100%
pemeriksaan dan dilakukan penghitungan
dan mendapatkan hasil kurang baik dengan
indeks DMF-T. Indeks DMF-T ini meliputi gigi
persentase 48,89%
tetap yang terkena karies (decay), gigi hilang

2. Indeks OHI-S dan DMF-T pada ibu kareana di cabut (missing) dan telah

hamil ditambal (filling) hasil perhitungan indeks


DMF-T disajikan pada table 4.6 dan 4.7.

Tabel. 4.6
Distribusi frekuensi pemeriksaan indeks OHI-S ibu hamil

Kriteria OHIS N %

Baik 1 6,7
Sedang 6 40
Buruk 8 53,3
Total 15 100

Pemeriksaan indeks OHIS dari 15 buruk sebanyak 8 responden (53,3%), diikuti


orang dilakukan pemeriksaan peneliti kategori sedang 6 responden(40%)dan
dimana yang terbanyak adalah kategori kategori baik 1 responden(6,7 %).

Tabel 4.7
Distribusi frekuensi pemeriksaan DMF-T ibu hamil

Kriteria Jumlah Rata- rata


DMF-T
D 54 3,6
M 15 1
F 5 0,3
Total DMFT 4,9

Hasil pemeriksaan DMF-T pada ibu juga menunjukkan indeks DMF-T rata-rata
hamil di kelurahan sapaya yaitu indeks D untuk seluruh responden yaitu 4,9.
(Decayed) berjumlah 54 (72,9 %), M Berdasarkan kriteria WHO, Indeks ini berada
(Missing) berjumlah 15 (20,3 %) dan F pada kategori status karies tinggi.
(Filling) berjumlah 5 (6,8 %). Hasil penelitian

Vol. 16 No. 1 Tahun 2017 14


PEMBAHASAN sakit gigi, gigi berlubang, gusi berdarah dan
Jumlah responden dalam penelitian lain-lain. Rendahnya perilaku kesehatan gigi
ini sebanyak 15 orang ibu hamil. dan mulut responden selama kehamilan .
Berdasarkan usia ibu hamil jumlah Peneliti berasumsi bahwa selama kehamilan
responden yang paling banyak terdapat mungkin ibu hamil tidak mempunyai waktu
pada usia 24-29 tahun yaitu rata-rata IRT mengunjungi dokter gigi karena kesibukan
dengan pendidikan akhir SMA. Berdasarkan pekerjaan IRT atau mengunjungi klinik
pekerjaan jumlah yang paling banyak bersalin, Sehinggan kurun waktu tersebut
terdapat pada kategori IRT yaitu 10 ibu hamil mengabaikan perawatan rongga
responden (66,6%). Pada presentase mulut, baik dalam kebersihan mulut maupun
distribusi pada tingkat pendidikan terakhir pengontrolan ke dokter gigi. Disamping itu ,
menunjukkan bahwa jumlah responden pada mungkin faktor ekonomi dapat menghambat
penelitian dengan tingkat pendidikan responden untuk melakukan pemeriksaan
terbanyak kategori tamatan SMA dan secara rutin ke dokter gigi. Biaya berobat ke
kebanyakan sampel berada pada usia dokter gigi cukup terasa mahal bagi
kehamilan trimester II dan trimester III. sebagian orang, sehingga apabila dilihat dari
Dalam penelitian ini rata-rata latar belakang pendidikan responden yang
perolehan skor untuk perilaku ibu hamil kebanyakan berpendidikan SMA akan
terhadap kesehatan gigi dan mulut di sangat mendukung. Kebanyakan
Kelurahan sapaya termasuk katergori kurang masyarakat dengan latar belakang
baik dengan skor 88 (48,89%), Hasil pendidikan SMA digaji berkisar pada upah
penelitian menukkan bahwa seluruh minimum regional (UMR), sehinggsa dengan
responden memiliki sikap yang kurang baik pendapatan yang terbatas disertai
dalam perilaku kesehatan gigi dan mulut kebutuhan ekonomi yang meningkat pada
selama kehamilan ini meilputi , anjuran untuk masa kehamilan menyebabkan kunjungan
menyikat gigi secara rutin, berkumur dengan rutin ke dokter gigi tidak menjadi prioritas
air setelah muntah, mengomsumsi makanan utama, Keadaan ekonomi yang tinggi juga
yang banyak mengandung vitamin A dan C menunjang sesorang untuk mendapatkan
serta mengomsumsi buah-buahan diantara pelayanan kesehatan.Hal tersebut didukung
waktu makan sebagai pengganti cemilan. oleh penelitian Kristen S. Marchi dkk pada
Hal ini menujukkan bahwa mungkin tahun 2007 bahwa hambatan keuangan
responden kurang memahami dengan baik menjadi factor penyebab ibu hamil tidak
tentang tujuan menyikat gigi, berkumur melakukan pemeriksaan ke dokter gigi.
setelah muntah, manfaat vitamin A dan C, Kesadaran paling rendah
serta dampak dari konsumsi makanan yang ditunjukkan responden terhadap anjuran
manis bagi kesehatan gigi dan mulut untuk penggunaan benang gigi setelah menyikat
ibu hamil. gigi yaitu (6,7 %) , Hal ini sejalan dengan
Untuk perilaku kunjungan ke dokter perilaku ibu hamil yang kurang
gigi selama kehamilan, diperoleh (13,3%) memperhatikan kesehatan gigi dan
responden melakukan pemeriksaan ke mulutnya, Kurangnya pengetahuan
dokter gigi karena adanya keluhan seperti responden disebabkan karena di Indonesia

Vol. 16 No. 1 Tahun 2017 15


penggunaan benang gigi belum cukup menyebabkan kerusakan pada gigi, seperti
popular. Hal ini berbeda dengan penelitian abrasi.
Natalie J Thomas di Australia pada tahun Tindakan yang baik juga dilakukan
2008 yang menujukkan 84% ibu hamil oleh (26,7%) responden lewat
mengetahui bahwa dengan menggunakan mengomsumsi vitamin A dan C.
benang gigi dapat mengurangi masalah Mengomsumsi vitamin pada saat hamil
kesehatan gigi dan mulut. Penggunaan merupakan hal yang penting untuk
benang gigi berfungsi untuk mengangkat kesehatan ibu hamil merupakan hal yang
sisa-sisa makanan yang dibiarkan menempel penting untuk kesehatan ibu hamil sendiri
pada sela-sela gigi dapat menyebabkan maupun janin yang sedang diikandung,
plak. dimana vitamin akan memberi nutrisi penting
Mengenai pemeriksaan gigi secara yang diperlukan tubuh terutama saat
rutin ke dokter gigi selama kehamilan, pada kehamilan. Di samping vitamin A juga dapat
penelitian ini (13,3%) responden mengetahui berfungsi sebagai imunitas dan pertumbuhan
tentang pentingnya pemeriksaan gigi selama janin.
kehamilan dapat mengoptimalkan kesehatan Selanjutnya untuk menghidari
gigi dan mulut sehingga meminimalkan makanan kariogenik yang dapat
terjadinya komplikasi penyakit gigi dan menyebabkan terjadinya lubang gigi
mulut,s tetapi kurangnya mengaplikasikan di diperoleh hasil hamper seluruh responden
kehidupan responden sehingga kesehatan (13,3%) menghindarinya dengan
gigi dan mulut ibu hamil kurang baik.Hasil mengomsumsi buah-buahan diantara waktu
penelitian ini juga didukung oleh penelitian makan.
yang dilakukan oleh Dewi Diana di Medan Hasil yang diperoleh dengan
pada tahun 2009 yakni hanya 8% responden sampel 17 orang dalam penelitian ini (table
mengunjungi dokter gigi saat hamil, dimana 4.6) bahwa tingkat kebersihan rongga mulut
7% responden berkunjung ke dokter gigi ibu hamil sebagian besar pada kategori
dengan alasan adanya keluhan dan 1% OHIS buruk, sebanyak 8 responden (53,3%),
responden melakukan control kesehatan gigi Ibu hamil yang berperilaku kurang baik akan
dan mulutnya. sangat berpengaruh pada kebersihan gigi
Tindakan berkumur dengan air dan mulut. Hai ini karena ibu hamil tidak
setelah muntah dilakukan sebanyak (26,7%) mengunjungi klinik gigi selama kehamilan
responden. Hasil ini menujukkan tindakan dan malas menggosok gigi, selama
berkumur sebagian besar responden pada kehamilan frekuensi makan ibu hamil
penelitian ini sangat kurang, dibandingkan meningkat sehingga menyebabkan debris
dengan penelitian Dewi Diana di Medan dan kalkulus menumpuk sehingga
pada tahun 2009 yang menemukan 87% kebersihan gigi dan mulut ibu hamil buruk
responden berkumur dengan air setelah pada masa kehamilan terutama di Kelurahan
muntah. tindakan ini sangat baik, karena Sapaya.
keadaan rongga mulut berubah menjadi Hasil penelitian yang menggunakan
asam dengan pH 1 – 1,5 akibat dari muntah- indeks DMF-T di kel. Sapaya Kec. Bunganya
muntah. Asam dalam mulut dapat Kab. Gowa menunjukkan indeks yang paling

Vol. 16 No. 1 Tahun 2017 16


tinggi yaitu indeks Decayed dengan jumlah DAFTAR PUSTAKA
Abiola A, Olayinka A, Mathilda B,
54 (72,9%). Tingginya decay atau karies gigi
Ogunbiyi O, Modupe S, Olobunmi O. Survey
yang disebabkan karena kurangnya perilaku of the oral health knowledge and practices of
pregnant woman in Nigerian teaching
ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan
hospital. African J of repro health
mulutnya pada masa kehamilannya, seperti 2011;15(4):14 – 9.
Applonia, dkk, 2014. Faktor-faktor
menggosok gigi hanya sekali dalam sehari,
yang Mempengaruhi Perilaku Pemeliharaan
kurang mengomsumsi makanan yang Kebersihan gigi dan Mulut Ibu Hamil di
Puskesmas Kabupaten Kupang. Majalah
bervitamin A dan C, tidak mengomsumsi
Kedokteran Gigi. Juni 2014; 21(1): 20 – 26
buah-buahan diantara waktu makan dan Budiharto, 2008, Pengantar Ilmu
perilaku kesehatan dan pendidikan
tidak memeriksakan kesehatan gigi dan
kesehatan gigi.Jakarta.
mulutnya selama kehamilan, sehingga Depkes RI 2007, Laporan Riset
Kesehatan Dasar Nasional. Jakarta: Badan
selama kehamilan karies gigi pada ibu hamil
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
pada Kelurahan Sapayamencapai 4,9 2008.
Diana Dewi,2010, pengetahuan,
termasuk kategori DMFT- tinggi menurut
sikap, dan perilaku wanita hamil pengunjung
WHO. poli ibu hamil (PIH) RSUD. DR. Pirngan di
medan terhadap kesehatan gigi dan mulut
selama masa kehamilan periode November-
KESIMPULAN Desember 2009. Skripsi Kedokteran Gigi.
Diana Dewi, Hasibuansayuti, 2010,
1. Perilaku ibu hamil terhadap kesehatan
Pengetahuan, sikap, dan perilaku wanita
gigi dan mulut di Kelurahan Sapaya hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut
selama masa kehamilan. vol. 15,No. 2.
Kecamatan Bunganya Kabupaten Gowa
Desember 2010
tergolong kategori kurang baik dengan Hartati, et al,2011, Analisis faktor-
faktor yang berhubungan dengan kejadian
perolehan skor 88 (48,89%)
gingivitis pada ibu hamil di wilayah kerja
2. Karies ibu hamil di Kelurahan Sapaya puskesmas talang tegal. Jurnal ilmiah
kesehatan keperawatan.Vol 7 No 3: 170-
Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa
189.
tergolong kategori status karies tinggi Kemenkes RI. 2013, Situasi
Kesehatan Gigi danMulut. Jakarta. Pusat
sebanyak 4,9.menurut WHO.
Data dan Informasi Kementrian Kesehatan
3. Tingkat kebersihan gigi dan mulut ibu RI.
Kaunang Wulan P.J.,Dkk. 2013,
hamil di Kelurahan Sapaya Kecamatan
Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan
Bungaya Kabupaten Gowa tergolong Mulut Ibu Hamil di Puskesmas Bahu
Manado, JurnalkedokteranGigi,Vol I. No. 2.
kategori buruk dengan presentase
2013
53,3%. Muhsinah, Dkk, 2014. Hubungan
Tingkat Pengetahuan Wanita Hamil dengan
Perilaku Kesehatan Gigi danMulut Di Poli
SARAN
Kandungan RSUD Banjarbaru. Jurnal
Bagi ibu hamil agar dapat Kedokteran Gigi.Vol II.No. 2.
Mwaiswelo RO, Masalu JR,
mengubah perilaku yang kurang baik
2007,Oral health knowledge and behavior
menjadi baik dalam perilaku kesehatan gigi among pregnant women in Keyla District,
Mabeya, Tanzania. Tanzania dent J;14(2):47
dan mulut selama masa kehamilan, serta
– 52
lebih meningkatkan perilaku kunjungan ke Pudiastuti Ratna Dewi, 2012,
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Normal
dokter gigi selama kehamilan.
dan Patologi, Yogyakarta.
Shin Gan Xia,2013, Pengetahuan dan
tindakan pemeliharaan kesehatan
gigi dan mulut pada ibu hamil Di

Vol. 16 No. 1 Tahun 2017 17


Rumah Sakit Ibu Anak Stella Maris. Shalina Ridha Kurnia, 2015. Perilaku
skripsi Kedokteran Gigi Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan
Soulissa Abdul Gani, 2014. Hubungan Mulut pada Ibu Hamil di Wilayah
kehamilan dan penyakit KerjaPuskesmas Kopelma
periodontal,Jurnal Kedokteran Darussalam Banda Aceh. Banda
Gigi.Vol. 63, No. 3, September- Aceh, Universitas Syiah Kuala.
Desember 2014. Taringan R, 2012, kariesgigi, EGC, Jakarta,
15-17, 25-28

Vol. 16 No. 1 Tahun 2017 18

Anda mungkin juga menyukai