I. PENDAHULUAN
a. Ibu hamil adalah kelompok masyarakat yang rawan terhadap penyakit gigi dan
mulut, karena itu perlu dilakukan pencegahan sedini mungkin pada calon ibu
hamil untuk memeriksakan giginya ke Dokter gigi / Puskesmas, untuk
mendapatkan tindakan / perawatan gigi. Dokter gigi tidak dapat melakukan
tindakan bedah terutama yang menggunakan obat anastesi pada ibu hamil yang
terlanjur menderita penyakit gigi, juga terbatas dalam memberikan jenis obat
analgesik dan antibiotik pada ibu hamil yang terlanjur menderita penyakit gigi
akut. Pada ibu hamil juga terjadi proses pembentukan gigi janinnya di dalam
rahim. Karena itu, kegiatan UKGM diperlukan untuk memberi pemahaman pada
ibu hamil tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut.
b. Anak Balita adalah kelompok masyarakat dengan gigi susu, (belum memiliki gigi
permanen). Gigi susu memiliki enamel gigi yang tipis yang memiliki resiko tinggi
untuk terbentuknya karies gigi. Gigi susu yang sehat dan kuat akan
menghasilkan gigi permanen yang sehat dan kuat pula. Untuk mencegah
terjadinya penyakit gigi dan mulut sejak dini pada gigi susu balita, maka perlu
diberikan pemahaman bagaimana cara memelihara kesehatan rongga mulut
pada orang tua/ ibu balita, melalui program kegiatan Usaha Kesehatan Gigi
Masyarakat di Posyandu.
c. Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat bertujuan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan gigi dan mulut ibu hamil dan balita di posyandu. UKGM
menyelenggarakan program promotif berupa pelajaran mengenai kesehatan gigi
dan mulut, dan program preventif pemeriksaan gigi pada ibu hamil dan balita,
ditunjang dengan upaya kesehatan perorangan, berupa upaya kuratif bagi
individu yang memerlukan perawatan Kesehatan gigi dan mulut. Menurut Astoeti
dkk. (2006), status kesehatan gigi dan mulut yang optimal juga dapat dicapai
dengan meningkatkan upaya promotif dan preventif sedini mungkin.
TUJUAN KHUSUS :
1. Ibu hamil memahami bagaimana prosedur menggosok gigi yang
benar, meliputi waktu, frekuensi, dan cara menggosok gigi
secara berkesinambungan
2. Ibu balita memahami model sikat gigi yang boleh digunakan
untuk anak-anak dan jumlah pasta gigi yang digunakan.
3. Ibu hamil dan ibu balita memahami macam-macam penyakit gigi
pada ibu hamil dan balita dan tindak lanjut apa yang harus
dilakukan bila menderita penyakit gigi dan mulut.
4. Ibu hamil dan ibu balita memahami kapan perlu pergi ke dokter
gigi, dan frekuensi kunjungan ke dokter gigi.
5. Ibu hamil dan Ibu balita memahami pola makan yang baik untuk kesehatan gigi
dan makanan apa saja yang boleh dimakan dan tidak boleh dimakan untuk
pencegahan karies gigi.
6. Ibu hamil dan anak balita mempunyai sikap/kebiasaan memelihara diri terhadap
kesehatan gigi dan mulut.
VI. SASARAN
1. Ibu hamil dan Ibu Balita dapat melakukan pemeliharaan kesehatan gigi dan
mulut dan mengerti tindak lanjut yang dilakukan bila menderita penyakit gigi
dan mulut.
VIII. EVALUASI
Evaluasi dilakukan oleh Tim Audit Internal Puskesmas Curahdami terhadap
ketepatan pelaksanaan kegiatan apakah sesuai jadual pada saat persiapan dan
pelaksanaan kegiatan
Laporan evaluasi pelaksanaan kegiatan harus disusun pada tiap akhir kegiatan
evaluasi oleh Tim Audit Internal Puskesmas Curahdami Kab. Bondowoso.
IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Dokter gigi (Penanggung jawab Program Kesehatan Gigi dan Mulut) harus
membuat laporan tiap kegiatan setelah pelaksanaan kegiatan kepada Tim Audit
Internal dan evaluasi akhir kegiatan setelah keseluruhan kegiatan selesai
dilakukan
Dokter gigi (Penanggung jawab Program Kesehatan Gigi dan Mulut) melakukan
evaluasi terhadap keseluruhan pelaksanaan kegiatan pada setiap tahapan
kegiatan, dan melaporkan keseluruhan kegiatan dan evaluasinya pada paling
lambat satu bulan setelah kegiatan selesai dilakukan.