Anda di halaman 1dari 11

KUAH PLIEK U

PROPOSAL PROGRAM INOVASI


UPT PUSKESMAS KECAMATAN MEUREUBO
KABUPATEN ACEH BARAT
TAHUN 2020

1
LATAR BELAKANG

Kesehatan gigi dan mulut seringkali menjadi prioritas yang kesekian bagi sebagian

orang. Padahal, seperti kita ketahui, gigi dan mulut merupakan ‘pintu gerbang’ masuknya

kuman dan bakteri sehingga dapat mengganggu kesehatan organ tubuh lainnya (Kemenkes

2013). Pada ibu hamil kesehatan gigi dan mulut berpengaruh terhadap kondisi bayi dalam

kandungannya. Infeksi jaringan penyangga gigi (periodontal) pada ibu hamil akan berisiko

lebih besar melahirkan bayi dengan berat lahir rendah (BBLR) dan prematur (Komara, 2006).

Ibu hamil penderita periodontitis kronis juga berisiko 10,9 kali lebih besar memiliki bayi

BBLR, yang sama kuatnya dengan risiko akibat merokok atau pemakaian alkohol

(Kemenkes, 2012). Kesehatan gigi dan mulut juga berpengaruh pada anak khususnya dalam

tahap lima tahun pertama perkembangannya (golden age). Pada masa ini yang terkait dengan

kesehatan gigi, anak bisa diberikan memori, perilaku, kebiasaan, dan sikap tentang cara

merawat gigi dan mulut.

Di antara beberapa penyakit gigi dan mulut yang paling sering kita dengar adalah gigi

berlubang atau karies. Karies bisa dijumpai pada setiap orang. Karies itu sendiri adalah

penyakit pada gigi yang dimulai dari rusaknya permukaan gigi, baik di permukaan kunyah

maupun di sela-sela gigi, yang jika tidak ditangani dengan baik makan akan meluas ke daerah

persarafan gigi (pulpa). Karies gigi dapat terjadi pada satu permukaan gigi atau lebih.

Penyebab karies gigi yang paling besar adalah peningkatan konsumsi gula. Gula ini berasal

dari karbohidrat yang kita konsumsi sehari-hari, dan dalam frekuensi yang sering. Karies gigi

merupakan penyakit yang paling umum terjadi pada anak-anak dan prevalensinya meningkat

sejalan pertambahan usia anak tersebut.

Di Indonesia penderita gigi berlubang atau karies terbilang tinggi. Berdasarkan hasil

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 dan 2013, persentase penduduk yang

mempunyai masalah gigi dan mulut meningkat dari 23,2% menjadi 25,9%. Dari penduduk

2
yang mempunyai masalah kesehatan gigi dan mulut, persentase penduduk yang menerima

perawatan medis gigi meningkat dari 29,7% tahun 2007 menjadi 31,1% pada tahun 2013.

Hasil Riskesdas terbaru tahun 2018 menunjukkan proporsi masalah gigi dan mulut sebesar

57,6%, itu berarti ada kenaikan dari hasil Riskesdas tahun 2013. Hasil Riskesdas tahun 2018

juga menunjukkan masyarakat yang mendapat pelayanan dari tenaga medis gigi sebesar

10,2%. Adapun proporsi perilaku menyikat gigi dengan benar hanya sebesar 2,8%. Adapun

hasil Riskesdas selengkapnya tahun 2018 untuk kategori penyakit gigi dan mulut dijelaskan

pada gambar berikut.

3
Dalam rangka kepedulian pemerintah terhadap kesehatan gigi dan mulut, Kementerian

Kesehatan mencanangkan Indonesia Bebas Karies pada 2030 mendatang. Upaya ini sudah

dijalankan sejak 2015 dengan menggalakkan upaya promotif untuk menyikat gigi dengan

4
baik dan benar, dan memberdayakan dokter gigi dan terapis kesehatan gigi di Unit Kesehatan

Sekolah dan puskesmas di seluruh Indonesia.

Di kabupaten Aceh Barat masalah kesehatan gigi dan mulut juga menjadi perhatian

khusus dari dinas kesehatan setempat, yaitu dengan diselenggarakannya program UKGS.

Program UKGS ini merupakan bagian integral dari UKS yang melaksanakan pelayanan

kesehatan gigi dan mulut secara terencana pada siswa sekolah dasar. Kegiatan ini berupa

kegiatan Penjaringan Anak Sekolah dan Pemeriksaan Berkala, yang salah satu kegiatannya

yaitu memeriksa Oral Hygiene anak, dan menghitung indeks karies (def-t). Dari data hasil

kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang dilaksanan UPT Puskesmas Meureubo pada

tahun 2017 diperoleh indeks rata-rata karies (def-t) anak usia sekolah (usia 6-8 tahun) sebesar

8,85 yang berarti Sangat Tinggi. Sedangkan pada tahun 2018, dari 484 siswa yang dilakukan

pemeriksaan gigi dan mulut, sebanyak 424 siswa yang menderita karies, atau sebesar 87,6%

dari total jumlah siswa keseluruhan.

5
Sementara itu dari hasil data kunjungan poli gigi di UPT Puskesmas Meureubo pada

tahun 2018 diperoleh jumlah penderita karies gigi sebanyak 1743 orang dari total kunjungan

2172 orang, atau sebesar 80,20%. Sedangkan pada tahun 2019, jumlah penderita karies dari

Januari-September sebanyak 873 orang, dari 1298 orang yang berkunjunga ke poli gigi, atau

sebesar 67,25%. Hasil tersebut diuraikan dalam tabel di bawah ini.

Dari hasil tersebut menunjukkan angka karies masih tinggi di wilayah kecamatan

Meureubo, walau ada penurunan sekitar 13%.

Pada penjelasan di awal kesehatan gigi dan mulut penting bagi ibu hamil dan anak-

anak. Pada ibu hamil selain berpengaruh pada janin yang dikandungnya kelak ibu tersebut

pun bisa menjadi pelopor gigi sehat bagi keluarganya. Sedangkan pada anak-anak khususnya

balita, sejak dini bisa kita cegah terjadinya gigi susu berlubang, sehingga ketika tumbuh gigi

tetap mereka akan terbiasa menjaga kesebersihan gigi dan mulutnya sehingga angka penyakit

gigi dan mulut bisa turun.

Dari penjelasan latar belakang tersebut di atas UPT Puskesmas Meureubo mempunyai

kepedulian akan kesehatan gigi dan mulut masyarakat. Dan yang menjadi usaha yang

dilakukan saat ini adalah menyelenggarakan suatu program inovasi yang dibuat untuk

6
mendukung program Indonesia Bebas Karies tahun 2030. Inovasi tersbut adalah “Kuah Pliek

U”, yang merupakan singkatan dari Kariesku Rendah karena Pelihara Emailku.

TUJUAN

1. Tujuan Umum

Tujuan umum program Kuah Pliek U adalah untuk membantu menurunkan angka

karies gigi masyarakat

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus program Kuah Pliek U adalah untuk mencegah karies dimulai dari ibu

hamil dan anak usia balita di wilayah kecamatan Meureubo, kabupaten Aceh Barat

SASARAN

Adapun sasaran program Kuah Pliek U yaitu ibu hamil dan anak usia balita. Sasaran

ibu hamil diharapkan agar ibu bisa sejak dini mempunyai pengetahuan tentang menjaga

kesehatan gigi dan mulut sehingga ketika memiliki anak mereka sudah bisa melakukan

pencegahan penyakit gigi dan mulut sejak dini baik terhadap dirinya sendiri maupun terhadap

keluarganya.

Sedangkan pada usia balita diharapkan sejak masih memiliki gigi susu anak-anak sudah

diajarkan bagaimana memelihara gigi dan mulut mereka tetap bersih dan mencegah

terjadinya gigi berlubang sejak dini.

TARGET

Target dari program ini adalah:

1. Terciptanya kesadaran dan pengetahuan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut

pada ibu hamil dan anak balita

2. Turunnya angka penyakit karies dan kunjungan poli gigi di UPT Puskesmas

Meureubo

3. Terciptanya kecamatan Meureubo bebas karies 2030

7
KEGIATAN

Adapun rencana kegiatan untuk implementasi program Kuah Pliek U adalah:

1. Penyuluhan berkala tentang kesehatan gigi dan mulut pada program Kelas Ibu

bekerjasama dengan bidan puskesmas

2. Pembagian leaflet berisi edukasi cara menjaga kebersihan dan kesehatan gigi dan

mulut bagi ibu hamil

3. Pembagian buku “Pelihara Emailku” pada ibu hamil yang berisi cara dan frekuensi

menyikat gigi yang baik dan benar, indeks kebersihan gigi (OHI-S) dan indeks

karies (DEF-T). Buku tersebut akan dikembalikan, dievaluasi bersama, dan

diberikan edukasi ulang ketika ibu hamil menjelang usia persalinan.

4. Pemeriksaan berkala dan penyuluhan berkala setiap 1 bulan sekali pada TK/PAUD

yang ada di lingkungan kecamatan Meureubo bekerjasama dengan program melalui

SDIDTK

5. Pembagian phantom model gigi susu ukuran kecil dan poster edukasi tentang

kesehatan gigi dan mulut kepada TK/PAUD

6. Pembagian buku “Pelihara Emailku” pada siswa sekolah PAUD yang berisi cara

dan frekuensi menyikat gigi selama 20 hari selama 3-5 bulan. Buku tersebut akan

dibawa pulang oleh siswa, diisi serta ditandatangan oleh orangtua atau wali di

rumah. Hasil tersebut akan dievaluasi setiap bulannya, dan dilakukan edukasi

apabila diperlukan. Buku tersebut akan dikembalikan pada sekolah ketika anak

tersebut tamat.

7. Tetap melakukan Penjaringan Kesehatan dan Pemeriksaan Berkala pada anak SD,

SMP, dan SMU di wilayah kecamatan Meureubo.

BUKTI KEGIATAN

Berikut ini foto-foto kegiatan UKS yang sudah dilaksanakan.

8
9
10
11

Anda mungkin juga menyukai