Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan merupakan salah satu unsur dalam pembangunan nasional yang


berguna untuk peningkatan dan pengembangan sumber daya manusia. Dengan
masyarakat yang sehat, akan dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal,
dimana sehat menurut WHO adalah suatu keadaan jasmani, rohani, dan sosial yang
sempurna, bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan.

Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berasaskan


perikemanusiaan, keseimbangan, manfaat, perlindungan, penghormatan terhadap
hak dan kewajiban, keadilan, gender dan non diskriminatif dan norma - norma
agama. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan,
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumber
daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. (UU Kesehatan No.36
Tahun 2009). Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat termasuk kesehatan gigi dan mulut bagi
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal melalui strategi
pembangunan kesehatan agar tercipta masyarakat bangsa dan negara Indonesia yang
ditandai oleh penduduknya yang hidup dengan perilaku dan dalam lingkungan sehat,
memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan termasuk pelayanan
kesehatan gigi yang bermutu secara adil dan merata (Depkes RI, 2000)

Dalam UU RI no. 23 tahun 1992 tentang kesehatan menjelaskan untuk


mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat diselenggarakan upaya
kesehatan dengan pendekatan peningkatan (promotif), pencegahan penyakit
(preventif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif).

Indikator keberhasilan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut sesuai


target nasional tahun 2010 adalah DMF-T ≤ 2, OHI-S ≤ 1,2, PTI ≥ 20%, CPITN ≥ 3
sextan sehat dan def-t < 2 ( Depkes RI, 2000)
Menurut Riskesdas tahun 2018, gigi rusak dan berlubang pada kelompok umur
45 - 54 tahun sebesar 50.8, kelompok umur 55 – 64 sebesar 48.5, kelompok umur
>65 tahun sebesar 38,6. Berdasarkan penelitian menunjukkan 95% penderita dengan
umur lebih 65 tahun mempunyai penyakit periodontal, dan 70% penderita lansia
membutuhkan perawatan periodontal (Astoeti, 2004).

B. Tujuan

1. Tujuan Umum
Meningkatkan mutu, cakupan, efisiensi pelayanan asuhan kesehatan gigi dan
mulut pada kelompok lansia dalam rangka tercapainya kemampuan pelihara diri
dibidang kesehatan gigi dan mulut yang optimal.

2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan kelompok masyarakat lansia
untuk berperilaku hidup sehat serta mampu memelihara kesehatan gigi dan
mulut.
b. Meningkatkan angka mempertahankan gigi dan menurunkan angka kerusakan
gigi pada kelompok masyarakat lansia

C. Manfaat Pembelajaran Lapangan


1. Dapat menambah pengetahuan mahasiswa tentang kesehatan gigi dan mulut.
2. Dapat menambah pengalaman mahasiswa dalam memberikan pelayanan
kesehatan gigi dan mulut pada kelompok lansia
3. Dapat meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam memberikan pelayanan
kesehatan gigi dan mulut pada kelompok lansia
BAB II

ISI

A. Pengertian

Pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut adalah suatu layanan kesehatan
gigi dan mulut yang ditujukan pada suatu kelompok tertentu atau individu dalam
kurun waktu yang dilaksanakan secara terencana, terarah dan berkesinambungan
untuk mencapai taraf kesehatan gigi dan mulut yang optimal (Depkes RI, 2000).
Tenaga kesehatan merupakan salah satu unsur penting dalam pelaksanaan
upaya kesehatan untuk dapat menyelenggarakan pelayanan yang professional.
Perawat gigi sebagai salah satu tenaga pelayanan yang professional.
Perawat gigi sebagai salah satu tenaga pelayanan kesehatan gigi dan mulut
masyarakat mempunyai tugas pokok sebagai berikut:
1. Merencanakan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut
2. Mempersiapkan kegiatan pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut
3. Melaksanakan pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut
4. Pengumpulan data
5. Upaya peningkatan kesehatan (Promotif)
6. Upaya pencegahan penyakit (Preventif)
7. Upaya penyembuhan terbatas (Kuratif)
8. Pembahasan, pelaporan
9. Evakuasi pelepasan asuhan kesehatan gigi dan mulut

B. Data Masalah
1. Data Umum
Posyandu lansia RW 06 Desa Karangtejo, Kecamatan Kedu, Kabupaten
Temanggung. RW 06 terletak di jalan Desa Karangtejo mempunyai karakteristik
konstruksi jalannya menanjak, berlikuk-likuk, kanan-kiri perkebunan, melewati
sungai dan lapanga. Desa tersebut terletak di pinggir kota Semarang. RW 06
mempunyai 6 RT yang didalamnya terdapat kegiatan-kegiatan RW yang dapat
meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan warganya. Salah satu kegiatan di RW
06 adalah posyandu lansia yang dilaksanakan setiap bulan pada minggu ke-3.
2. Data Khusus
Dari hasil pemeriksaan pada tanggal 30 Agustus 2019 diperoleh data
mengenai kondisi kesehatan gigi dan mulut di masyarakat lansia sebagai berikut :
a. Rata-rata status kebersihan gigi dan mulut (OHI-S)
OHI-S = 1,58 (sedang)
b. Rata-rata status kesehatan gigi dan mulut (DMF-T)
DMF-T = 9,34
c. Rata-rata status perawatan gigi (PTI)
PTI = 0,9 %
d. Rata-rata status kesehatan jaringan periodontal (CPITN)
CPITN = 2 sextan sehat

C. Identifikasi Masalah
Dari data hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, dapat diidentifikasi masalah
sebagai berikut :
1. Rata-rata OHI-S = 1,58 dengan kriteria sedang, sedangkan menurut target nasional
OHI-S < 1.2, berarti keadaan ini belum memenuhi target nasional.
2. Rata-rata DMF-T = 9,34 sedangkan menurut target nasional adalah DMF-T < 2,
berarti keadaan ini belum memenuhi target nasional.
3. Rata-rata PTI = 9% sedangkan menurut target nasional PTI > 20%, berarti
keadaan ini belum memenuhi target nasional.
4. Rata-rata CPITN = 2 sextan, sedangkan menurut target nasional CPITN > 3 sextan
sehat berarti keadaan ini belum memenuhi target nasional dan perlu ditingkatkan
kembali.

D. Prioritas Masalah
Berdasarkan data penjaringan, maka didapat prioritas masalah sebagai berikut :
U : Urgent : Mendesak
S : Serious : Dampak menjadi masalah
G : Growth : Masalah semakin tinggi
Tabel penentuan prioritas masalah
(Metod USG)

NO Masalah U S G Prioritas
1. OHI-S 5 3 5 13
2. DMF-T 5 5 5 15
3. PTI 5 3 4 12
4. CPITN 1 1 1 3

Diberikan nilai antara 1 (tidak penting) – 5 (sangat penting)


1 = tidak penting
2 = kurang penting
3 = cukup penting
4 = penting
5 = sangat penting

Berdasarkan tabel diatas, maka dapat dirumuskan urutan prioritas masalah sebagai
berikut :
1. DMF-T = Prioritas I
2. OHI-S = Prioritas II
3. PTI = Prioritas III
4. CPITN = Prioritas IV
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pemecahan Masalah
Berdasarkan urutan prioritas masalah maka dibutuhkan suatu alternative
pemecahan masalah sebagai berikut :
ALTERNATIF URUTAN
RUMUSAN PENYEBAB
PEMECAHAN PEMECAHAN
MASALAH MASALAH
MASALAH MASALAH
1. Tingginya A. Input  Meningkatkan a. Melakukan
angka rata-  Kurangnya pengetahuan kepada penyuluhan tentang
rata DMF-T pengetahuan lansia tentang cara gigi berlubang
pada lansia tentang pemeliharaan b. Melakukan
kelompok cara kesehatan gigi dan penyuluhan tentang
lansia di Desa pemeliharaan mulut melalui menggosok gigi
Karangtejo, kesehatan gigi penyuluhan. yang benar
Kecamatan dan mulut  Meningkatkan c. Mendemonstrasikan
Kedu yaitu  Kurangnya pengetahuan kepada cara menyikat gigi
sebesar 9,34. pengetahuan lansia bahwa lubang yang baik dan benar
lansia bahwa gigi harus ditambal d. Melakukan
lubang gigi serta dampak bila penyuluhan tentang
harus tidak ditambal karang gigi.
ditambal melalui penyuluhan. e. Melakukan
B. Proses Memberikan arahan penyuluhan tentang
 Pasien kepada kelompok gigi palsu
jarang lansia bahwa lubang f. Melakukan
melakukan gigi harus ditambal. penyuluhan tentang
penambalan makanan yang
gigi merusak dan yang
terhadap baik untuk kesehatan
gigi yang gigi dan mulut
berlubang
2. Angka OHIS A. Input  Meningkatkan
pada Kurangnya pengetahuan pasien
kelompok pengetahuan tentang cara
lansia di kelompok lansia pemeliharaan
Desa tentang cara kesehatan gigi dan
Karangtejo, pemeliharaan mulut melalui
Kecamatan kesehatan gigi penyuluhan
Kedu yaitu dan mulut.  Mendemonstrasikan
1,58  Cara menyikat dan melakukan
termasuk gigi pasien menggosok gigi
dalam yang kurang bersama yang baik
kategpri baik dan benar
sedang.
B. Proses  Meningkatkan
 Pasien jarang pengetahuan pasien
mendapatkan tentang cara
penyuluhan pemeliharaan
tentang cara kesgilut melalui
pemeliharaan penyuluhan
kesgilut dari  Meningkatkan
tenaga pengetahuan pasien
kesehatan tentang karang gigi
gigi dan pentingnya
 Pasien jarang membersihkan
membersihka karang gigi.
n karang
giginya.
B. Plan Of Action (POA)
Berdasarkan alternatif penyebab masalah dapat disusun rencana pelaksanaan
kegiatan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut pada sasaran lansia di Desa
Karangtejo pada tanggal 28 Agustus 2019.

Rencana Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut


pada anak pra sekolah PAUD Lentera Bunda di Jurusan Keperawatan Gigi

No Tahap/Kegiatan Tujuan Uraian Kegiatan Waktu Sasaran Indikator


.
1 Tahap Persiapan Promotif
1. Persiapan Agar mendapat Meminta izin Sebelum Bidan Mendapat izin
perijinan dan kerjasama pada bidan memulai puskesmas dari bidan
pendekatan : dengan bidan puskesmas tindakan yang puskesmas
a. Perijinan puskesmas tersebut menaungi yang menaungi
kepada yang menaungi posyandu posyandu
bidan posyandu lansia lansia tersebut
puskesmas lansia tersebut tersebut
yang
menaungi
posyandu
lansia
tersebut
b. Perijinan Agar mendapat Meminta izin Sebelum Kader Mendapat izin
kepada kerjasama pada kader memulai posyandu dari kader
kader dengan kader posyandu tindakan lansia posyandu
posyandu posyandu
lansia lansia
c. Persiapan Agar kegiatan Berpakaian rapi Setiap kali operator Operator
operator berjalan lancar dan lengkap, tindakan berpakaian
mencuci tangan bersih
sebelum dan
sesudah
perawatan,
memakai
handchoen dan
masker
d. Persiapan Agar pasien Menjelaskan Saat datang Lansia di Didapatkan
pasien mengetahui tahap demi ke posyandu Posyandu data pasien,
maksud dan tahap kegiatan Lansia Desa pasien merasa
tujuan perawatan yang Karangtejo nyaman dan
perawatan dilakukan,mena Kecamatan mengetahui
untuk nyakan data Kedu tindakan yang
mendapatkan pasien, akan dilakukan
data pasien pemeriksaan
objecktif dan
subjectif
g. Persiapan Untuk Mempersiapkan Setiap kali Alat dan Didapatkan
alat dan mempelancar alat dan bahan tindakan bahan alat dan bahan
bahan kegiatan yang sesuai sesuai dengan
dilakukan,me kebutuhan kebutuhan
makai alat dan
bahan sesuai
kebutuhan
h. Persiapan Untuk Menyiapkan dan Setiap kali Operator Ruangan siap
ruangan kelancaran membersihkan tindakan digunakan
kegiatan ruangan

2 Tahap Pelaksanaan Promotif


Promotif Meningkatkan Menyiapkan alat Lansia di Sasaran
a. Penyuluhan pengetahuan peraga, Posyandu menyebutkan
tentang gigi pasien tentang penyuluhan Lansia Desa kembali
berlubang gigi berlubang tentang gigi Karangtejo tentang
berlubang Kecamatan pengertian,
Kedu penyebab,
pencegahan
gigi berlubang

b. Penyuluhan Meningkatkan Menyiapkan alat Lansia di Sasaran dapat


cara menyikat pengetahuan peraga, Posyandu memperagakan
gigi yang pasien tentang penyuluhan cara Lansia Desa cara menyikat
baik danbenar cara menyikat menyikat gigi Karangtejo gigi dengan
gigi yang baik yang baik dan Kecamatan baik dan benar.
dan benar benar Kedu
c. Penyuluha Meningkatkan Menyiapkan alat Lansia di Sasaran
tentang pengetahuan peraga, Posyandu menyebutkan
karang gigi lansia tentang penyuluhan Lansia Desa kembali
karang gigi tentang karang Karangtejo tentang
gigi Kecamatan pengertian,
Kedu penyebab,
pencegahan
karang gigi
d. Penyuluhan Meningkatkan Menyiapkan alat Lansia di Sasaran
tentang gigi pengetahuan peraga, Posyandu menyebutkan
palsu lansia tentang penyuluhan Lansia Desa kembali
gigi palsu tentang gigi Karangtejo tentang
palsu Kecamatan manfaat
Kedu menggunakan
gigi palsu
e. Penyuluhan Meningkatkan Menyiapkan alat 23 anak pra Sasaran
tentang pengetahuan peraga, sekolah menyebutkan
makanan pasien tentang penyuluhan kembali
yang merusak makanan yang tentang tentang macam
dan yang baik merusak dan makanan yang – macam
untuk yang baik merusak dan makanan yang
kesehatan untuk yang baik untuk merusak dan
gigi dan kesehatan gigi kesehatan gigi makanan yang
mulut dan mulut dan mulut baik untuk
kesehatan gigi
dan mulut.

3 Tahap Evaluasi
Evaluasi 23 anak pra
1. Jangka - Untuk - Melakukan sekolah
pendek ( mengetahui pemeriksaan
setelah semua keberhasila kembali
kasus n tindakan status
tertangani ) pelayanan kesehatan
asuhan gigi dan
kesehatan mulut pada
gigi dan pasien
mulut setelah
- Memperole dilakukan
h data tindakan
setelah
dilakukan
tindakan

B. Status Kesehatan Gigi dan Mulut

NO NAMA OHIS KARIES CI OHIS ABRASI

1 Porniwati 1,2 (1.1)(1.2) - -


2 Rusiyah - (tdk - - (3.6)(37)(3.5)
ada gigi)
3 Umi 1,0 (1.4)(2.4)(3. - (2.6)(2.7)(1.2)(1.7)(
Amanah 4) 3.2)(4.2)
4 Parijan 1,5 - - -
5 Maruki 1,3 (1.4)(1.5)(1. - -
6)(2.5)(2.6)(
3.4)(3.5)(3.
6)(4.4)(4.5)(
4.6)
6 Kopiyah 3 - SEX (1, 2, 3, -
4, 5, 6)
7 Mustamilah - (tdk - - (3.1)(3.2)(4.1)(4.2)(
ada gigi) 4.3)
8 Rohmah - (tdk - - -
ada gigi)
9 Nurhayati 1,0 (1.6)(3.1) - -
10 Mainatun - - - -
11 Karini 1,3 (2.6) SEX (4, 5)
12 Ehan 1.3 (2.3)(3.1)(3. -
2)(3.3)(3.6)(
4.1)(4.2)
13 Umiyatun 0,8 (2.4) -
14 Jaryatun 1,3 (2.6)(2.7)(4. -
4)
15 Rohman - (tdk - -
ada gigi)
16 Mardiyah 1,5 (1.3)(1.4)(2. -
3)(3.6)(4.4)
17 Siti 0,8 - SEX (5)
Romiyah
18 Isabaniyah 1,0 (2.6) -
19 Sutrisna 1.5 (2.6)(3.6)(4. -
5)
20 Sudarto - - -
21 Anwar - (tdk - -
ada gigi)
22 Yusmohari 1,5 (1.6)(1.7)(2. SEX (4, 5)
6)(2.7)(
23 Suroto 1,2 (3.1)(4.1) -

C. Rencana Kebutuhan Alat dan Bahan

ALAT DAN JUMALAH


NO. KEGIATAN
BAHAN BAHAN
1. PROMOTIF
 Penyuluhan
- Gigi Berlubang - Phantom 4
- Teknik - Video
menggosok gigi - Flipchart
yang baik dan - PPT
benar.
- Karang gigi
- Gigi palsu
- Makanan
kariogenik

D. Perencanaan Monitoring yang Akan Dijalankan


Pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada kelompok
lansia di posyandu lansia Desa Karangtejo Kecamatan Kedu perlu dilakukan
pemantauan (monitoring) untuk menemukan permasalahan yang menghambat
program kegiatan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut, yang mencakup:

1. Ketersediaan SDM yang menjalankan pelayanan


2. Sarana prasarana pendukung
3. Alat dan bahan yang diperlukan
4. Alokasi waktu

E. Perencanaan Evaluasi yang Akan Dijalankan


Evaluasi jangka pendek
 Jangka Pendek
Dilakukan setelah dilakukan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut
dengan rincian sebagai berikut :
1) Promotif
Untuk melihat keberhasilan penyuluhan dengan mengajukan tanya
jawab dalam setiap penyuluhan. Dengan indikator lansia dapat menjawab
pertanyaan secara lisan.

F. Prediksi Kemungkinan Hambatan yang Terjadi


Berikut ini adalah hambatan-hambatan pada kegiatan pelayanan asuhan kesehatan
gigi dan mulut :
1. Peserta yang datang pada kegiatan tersebut terbatas
2. Keterbatasan waktu, cara mengatasi dengan melakukan kerja cepat untuk
meminimalisir waktu
3. Kasus yang ada dalam kegiatan pengkajian diluar dari kompetensi perawat gigi
BAB III
PENATALAKSANAAN

A. Kegiatan yang Sudah Dijalankan


1. Persiapan
a. Perijinan
1) Kepada Bidan Puskesmas
2) Kepada Ketua Kader Posyandu Lansia Desa Karangtejo
b. Persiapan operator
1) Penampilan
(a) Memakai seragam lengkap, bersih, rapi, sesuai ukuran
(b) Memakai papan nama
(c) Kuku pendek dan bersih
(d) Memakai sepatu
(e) Bagi yang perempuan yang tidak memaki kerudung rambut di hairnet
(f) Memakai handschon dan masker dalam setiap tindakan
(g) Tidak memakai perhiasan berlebihan dan tidak berdandan yang
mencolok
2) Pengetahuan
Mempersiapkan pengetahuan baik yang diperoleh dari pengalaman
maupun dari proses pembelajaran tentang berbagi ilmu yang berhubungan
dengan kesehatan gigi dan mulut sehingga kegiatan dapat berjalan dengan
lancar.
c. Persiapan ruangan, alat dan bahan
1) Persiapan tindakan di posyandu
(a) Menyiapkan ruangan yang digunakan untuk tindakan pelaksanaan
asuhan kesehatan gigi dan mulut. Untuk tindakan pemeriksaan yaitu
dengan pasien duduk menghadap arah datangnya cahaya matahari.
(b) Menyiapkan alat untuk pengkajian
(c) Menyiapkan bahan untuk pengkajian

.
d. Persiapan Pasien
1) Persiapan tindakan di posyandu
(a) Mendudukan pasien menghadap kearah datangnya cahaya matahari,
diperiksa dan mengatur posisi pasien sesuai tindakan yang akan
dilakukan agar pasien dan operator nyaman dalam bekerja.
(b) Memasang nakpin /clemek didada pasien
(c) Memberitahu pada pasien perawatan dan prosedur yang akan
dilakukan.
2. Pelaksanaan
Hasil perawatan yang telah dilakukan pada tanggal 27 Agustus 2019
pada anak pra sekolah di PAUD Lentera Bunda, adalah sebagai berikut :
A. Promotif
1. Penyuluhan menggosok gigi dan penyuluhan makanan penyebab
karies
Waktu : 28 Agustus 2019
Tempat : Ruang Dentin Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik
Kesehatan Kemenkes Semarang
Pelaksanaan :
a) Murid – murid duduk dengan rapih menghadap ke layar monitor
b) Pemutaran video penyuluhan
c) Mahasiswa menjelaskan dan mendemonstrasikan cara mneggosok
gigi yang baik dan benar.
2. Wisata Klinik Gigi
Waktu : 28 Agustus 2019
Tempat : Klinik Gigi Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik
Kesehatan Kemenkes Semarang
Pelaksanaan :
a) Murid – murid berjalan menuju ke klinik gigi
b) Murid – murid memakai jas dokter kecil secara bergantian
c) Mahasiswa mengatur murid untuk menjadi pasien, operator dan
asisten.
d) Mahasiswa mengarahkan murid sesuai perannya
e) Murid – murid kembali ke ruang dentin
B. Preventif
1. Sikat gigi bersama
Waktu : 28 Agustus 2019
Tempat : Halaman menggosok gigi bersama di Jurusan Keperawatan
Gigi
Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang.
Pelaksanaan :
a) Murid – murid menganbil air untuk kumur.
b) Murid murid membentuk barisan.
c) Mahasiswa menjelaskan dan mendemonstrasikan cara menyikat
gigi yang benar menggunakan pantom.
d) Murid murid menirukan gerakan yang diajarkan oleh mahasiswa.
e) Murid – murid kembali ruang dentin Jurusan Keperawatan Gigi
Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang.

B. Evaluasi Kegiatan
Dari data hasil pemeriksaan awal sebelum dilakukan dapat diidentifikasi
masalah sebagai berikut :
1. Debris Indeks kriteria baik = 35%, sedang = 61%, buruk = 4%, dimana keadaan
ini belum memenuhi target nasional dan perlu ditingkatkan lagi agar nilai def-t
minimal dapat sesuai dengan target nasional.
2. def-t= 4,1 sedangkan menurut target nasional adalah def-t ≤ 2 berarti keadaan ini
perlu ditingkatkan kembali.
3. Tingkat pengetahuan siswa siswi yang memiliki kriteria baik masih kurang
terhadap pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut.

Setelah dilakukan Intervensi, maka didapatkan hasil dengan perubahan sebagai


berikut :
1. Debris indeks kriteria baik = 78%, sedang = 18% dan buruk = 4%
2. Adanya perubahan Tingkat pengetahuan siswa siswi terhadap pengetahuan tentang
kesehatan gigi dan mulut yaitu, siswa siswi PAUD Lentera Bunda sudah
mengalami peningkatan, siswa siswi sudah mulai paham tentang kesehatan gigi
dan mulut, cara menjaga kesehatan gigi yang benar dan lain-lain. Diharapkan
dengan meningkatnya pengetahuan, siswa – siswi dapat menerapkan di kehidupan
sehari hari sehingga dapat mencegah terjadinya penyakit gigi dan mulut.

C. Hambatan dan Pemecahan Masalah


1. Hambatan Program
a. Keterbatasan waktu yang kurang efektif untuk melakukan tindakan
pemeriksaan hingga program berjalan kurang maksimal.
Cara mengatasinya :
Namun untuk tindakan pemeriksaan dilaksanankan semaksimal mungkin
dengan memberikan motivasi, penjelasan dan ditunjukkan jadwal secara
tertulis agar pasien mau dilakukan perawatan.
b. Keterbatasan ruang untuk melakukan pemeriksaan
Cara mengatasinya :
Mengatur posisi setiap mahasiswa secara efisien, sehingga pelaksaan
pemeriksaan dapat dilaksanakan secara maksimal.

D. Monitoring Kegiatan
Aspek Yang
No. Hasil Monitoring
Dinilai
1 Pemasaran / Penerimaan dari kepala sekolah, guru, orang tua maupun
penerimaan siswa untuk melakukan program pelayanan asuhan
kesehatan gigi masyarakat cukup baik.
2 Tenaga Sumber daya manusia dan tindakan sudah cukup terampil
untuk pelaksanaan pelayanan asuhan individu.
3 Peralatan Peralatan yang ada untuk pelaksanaan pelayanan asuhan
kesehatan gigi masyarakat kurang mencukupi.
4 Waktu Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan program
pelayanan asuhan kesehatan gigi masyarakat sesuai dengan
jadwal
5 Fasilitas Tempat kegiatan yang tersedia sudah mencukupi.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil kegiatan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut
masyarakat pada kelompok lansia pada tanggal 30 Agustus 2019 dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Data masalah yaitu :
a. OHI-S = 1,58 (sedang)
b. DMF-T = 9,34
c. PTI = 0,9 %
d. CPITN = 2 sextan
2. Kegiatan perawatan yang telah dilakukan :
Promotif = Penyuluhan mengenai gigi berlubang
B. Saran
Berdasarkan hasil kegiatan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut
masyarakat pada kelompok lansia, saran yang dapat disampaikan adalah setelah
dilakukan kegiatan penyuluhan dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut diharapkan
lansia yang mengikuti kegiatan tersebut dapat mempunyai kesadaran dan motivasi
dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut.
DAFTAR PUSTAKA

1. Ermawati Tantin, dkk. 2013. IbM KELOMPOK POSYANDU LANSIA DI


WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALISAT. Jember ; Universitas Jember
2. Fatmasari Diyah, dkk. 2015. ASUHAN KEPERAWATAN GIGI DAN MULUT
PADA PASIEN DIABETES MELITUS. Semarang ; Poltekkes Kemenkes Semarang

Anda mungkin juga menyukai