Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG

DINAS KESEHATAN, PENGENDALIAN PENDUDUK DAN


KELUARGA BERENCANA
PUSKESMAS BATU 10
Jl. Adi Sucipto KM. 10 Kel. Pinang Kencana Kec. Tanjungpinang Timur – Tanjungpinang

Email: puskesmasbatu10@gmail.com Telepon/Faks: (0771) 41152 Kode Pos 29122

KERANGKA ACUAN KERJA


KEGIATAN PENYULUHAN POSYANDU IBU HAMIL DAN BALITA
PUSKESMAS BATU 10 TAHUN 2023

I. PENDAHULUAN
Kesehatan Gigi dan Mulut memegang peranan penting bagi kesehatan
tubuh secara keseluruhan. Kesehatan gigi dan mulut juga berperan dalam
meningkatkan kualitas dan produktifitas sumber daya manusia. Kondisi
kesehatanan yang ada dalam rongga mulut berpengaruh pada kondisi
kesehatan umum. Beberapa penyakit sistemik bermanifestasi di rongga
mulut, seperti infeksi HIV, dan Diabetes Mellitus. Sebaliknya, penyakit gigi
dan mulut dapat menjadi faktor resiko penyakit lain sebagai fokal infeksi
misalnya tonsilitis, faringitis, otitis media, bakteremia, toksemia, diabetes
mellitus, dan bacterial endokarditis.
Penyakit gigi yang banyak diderita oleh masyarakat adalah karies gigi
dan penyakit periodontal. Karies maupun Periodontitis adalah penyakit yang
terjadi karena adanya interaksi antara beberapa faktor yaitu host (gigi, gusi,
ludah), penjamu (bakteri/plak), substrat (makanan kariogenik), dan waktu.
Hal ini sebenarnya mudah dicegah apabila kebiasaan/perilaku pemeliharaan
kesehatan gigi yang baik telah ditanamkan sejak usia dini.
Manusia mempunyai dua fase pertumbuhan gigi, yaitu fase gigi
susu/gigi sulung dan fase pertumbuhan gigi permanen/gigi tetap. Gigi susu
adalah gigi pada anak-anak yang tumbuh pada usia sekitar 6 bulan s/d 36
bulan. Gigi ini kemudian akan digantikan oleh gigi permanen yang mulai
tumbuh pada usia 6 tahun s/d 14 tahun. Gigi Permanen ini bila
hilang/dicabut, maka tidak akan ada gigi penggantinya lagi. Kondisi rongga
mulut yang sehat dan bebas karies pada fase gigi susu, akan membawa pada
kondisi gigi permanen/gigi tetap yang sehat pula dan bebas dari karies.
Sebaliknya, gigi susu yang banyak mengalami karies, akan membawa pada
pertumbuhan gigi permanen yang rapuh dan mudah terjadi karies. Sehingga,
kondisi kesehatan rongga mulut saat ini, adalah cermin dari kondisi rongga
mulut di masa lalu.
Pencegahan penyakit gigi dan mulut seperti diatas perlu dilakukan,
dengan memberikan wawasan, pengetahuan, ketrampilan, dan pemahaman
terhadap pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut, serta membentuk
perilaku/kebiasaan yang baik dalam pemeliharaan kesehatan gigi.
Karena itu, pemberian pengetahuan dan pembentukan perilaku
yangbaik dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut, berupa kegiatan Usaha
Kesehatan Gigi Masyarakat , perlu ditanamkan secara berkelanjutan ,
terutama pada ibu hamil dan balita di posyandu, dimana pada ibu hamil dan
balita terjadi proses pembentukan gigi. Pelasaksanaa kegiatan program usaha
kesehatan gigi masyarakat dilaksanakan sesuai dengan visi puskesmas Batu
10 yaitu menjadi Puskesmas Trauma Center ramah anak dan dental estetika
yang terbaik dan terjangkau di Kota Tanjungpinang menuju masyarakat sehat
dan mandiri, sesuai dengan tata nilai Puskesmas Batu 10 yang telah
ditetapkan yaitu Ability, Attitude, Apprereance, Attention, Action,
Accountability.

II. LATAR BELAKANG

Ibu hamil adalah kelompok masyarakat yang rawan terhadap penyakit


gigi dan mulut, karena itu perlu dilakukan pencegahan sedini mungkin pada
calon ibu hamil untuk memeriksakan giginya ke Dokter gigi / Puskesmas,
untuk mendapatkan tindakan / perawatan gigi. Dokter gigi tidak dapat
melakukan tindakan bedah terutama yang menggunakan obat anastesi pada
ibu hamil yang terlanjur menderita penyakit gigi, juga terbatas dalam
memberikan jenis obat analgesik dan antibiotik pada ibu hamil yang terlanjur
menderita penyakit gigi akut. Pada ibu hamil juga terjadi proses
pembentukan gigi janinnya di dalam rahim. Karena itu, kegiatan UKGM
diperlukan untuk memberi pemahaman pada ibu hamil tentang pentingnya
menjaga kesehatan gigi dan mulut.

Anak Balita adalah kelompok masyarakat dengan gigi susu, (belum


memiliki gigi permanen). Gigi susu memiliki enamel gigi yang tipis yang
memiliki resiko tinggi untuk terbentuknya karies gigi. Gigi susu yang sehat
dan kuat akan menghasilkan gigi permanen yang sehat dan kuat pula.
Puskesmas Batu 10 terletak diwilayah kecamatan Tanjungpinang
Timur yang terdiri dari 2 kelurahan dengan jumlah penduduk 35.729 jiwa,
808 ibu hamil, dan 4252. Balita Keadaan kesehatan gigi dan mulut diwilayah
Puskesmas Batu 10 berdasarkan hasil kegiatan penjaringan kesehatan gigi
dan mulut di wilayah UPTD Puskesmas Batu 10 pada tahun 2022 sebanyak
2218 anak sekolah menderita karies gigi. Hal ini dapat disebabkan oleh pola
makan dan pengetahuan anak mengenai kesehatan gigi dan mulut.

Untuk mencegah terjadinya penyakit gigi dan mulut sejak dini pada
gigi susu balita, maka puskesmas sebagai lini terdepan dari struktur jajaean
kementrian kesehatan menjadi penggerak utama di masyarakat dalam
menanggulangi masalah kesehatan gigi dan mulut serta mengajak semua
oran tua/ balita memahami bagaimana cara memelihara kesehatan rongga
mulut pada orang tua dan balita.

Berdasarkan data tersebut di atas maka disusunlah kerangka acuan


program usaha kesehatan gigi masyarakat UPTD Puskesmas Batu 10 tahun
2023 yang disusun berdasarkan RUP/RPK UPTD Puskesmas Batu 10 tahun
2023.

III. DASAR HUKUM


1. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 1989 tentang Tim
Pembina Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD)
2. Undang-undang RI nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan.
3. Surat Edaran Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 411.31536/SJ
tentang Revitalisasi Pos Pelayanan Terpadu ( Posyandu).
4. Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
( APBD ) 2018 No 11 tahun 2019 tanggal 29 desember 2019.

IV. TUJUAN
A. Tujuan Umum
1. Meningkatkan wawasan, Pengetahuan, Keterampilan dan pemahaman
tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut, serta
pencegahannya pada ibnu hamil dan anak Balita.
2. Membentuk Kader-kader Kesehatan gigi dan mulut di Posyandu agar
memiliki pengetahuan tentang bagaimana pencegahan penyakit gigi
dan mulut.
3. Tercapainya derajat kesehatan gigi dasn mulut ibu hamil dan Balita
yang Optimal.
4 . Tercapainya derajat kesehatan gigi dan mulut masyarakat di wilayah
kerja puskesmas batu 10 menjadi lebih baik.
B . Tujuan Khusus
1 . Ibu hamil memahami bagaimana prosedur menggosok gigi yang
benar, meliputi waktu, frekuensi, dan cara cara menggosok gigi
secara berkesinambungan.
2 . Ibu Balita memahami model sikat gigi yang boleh digunakan untuk
anak-anak dan jumlah pasta gigi yang digunakan.
3 . Ibu hamil dan Ibu Balita memahami macam-macam penyakit gigi
pada ibu hamil dan Balita dan tindak lanjut apa yang
harusdilakukan bila menderita penyakit gigi dan mulut.
4 . Ibu hamil dan ibu balita memahami kapan perlu kedokter gigi dan
frekuensi kunjungan ke dokter gigi.
5. Ibu hamil dan Ibu balita memahami pola makan yang baik untuk
kesehatan gigi dan makanan apa saja yang boleh dimakan dan tidak
boleh dimakan untuk pencegahan karies gigi.
6. Ibu hamil dan anak balita mempunyai sikap/kebiasaan memelihara
diri terhadap kesehatan gigi dan mulut.

V. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


A. Memberikan edukasi ke seluruh masyarakat yang berobat dan yang
datang ke Puskesmas tentang bagaimana menjaga kesehatan gigi dan
mulut.
B. Memberikan materi tentang kesehatan gigi dan mulut berupa
penyuluhan pada ibu hamil dan ibu balita di Posyandu dengan pokok
bahasan :
1. Prosedur menggosok gigi yang benar, meliputi waktu, frekuensi, dan
cara menggosok gigi.
2. Model sikat gigi untuk anak-anak dan jumlah pasta gigi untuk
anak-anak.
3. Macam-macam penyakit gigi dan tindak lanjut yang harus
dilakukan bila menderita penyakit gigi.
4. Kapan ke Dokter gigi dan frekuensi kunjungan ke dokter gigi.
5. Menanamkan pola makan yang benar pada ibu hamil dan balita
meliputi makanan yang bersifat kariogenik dan non kariogenik
6. Menanamkan pada ibu hamil dan balita pentingnya menjaga
kesehatan gigi dan mulut dan relevansinya di masa mendatang,
serta menanamkan sikap untuk memelihara kesehatan rongga
mulut secara berkesinambungan.
7. Demo cara menggosok gigi yang benar dengan menggunakan
phantom.
C. Melakukan pemeriksaan pada gigi dan mulut pada ibu hamil dan balita,
meliputi pemeriksaan jaringan keras dan jaringan lunak.
D. Melakukan rujukan ke Puskesmas bagi ibu hamil dan balita yang
memerlukan perawatan lebih lanjut di Puskesmas, yang merupakan
tindak lanjut dari pemeriksaan gigi dan mulut

VI. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Cara Melaksanakan Kegiatan
1. Memberikan materi tentang menjaga kesehatan gigi dan mulut serta
bagaimana pencegahan penyakit gigi dan mulut.
2. Memberikan materi tentang kesehatan gigi dan mulut : penyuluhan di
Posyandu dengan metode ceramah dan demonstrasi.
3. Pemeriksaan gigi dan mulut ibu hamil dan balita : dengan memeriksa
kondisi jaringan keras dan jaringan lunak rongga mulut.
4. Melakukan rujukan ke Puskesmas bagi ibu hamil dan balita yang
memerlukan perawatan lebih lanjut di Puskesmas : Memberikan saran
pada individu yang membutuhkan perawatan lebih lanjut.

VII. SASARAN
1. Ibu hamil dan ibu balita dapat melakukan pemeliharaan kesehatan gigi
dan mulut dan mngerti tindak lanjut yang dilakukan bila menderita
penyakit gigi dan mulut
2. Seluruh masyarakat yang datang dan berobat ke Puskesmas Batu 10
mendapatkan edukasi tentang kesehatan gigi dan mulut.

VIII. JADWAL PELAKSANAAN

Pelaksanaan POSYANDU dilaksanakan pada bulan Januari – Desember


2023.
No Kegiatan BULAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Posyandu
ibu hamil
dan balita

IX. PENGORGANISASIAN DAN KOODINASI KEGIATAN


Peran Serta Lintas Sektor Dalam Pelaksanaan Program.
1. Kecamatan
Kepala Kecamatan di wilayah kerja masing-masing sangat mendukung
dalam pelaksanaan kegiatan karena akan dapat meningkatkan mutu
kesehatan gigi masyarakat.
2. Kelurahan
Kepala kelurahan dan jajarannya harus giat dalam memberikan sosialisasi
kepada seluruh warga yang tinggal di wilayah kerjanya
3. RW, RT berserta Kader.
Seluruh Kader diharapkan aktif membantu seluruh petugas dalam
memberikan informasi dan pengetahuan kepada masyarakat yang ada
dilingkungannya.
Pelaksanaan kegiatan berhubungan dengan unit promosi kesehatan
yang ada di puskesmas, unit promkes harus berperan aktif dalam
melakukan sosialisasi ke masyarakat tentang upaya kesehatan gigi
masyarakat.

X. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi dilakukan oleh Tim Audit Internal Puskesmas Batu 10
terhadap ketepatan pelaksanaan kegiatan apakah sesuai jadwal pada saat
persiapan dan pelaksanaan kegiatan.
Laporan evaluasi pelaksanaan kegiatan harus disusun pada tiap akhir
kegiatan evaluasi oleh Tim Audit Internal Puskesmas Batu 10.
Dokter gigi (Penanggung jawab Program Kesehatan Gigi dan Mulut)
harus membuat laporan tiap kegiatan setelah pelaksanaan kegiatan kepada
Tim Audit Internal dan evaluasi akhir kegiatan setelah keseluruhan
kegiatan selesai dilakukan
XI. PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN
A. Proses Pelaksanaan :

Kegiatan dimulai dengan memperkenalkan diri kepada ibu-ibu balita.


Dilanjutkan dengan penjelasan tentang bagian-bagian gigi yang ada di
dalam mulut, serta fungsi gigi. Penjelasan tentang tanda-tanda gigi
berlubang.

B. Permasalahan yang dihadapi :


Masih ada ibu-ibu balita yang tidak tahu tanda-tanda gigi berlubang
seperti, munculnya plak putih seperti kapur pada permukaan gigi,
warnanya akan berubah menjadi kecoklatan yang lama-kelamaan akan
membentuk lubang
C. Evaluasi Kegiatan :
- Dianjurkan kepada ibu balita agar memberikan makanan gizi
seimbang yang kaya akan kalsium.
- Memperbanyak makan-makanan yang berserat dan berair.
- Menyikat gigi 2 kali sehari.
- Kontrol secara teratur ke Dokter Gigi/ Puskesmas setiap 6 bulan
sekali.

-
- Tanjungpinang, 30 Januari 2023
Penanggungjawab UKM
-
Pengembangan Koordinator UKGM
-
-
-
-
-
-
Fitri Susilawati, S.Kep., Ners drg. Harry Prima Sukarni
-
NIP. 19830704 201001 NIP. 19850113 201503 1 001

Mengetahui
Kepala UPTD Puskesmas Batu 10

dr. Muhammad Al Ghiffari


NIP. 19851108 201503 1 001

Anda mungkin juga menyukai