Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan gigi dan mulut adalah keadaan sehat dari jaringan lunak dan

keras gigi serta unsur unsur yang berhubungan dengan keadaan rongga mulut

yang memungkinkan individu makan, berbicara dan berinteraksi sosial tanpa

disfungsi, sehingga mampu hidup produktif secara sosial ekonomi.1

Kesehatan gigi dan mulut tidak dijadikan prioritas bagi sebagian orang,

padahal dampak dari kesehatan gigi dan mulut dapat mempengaruhi

kesehatan umum lainnya.2

Berdasarkan data RISKESDAS tahun 2018 masyarakat di Indonesia

memiliki permasalahan kesehatan gigi dan mulut mencapai 57,6%. Hal ini

dibuktikan dengan tingginya prevalensi karies gigi sebesar 88,8% dan

penyakit jaringan periodontal sebesar 74,1%. Sedangkan di provinsi Jawa

Tengah permasalahan kesehatan gigi dan mulut mencapai 56,7% dengan

persentase yang mendapatkan perawatan kategori jenis kelamin laki laki

sebesar 56,8% dan perempuan sebesar 58,5%.3 Berdasarkan data World

Health Organization (WHO) menyatakan bahwa penyakit gigi dan mulut

merupakan penyakit lazim yang berkembang di masyarakat seluruh dunia dan

menunjukkan angka sebesar 60-90% masyarakat di negara industri memiliki

karies gigi.4

Kelompok rentan terhadap penyakit gigi dan mulut adalah anak

prasekolah, remaja, lansia, anak disabilitas dan salah satunya yaitu ibu hamil.5

1
Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang menimbulkan perubahan

pada tubuh wanita baik psikis maupun fisiologis seperti penambahan berat

badan, pembengkakan kaki dan gusi/gingiva yang disebabkan karena

meningkatnya hormon sex wanita yaitu hormone ekstrogen dan progesteron .

Peningkatan produksi hormon pada masa kehamilan tersebut menyebabkan

peningkatan vaskularisasi dan perubahan dinding pembuluh darah gingiva,

sehingga menjadi lebih permeabel dan dapat memperhebat proses

peradangan. Beberapa studi menyatakan bahwa efek perubahan hormon akan

mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut wanita hamil sebesar 30-100 %.6

Penyakit gigi dan mulut yang banyak dijumpai oleh ibu hamil adalah

penyakit gingivitis dan periodontitis. Persatuan Dokter Gigi Indonesia

(PDGI) mencatat gingivitis atau radang gusi merupakan salah satu masalah

gigi dan mulut yang sering menimpa ibu hamil, dimana 5%-10% ibu

mengalami pembengkakan pada gusi.7 Tingginya angka kejadian penyakit

gigi dan mulut pada ibu hamil di didunia maupun di Indonesia dengan

presentase 89,4%.8 Berdasarkan salahsatu penelitian menyatakan dari 30 ibu

hamil yang diperiksa di temukan 20 orang ibu hamil mengalami gingivitis.

Keadaan tersebut umumnya terjadi pada bulan ke dua dan memuncak pada

bulan kedelapan kehamilan.9

Gingivitis atau radang gusi adalah suatu inflamasi pada gingiva yang

disebabkan oleh akumulasi plak pada gigi. Gingivitis yang tidak di rawat

dapat berkembang menjadi periodontitis, dimana infeksi akan meluas dimulai

2
dari gusi kearah tulang di bawah gigi sehingga menyebabkan kerusakan yang

lebih besar pada jaringan periodontal.10

Menurut American Dental Association Countil on Access, Prevention

and Interprofessional Relations sekitar 60 % - 75 % ibu hamil mengalami

penyakit periodontal.11 Pada masa kehamilan terjadi pola perubahan dalam

pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut menjadi lebih buruk12 disamping

disebabkan oleh ketidak seimbangan hormon sex wanita kurangnya

pengetahuan dan perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut yang

kurang baik menjadi salah satu penyebab tingginya angka penyakit gigi dan

mulut pada ibu hamil.13

Beberapa penelitian terhadap 320 wanita hamil di Iran didapatkan

hanya 5,6% sampel yang memiliki tingkat pengetahuan kesehatan gigi dan

mulut yang tinggi.14 Berdasarkan penelitian menyatakan ibu hamil yang

menderita penyakit gigi dan mulut mengatakan kurang begitu mengerti

mengenai oral hygiene dan pengetahuan tentang cara menggosok gigi yang

baik dan benar.7 Tindakan yang dilakukan sebagian besar ibu hamil dalam

menggosok gigi hanya sebesar 1%.14 Maka dapat disimpulkan bahwa

pengetahuan mengenai kesehatan gigi dan mulut dapat mempengaruhi

penyakit gigi dan mulut yang dialami oleh ibu.

Masalah gigi dan mulut pada ibu hamil cenderung diabaikan, baik oleh

ibu maupun dokter atau bidan. Padahal jika masalah gigi dan mulut diabaikan

dan tidak segera ditangani dapat menyebabkan terjadinya bayi lahir secara

prematur serta bayi berat badan rendah (BBLR) sebesar 8,75 kali dibanding

3
ibu yang tidak mengalami masalah gigi dan mulut seta pre-eklamsia. Ibu

hamil dengan keadaan gigi yang rusak cukup parah akan merangsang

keluarnya hormon prostaglandin yang bersifat merangsang timbulnya

kontraksi pada rahim. Bila terus menerus rahim berkontraksi maka kelahiran

prematur bahkan keguguran dapat terjadi.12

Penurunan daya tahan tubuh secara sistemik atau gangguan microbial

local yang diakibatkan oleh kebersihan gigi dan mulut buruk maka bakteri

dan produknya berinteraksi dengan epitel saku gusi. Bakteri yang masuk

melalui gusi akan menyebar dan sampai dipembuluh darah ibu yang menuju

ke janin, akibatnya pembuluh darah menjadi sempit sehingga asupan nutrisi

pada fenal terganggu yang pada akhirnya merusak pertumbuhan janin dan

kelangsungan hidup janin sehingga menyebabkan (BBLR). 15 Infeksi

periodontal menyebabkan inflamasi dan kerusakan vaskuler, hal ini akan

memicu terjadinya kerusakan sel dalam plasenta sehingga menimbulkan pre-

eklamsia (keracuna kehamilan), komplikasi kehamilan berpotensi berbahaya

yang ditandai dengan tekanan darah tinggi.6

Program pencegahan penyakit gigi dan mulut pada wanita hamil di

berbagai negara telah dilakukan seperti di Departemen Amerika Serikat dan

layanan manusia, mengembangkan program pendidikan dalam promosi

kesehatan gigi dan mulut dengan tujuan memenuhi kesehatan mulut ibu hamil

dan bayi yang dapat meningkatkan pengetahuan selama masa kehamilan.

Hasil dari penerepan tersebut dapat dicapai melalui kolaborasi antara semua

pendidik dan penyedia layanan kesehatan profesional untuk mempromosikan

4
penggabungan kebutuhan kesehatan mulut sebagai standar emas untuk

program pendidikan dan praktik klinis.11

Upaya pemerintah Indonesia dalam mengatasi masalah kesehatan gigi

dan mulut pada wanita hamil yaitu melalui promosi kesehatan.16 Promosi

kesehatan gigi dan mulut merupakan ilmu yang membantu masyarakat

menjadikan gaya hidup sehat dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan

terjadinya perubahan perilaku meliputi pengetahuan, sikap dan tindakan yang

mengarah kepada hidup sehat seseorang.17 Program yang berjalan saat ini

masih kurang optimal dibuktikan dengan masih tingginya angka kejadian

penyakit gigi dan mulut pada ibu hamil. Cara terbaik untuk meningkatkan

pengetahuan khususnya kesehatan gigi dan mulut yaitu melalui pendidikan

kesehatan dan media dalam membimbing menggosok gigi sebagai salah satu

komponen yang dapat menunjang proses pendidikan sehingga dapat

merangsang pikiran, perasaan dan minat sasaran.18

Promosi kesehatan gigi dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan

diantaranya melalui penyuluhan secara langsung dan media elektronik.19

Pesatnya perkembangan media elektronik menjadi sebuah penomena yang

selalu menarik untuk diminati, khususnya di bidang android dan internet. Di

era digital seperti ini, penggunaan android memang menjadi andalan,

termasuk penggunaan android saat masa kehamilan.20 Menurut Penelitian

meyatakan bahwa android akan menjadi pendekatan masa kini dalam

pemberian edukasi dan dukungan kepada wanita hamil mengenai kesehatan

gigi dan mulut dari tingkat sosial ekonomi rendah sampai atas.21

5
Beberapa peneliti yang ikut andil dalam mensukseskan program

pemerintah Indonesia maupun dunia dalam meningkatkan kesehatan gigi dan

mulut berbasis IT sudah banyak dilakukan seperti halnya mengembangkan

Model edukasi kesehatan gigi mandiri dalam pengendalian faktor risiko

karies pada kalangan remaja melaui pemanfaatan gadget, dimana pengguna

dapat mengetahui informasi mengenai keadaaan gigi yang bersangkutan,

tetapi dalam penggunaannya masih belum optimal karena kurangnya

keterlibatan berbagai pihak. Peran edukasi menggunakan media video

berperan efektif dalam meningkatkan perilaku ibu dalam menyikat gigi, tetapi

dalam pelaksanaannya masih belum berjalan secara optimal karena terdapat

beberapa ibu menyebutkan durasi video terlalu panjang sehingga

menimbulkan rasa bosan.22

Berdasarkan masalah tersebut, maka perlu adanya peningkatan dalam

aspek input, proses, dan output.23 Model edukasi kesehatan gigi dan mulut

berbasis IT pada ibu hamil menjadi pilihan guna mendukung program

pemerintah dalam promosi kesehatan terutama kesehatan gigi dan mulut pada

masa kehamilan sebagai pencegahan terhadap penyakit gigi dan mulut yang

dapat mempengaruhi terhadap perkembangan janin . Model edukasi tersebut

berbasis android. Dimana media aplikasi kekinian menuju era revolusi

industri 4.0 yang mampu mengakses informasi dan komunikasi secara efektif

dan efisien.24 Android dipilih karena pengguna smartphone di Indonesia pada

tahun 2018 diperkirakan mencapai lebih dari 100 juta jiwa dengan penduduk

250 juta jiwa yang ada.25 Pada suatu penelitian mengenai pemanfaatan

6
teknologi didapatkan bahwa seorang perempuan mampu menggunakan

android 6-7 jam dalam sehari, disini bisa menjadi salah satu landasan

sehingga android bisa digunakan sebagai salah satu solusi untuk saat ini. 26

Android adalah sistem operasi linux untuk telepon seluler seperti

telepon pintar dan tablet. Android menyediakan platform terbuka bagi para

pengembang dalam menciptakan aplikasi mereka serta memiliki sekumpulan

tools yang dapat digunakan dalam meningkatkan produktivitas pada saat

membangun aplikasi yang dibuat.27

Pemanfaatan Model Edukasi Kesehatan Gigi dan Mulut (E-KGM)

berbasis android pada ibu hamil yaitu dapat membantu ibu mendapatkan

informasi kesehatan gigi dan mulut secara cepat dan menarik, pencegahan

dan penaganan secara mandiri terutama menyikat gigi yang sifatnya masih

dapat ditangani sendiri tanpa harus mengunjungi pelayanan kesehatan.

Penggunaan E-KGM tersebut menjadi perpanjangan tangan tenaga kesehatan

gigi dan mulut dalam memberikan promosi kesehatan pada ibu hamil yang

dapat diakses kapanpun dan dimanapun tidak dibatasi oleh ruang, waktu dan

tempat dengan mudah pada berbagai jenis android.

Edukasi kesehatan gigi dan mulut sebagai upaya dalam promosi

kesehatan di beberapa puskesmas belum berjalan secara optimal, berdasarkan

observasi pada salah satu puskesmas Ngadirejo Kabupaten Temanggung

sudah menerapkan program promosi kesehatan tetapi untuk program promosi

kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil masih tergabung dalam program

KIA, dimana pada program tersebut penyuluhan kesehatan gigi dan mulut

7
hanya mendapatkan satu sesi selama kehamilan, untuk penyuluhan kesehatan

gigi dan mulut sendiri hanya menggunakan media poster. Berdasarkan latar

belakang diatas, maka peneliti perlu mengembangkan promosi kesehatan

secara spesifik menggunakan media aplikasi kekinian menuju era revolusi

industri 4.0 melalui “Model edukasi kesehatan gigi dan mulut (E-KGM)

berbasis android dalam upaya peningkatan perilaku menggosok gigi,

sehingga tindakan promotif dan preventive pada ibu hamil dapat terlaksana.

B. PERUMUSAN MASALAH

Kebersihan gigi dan mulut merupakan salah satu hal yang harus di jaga

pada masa kehamilan, karena kebersihan gigi dan mulut selama kehamilan

mempunyai dampak besar bagi ibu atau janin. Selain itu tingkat pengetahuan

dan perilaku menggosok gigi ibu memiliki pengaruh yang sangat besar. Saat

ini upaya promosi kesehatan bagi ibu hamil belum berjalan secara optimal

yang mengakibatkan kurangnya pengetahuan ibu dalam menjaga kebersihan

gigi dan mulut. Upaya-upaya perbaikan kesehatan tidak hanya mengandalkan

cara-cara konvensional, pendekatan-pendekatan baru berbasis teknologi

sebagai pendekatan masa kini telah banyak dilakukan. Oleh karena itu

pengembangan model edukasi kesehatan gigi dan mulut (E-KGM) berbasis

android pada ibu hamil menjadi pilihan untuk mengatasi permasalahan

tersebut.

1. Rumusan Masalah Umum

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat di buat rumusan masalah

sebagai berikut: “Bagaimana efektivitas Model Edukasi Kesehatan Gigi

8
dan Mulut (E-KGM) Berbasis Android terhadap peningkatan perilaku

menggosok gigi pada ibu hamil ?”

2. Rumusan Masalah Khusus

a. Bagaimana relevansi/kelayakan model edukasi kesehatan gigi dan

mulut (E-KGM) berbasis android sebagai alternatif dalam upaya

pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil ?

b. Bagaimana penerapan model edukasi kesehatan gigi dan mulut (E-

KGM) berbasis android terhadap pengetahuan menggosok gigi pada

ibu hamil?

c. Bagaimana penerapan model edukasi kesehatan gigi dan mulut (E-

KGM) berbasis android terhadap sikap menggosok gigi pada ibu

hamil?

d. Bagaimana penerapan model edukasi kesehatan gigi dan mulut (E-

KGM) berbasis android terhadap keterampilan menggosok gigi pada

ibu hamil?

e. Bagaimana efektifitas model edukasi kesehatan gigi dan mulut (E-

KGM) berbasis android dibandingkan video sebagai media promosi

kesehatan pada ibu hamil?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Menghasilkan model edukasi kesehatan gigi dan mulut (E-KGM) berbasis

android yang layak dan penerapannya efektif terhadap peningkatan

perilaku menggosok gigi pada ibu hamil.

9
2. Tujuan Khusus

a. Memperoleh informasi tentang kesehatan gigi dan mulut sebagai

bahan untuk meyusun rancang bangun model edukasi kesehatan gigi

dan mulut (E-KGM) berbasis android.

b. Menyusun rancang bangun model edukasi kesehatan gigi dan mulut

(E-KGM) berbasis android.

c. Melakukan uji validasi model edukasi kesehatan gigi dan mulut (E-

KGM) berbasis android pada ibu hamil.

d. Menganalisis efektivitas model edukasi kesehatan gigi dan mulut (E-

KGM) berbasis android terhadap pengetahuan menggosok gigi pada

ibu hamil.

e. Menganalisis efektivitas model edukasi kesehatan gigi dan mulut (E-

KGM) berbasis android terhadap sikap menggosok gigi pada ibu

hamil.

f. Menganalisis efektivitas model edukasi kesehatan gigi dan mulut (E-

KGM) berbasis android terhadap keterampilan menggosok gigi pada

ibu hamil.

g. Menganalis perbedaan model edukasi kesehatan gigi dan mulut (E-

KGM) berbasis android pada kelompok intervensi dengan video pada

kelompok kontrol sebagai media promosi kesehatan gigi dan mulut

dalam upaya peningkatan perilaku menggosok gigi ibu hamil.

10
D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengemban

ilmu pengetahuan khusunya di bidang kesehatan gigi dan mulut .

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat bagi ibu hamil

Sebagai media edukasi berbasis android untuk meningkatkan

pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam menggosok gigi yang

bertujuan untuk membantu ibu dalam mengoptimalkan kesehatan

gigi dan mulut selama kehamilan.

b. Manfaat bagi tenaga terapis gigi dan mulut

Memberikan media untuk mempermudah dalam promosi

kesehatan gigi dan mulut khususnya pada ibu hamil dalam

meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan menggosok gigi.

c. Manfaat bagi tenaga kesehatan ibu dan anak/bidan

Media edukasi kesehatan gigi dan mulut berbasis android yang

mendukung program kesehatan ibu dan janin.

d. Manfaat bagi peneliti

Menambah pengetahuan dan wawasan tentang pentingnya

edukasi kesehatan gigi dan mulut berbasis android untuk diterapkan

dalam kegiatan di era revolusi industri 4.0.

11
e. Manfaat bagi peneliti lain

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi untuk

mengembangkan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu kesehatan gigi

dan mulut.

E. Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian dilakukan pembatasan oleh penulis sebagai berikut:

1. Ruang lingkup waktu

Penelitian dilaksakan pada bulan Desember 2020 sampai dengan

Februari tahun 2021.

2. Ruang lingkup tempat

Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Ngadirejo

Kabupaten Temanggung Jawa Tengah.

3. Ruang lingkup materi

Model edukasi kesehatan gigi dan mulut (E-KGM) berbasis android

merupakan pengembangan program promosi kesehatan. Hasil penelitian

tersebut merupakan implementasi visi dan misi dan roadmap penelitian

Program Studi Magister Terapan Kesehatan Terapis Gigi dan Mulut.

F. Keaslian Penelitian

Beberapa penelitian sebelumnya dijelaskan dalam tabel sebagai berikut :

12
Tabel 1.1 Penelitian-Penelitian Sebelumnya

No Judul/author/Tahun Variabel Metode Teknik Sampling Hasil Perbedaan dengan


/jurnal penelitian sebelumnya
1 Panduan Kesehatan Bagi Independen : Panduan Metode pada penelitian Tidak terdapat teknik Hasil dari penelitian ini Perbedaan dengan penelitian
Ibu Hamil Dan Anak Kesehatan Bagi Ibu Hamil ini menggunakan pengumpulan adalah terciptanya sebuah yang akan dilakukan terletak
Berbasis Mobile, Lufila Dan Anak Berbasis Mobile observasi dan literatur sampel. aplikasi, aplikasi ini pada pembuatan rancang
,Muhammad Zulfadhilah, review. Pada pembuatan berbasis android yang bangun sistem. Metode
2020, Jurnal Kebidanan rancang bangun system berguna untuk mendapatkan rancang bangun sistem yang
dan Keperawatan Vol 11 informasi menggunakan informasi bagi ibu hamil digunakan pada penelitian
No. 1 Juli 2020 ( ISSN: SDLC (System dan anak berdasarkan tersebut menggunakan SDLC
2086-3454 EISSN: 2549- Development Life-Cicle) parameter-parameter yang (System Development Life-
4058) dibutuhkan untuk setiap Cicle) sedangkan peneliti
menunya. menggunakan metode R&D
dengan informasi mengenai
kesehatan gigi dan mulut.
2 Pembuatan Aplikasi Independen : Aplikasi Langkah dalam Tidak terdapat teknik Berdasarkan hasil pengujian Perbedaan denga penelitian
Sistem Sistem informasi Sistem Informasi Berbasis penelitian : study pengambilan sampel user yag telah dilakuka yang akan dilakukan terletak
Ilmu kesehatan gigi Web literature, perencanaan melalui kuisioner : pada penggunaan metode
berbasis WEB, Steven dan pembuatan - Kelengkapan aplikasi penelitian Metode yang
Tryadi, Leo Santoso, perangkat lunak, 33,33% sangan efisien. digunakan pada penelitian
2015, Prosiding. pengujian dan analisa - Fungsi fasilitas aplikasi tersebut menggunakan metode
perangkat lunak, 100% efisien. : study literature dan sistem
pengambilan kesimpuan, - Aplikasi keseluruhan tersebut digunakan pada
laporan 33,33% sangat efisien. platphom komputer.
- Fungsi dan kegunaan dari Sedangkan peneliti
fasilitas yang ada 100% menggunakan metode R&D
efisien. dan sasaran penelitian yaitu
ibu hamil.

13
Tabel 1.1 Lanjutan
No Judul/author/Tahun Variabel Metode Teknik Sampling Hasil Perbedaan dengan
/jurnal penelitian sebelumnya
3 Perbedaan pengetahuan Independen:Media aplikasi Jenis penelitian ini Teknik sampel Ada perbedaan rata rata Perbedaan dengan penelitian
dan sikap ibu yang android dan Booklet. adalah penelitian menggunakan pengetahuan ibu yag yang akan dilakukan terletak
mendapat penyuluhan Dependen : Pengetahuan eksperimen semu (quasi accidental sampling. mendapat penyuluhan pada materi yang diberikan.
menggunakan exsperimental) dengan Sampel dibagi 3 menggunakan media aplikasi
penyuluhan dengan rancangan pretest dan kelompok. 30 android maupun booklet
aplikasi android dan post test. responden mendapat sebelum dan setelah
yang mendapat penyuluhan penyuluhan.
penyuluhan menggunakan aplikasi
menggunakan booklet android, 30 responden
tentang senam hamil , mendapatka penyuluha
Tumiur Sormin, 2019, menggunakan booklet
Jurnal Kesehatan, dan 30 responden tanpa
Volume 10, Nomor 3, diberi perlakuan.
November 2019, hlm
438-444

4 Aplikasi Senyum Gigiku Independen: aplikasi Rancangan penelitian Teknik pengambilan Uji kelayakan aplikasi Perbedaan dengan penelitian
Berbasis Android senyum gigiku Berbasis menggunakan desain sampel dalam didapatkan hasil presentasi yag akan dilakukan sekarang
Sebagai Media Promosi Android. quasi exsperimental penelitian ini adalah 85,2% (baik) dan uji terletak pada materi informasi
Pencegahan Karies Gigi Dependen : Pengetahuan dengan pre test and post non probability kelayakan materi dengan yang diberikan, perancangan
Terhadap peningkatan dan Sikap test nonequivalent sampling yaitu presentase 87%(baik). Pada sistem menggunakan
pengetahuan da sikap ibu control grouf design. menggunakan pengukuran pengetahuan augmented reality sedangkan
ibu PKK di Kecamatan purposive sampling. menggunakan aplikasi pada penelitian ini
Banyudono Tesis, dengan jumlah sampel didapatkan perbedaan yang menggunakan WEB.
Aditya Nurrochman, 24 orang tiap bermakna dengan Pvalue
2018. kelompoknya. 0,000 sedangkan dalam
pembentuka sikap terdapat
perbedaan yang bermakna
dengan Pvalue 0,000.

14
Tabel 1.1 Lanjutan
No Judul/author/Tahun Variabel Metode Teknik Sampling Hasil Perbedaan dengan
/jurnal penelitian sebelumnya
5 Penerapan Teknologi Independen: Teknologi Penelitian ini Populasi pada Aplikasi dapat meningkatkan Perbedaan dengan penelitian
Augmented Reality Augmented Reality. menggunakan metode penelitian ini pengetahuan anak dengan p- yang akan dilakukan terletak
Sebagai model media Dependen : pengetahuan eksperimental semu berjumlah 60 orang value = 0,002 pada terletak pada
edukasi kesehatan gigi (Quasy Eksperiment) dengan, 30 orang tiap teknologi yang digunakan
bagi anak, Tony Hidayat, dengan rancangan one kelompok. adalah Augmented Reality
2015, Citec Journal, Vol. grouf pretest-posttest. sedagkan peneliti pemakai
2, No. 1, WEB. Sasaran yang
ISSN: 2354-5771 digunakan adalah anak
sedangkan peneliti ibu hamil
serta materi edukasi yang di
berikan berbeda.
6 Media edukasi tanda Independen: media edukasi Desain penelitian sampel pada penelitian Didapatkan nilai rata rata Perbedaan dengan peneitian
bahaya kehamilan berbasis android . menggunakan metode ini adalah 30 orang ibu peningkatan pengetahuan yang akan dilakukan terletak
berbasis android untuk Dependen : pengetahuan research development (R hamil dengan teknik sebelum dan sesudah pada materi edukasi yang
meningkatkan & D) sampling incidenta. pemberian aplikasi yaitu diberikan.
pengetahuan ibu hamil 15,50% dengan nilai sig
0,000. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan pengetahuan antara
sebelum dan sesudah
diberikan aplikasi

15

Anda mungkin juga menyukai