Sahabat pendengar, upaya memantau kesehatan pada anak secara dini perlu dilakukan orang tua yang
memiliki bayi dan balita. Pemantauan tersebut dapat dilakukan melalui pelayanan kesehatan yang
tersedia di masyarakat seperti Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang diselenggarakan oleh
masyarakat desa dengan difasilitasi oleh tenaga kesehatan terlatih seperti bidan desa.
Orang tua sebaiknya rutin mengajak balitanya untuk datang ke Posyandu, karena akan banyak manfaat
yang dirasakan untuk mengetahui kesehatan anaknya. Manfaat yang didapat apabila rutin berkunjung ke
Posyandu diantaranya balita akan mendapatkan kapsul vitamin A warna biru untuk usia 6 sampai 11
bulan dan kapsul warna merah untuk usia 12 sampai 59 bulan setiap bulan Februari dan Agustus. Rutin
ke posyandu juga mempunyai manfaat lain, antara lain bayi/balita mendapatkan makanan tambahan
bergizi usai melakukan penimbangan, balita akan mendapat imunisasi dasar dengan lengkap, dan ibu
mendapatkan pengetahuan lebih tentang gizi dan kesehatan.
Sahabat pendengar, salah satu kegiatan di posyandu adalah dengan melakukan penimbangan bayi dan
balita. Penimbangan bayi/balita idealnya dilakukan Penimbangan bayi dan balita merupakan upaya
masyarakat memantau pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balitanya. Partisipasi masyarakat
dalam penimbangan tersebut digambarkan dalam perbandingan jumlah balita yang ditimbang (D)
dengan jumlah balita seluruhnya yang ada di wilayah tersebut (S). Semakin tinggi partisipasi masyarakat
dalam penimbangan bayi dan balita, maka semakin banyak pula data yang dapat menggambarkan status
gizi balita.
Tujuan penimbangan secara rutin setiap bulan di Posyandu atau sarana kesehatan lain adalah untuk
mengetahui apakah bayi/balita tumbuh sehat, untuk mengetahui dan mencegah gangguan pertumbuhan
balita, untuk mengetahui balita sakit, kelengkapan imunisasi dan untuk mendapat penyuluhan gizi. Ada
2 (dua) kategori hasil penimbangan yaitu sebagai berikut :
1.Balita Yang Naik Berat Badannya
Persentase balita yang naik timbangannya dibandingkan dengan jumlah balita yang ditimbang dapat
menggambarkan keberhasilan dalam memberikan penyuluhan gizi kepada masyarakat di desanya,
sehingga orang tua dapat memberikan makanan yang cukup gizi kepada anaknya.
Sahabat pendengar, anak sehat bertambah umur akan bertambah berat badannya dan persentase balita
yang naik timbangannya dapat menggambarkan tingkat kesehatan balita di wilayah kerja. Beberapa hal
yang mungkin mempengaruhi tingkat pencapaian balita yang naik timbangannya antara lain
pengetahuan keluarga tentang kebutuhan gizi balita, penyuluhan gizi masyarakat dan ketersediaan
pangan di tingkat keluarga.
Sahabat pendengar, target yang harus dicapai secara nasional untuk BGM adalah 5% atau lebih rendah.
Jika dilihat kaitan antara data partisipasi masyarakat dengan balita yang naik timbangannya, maka dapat
dilihat bahwa di kabupaten/kota dengan pencapaian partisipasi masyarakat yang tinggi diikuti dengan
tingginya tingkat balita yang naik berat badannya.
Sumberdaya dan sarana pendukung BPB yang sudah disiapkan di wilayah adalah posyandu, kader
kesehatan, tenaga kesehatan, timbangan dacin, timbangan bayi, timbangan injak, microtoa, panjang
badan, iodina test dan spanduk sebagai pemberi informasi kepada masyarakat. Metode pengukuran
penimbangan balita ada 3 (tiga) macam, yaitu :
1. Berat Badan menurut Umur (BB/U)
BB/U merupakan penilaian status gizi berdasarkan pengukuran BB dibandingkan umur,
menggambarkan keadaan saat ini yang berhubungan dengan masa lalunya, dan bila ada balita dengan
status ''gizi buruk'' ini kasus kronis.
Sahabat pendengar, berkaitan dengan bulan penimbangan balita (BPB) yang rutin dilaksanakan setiap
bulan Agustus merupakan kegiatan penimbangan untuk mendapatkan data gambaran status gizi balita
100% secara berkala (1 tahun sekali), dan penimbangan balita tersebut biasanya berbarengan dengan
pemberian kapsul Vitamin A dan monitoring garam beryodium.
Banyak hal yang dapat mempengaruhi tingkat pencapaian partisipasi masyarakat dalam penimbangan,
antara lain tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan masyarakat tentang kesehatan dan gizi, faktor
ekonomi dan sosial budaya serta sumber informasi.