Disusun Oleh :
Anisa Oktaviani
P1337425216007
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam UU RI no. 23 tahun 1992 tentang kesehatan menjelaskan untuk
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat diselenggarakan upaya
kesehatan dengan pendekatan peningkatan (promotif), pencegahan penyakit
(preventif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif).
Untuk meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut diadakan suatu kegiatan
yang terencana, berkesinambungan dan ditujukan pada kelompok tertentu, yaitu
pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut. Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan
Mulut adalah pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang terencana ditunjukkan kepada
kelompok tertentu yang dapat diikuti dalam kurun waktu tertentu diselenggarakan
secara berkesinambungan untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut yang optimal
(Kepmenkes No. 248 /2006).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan mutu, cakupan, efisiensi pelayanan asuhan kesehatan gigi dan
mulut pada kelompok ibu hamil, pra sekolah, anak berkebutuhan khusus dan
lansia dalam rangka tercapainya kemampuan pelihara diri dibidang kesehatan gigi
dan mulut yang optimal.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut pada kelompok ibu
hamil, pra sekolah, anak berkebutuhan khusus dan lansia
b. Meningkatkan ketrampilan pada kelompok ibu hamil, pra sekolah, anak
berkebutuhan khusus dan lansia dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut
c. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan kelompok ibu hamil, pra sekolah,
anak berkebutuhan khusus dan lansia untuk berperilaku hidup sehat serta
mampu memelihara kesehatan gigi dan mulut.
d. Meningkatkan angka mempertahankan gigi dan menurunkan angka kerusakan
gigi pada kelompok kelompok ibu hamil, pra sekolah, anak berkebutuhan
khusus dan lansia
1) Keadaan Kebersihan Gigi dan Mulut ( OHI-S ) pada ibu hamil kelas
Ibu Hamil Puskesmas Ngesrep.
1 Baik 3 23 %
2 Sedang 9 69 %
3 Buruk 1 8%
Jumlah Ibu Hamil yang 13
diperiksa
2) Keadaan Jaringan Periodontal (CPITN) pada ibu hamil di Kelas Ibu
Hamil Puskesmas Ngesrep.
3. Kelompok Lansia
a. Data Umum
Posyandu lansia RW 06 Kelurahan Lempongsari, Kecamatan Gajah
Mungkur, Kota Semarang. RW 06 terletak di jalan Lempongsari timur III
mempunyai karakteristik konstruksi jalannya menanjak dan terletak di pusat
kota Semarang. RW 06 mempunyai 6 RT yang didalamnya terdapat
kegiatan-kegiatan RW yang dapat meningkatkan kesehatan dan
kesejahteraan warganya. Salah satu kegiatan di RW 06 adalah posyandu
lansia yang dilaksanakan setiap bulan pada minggu ke-3.
b. Data Khusus
Dari hasil pemeriksaan pada tanggal 30 Agustus 2019 diperoleh data
mengenai kondisi kesehatan gigi dan mulut di masyarakat lansia sebagai
berikut :
1) Rata-rata status kebersihan gigi dan mulut (OHI-S)
OHI-S = 2,029 (sedang)
2) Rata-rata status kesehatan gigi dan mulut (DMF-T)
DMF-T = 8,4
3) Rata-rata status perawatan gigi (PTI)
PTI = 0,9 %
4) Rata-rata status kesehatan jaringan periodontal (CPITN)
CPITN = 2 sextan sehat
5) Rata-rata pH saliva
pH saliva = 6,26 (asam)
F. Identifikasi Masalah
1. Kelompok Ibu Hamil
Dari data hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, dapat diidentifikasi
masalah sebagai berikut :
a) OHI-S kriteria baik = 23%, sedang = 69%, buruk = 8% dimana keadaan ini
belum memenuhi target nasional dan perlu ditingkatkan lagi agar nilai OHI-
S minimal dapat sesuai dengan target nasional.
b) CPITN dengan kriteria sedang,
2. Kelompok Pra Sekolah
Dari data hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, dapat diidentifikasi
masalah sebagai berikut :
a) Debris Indeks kriteria baik = 35%, sedang = 61%, buruk = 4%, dimana
keadaan ini belum memenuhi target nasional dan perlu ditingkatkan lagi agar
nilai OHI-S minimal dapat sesuai dengan target nasional.
b) def-t= 4,1 sedangkan menurut target nasional adalah def-t ≤ 2 berarti keadaan
ini perlu ditingkatkan kembali
3. Kelompok Lansia
Dari data hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, dapat diidentifikasi
masalah sebagai berikut :
1. Rata-rata OHI-S = 2,03 dengan kriteria sedang, sedangkan menurut target
nasional OHI-S < 1.2, berarti keadaan ini belum memenuhi target nasional.
2. Rata-rata DMF-T = 8,4 sedangkan menurut target nasional adalah DMF-T <
2, berarti keadaan ini belum memenuhi target nasional.
3. Rata-rata PTI = 9% sedangkan menurut target nasional PTI > 20%, berarti
keadaan ini belum memenuhi target nasional.
4. Rata-rata CPITN = 2 sextan, sedangkan menurut target nasional CPITN > 3
sextan sehat berarti keadaan ini belum memenuhi target nasional dan perlu
ditingkatkan kembali.
5. Rata-rata pH saliva = 6,26 (asam), sedangkan untuk pH netral adalah 7.
.
G. Prioritas Masalah
1. Kelompok Ibu Hamil
Berdasarkan data penjaringan, maka didapat prioritas masalah sebagai berikut :
Tabel penentuan prioritas masalah (Metode USG)
a.
b. No. Masalah U S G TOTAL PRIORITAS
1 OHI-S 4 4 5 13 I
2 CPITN 3 4 4 11 II
Keterangan :
Skor U = 0 - 5 (tidak penting – sangat penting)
Skor S = 0 - 5 (tidak serius - sangat serius)
Skor G = 0 - 5 (tidak berdampak – sangat berdampak)
2. Kelompok Pra Sekolah
Berdasarkan data penjaringan, maka didapat prioritas masalah sebagai berikut :
Tabel penentuan prioritas masalah (Metode USG)
a.
b. No. Masalah U S G TOTAL PRIORITAS
1 def-t 3 2 4 9 II
2 Debris Indeks 5 4 3 12 I
Keterangan :
Skor U = 0 - 5 (tidak penting – sangat penting)
Skor S = 0 - 5 (tidak serius - sangat serius)
Skor G = 0 - 5 (tidak berdampak – sangat berdampak)
3. Kelompok Anak Berkebutuhan Khusus
No. Masalah U S G Jumlah Prioritas
1. OHI-S 3 4 4 11 II
2. Indek Karies 5 4 5 14 I
Berdasarkan tabel diatas, maka dapat dirumuskan urutan prioritas masalah
sebagai berikut:
OHI-S = Prioritas II
4. Kelompok Lansia
U : Urgent : Mendesak
S : Serious : Dampak menjadi masalah
G : Growth : Masalah semakin tinggi
NO Masalah U S G Prioritas
1. OHI-S 5 3 5 13
2. DMF-T 5 5 5 15
3. PTI 5 3 4 12
4. CPITN 1 1 1 3
1. Persiapan
a. Perijinan
b. Persiapan operator
1) Penampilan
2) Pengetahuan
1) Persiapan penyuluhan
a) Menyiapkan tempat
d. Persiapan pasien
1) Persiapan penyuluhan
2. Pelaksanaan
Hasil tindakan yang telah dilakukan di kelas ibu hamil Puskesmas Ngesrep,
adalah sebagai berikut:
a. Promotif
4) Penyuluhan tentang cara menjaga kesehatan gigi dan mulut pada ibu
hamil
2) Pembimbing Praktek
C. Pelaksanaan Tindakan
1. Hambatan Teknis
a. Keterbatasan tempat sehingga dalam melakukan kegiatan harus
dilakukan di lorong Puskesmas dikarenakan gedung pertemuan sedang
direnovasi.
2. Hambatan Program
a. Keterbatasan waktu.
b. Pasien kurang kooperatif, solusinya dari pihak Puskesmas memberikan
bantuan mengkoordinir Ibu-ibu pada saat berjalannya program.
ALTERNATIF
RUMUSAN PENYEBAB URUTAN PEMECAHAN
PEMECAHAN
MASALAH MASALAH MASALAH
MASALAH
1. Angka OHI- A.Input Penyuluhan tentang cara
S pada kelas Ibu Kurangnya *meningkatkan menyikat gigi yang baik dan
hamil dengan pengetahuan pengetahuan ibu benar
kriteria buruk ibu hamil hamil tentang cara
Penyuluhan tentang gingivitis
sebesar 8% dari tentang cara menjaga kesehatan
pada ibu hamil
100%, sedang menjaga gigi dan mulut
sebesar 69% dan kesehatan gigi pada ibu hamil Penyuluhan tentang gigi
baik sebesar 23% dan mulut. melalui berlubang
dari total 13 Cara penyuluhan
Penyuluhan tentang cara
peserta kelas Ibu menggosok *mendemonstrasik
menjaga kesehatan gigi dan
hamil gigi ibu hamil an cara menyikat
mulut pada ibu hamil
yang belum gigi yang baik dan
tepat. benar
B.Proses
Ibu hamil *meningkatkan
jarang pengetahuan ibu
mendapatkan hamil tentang cara
penyuluhan menjaga kesehatan
tentang cara gigi dan mulut
menjaga pada ibu hamil
kesehatan gigi melalui
dan mulut penyuluhan
pada ibu
hamil dari
tenaga
kesehatan gigi
B. Evaluasi Kegiatan
Dari data hasil pemeriksaan awal sebelum dilakukan dapat diidentifikasi
masalah sebagai berikut :
1. Debris Indeks kriteria baik = 35%, sedang = 61%, buruk = 4%, dimana keadaan
ini belum memenuhi target nasional dan perlu ditingkatkan lagi agar nilai def-t
minimal dapat sesuai dengan target nasional.
2. def-t= 4,1 sedangkan menurut target nasional adalah def-t ≤ 2 berarti keadaan ini
perlu ditingkatkan kembali.
3. Tingkat pengetahuan siswa siswi yang memiliki kriteria baik masih kurang
terhadap pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut.
ALTERNATIF URUTAN
RUMUSAN PENYEBAB
PEMECAHAN PEMECAHAN
MASALAH MASALAH
MASALAH MASALAH
1. Angka A. Input Meningkatkan a. Melakukan
Debris Index Kurangnya pengetahuan pasien penyuluhan tentang
pada anak pengetahuan tentang cara cara menyikat gigi
pra sekolah pasien tentang pemeliharaan yang benar
di PAUD cara kesehatan gigi dan b. Mendemonstrasikan
Lentera pemeliharaan mulut melalui cara menyikat gigi
Bunda kesehatan gigi penyuluhan yang baik dan benar
dengan dan mulut. Mendemonstrasikan c. Melakukan
kriteria Cara menyikat dan melakukan penyuluhan tentang
sedang gigi pasien menggosok gigi makanan yang
sebesar 61% yang kurang bersama yang baik merusak dan yang
dari 100%, baik dan benar baik untuk kesehatan
anak yang gigi dan mulut
mempunyai
kriteria
sedang
sebesar 14
anak dari 23
anak yang
memiliki d. Proses Meningkatkan
debris indeks Pasien pengetahuan pasien
sedang. jarang tentang cara
mendapatka pemeliharaan
n kesgilut melalui
penyuluhan penyuluhan
tentang cara
pemeliharaa
n kesgilut
dari tenaga
kesehatan
gigi
2. Tingginya A. Input Meningkatkan
angka rata- Kurangnya pengetahuan pasien
rata def-t pengetahuan tentang cara
pada anak pasien tentang pemeliharaan
pra sekolah cara kesehatan gigi dan
PAUD pemeliharaan mulut melalui
Lentera kesehatan gigi penyuluhan.
Bunda yaitu dan mulut Meningkatkan
sebesar 4,1. Kurangnya pengetahuan pasien
pengetahuan bahwa lubang gigi
pasien bahwa harus ditambal serta
lubang gigi dampak bila tidak
harus ditambal ditambal melalui
penyuluhan.
2. Evaluasi
Evaluasi Sebelum Sesudah
Pengetahuan Sebelum diberi Setelah diberi penyuluhan,
dan Sikap penyuluhan, pengetahuan orang tua
pengetahuan orang meningkat karena sudah aktif
tua termasuk yang dan dapat menjawab pertanyaan,
kurang, cara cara menggosok gigi anak masih
menggosok gigi membutuhkan bantuan orang
anak kurang sesuai tua.
Pemeriksaan Sebelum anak Setelah anak melakukan gosok
OHIS melakukan gosok gigi rata-rata tingkat kebersihan
gigi rata-rata gigi dalam kondisi sedang
tingkat kebersihan
gigi termasuk
dalam kondisi
buruk
3. Penanganan Kegiatan Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut
Jumlah yang
No. Kegiatan Jumlah Sasaran
ditangani
a. Promotif
20 20
Penyuluhan
b. Pemeriksaan gigi
dan pengecekan 20 20
plak
c. Preventif Fissure
Sealant 3 2
D. Pemecahan Masalah
Berdasarkan urutan prioritas masalah maka dibutuhkan suatu alternative
pemecahan masalah sebagai berikut :
1. Promotif
Aspek promotif pada pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut di kelompok
Anak Berkebutuhan Khusus adalah pengolesan disclosing solution
penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut yang bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran dan pengetahuan pada kelompok anak berkebutuhan
khusus terutama pada orang tua ABK
2. Preventif
Aspek preventif pada pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut di
kelompok ABK adalah melakukan tindakan fissure sealant.
3. Kuratif
Aspek kuratif pada pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut di kelompok
anak berkebutuhan khusus adalah dengan memberi saran kepada orang tua
ABK untuk melakukan tindakan perawatan atau penambalan gigi di klinik
gigi khusus
E. HAMBATAN DAN SOLUSI
1. Hambatan
Keadaan anak yang sulit untuk membuka mulut sehingga kami tidak bisa
melakukan tindakan Preventif berupa Fissure Sealant pada satu anak difabel
dari tiga yang harus dialkukan tindakan.
2. Solusi
Dilakukan tindakan khusus di klinik dengan petugas kesehatan yang berwenang
di bidangnya untuk dilakukan perawatan.
Kelompok Lansia
A. Pemecahan Masalah
Berdasarkan urutan prioritas masalah maka dibutuhkan suatu alternative
pemecahan masalah sebagai berikut :
1. Promotif
Aspek promotif pada pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut di
masyarakat lansia adalah penyuluhan tentang gigi berlubang, yang bertujuan
untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan pada kelompok masyarakat
lansia.
2. Preventif
Aspek preventif pada pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut di
masyarakat lansia adalah pembersihan karang gigi dan menggosok gigi,
dikarenakan dalam kegiatan pengkajian didapatkan hasil pemeriksaan yang
sebagian besar lansia mempunyai karang gigi. OHI-S yang didapatkan adalah
OHI-S = 2,03, yang dikategorikan sedang.
3. Kuratif
Aspek kuratif pada pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut di masyarakat
lansia adalah penambalan gigi berlubang pada kelas I, III, IV.
C. Kemungkinan Hambatan
Berikut ini adalah hambatan-hambatan pada kegiatan pelayanan asuhan
kesehatan gigi dan mulut :
1. Peserta yang datang pada kegiatan tersebut terbatas
2. Keterbatasan waktu, cara mengatasi dengan melakukan kerja cepat untuk
meminimalisir waktu
3. Kasus yang ada dalam kegiatan pengkajian diluar dari kompetensi perawat
gigi
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Asuhan kesehatan gigi dan mulut adalah pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang
terencana ditujukan kepada kelompok tertentu yang dapt diikuti dalam kurun waktu
tertentu diselenggarakan secara berkesinambungan untuk mencapai kesehatan gigi dan
mulut yang optimal.
Pelaksanaan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut pada kelompok ibu hamil,
pra sekolah, anak berkebutuhan khusus dan lansia dapat terlaksana dengan baik, melalui
pendekatan promotif dan preventif yaitu penyuluhan dan pemeriksaan serta tindakan
pencegahan. Namun rencana pendekatan kuratif tidak bisa dilakukan hal tersebut
disebabkan karena keterbatasan waktu dan tempat.
Hasil data yang diperoleh adalah :
a. Pada Ibu Hamil
Keadaan Kebersihan Gigi dan Mulut ( OHI-S ) pada ibu hamil kelas Ibu
Hamil Puskesmas Ngesrep adalah baik = 23%, sedang 69%, buruk 8%, keadaan
ini belum memenuhi target nasional dan perlu ditingkatkan lagi agar nilai OHI-S
minimal dapat sesuai dengan target nasional.
Kegiatan perawatan yang telah dilakukan adalah kegiatan promotif dengan
melakukan penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut.
b. Pada Kelompok Anak Pra Sekolah
Berdasarkan hasil pemeriksaan gigi dan mulut yang telah dilakukan pada
siswa anak pra sekolah PAUD Lentera Bunda, didapatkan hasil nilai Debris
Indeks, yaitu kriteria baik = 35%, sedang = 61%, buruk = 4%, def-t, dimana d =
4,1, e = 0 dan f = 0. Data tersebut menunjukkan bahwa status kesehatan mulut
siswa di PAUD Lentera Bunda belum memenuhi target nasional.
Kegiatan perawatan yang dilakukan adalah kegiatan promotif dan preventif.
Promotif dengan melakukan penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut dan
wisata klinik gigi. Kegiatan preventif yang dilakukan adalah menggosok gigi
bersama.
c. Pada Kelompok Anak Berkebutuhan Khusus
Prioritas masalah pada anak berkebutuhan khusus pada kelompok difabel di
“Kurnia Ilahi” Kelurahan Meteseh Kota Semarang yang pertama adalah indeks
kariesnya, kemudian prioritas keduanya adalah kebersihan gigi dan mulut
(OHIS).
Kegiatan perawatan yang dilakukan adalah kegiatan promotif dan preventif.
Kegiatan promotifnya adalah penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dan
pengolesan disclosing solution. Kegiatan preventifnya adalah tindakan fissure
sealant.
d. Pada Kelompok Lansia
Berdasarkan hasil pemeriksaan gigi dan mulut yang telah dilakukan pada
kelompok lansia di Posyandu lansia RW 06 Kelurahan Lempongsari, Kecamatan
Gajah Mungkur, Kota Semarang diperoleh rata-rata data OHI-S = 2,02 (sedang),
DMF- = 8,4, PTI = 0,9%, CPITN = 2 sextan sehat, pH saliva = 6,26 (asam).
Kegiatan perawatan yang dilakukan adalah kegiatan promotif preventif. Dan
kuatif terbatas. Kegiatan promotifnya adalah penyuluhan tentang kesehatan gigi
dan mulut. Kegiatan preventifnya adalah pembersihan karang gigi dan
menggosok gigi. Kegiatan kuratifnya adalah penambalan gigi berlubang pada
kelas I, III, IV.
B. Saran
Berdasarkan hasil kegiatan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut masyarakat
pada kelompok ibu hamil, pra sekolah, anak berkebutuhan khusus dan lansia, saran yang
dapat disampaikan adalah setelah dilakukan kegiatan promotif, preventif dan kuratif
terbatas dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut diharapkan dapat mengikuti kegiatan
tersebut sehinnga mempunyai kesadaran dan motivasi dalam menjaga kesehatan gigi dan
mulutnya.