Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN

KEGIATAN PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA


KELOMPOK IBU HAMIL, ANAK PRA SEKOLH, ANAK BERKEBUTUHAN
KHUSUS DAN LANSIA

(Untuk memenuhi tugas UAS Praktek Pelayan Asuhan Keperawatan Gigi)

Dosen Pembimbing : drg. Endah Aryati E., MDSc

Disusun Oleh :

Anisa Oktaviani

P1337425216007

PRODI DIV KEPERAWATAN GIGI

JURUSAN KEPERAWATAN GIGI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam UU RI no. 23 tahun 1992 tentang kesehatan menjelaskan untuk
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat diselenggarakan upaya
kesehatan dengan pendekatan peningkatan (promotif), pencegahan penyakit
(preventif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif).
Untuk meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut diadakan suatu kegiatan
yang terencana, berkesinambungan dan ditujukan pada kelompok tertentu, yaitu
pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut. Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan
Mulut adalah pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang terencana ditunjukkan kepada
kelompok tertentu yang dapat diikuti dalam kurun waktu tertentu diselenggarakan
secara berkesinambungan untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut yang optimal
(Kepmenkes No. 248 /2006).

Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal khususnya kesehatan gigi


dan mulut, maka upaya pelayanan kesehatan yang terencana, berkesinambungan dan
ditujukan pada kelompok tertentu. Adapun yang dimaksud dengan kelompok tertentu
dalam pengertian pelayanan asuhan ini adalah kelompok yang rentan terhadap
penyakit gigi dan mulut adalah ibu hamil, anak usia prasekolah dan anak sekolah
dasar (Depkes RI 2000).
Pada ibu hamil, setiap ibu hamil perlu menjaga kesehatan selama kehamilan,
termasuk kesehatan gigi dan mulut ibu hamil yang buruk dapat memberikan dampak
pada kehamilan dan perkembangan janin. Saat kehamilan terjadi perubahan hormonal
yaitu hormon esterogen dan progesterone. Perubahan hormonal pada ibu hamil
menimbulkan berbagai keluhan seperti ngidam, mual, muntah dan termasuk keluhan
sakit gigi dan mulut akibat dari kebiasaan mengabaikan kebersihan gigi dan mulut.
Berdasarkan hasil pemeriksaan gigi dan mulut yang telah dilakukan tanggal 24
Agustus 2019 pada Kelas Ibu Hamil di Puskesmas Ngesrep didapatkan hasil OHIS
dengan kriteria baik = 23%, sedang = 69%, buruk = 8%. Mengacu pada masalah
tersebut, maka perlu dilakukan upaya pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut
pada Kelas Ibu Hamil Puskesmas Ngesrep guna meningkatkan status kesehatan gigi
dan mulut pada ibu hamil.
Pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut anak pra sekolah diselenggarakan
dalam rangka kegiatan pelayanan asuhan kesehatan gigidan mulut di puskesmas dan
dilaksanakan secara terpadu dengan kegiatan UKGS dalam rangka program UKGS.
Salah satu pelayanan kesehatan tersebut adalah pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
Berdasarkan hasil pemeriksaan gigi dan mulut yang telah dilakukan tanggal 27
Agustus 2019 pada anak pra sekolah di PAUD Lentera Bunda didapatkan hasil debris
indeks (DI) dengan kriteria baik = 35%, sedang = 61%, buruk = 4%. Mengacu pada
masalah tersebut, maka perlu dilakukan upaya pelayanan asuhan kesehatan gigi dan
mulut pada anak pra sekolah di PAUD Lentera Bunda guna meningkatkan status
kesehatan gigi dan mulut padasiswa siswi PAUD Lentera Bunda, serta untuk menjaga
kesehatan gigi dan mulut dengan baik dan benar sejak dini agar terhindar
dari penyakit gigi dan mulut.
Anak berkebutuhan khusus (ABK) yaitu anak yang memiliki keunikan
tersendiri dalam jenis kebutuhan dan karakteristiknya, yang membedakan mereka dari
anak – anak normal pada umumnya. Keadaan ini lah yang menuntut pemahaman
terhadap hakikat anak berkebutuhan khusus. Namun pemahaman masyarakat umum
mangenai abk masih sangat minim, kebanyakan mereka menganggap bahwa abk
merupakan anak yang tidak memiliki kemampuan apapun. ( kementrian
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, 2016 )
Kesehatan gigi dan mulut pada anak berkebutuhan khusus butuh penanganan
yang lebih daripada anak normal lainnya. Hal ini akan bertambah buruk dengan fakta
yang sering ditemukan bahwa orang tua anak berkebutuhan khusus memliki
pengetahuan dan perhatian yang kurang memadai.
Jumlah Anak berkebutuhan khusus menurut data dari Bu Komsih selaku Ketua
Yayasan Kurnia Ilahi sebanyak 30 anak dengan 20 anak yang mengikuti kegiatan
Poskesgi yang di selengarakan oleh drg. Endah Aryati Ekoningtyas, MDSc beserta
tim Pengambdian Masyarakat yang dilaksanakan pada Sabtu, 24 Agustus 2019 di
Kelurahan Meteseh Kota Semarang.
Berdasarkan hasil observasi di Kelompok Difabel “Kurnia Ilahi” Kelurahan
Meteseh Kota Semarang, didapatakan bahwa kelompok tersebut telah terpapar
pengetahuan kesehatan gigi dan mulut dalam Pengambdian Masyarakat oleh drg.
Endah Aryati Ekoningtyas, MDSc dan tim. Adapun tindak lanjut kegiatan Pengabdian
Masyarakat tersebut adalah Pendampingan Pembentukan Kader Mandiri “Poskesgi”
dan Penerapan Kartu Pendamping “Sigi Bengi” di dalamnya terdapat lima meja yang
masing – masing meja terdapat kegiatan pelayanan sendiri. Berdasarkan latar
belakang tersebut penyusun bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
guna meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut pada kelompok difabel Kurnia
Ilahi.
Menurut Riskesdas tahun 2018, gigi rusak dan berlubang pada kelompok umur
45 - 54 tahun sebesar 50.8, kelompok umur 55 – 64 sebesar 48.5, kelompok umur >65
tahun sebesar 38,6. Berdasarkan penelitian menunjukkan 95% penderita dengan umur
lebih 65 tahun mempunyai penyakit periodontal, dan 70% penderita lansia
membutuhkan perawatan periodontal (Astoeti, 2004).
Tujuan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut secara umum adalah
meningkatkan mutu, cakupan, efisiensi, pelayanan kesehatan gigi dan mulut dalam
rangka tercapainya kemampuan pelihara diri dibidang kesehatan gigi dan mulut dalam
rangka tercapainya status kesehatan gigidan mulut yang optimal (Depkes,2000).
Keberhasilan pelayanan kesehatan gigi dan mulut secara nasional dapat dilihat
dengan pencapaian indikator derajat kesehatan gigi dan mulut. Indikator derajat
kesehatan gigi dan mulut yang optimal tahun 2010 adalah OHI-S ≤ 1,2, DMF-T ≤ 2,
def -t ≤ 2, PTI ≥ 20% dan CPITN ≥ 3sextan sehat (Depkes RI,2000).

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan mutu, cakupan, efisiensi pelayanan asuhan kesehatan gigi dan
mulut pada kelompok ibu hamil, pra sekolah, anak berkebutuhan khusus dan
lansia dalam rangka tercapainya kemampuan pelihara diri dibidang kesehatan gigi
dan mulut yang optimal.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut pada kelompok ibu
hamil, pra sekolah, anak berkebutuhan khusus dan lansia
b. Meningkatkan ketrampilan pada kelompok ibu hamil, pra sekolah, anak
berkebutuhan khusus dan lansia dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut
c. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan kelompok ibu hamil, pra sekolah,
anak berkebutuhan khusus dan lansia untuk berperilaku hidup sehat serta
mampu memelihara kesehatan gigi dan mulut.
d. Meningkatkan angka mempertahankan gigi dan menurunkan angka kerusakan
gigi pada kelompok kelompok ibu hamil, pra sekolah, anak berkebutuhan
khusus dan lansia

C. Manfaat Pembelajaran Lapangan


1. Dapat menambah pengetahuan mahasiswa tentang kesehatan gigi dan mulut.
2. Dapat menambah pengalaman mahasiswa dalam memberikan pelayanan
kesehatan gigi dan mulut pada kelompok ibu hamil, pra sekolah, anak
berkebutuhan khusus dan lansia
3. Dapat meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam memberikan pelayanan
kesehatan gigi dan mulut pada kelompok ibu hamil, pra sekolah, anak
berkebutuhan khusus dan lansia

D. Waktu dan Tempat Kegiatan


1. Kelompok Ibu Hamil
Hari / tanggal : Sabtu, 24 Agustus 2019
Waktu : 10.00-11.00 WIB
Tempat : Puskesmas Ngesrep Semarang
2. Kelompok Pra Sekolah
Hari / tanggal : Selasa, 27 Agustus 2019
Waktu : 09.00 – 12.00
Tempat : Pos PAUD Lentera Bunda terletak di RT 02/RW 03,
Kelurahan Gedawang, Kecamatan Banyumanik, Kota
Semarang
3. Kelompok Anak Berkebutuhan Khusus
Hari / tanggal : Sabtu, 24 Agustus 2019
Waktu : 09.00 – 12.00
Tempat : Balai Pertemuan Kelurahan Meteseh Kecamatan Tembalang
Kota Semarang
4. Kelompok Lansia
Hari / tanggal : Jumat, 30 Agustus 2019
Waktu : 09.00 – 12.00
Tempat : Posyandu lansia RW 06 Kelurahan Lempongsari, Kecamatan
Gajah Mungkur, Kota Semarang
E. Data Masalah
1. Kelompok Ibu Hamil
Berdasarkan hasil pelayanan asuhan kesehatan gigi masyarakat pada Kelas Ibu
Hamil didapatkan data umum dan data khusus, sebagai berikut :
a. Data Umum
Puskesmas Ngesrep terletak di Jl. Teuku Umar No. 271, Karang Rejo,
Gajahmungkur, Ngesrep, Kecamatan Banyumanik Kota Semarang. Tipe
Puskesmas Rawat Inap. Jumlah keseluruhan peserta Kelas Ibu Hamil yaitu
13 Orang. Puskesmas Ngesrep terdiri dari 6 Poli, 1 Laboratorium, 2 Ruang
Rawat (Inap dan Bersalin), Farmasi dan Pelayanan Konseling.
b. Data Khusus
Berdasarkan hasil pemeriksaan gigi dan mulut yang telah dilakukan
pada tanggal 24 Agustus 2019 pada Kelas Ibu Hamil Puskesmas Ngesrep,
didapatkan hasil nilai OHI-S = 1,79 dimana DI = 1,1 dan CI = 0,69 , DMF-T
= 3. Skor CPITN rata-rata pada ibu hamil adalah sedang. Data tersebut
menunjukkan bahwa status kesehatan gigi dan mulut kelas Ibu Hamil
Puskesmas Ngesrep adalah Sedang.

Dari rata-rata diatas dapat dijabarkan sebagai berikut :

1) Keadaan Kebersihan Gigi dan Mulut ( OHI-S ) pada ibu hamil kelas
Ibu Hamil Puskesmas Ngesrep.

No Keadaan OHI-S Jumlah F (%)

1 Baik 3 23 %
2 Sedang 9 69 %
3 Buruk 1 8%
Jumlah Ibu Hamil yang 13
diperiksa
2) Keadaan Jaringan Periodontal (CPITN) pada ibu hamil di Kelas Ibu
Hamil Puskesmas Ngesrep.

No Skor CPITN Jumlah F (%)


1 Sedang
2 0%
Jumlah Ibu Hamil
yang diperiksa

2. Kelompok Anak Pra Sekolah


Berdasarkan hasil pelayanan asuhan kesehatan gigi masyarakat SDN Sambiroto
03 didapatkan data umum dan data khusus, sebagai berikut :
a. Data Umum
Pos PAUD Lentera Bunda terletak di RT 02/RW 03, Kelurahan
Gedawang, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. Jumlah keseluruhan
murid PAUD Lentera Bunda adalah 24 anak dan jumlah guru 5 orang.
b. Data Khusus
Berdasarkan hasil pemeriksaan gigi dan mulut yang telah dilakukan
pada tanggal 27 Agustus 2019 pada siswa anak pra sekolah PAUD Lentera
Bunda, didapatkan hasil nilai Debris Indeks, yaitu kriteria baik = 35%,
sedang = 61%, buruk = 4%, def-t, dimana d = 4,1, e = 0 dan f = 0. Data
tersebut menunjukkan bahwa status kesehatan mulut siswa di PAUD
Lentera Bunda belum memenuhi target nasional.
Berdasarkan uraian diatas, memperlihatkan bahwa seluruh anak yang
diperiksa mempunyai keadaan gigi decidui telah mengalami kerusakan dan
belum dilakukan penanganan.

3. Kelompok Lansia
a. Data Umum
Posyandu lansia RW 06 Kelurahan Lempongsari, Kecamatan Gajah
Mungkur, Kota Semarang. RW 06 terletak di jalan Lempongsari timur III
mempunyai karakteristik konstruksi jalannya menanjak dan terletak di pusat
kota Semarang. RW 06 mempunyai 6 RT yang didalamnya terdapat
kegiatan-kegiatan RW yang dapat meningkatkan kesehatan dan
kesejahteraan warganya. Salah satu kegiatan di RW 06 adalah posyandu
lansia yang dilaksanakan setiap bulan pada minggu ke-3.
b. Data Khusus
Dari hasil pemeriksaan pada tanggal 30 Agustus 2019 diperoleh data
mengenai kondisi kesehatan gigi dan mulut di masyarakat lansia sebagai
berikut :
1) Rata-rata status kebersihan gigi dan mulut (OHI-S)
OHI-S = 2,029 (sedang)
2) Rata-rata status kesehatan gigi dan mulut (DMF-T)
DMF-T = 8,4
3) Rata-rata status perawatan gigi (PTI)
PTI = 0,9 %
4) Rata-rata status kesehatan jaringan periodontal (CPITN)
CPITN = 2 sextan sehat
5) Rata-rata pH saliva
pH saliva = 6,26 (asam)

F. Identifikasi Masalah
1. Kelompok Ibu Hamil
Dari data hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, dapat diidentifikasi
masalah sebagai berikut :
a) OHI-S kriteria baik = 23%, sedang = 69%, buruk = 8% dimana keadaan ini
belum memenuhi target nasional dan perlu ditingkatkan lagi agar nilai OHI-
S minimal dapat sesuai dengan target nasional.
b) CPITN dengan kriteria sedang,
2. Kelompok Pra Sekolah
Dari data hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, dapat diidentifikasi
masalah sebagai berikut :
a) Debris Indeks kriteria baik = 35%, sedang = 61%, buruk = 4%, dimana
keadaan ini belum memenuhi target nasional dan perlu ditingkatkan lagi agar
nilai OHI-S minimal dapat sesuai dengan target nasional.
b) def-t= 4,1 sedangkan menurut target nasional adalah def-t ≤ 2 berarti keadaan
ini perlu ditingkatkan kembali
3. Kelompok Lansia
Dari data hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, dapat diidentifikasi
masalah sebagai berikut :
1. Rata-rata OHI-S = 2,03 dengan kriteria sedang, sedangkan menurut target
nasional OHI-S < 1.2, berarti keadaan ini belum memenuhi target nasional.
2. Rata-rata DMF-T = 8,4 sedangkan menurut target nasional adalah DMF-T <
2, berarti keadaan ini belum memenuhi target nasional.
3. Rata-rata PTI = 9% sedangkan menurut target nasional PTI > 20%, berarti
keadaan ini belum memenuhi target nasional.
4. Rata-rata CPITN = 2 sextan, sedangkan menurut target nasional CPITN > 3
sextan sehat berarti keadaan ini belum memenuhi target nasional dan perlu
ditingkatkan kembali.
5. Rata-rata pH saliva = 6,26 (asam), sedangkan untuk pH netral adalah 7.
.
G. Prioritas Masalah
1. Kelompok Ibu Hamil
Berdasarkan data penjaringan, maka didapat prioritas masalah sebagai berikut :
Tabel penentuan prioritas masalah (Metode USG)

a.
b. No. Masalah U S G TOTAL PRIORITAS

1 OHI-S 4 4 5 13 I
2 CPITN 3 4 4 11 II

Keterangan :
Skor U = 0 - 5 (tidak penting – sangat penting)
Skor S = 0 - 5 (tidak serius - sangat serius)
Skor G = 0 - 5 (tidak berdampak – sangat berdampak)
2. Kelompok Pra Sekolah
Berdasarkan data penjaringan, maka didapat prioritas masalah sebagai berikut :
Tabel penentuan prioritas masalah (Metode USG)
a.
b. No. Masalah U S G TOTAL PRIORITAS

1 def-t 3 2 4 9 II
2 Debris Indeks 5 4 3 12 I

Keterangan :
Skor U = 0 - 5 (tidak penting – sangat penting)
Skor S = 0 - 5 (tidak serius - sangat serius)
Skor G = 0 - 5 (tidak berdampak – sangat berdampak)
3. Kelompok Anak Berkebutuhan Khusus
No. Masalah U S G Jumlah Prioritas
1. OHI-S 3 4 4 11 II
2. Indek Karies 5 4 5 14 I
Berdasarkan tabel diatas, maka dapat dirumuskan urutan prioritas masalah
sebagai berikut:

Indeks Karies = Prioritas I

OHI-S = Prioritas II

4. Kelompok Lansia
U : Urgent : Mendesak
S : Serious : Dampak menjadi masalah
G : Growth : Masalah semakin tinggi
NO Masalah U S G Prioritas
1. OHI-S 5 3 5 13
2. DMF-T 5 5 5 15
3. PTI 5 3 4 12
4. CPITN 1 1 1 3

Diberikan nilai antara 1 (tidak penting) – 5 (sangat penting)


1 = tidak penting
2 = kurang penting
3 = cukup penting
4 = penting
5 = sangat penting
Berdasarkan tabel diatas, maka dapat dirumuskan urutan prioritas masalah
sebagai berikut :
1. DMF-T = Prioritas I
2. OHI-S = Prioritas II
3. PTI = Prioritas III
4. CPITN = Prioritas IV
BAB II

PELAKSANAAN PELAYANAN ASUHAN

KESEHATAN GIGI DAN MULUT

 Kelompok Ibu Hamil


A. Kegiatan Yang Sudah Dijalankan

1. Persiapan

a. Perijinan

1) Kepada Kepala Puskesmas Ngesrep

2) Kepada Perwakilan Bidan Kelas Ibu Hamil

3) Kepada Dokter Gigi Poli Gigi Puskesmas Ngesrep

4) Kepada Dosen Pembimbing Praktek

b. Persiapan operator

1) Penampilan

a) Memakai seragam batik jurusan, bersih, rapi, sesuai ukuran

b) Memakai papan nama

c) Memiliki kuku pendek dan bersih

d) Memakai sepatu hitam

e) Bagi perempuan yang tidak memakai kerudung rambut di kuncir

f) Memakai handschon dan masker dalam setiap tindakan

g) Tidak memaki perhiasan berlebihan dan tidak berdandan yang


mencolok

2) Pengetahuan

Mempersiapkan pengetahuan baik yang diperoleh dari pengalaman


maupun dari proses pembelajaran tentang berbagi ilmu yang
berhubungan dengan kesehatan gigi dan mulut sehingga kegiatan dapat
berjalan dengan lancar
c. Persiapan ruangan, alat dan bahan

1) Persiapan penyuluhan

a) Menyiapkan ruangan yang digunakan untuk penyuluhan kesehatan


gigi dan mulut pada Ibu hamil

b) Menyiapkan alat untuk keperluan peyuluhan berupa materi, leaflet,


power point, lcd.

2) Persiapan tindakan pemeriksaan sederhana

a) Menyiapkan tempat

b) Menyiapkan handscoon dan masker

c) Menyiapkan alat untuk keperluan tindakan sesuai dengan tindakan


yang akan dilakukan yaitu berupa kaca mulut, sonde dan bengkok.

d) Menyiapkan bahan untuk keperluan tindakan sesuai dengan tindakan


yang akan dilakukan seperti alcohol dan kapas.

d. Persiapan pasien

1) Persiapan penyuluhan

a) Mempersilahkan pasien untuk duduk di tempat yang sudah disediakan


oleh Bidan kelas Ibu hamil

b) Membagikan leaflet tentang kesehatan gigi dan mulut Ibu hamil

c) Mengabsen data peserta

2. Pelaksanaan

Hasil tindakan yang telah dilakukan di kelas ibu hamil Puskesmas Ngesrep,
adalah sebagai berikut:
a. Promotif

1) Penyuluhan tentang cara menyikat gigi yang baik dan benar


2) Penyuluhan tentang gingivitis pada ibu hamil

3) Penyuluhan tentang gigi berlubang

4) Penyuluhan tentang cara menjaga kesehatan gigi dan mulut pada ibu
hamil

5) Melakukan pemeriksaan sederhana terhadap rongga mulut pasien


B. Sumberdaya (Ketenagaan, Sarana, Prasarana)

1. Sumber Daya Manusia

1) Mahasiswa Jurusan Keperawatan Gigi

2) Pembimbing Praktek

2. Sarana dan Prasarana

1) Alat dan bahan yang diadakan pihak Kampus

2) LCD, proyektor dan tempat diadakan pihak Puskesmas

C. Pelaksanaan Tindakan

Jumlah tindakan perawatan


No Tindakan
yang dilakukan
Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
1 Seluruh peserta kelas Ibu hamil
pada Ibu hamil
Pemeriksaan sederhana (OHIS &
2 Seluruh peserta kelas Ibu hamil
CPITN)

D. Permasalahan dan Alternatif Pemecahan Masalah

1. Hambatan Teknis
a. Keterbatasan tempat sehingga dalam melakukan kegiatan harus
dilakukan di lorong Puskesmas dikarenakan gedung pertemuan sedang
direnovasi.
2. Hambatan Program
a. Keterbatasan waktu.
b. Pasien kurang kooperatif, solusinya dari pihak Puskesmas memberikan
bantuan mengkoordinir Ibu-ibu pada saat berjalannya program.

3. Permasalahan dan Alternatif Pemecahan Masalah Kesehatan Gigi

ALTERNATIF
RUMUSAN PENYEBAB URUTAN PEMECAHAN
PEMECAHAN
MASALAH MASALAH MASALAH
MASALAH
1. Angka OHI- A.Input  Penyuluhan tentang cara
S pada kelas Ibu  Kurangnya *meningkatkan menyikat gigi yang baik dan
hamil dengan pengetahuan pengetahuan ibu benar
kriteria buruk ibu hamil hamil tentang cara
 Penyuluhan tentang gingivitis
sebesar 8% dari tentang cara menjaga kesehatan
pada ibu hamil
100%, sedang menjaga gigi dan mulut
sebesar 69% dan kesehatan gigi pada ibu hamil  Penyuluhan tentang gigi
baik sebesar 23% dan mulut. melalui berlubang
dari total 13  Cara penyuluhan
 Penyuluhan tentang cara
peserta kelas Ibu menggosok *mendemonstrasik
menjaga kesehatan gigi dan
hamil gigi ibu hamil an cara menyikat
mulut pada ibu hamil
yang belum gigi yang baik dan
tepat. benar

B.Proses
 Ibu hamil *meningkatkan
jarang pengetahuan ibu
mendapatkan hamil tentang cara
penyuluhan menjaga kesehatan
tentang cara gigi dan mulut
menjaga pada ibu hamil
kesehatan gigi melalui
dan mulut penyuluhan
pada ibu
hamil dari
tenaga
kesehatan gigi

2. Angka rata- A. Input


rata CPITN  Kurangnya *meningkatkan
pada kelas pengetahuan pengetahuan
Ibu hamil ibu hamil pasien tentang
kriteria tentang gingivitis
sedang gingivitis kehamilan melalui
dibanding kehamilan penyuluhan.
target
nasional B.Proses
yaitu ≤ 2.  Sebagian besar *melakukan
ibu hamil pemeriksaan gigi
belum pernah dan mulut di
membersihkan tempat pelayanan
karang gigi kesehatan
Berdasarkan masalah kesehatan gigi yang didapat maka dapat disusun
alternatif penyebab masalah seperti pada tabel
 Kelompok Pra Sekolah
A. Kegiatan yang Sudah Dijalankan
1. Persiapan
a. Perijinan
1) Kepada kepala sekolah PAUD Lentera Bunda
2) Kepada orang tua / wali ( pasien )
b. Persiapan operator
1) Penampilan
(a) Memakai seragam lengkap, bersih, rapi, sesuai ukuran
(b) Memakai papan nama
(c) Kuku pendek dan bersih
(d) Memakai sepatu
(e) Bagi yang perempuan yang tidak memaki kerudung rambut di hairnet
(f) Memakai handschon dan masker dalam setiap tindakan
(g) Tidak memakai perhiasan berlebihan dan tidak berdandan yang
mencolok
2) Pengetahuan
Mempersiapkan pengetahuan baik yang diperoleh dari pengalaman
maupun dari proses pembelajaran tentang berbagi ilmu yang berhubungan
dengan kesehatan gigi dan mulut sehingga kegiatan dapat berjaln dengan
lancar.
c. Persiapan ruangan, alat dan bahan
1) Persiapan tindakan di sekolah
(a) Menyiapkan ruangan yang digunakan untuk tindakan pelaksanaan
asuhan kesehatan gigi dan mulut. Untuk tindakan pemeriksaan yaitu
dengan pasien duduk menghadap arah datangnya cahaya matahari.
(b) Menyiapkan alat untuk keperluan tindakan sesuai dengan tindakan
yang akan dilakukan (preventif).
(c) Menyiapkan bahan untuk keperluan tindakan sesuai dengan tindakan
yang akan dilakukan (preventif).
d. Persiapan Pasien
1) Persiapan tindakan di sekolah
(a) Mendudukan pasien menghadap kearah datangnya cahaya matahari,
diperiksa dan mengatur posisi pasien sesuai tindakan yang akan
dilakukan agar pasien dan operator nyaman dalam bekerja.
(b) Memasang nakpin /clemek didada pasien
(c) Memberitahu pada pasien perawatan dan prosedur yang akan
dilakukan.
2. Pelaksanaan
Hasil perawatan yang telah dilakukan pada tanggal 27 Agustus 2019
pada anak pra sekolah di PAUD Lentera Bunda, adalah sebagai berikut :
A. Promotif
1. Penyuluhan menggosok gigi dan penyuluhan makanan penyebab
karies
Waktu : 28 Agustus 2019
Tempat : Ruang Dentin Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik
Kesehatan Kemenkes Semarang
Pelaksanaan :
a) Murid – murid duduk dengan rapih menghadap ke layar monitor
b) Pemutaran video penyuluhan
c) Mahasiswa menjelaskan dan mendemonstrasikan cara mneggosok
gigi yang baik dan benar.
2. Wisata Klinik Gigi
Waktu : 28 Agustus 2019
Tempat : Klinik Gigi Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik
Kesehatan Kemenkes Semarang
Pelaksanaan :
a) Murid – murid berjalan menuju ke klinik gigi
b) Murid – murid memakai jas dokter kecil secara bergantian
c) Mahasiswa mengatur murid untuk menjadi pasien, operator dan
asisten.
d) Mahasiswa mengarahkan murid sesuai perannya
e) Murid – murid kembali ke ruang dentin
B. Preventif
1. Sikat gigi bersama
Waktu : 28 Agustus 2019
Tempat : Halaman menggosok gigi bersama di Jurusan Keperawatan
Gigi
Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang.
Pelaksanaan :
a) Murid – murid menganbil air untuk kumur.
b) Murid murid membentuk barisan.
c) Mahasiswa menjelaskan dan mendemonstrasikan cara menyikat
gigi yang benar menggunakan pantom.
d) Murid murid menirukan gerakan yang diajarkan oleh mahasiswa.
e) Murid – murid kembali ruang dentin Jurusan Keperawatan Gigi
Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang.

B. Evaluasi Kegiatan
Dari data hasil pemeriksaan awal sebelum dilakukan dapat diidentifikasi
masalah sebagai berikut :
1. Debris Indeks kriteria baik = 35%, sedang = 61%, buruk = 4%, dimana keadaan
ini belum memenuhi target nasional dan perlu ditingkatkan lagi agar nilai def-t
minimal dapat sesuai dengan target nasional.
2. def-t= 4,1 sedangkan menurut target nasional adalah def-t ≤ 2 berarti keadaan ini
perlu ditingkatkan kembali.
3. Tingkat pengetahuan siswa siswi yang memiliki kriteria baik masih kurang
terhadap pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut.

Setelah dilakukan Intervensi, maka didapatkan hasil dengan perubahan sebagai


berikut :
1. Debris indeks kriteria baik = 78%, sedang = 18% dan buruk = 4%
2. Adanya perubahan Tingkat pengetahuan siswa siswi terhadap pengetahuan tentang
kesehatan gigi dan mulut yaitu, siswa siswi PAUD Lentera Bunda sudah
mengalami peningkatan, siswa siswi sudah mulai paham tentang kesehatan gigi
dan mulut, cara menjaga kesehatan gigi yang benar dan lain-lain. Diharapkan
dengan meningkatnya pengetahuan, siswa – siswi dapat menerapkan di kehidupan
sehari hari sehingga dapat mencegah terjadinya penyakit gigi dan mulut.

C. Hambatan dan Pemecahan Masalah


1. Hambatan Program
a. Keterbatasan waktu yang kurang efektif untuk melakukan tindakan
pemeriksaan hingga program berjalan kurang maksimal.
Cara mengatasinya :
Namun untuk tindakan pemeriksaan dilaksanankan semaksimal mungkin
dengan memberikan motivasi, penjelasan dan ditunjukkan jadwal secara
tertulis agar pasien mau dilakukan perawatan.
b. Keterbatasan ruang untuk melakukan pemeriksaan
Cara mengatasinya :
Mengatur posisi setiap mahasiswa secara efisien, sehingga pelaksaan
pemeriksaan dapat dilaksanakan secara maksimal.

2. Alternatif Pemecahan Masalah


Berdasarkan rumusan masalah dapat disusun alternatif penyebab masalah seperti
pada tabel 2.1.

ALTERNATIF URUTAN
RUMUSAN PENYEBAB
PEMECAHAN PEMECAHAN
MASALAH MASALAH
MASALAH MASALAH
1. Angka A. Input  Meningkatkan a. Melakukan
Debris Index Kurangnya pengetahuan pasien penyuluhan tentang
pada anak pengetahuan tentang cara cara menyikat gigi
pra sekolah pasien tentang pemeliharaan yang benar
di PAUD cara kesehatan gigi dan b. Mendemonstrasikan
Lentera pemeliharaan mulut melalui cara menyikat gigi
Bunda kesehatan gigi penyuluhan yang baik dan benar
dengan dan mulut.  Mendemonstrasikan c. Melakukan
kriteria  Cara menyikat dan melakukan penyuluhan tentang
sedang gigi pasien menggosok gigi makanan yang
sebesar 61% yang kurang bersama yang baik merusak dan yang
dari 100%, baik dan benar baik untuk kesehatan
anak yang gigi dan mulut
mempunyai
kriteria
sedang
sebesar 14
anak dari 23
anak yang
memiliki d. Proses  Meningkatkan
debris indeks  Pasien pengetahuan pasien
sedang. jarang tentang cara
mendapatka pemeliharaan
n kesgilut melalui
penyuluhan penyuluhan
tentang cara
pemeliharaa
n kesgilut
dari tenaga
kesehatan
gigi
2. Tingginya A. Input  Meningkatkan
angka rata-  Kurangnya pengetahuan pasien
rata def-t pengetahuan tentang cara
pada anak pasien tentang pemeliharaan
pra sekolah cara kesehatan gigi dan
PAUD pemeliharaan mulut melalui
Lentera kesehatan gigi penyuluhan.
Bunda yaitu dan mulut  Meningkatkan
sebesar 4,1.  Kurangnya pengetahuan pasien
pengetahuan bahwa lubang gigi
pasien bahwa harus ditambal serta
lubang gigi dampak bila tidak
harus ditambal ditambal melalui
penyuluhan.

B. Proses  Memberikan arahan


 Pasien tidak kepada orang tua
pernah bahwa lubang gigi
melakukan harus ditambal.
penambalan
gigi terhadap
gigi yang
berlubang
 Kelompok Anak Berkebutuhan Khusus
A. Persiapan

1. Perijinan : Kepada Lurah Meteseh Kecamatan


Tembalang Kota Semarang, Ketua
kelompok difabel Kelurahan meteseh
kecamatan Tembalang Kota Semarang
2. Persiapan pasien : Pasien dalam keadaan sehat, dan
kooperatif
3. Persiapan Alat dan Bahan : Bahan – bahan ( drg. Endah) dan alat dari
Kampus
4. Persiapan Operator : Memakai APD, ramah, pakaian sopan,
bersih, dan rapi.
5. Persiapan ruangan : Hygiene ruangan.

B. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan


Kegiatan pelayanan asuhan keperawatan gigi diberikan kepada kelompok difabel
di Kelurahan Meteseh Kota Semarang sebagai berikut:
1. Pemeriksaan kebersihan gigi dan mulut pada anak difabel
Dilakukan Screening, pemeriksaan OHIS.
2. Promotif (Peningkatan Kesehatan gigi dan mulut)
Penyuluhan diberikan kepada orang tua secara langsung dengan metode
ceramah, face to face:
a. Gigi anak dioles Disclossing Solution, dan diberi tahu mengenai
umur plak yang dapat dilihat dari warna Disclossing tersebut
setelah dioleskan.
b. Pemberian penyuluhan menggosok gigi melalui media phantom
dengan sasaran orang tua/ pendamping beserta anak.
3. Preventif (Pencegahan penyakit kesehatan gigi dan mulut) Fissure Sealant.

C. Monitoring dan Evaluasi


1. Monitoring
Kegiatan Data Monitoring
Perilaku : Pertanyaan – pertanyaan dari
1) Pengetahuan sebelum penyuluhan dan setelah
2) Sikap penyuluhan
Simulasi cara gosok gigi

Pemeriksaan 1) Kasus gigi susu Kartu status


kebersihan berlubang
gigi pada 2)Tingkat
anak difabel kebersihan gigi dan
mulut

2. Evaluasi
Evaluasi Sebelum Sesudah
Pengetahuan Sebelum diberi Setelah diberi penyuluhan,
dan Sikap penyuluhan, pengetahuan orang tua
pengetahuan orang meningkat karena sudah aktif
tua termasuk yang dan dapat menjawab pertanyaan,
kurang, cara cara menggosok gigi anak masih
menggosok gigi membutuhkan bantuan orang
anak kurang sesuai tua.
Pemeriksaan Sebelum anak Setelah anak melakukan gosok
OHIS melakukan gosok gigi rata-rata tingkat kebersihan
gigi rata-rata gigi dalam kondisi sedang
tingkat kebersihan
gigi termasuk
dalam kondisi
buruk
3. Penanganan Kegiatan Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut

Jumlah yang
No. Kegiatan Jumlah Sasaran
ditangani
a. Promotif
20 20
Penyuluhan
b. Pemeriksaan gigi
dan pengecekan 20 20
plak
c. Preventif Fissure
Sealant 3 2

D. Pemecahan Masalah
Berdasarkan urutan prioritas masalah maka dibutuhkan suatu alternative
pemecahan masalah sebagai berikut :
1. Promotif
Aspek promotif pada pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut di kelompok
Anak Berkebutuhan Khusus adalah pengolesan disclosing solution
penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut yang bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran dan pengetahuan pada kelompok anak berkebutuhan
khusus terutama pada orang tua ABK
2. Preventif
Aspek preventif pada pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut di
kelompok ABK adalah melakukan tindakan fissure sealant.
3. Kuratif
Aspek kuratif pada pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut di kelompok
anak berkebutuhan khusus adalah dengan memberi saran kepada orang tua
ABK untuk melakukan tindakan perawatan atau penambalan gigi di klinik
gigi khusus
E. HAMBATAN DAN SOLUSI
1. Hambatan
Keadaan anak yang sulit untuk membuka mulut sehingga kami tidak bisa
melakukan tindakan Preventif berupa Fissure Sealant pada satu anak difabel
dari tiga yang harus dialkukan tindakan.

2. Solusi
Dilakukan tindakan khusus di klinik dengan petugas kesehatan yang berwenang
di bidangnya untuk dilakukan perawatan.

 Kelompok Lansia
A. Pemecahan Masalah
Berdasarkan urutan prioritas masalah maka dibutuhkan suatu alternative
pemecahan masalah sebagai berikut :
1. Promotif
Aspek promotif pada pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut di
masyarakat lansia adalah penyuluhan tentang gigi berlubang, yang bertujuan
untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan pada kelompok masyarakat
lansia.
2. Preventif
Aspek preventif pada pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut di
masyarakat lansia adalah pembersihan karang gigi dan menggosok gigi,
dikarenakan dalam kegiatan pengkajian didapatkan hasil pemeriksaan yang
sebagian besar lansia mempunyai karang gigi. OHI-S yang didapatkan adalah
OHI-S = 2,03, yang dikategorikan sedang.
3. Kuratif
Aspek kuratif pada pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut di masyarakat
lansia adalah penambalan gigi berlubang pada kelas I, III, IV.

B. Status Kesehatan Gigi dan Mulut

N NAMA OH KARIES CI MUKOSA ABRASI A


O IS SA M TO T AL MA P
RIA E NJ RI VE STI H
WA R OL SI OL KA S
N A AN AR SI A
H LI
V
A
1 YAYU - (1.3) - - - - - - - - 6,
K 2
2 SUMA 3,3 (4.6)(4.7)( SEX - - - (3.6)(37)(3 - - - 6,
RNI 17) 5,1,6 .5) 4
(1.8)(2.6)(
1.7)(2,8)
3 SUTINI 3,6 (1.3) SEX( - - - (2.6)(2.7)( - - - 6,
1,3,4 1.2)(1.7)(3 2
,5,6) .2)(4.2)
4 SUKAR 1,8 (1.6)(1.7)( SEX - - - - - - - 7
JO 3 3.6)(4.6)( (5)
4.7)
5 MARIA 3,9 (3.6)(3.7) SEX - - - - - - - 6,
(1,3, 0
4,5,6
)
6 ROSTA 0,8 (3.6)(3.4)( SEX - - - - - - - 6,
NTI 3.5)(4.5)( (5) 0
16)(17)
7 SUKA 1,4 - - - - - (3.1)(3.2)( - - - 6,
NI 6 4.1)(4.2)(4 4
.3)
8 ROES 0 - - - - - - - - - 6,
MILAH 4
9 AGUN 2 (16)(17)(1 - - - - - - - - 6,
G 3)(13)(11) 6
PRIYA (12)(21)(2
NTO 3)(26)(27)
1 KISMA 3,4 (15)(34)(3 SEX - - - - - - - 5,
0 NIATI 5)(36)(45) 5 8

C. Kemungkinan Hambatan
Berikut ini adalah hambatan-hambatan pada kegiatan pelayanan asuhan
kesehatan gigi dan mulut :
1. Peserta yang datang pada kegiatan tersebut terbatas
2. Keterbatasan waktu, cara mengatasi dengan melakukan kerja cepat untuk
meminimalisir waktu
3. Kasus yang ada dalam kegiatan pengkajian diluar dari kompetensi perawat
gigi
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Asuhan kesehatan gigi dan mulut adalah pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang
terencana ditujukan kepada kelompok tertentu yang dapt diikuti dalam kurun waktu
tertentu diselenggarakan secara berkesinambungan untuk mencapai kesehatan gigi dan
mulut yang optimal.
Pelaksanaan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut pada kelompok ibu hamil,
pra sekolah, anak berkebutuhan khusus dan lansia dapat terlaksana dengan baik, melalui
pendekatan promotif dan preventif yaitu penyuluhan dan pemeriksaan serta tindakan
pencegahan. Namun rencana pendekatan kuratif tidak bisa dilakukan hal tersebut
disebabkan karena keterbatasan waktu dan tempat.
Hasil data yang diperoleh adalah :
a. Pada Ibu Hamil
Keadaan Kebersihan Gigi dan Mulut ( OHI-S ) pada ibu hamil kelas Ibu
Hamil Puskesmas Ngesrep adalah baik = 23%, sedang 69%, buruk 8%, keadaan
ini belum memenuhi target nasional dan perlu ditingkatkan lagi agar nilai OHI-S
minimal dapat sesuai dengan target nasional.
Kegiatan perawatan yang telah dilakukan adalah kegiatan promotif dengan
melakukan penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut.
b. Pada Kelompok Anak Pra Sekolah
Berdasarkan hasil pemeriksaan gigi dan mulut yang telah dilakukan pada
siswa anak pra sekolah PAUD Lentera Bunda, didapatkan hasil nilai Debris
Indeks, yaitu kriteria baik = 35%, sedang = 61%, buruk = 4%, def-t, dimana d =
4,1, e = 0 dan f = 0. Data tersebut menunjukkan bahwa status kesehatan mulut
siswa di PAUD Lentera Bunda belum memenuhi target nasional.
Kegiatan perawatan yang dilakukan adalah kegiatan promotif dan preventif.
Promotif dengan melakukan penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut dan
wisata klinik gigi. Kegiatan preventif yang dilakukan adalah menggosok gigi
bersama.
c. Pada Kelompok Anak Berkebutuhan Khusus
Prioritas masalah pada anak berkebutuhan khusus pada kelompok difabel di
“Kurnia Ilahi” Kelurahan Meteseh Kota Semarang yang pertama adalah indeks
kariesnya, kemudian prioritas keduanya adalah kebersihan gigi dan mulut
(OHIS).
Kegiatan perawatan yang dilakukan adalah kegiatan promotif dan preventif.
Kegiatan promotifnya adalah penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dan
pengolesan disclosing solution. Kegiatan preventifnya adalah tindakan fissure
sealant.
d. Pada Kelompok Lansia
Berdasarkan hasil pemeriksaan gigi dan mulut yang telah dilakukan pada
kelompok lansia di Posyandu lansia RW 06 Kelurahan Lempongsari, Kecamatan
Gajah Mungkur, Kota Semarang diperoleh rata-rata data OHI-S = 2,02 (sedang),
DMF- = 8,4, PTI = 0,9%, CPITN = 2 sextan sehat, pH saliva = 6,26 (asam).
Kegiatan perawatan yang dilakukan adalah kegiatan promotif preventif. Dan
kuatif terbatas. Kegiatan promotifnya adalah penyuluhan tentang kesehatan gigi
dan mulut. Kegiatan preventifnya adalah pembersihan karang gigi dan
menggosok gigi. Kegiatan kuratifnya adalah penambalan gigi berlubang pada
kelas I, III, IV.

B. Saran

Berdasarkan hasil kegiatan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut masyarakat
pada kelompok ibu hamil, pra sekolah, anak berkebutuhan khusus dan lansia, saran yang
dapat disampaikan adalah setelah dilakukan kegiatan promotif, preventif dan kuratif
terbatas dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut diharapkan dapat mengikuti kegiatan
tersebut sehinnga mempunyai kesadaran dan motivasi dalam menjaga kesehatan gigi dan
mulutnya.

Anda mungkin juga menyukai