Anda di halaman 1dari 7

DAFTAR ISI

Hal

DAFTAR ISI……………………………………………………………………… i

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................2
A. Latar Belakang......................................................................................................... 2
B. TUJUAN................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................5
A. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN......................................................5
B. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN......................................................................5
C. SASARAN................................................................................................................ 5
D. JADWAL PELAKSANAAN....................................................................................... 5
E. EVALUASI................................................................................................................6
F. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN...................................6
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................................7
A. KESIMPULAN.......................................................................................................... 7
B. SARAN..................................................................................................................... 7

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan Gigi dan Mulut memegang peranan penting bagi kesehatan tubuh
secara keseluruhan. kesehatan gigi dan mulut juga berperan dalam meningkatkan
kualitas dan produktifitas sumber daya manusia. Kondisi kesehatan yang ada dalam
rongga mulut berpengaruh pada kondisi kesehatan umum.Beberapa penyakit
sistematik bermanifestasi di rongga mulut, seperti infeksi HIV, dan Diabetes Melitus.
Sebaliknya, penyakit gigi dan mulut dapat menjadi fakot resiko penyakit lain sebagai
fokal infeksi misalnya tonsillitis, faringitis, otitis media, bacteremia, toksemia, DM, dan
bacterial endocarditis.

Penyakit gigi yang banyak diderita oleh masyarakat adalah karies gigi dan
penyakit periodontal. Karies maupun Periodontis adalah penyakit yang terjadi karena
adanya interaksi antara beberapa factor yaitu host (gigi, gusi, ludah), penjamu
(bakteri/plak), substrat (makanan kariogenik), dan waktu. Hal ini sebenarnya mudah
dicegah apabila kebisaan/ perilaku pemeliharaan kesehatan gigi yang baik telah
ditanamkan sejak usia dini.

Manusia mempunyai dua fase pertumbuhan gigi, yaitu fase gigi susu/gigi
sulung dan fase pertumbuhan gigi permanen/gigi tetap. Gigi susu adalah gigi pada
anak-anak yang tumbuh pada usia sekitar 6 bulan s/d 36 bulan. Gigi ini kemudian akan
digantikan oleh gigi permanen yang tumbuh pada usia 6 tahun s/d 14 tahun. Gigi
permanen ini bila hilang/dicabut, maka tidak aka nada penggantinya lagi. Kondisi
rongga mulut yang sehat dan bebas karies pada fase gigi susu, akan membawa pada
kondisi gigi permanen/ gigi tetap yang sehat pula dan bebas dari karies. Sebaliknya,
gigi susu yang banyak mengalami karies, akan membawa pada pertumbuhan gigi
permanen yang rapuh dan mudah terjadi karies. Sehingga, kondisi kesehatan rongga
mulut saat ini, adalah cermin dari kondisi dari rongga mulut di masa lalu.

Pencegahan penyakit gigi dan mulut seperti diatas perlu dilalukan, dengan
memberikan wawasan, pengetahuan, ketrampilan, dan pemahaman terhadap
pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut, serta membentuk perilaku/kebiasaan
yang baik dalam pemeliharaan kesehatan gigi. hal ini bertujuan untuk memberikan
kesehatan yang optimal khususnya untuk mempertahankan gigi permanen sebanyak
mungkin dan selama mungkin di dalam rahang sampai dengan lanjut usia

Sasaran Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat terdiri dari anak Balita dan
Lansia. Balita merupakan kelompok masyarakat dengan gigi susu. Gigi susu memiliki
enamel gigi yang tipis yang memiliki resiko tinggi untuk terbentuknya karies gigi. Gigi
susu yang sehat dan kuat akan menghasilkan gigi permanen yang sehat dan kuat pula,
maka perlu diberikan pemahaman bagaimana cara memelihara kesehatan rongga
mulut pada orangtua/ ibu balita, melaui program kegiatan Usaha Kesehatan Gigi
Masyarakat di Posyandu. Lansia adalah kelompok masyarakat yang rawan terhadap
penyakit gigi dan mulut, pada lansia sering ditemukan kondisi rongga mulut yang
mengalami peradangan gusi dan terdapat kulkus di beberapa gigi. untuk menjaga

2
kesehatan gigi dan mulut dan membantu mempertahankan dan meningkatkan fungsi
gigi perlu di berikan pemahaman dan pengetahuan untuk mempertahankan gigi
permanen.

Karena itu, pemberian pengetahuan dan pembentukan perilaku yang baik


dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut, berupa kegiatan Usaha Kesehatan Gigi
Masyarakat, perlu ditanamkan secara berkelanjutan, terutama pada balita dan Lansia
di posyandu, dimana pada ibu hamil dan balita terjadi proses pembentukan gigi
sehingga diharapkan dengan memiliki pengetahuan tentang kesehatan gigi yang baik,
akan tumbuh gigi sulung dan permanen yang sehat dan kuat, sehingga dapat mandiri
dan membentuk perilaku yang baik dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut sebagai
investasi bagi kesehatan tubuhnya di masa mendatang

3
B. TUJUAN
a. Tujuan Umum:
1. Meningkatkan Wawasan, Pengetahuan, Ketrampilam, dan Pemahaman tentang
Pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut serta pencegahan pada balita dan
lansia
2. Tercapainya derajat kesehatan gigi dan mulut balita dan Lansia yang optimal.
b. Tujuan Khusus:
1. Balita dan Lansia memahami bagaimana prosedur menggosok gigi yang benar,
meliputi waktu frekuensi dan cara menggosok gigi secara berkesinambungan.
2. Ibu balita memahami model sikat gigi yang boleh digunakan untuk anak-anak dan
jumlah pasta gigi yang digunakan
3. Ibu balita dan Lansia memahami macam-macam penyakit gigi pada balita dan
lansia dan tindak lanjut apa yang harus dilakukan bila menderita penyakit gigi dan
mulut.
4. Ibu balita serta Lansia memahami kapan perlu ke dokter gigi, dan frekuensi
kunjungan ke dokter gigi.
5. Ibu balita serta Lansia memahami pola makan yang baik untuk kesehatan gigi dan
makanan apa saja yang boleh dimakan dan tidak boleh dimakan untuk pencegahan
karies gigi.
6. Anak balita dan Lansia mempunyai sikap/ kebisaan memelihara kesehatan gigi dan
mulut.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

1. Memberikan materi tentang kesehatan gigi dan mulut berupa penyuluhan pada ibu
balita dan Lansia di Posyandu dengan pokok bahasan:
a. Prosedur menggosok gigi yang benar, meliputi waktu, frekuensi, dan cara
menggosok gigi.
b. Model sikat gigi untuk anak-anak dan jumlah pasta gigi untuk anak-anak.
c. Macam-macam penyakit gigi dan tindak lanjut yang harus dilakukan bila menderita
penyakit gigi.
d. Kapan ke dokter gigi dan frekuensi kunjungan ke dokter gigi.
e. Menanamkan pada ibu balita dan lansia pentingnya menjaga kesehatan gigi dan
mulut dan relevansinya dimasa mendatang, serta menanamkan sikap untuk
memelihara kesehatan rongga mulut secara berkisanambungan.
f. Menanamkan pola makan yang benar pada ibu balita dan lansia meliputi makanan
yang bersifat kariogenik dan non kariogenik.
g. Demo cara menggosok gigi yang benar dengan menggunakan phantom.

2. Melakukan pemeriksaan pada gigi dan mulut pada balita, meliputi pemeriksaan
jaringhan keras dan lunak.
3. Melakukan rujukan ke Puskesmas bagi balita dan lansia yang memerlukan perawatan
lebih lanjut di Puskesmas, yang merupakan tindak lanjut dari pemeriksaan gigi dan
mulut.

B. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

1. Memberikan materi tentang kesehatan gigi dan mulut : penyuluhan di Posyandu


dengan metode ceramah dan demonstrasi.
2. Pemeriksaan gigi dan mulut balita : dengan memeriksakan kondisi jaringan keras dan
jaringan lunak rongga mulut.
3. Melakukan rujukan ke Puskesmas : Memberikan saran pada individu yang
membutuhkan perawatan lebih lanjut.

C. SASARAN

Balita dan Lansia dapat melakukan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut dan
mengerti tindak lanjut yang dilakukan bila menderita penyakit gigi dan mulut.

D. JADWAL PELAKSANAAN

Pelaksanaan UKGM dilaksanakan pada bulan Maret, April dan Mei 2023.

5
E. EVALUASI

KENDALA/ TINDAK KIE/


No. INDIKATOR TARGET CAPAIAN SARAN KET
MASALAH LANJUT JEJARING
1. Posyandu 17 9 Posyandu  kurangnya  penambah Pengadaa  bidan
Balita Posyandu 52% tenaga an tenaga media koordinasi
100% media di media penyuluhan  kader
poli gigi  meningkat berupa posyandu
dan mulut kan Leaflet Balita
 kurang koordinasi
koordinasi dengan
dengan pemegang
pelaksana program
program
2. Posyandu 20 Lansia 10  kurangnya  penambah Pengadaa  Bidan/
Lansia 100% Posyandu tenaga an tenaga media perawat
50% media di media penyuluhan Posyandu
poli gigi  meningkat berupa Lansia
dan mulut kan Leaflet  kader
 kurang koordinasi posyandu
koordinasi dengan Lansia
dengan pemegang
pelaksana program
program

F. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

1. Membuat laporan tiap kegiatan setelah pelaksanaan kegiatan kepada Kepala


Puskesmas dan evaluasi akhir kegiatan setelah keseluran kegiatan selesai dilakukan.
2. Melakukan evaluasi terhadap keseluruhan pelaksanaan kegiatan pada setiap tahapan
kegiatan, dan melaporkan keseluruhan kegiatan dan evaluasinya paling lambat satu
bulan setelah kegiatan selesai dilakukan.

6
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Kesehatan Gigi dan mulut adalah kesehatan yang sangat penting bagi Kesehatan
tubuh

B. SARAN

1. Demi kelancaran rencana diatas diharapkan untuk menyetujui pendanaan semua


kegiatan tersebut
2. Monitoring dan evaluasi yang baik

Anda mungkin juga menyukai