Anda di halaman 1dari 8

PROMOSI KESEHATAN DI PUSKESMAS

PENDAHULUAN
Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat merupakan sarana kesehatan
yang sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Untuk itu peranan
puskemas hendaknya tidak lagi menjadi sarana pelayanan pengobatan dan rehabiliatif saja tetapi
juga lebih ditingkatkan pada upaya promotif dan preventif. Oleh karena itu promosi kesehatan
(promkes) menjadi salah satu upaya wajib di puskesmas.
Promosi kesehatan di puskesmas merupakan upaya puskesmas dalam memberdayakan
pengunjung dan masyarakat baik didalam maupun di luar puskesmas agar berperilaku hidup
bersih dan sehat (PHBS) untuk mengenali masalah kesehatan, mencegah dan menanggulanginya.
Dengan promosi kesehatan juga menjadikan lingkungan puskesmas lebih aman, nyaman, bersih
dan sehat dalam mendukung perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Promosi kesehatan dipuskesmas merupakan tanggung jawab bersama antara petugas, pengunjung
maupun masyarakat. Petugas puskesmas diharapkan menjadi teladan perilaku sehat dimasyarakat
dan melahirkan gerakan pemberdayaan masyarakat. Sedang para pengunjung puskesmas yaitu
para pasien dan keluarganya dapat menerapkan perilaku sehat juga aktif menjadi penggerak atau
kader kesehatan dimasyarakat. Upaya dimaksud juga menjadi tangung jawab pemerintah
kabupaten/kota beserta jajaran sektor terkait untuk memfasilitasi puskesmas agar dapat
melaksanakan promosi kesehatan di puskesmas.

II. STRATEGI PROMOSI KESEHATAN


Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1193/Menkes/SK/X/2004 tentang
Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan dan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
1114/Menkes/SK/II/2005 tentang Pedoman Promosi Kesehatan di Daerah, strategi dasar promosi
kesehatan adalah (1) Pemberdayaan, (2) Bina Suasana dan (3) Advokasi serta dijiwai semangat
(4) Kemitraan. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
585/Menkes/SK/V/2007 tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Puskesmas,
strategi promosi kesehatan di puskesmas juga mengacu pada strategi dasar tersebut dan dapat
dikembangkan sesuai sasaran, kondisi puskesmas dan tujuan dari promosi tersebut.
III. SUMBER DAYA PROMOSI KESEHATAN
Sumber daya utama yang diperlukan untuk penyelengaraan promosi kesehatan di puskesmas
adalah tanaga, sarana-prasarana dan dana atau anggaran. Standar tenaga khusus promosi
kesehatan di puskesmas menurut Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
1114/Menkes/SK/II/2005 tentang Pedoman Promosi Kesehatan di Daerah adalah sebagai
berikut:
KUALIFIKASI JUMLAH KOPETENSI UMUM SDM kesehatan minimal D3 kesehatan+minat
& bakat dibidang promosi 1 orang 1. Membantu tenaga kesehatan lain merancang pemberdayaan
kesehatan 2. Melakukan binasuasana & advokasi Standar sarana-prasarana promosi kesehatan
puskesmas minimal sebagai berikut:

NO JENIS SARANA-PRASARANA JUMLAH


1 Flipcharts & stand 1 set 2 LCD Projector 1 buah 3 Amplifier & wireless microphone 1 set 4
Kamera foto 1 buah 5 Megaphon/Public Address System 1 set 6 Portable Generator 1 buah 7
Tape/casset recorder/player 1 buah 8 Papan Informasi 1 buah Pada unsur pendanaan promosi
kesehatan puskesmas memang tidak ditentukan standarnya, tetapi puskesmas/dinas kesehatan
diharapkan menyediakan anggaran yang cukup untuk melaksanakan kegiatan promosi kesehatan
di puskesmas.

IV. KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DI DALAM GEDUNG PUSKESMAS


Promosi kesehatan di dalam gedung puskesmas adalah promosi kesehatan yang dilaksanakan
dilingkungan dan gedung puskesmas seperti di tempat pendaftaran, poliklinik, ruang perawatan,
laboratorium, kamar obat, tempat pembayaran dan halaman puskesmas, dengan perincian
sebagai berikut:
A. Di Tempat Pendaftaran Jenis informasi yang disediakan antara lain adalah: 1. Alur pelayanan
puskesmas 2. Jenis pelayanan kesehatan 3. Denah poliklinik 4. Informasi masalah kesehatan
yang menjadi issu pada saat itu 5. Peraturan kesehatan seperti; dilarang merokok, dilarang
meludah sembarangan, membuang sampah pada tempatnya dan lain-lain. 6. Petugas memberikan
salam dan sambutan yang menyenangkan pada pengunjung puskesmas dengan baik.
B. Di Poliklinik Jenis informasi yang disediakan antara lain adalah: 1. Petugas meluangkan
waktu untuk menjawab pertanyaan2 pasien tentang penyakit & obatnya. 2. Menyediakan
berbagai media seperti lembar balik (flashcard), poster, gambar-gambar, model anatomi dan
brosur (leaflet). 3. Di ruang tunggu perlu dipasang media seperti poster, brosur, peutaran film,
pemutaran radio, tape recorder dan media lain yang berisi penyakit dan cara pencegahannya serta
berbagai jenis pelayanan yang bisa diperoleh dipuskesmas tersebut.
C. Di Ruang Pelayanan KB & KIA Jenis informasi yang disediakan antara lain adalah: 1.
Petugas meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaan2 pasien tentang penyakit & obatnya
serta pelayanan2 lain yang berhubungan dengan bayi, anak, ibu hamil, ibu menyusui maupun alat
kontra sepsi. 2. Menyediakan berbagai media seperti lembar balik (flashcard), poster, gambar-
gambar, model anatomi dan brosur (leaflet) khususnya masalah penyakit pada bayi, anak dan
seputar kehamilan, persalinan dan lain sebagainya termasuk informasi tentang Keluarga
Berencanan (KB). 3. Di ruang tunggu perlu dipasang media seperti poster, brosur, pemutaran
film, pemutaran radio dan media lain yang berisi penyakit dan cara pencegahannya serta
berbagai jenis pelayanan yang bisa diperoleh dipuskesmas tersebut terutama penyakit pada bayi
dan anak, pentingnya memeriksakan kehamilannya secara teratur, tablet Fe bagi ibu hamil,
imunisasi lengkap bagi bayi, tumbuh kembang balita, KB dan lain sebagainya.
D. Di Ruang Perawatan Inap Jenis informasi yang disediakan antara lain adalah: 1. Di tempat
tidur Dilakukan oleh petugas di tempat tidur kepada pasien yang masih belum dapat atau masih
belum bisa meninggalkan tempat tidurnya, akan lebih efektif apabila menggunakan lembar balik
(flashcard) yang sedikit kalimatnya dan atau alat peraga yang tepat lainnya. 2. Penggunaan bahan
bacaan (biblioterapi) Dilakukan dengan peminjaman bahan2 bacaan dan atau bedside health
promotion dengan cara patugas membacakan bahan bacaan sambil melakukan promosi
kesehatan. 3. Penyuluhan berkelompok Dilakukan kepada pasien atau keluarga dikumpulkan
pada suatu tempat (misalnya aula) dengan maksud untuk meningkatkan pengetahuan serta
mengubah sikap dan perilaku sekaligus menjadi salah satu media sosialisasi antar pasien.
Kegiatan ini lebih bersifat menghibur, santai dan dapat diselingi rekreasi (misalnya dihalaman
puskesmas). Metode ini akan lebih efektif menggunakan alat peraga atau media promosi yang
bersifat menghibur seperti simulasi atau permainan. Media yang bisa digunakan antara lain;
flipchart, poster, standing banner,laptop, LCD projector dan lain sebagainya. 4. Pemanfaatan
ruang tunggu Ruang tunggu yang memadahi sangatlah cocok untuk digunakan sebagai sarana
untuk binasuasana bagi para pengunjung. Di dalam ruang tunggu juga perlu disediakan berbagai
media promosi seperti poster, brosur, pemutaran film, pemutaran radio, TV dan media lain. 5.
Pendekatan keagamaan Petugas kesehatan baik secara mandiri ataupun melalui bantuan pemuka
agama dapat mengajak pasien/keluarga untuk berdo’a sesuai keyakinan agamanya, menyediakan
bahan bacaan keagamaan, kitab suci dan membimbing membacanya atau membuat acara
keagamaan yang dilakukan secara personal maupun kelompok. Frekwensinya bisa bersifat
harian, mimgguan atau bulanan secara rutin.
E. Di Laboratorium Umumnya pengunjung diruang ini tidak terlalu lama menunggu, oleh kerena
itu jenis informasi yang disediakan harus bersifat swalayan (self service) seperti poster/standing
banner yang dapat di baca dan leaflet yang dapat diambil yang berisikan informasi tentang
pentingnya penegakaan diagnosis, manfaat screening kesehatan secara berkala, jenis pelayanan
maupun pola tarifnya dan lain sebagainya.

F. Di Kamar Obat Jenis informasi yang disediakan di ruang ini adalah poster/standing banner
yang dapat di baca, leaflet yang dapat diambil , pemutaran TV, tape recorder atau player yang
berisikan informasi tentang manfaat obat generik & keuntungan menggunakannya, kesabaran &
kedisiplinan menggunakan obat sesuai petunjuk dokter serta pentingnya Taman Obat Keluarga
(TOGA).

G. Di Tempat Pembayaran Sebelum pasien/keluarga pulang sebaiknya seluruh petugas memberi


pelayanan yang hangat sebagai salam perpisahan, ucapan terima kasih maupun selamat jalan
semoga bertambah sehat serta jangan lupa sampaikan kapanpun membutuhkan pelayanan lagi
jangan ragu-ragu untuk datang lagi di Puskesmas anda. Akan lebih terkesan lebih baik apa bila
fase terminasi ini dimanfaatkan untuk promosi pelayanan dengan memberikan cindera mata
sederhana seperti, leaflet, kalender, buku saku, CD dan lain sebagainya yang bermanfaat bagi
kesehatan.

H. Di Klinik Khusus Pada umumnya poliklinik khusus di puskesmas antara lain klinik gizi,
klinik sanitasi, klinik konsultasi remaja, klinik PHBS dan lain sebaginya. Oleh karena itu
promosi kesehatan yang paling efektif adalah berupa konseling dengan didukung oleh semua
media dan alat peraga diatas sesuai kebutuhan masing-masing pasien/klien seperti; lembar balik,
leaflet, poster, banner, buku saku, CD, pantoom, TV dan lain sebagainya.
I. Di Halaman Puskesmas Jenis informasi yang disediakan antara lain adalah: 1. Di tempat parkir
Karena tempat ini biasanya berupa lapangan parkir, sebaiknya promosi kesehatan bersifat umum
seperti himbauan ber-PHBS, larangan merokok, larangan menyalahgunakan Narkoba, bahaya
napza dan lain sebagainya dengan menggunakan media baliho/bilboard, spanduk dan media
serupa lainya. 2. Di taman puskesmas Taman puskesmas disamping diperlukan sebagai media
memperindah halaman dapat dijadikan sebagai model promosi kesehatan dengan memberikan
contoh-contoh Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dan contoh tanaman bergizi seperti sayuran dan
buah-buahan (warung hidup) sekaligus diberikan penjelasan kandungan gizi maupun
manfaatnya. 3. Di dinding puskesmas Dinding puskesmas dapat dimanfaatkan untuk promosi
kesehatan dengan menggunakan poster dan media serupa lainnya yang ditata seindah dan serapi
mungkin (jangan terlalu banyak) yang berisi pesan-pesan umum tentang kesehatan dan PHBS. 4.
Di pagar puskesmas Pada waktu-waktu tertentu, misalnya pada waktu peringatan Hari Kesehatan
Nasional (HKN), hari tembakau, hari gizi dan lain sebagainya, pagar dapat dimanfaatkan sebagai
media promosi melalui pemasangan spanduk, rontek, umbul-umbul atau bahkan murral,
semuanya harus dipertimbangkan agar tidak merusak keindahan. 5. Di kantin/warung kawasan
puskesmas Di tempat ini sebaiknya pesan yang disampaikan berisikan tentang makanan sehat,
pesan gizi seimbang, keluarga sadar gizi dan PHBS dengan menggunakan poster, neon box,
leaflet, selebaran dan lain sebagainya. 6. Di tempat ibadah Di tempat ibadah (seperti musholla)
akan lebih tepat digunakan untuk menyampaikan informasi seputar kesehatan rokhani (jiwa)
dikaitkan dengan perintah-perintah agama dengan menggunakan poster, neon box, leaflet,
selebaran buku saku, bahan bacaan dan lain sebagainya yang bersifat gratis.

V. KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DI LUAR GEDUNG PUSKESMAS


Kegiatan ini berupa promosi kesehatan yang dilakukan dengan sasaran masyarakat yang berada
di wilayah kerja puskesmas yang bersangkutan sebagai upaya untuk meningkatkan PHBS
dengan pengorganisaian masyarakat. Pelaksanaan promkes diluar gedung dilaksanakan
puskesmas bekerjasama dengan berbagai fihak potensial melalui metode advokasi, binasuasana,
gerakan pemberdayaan yang dijiwai semangat kemitraan dengan kegiatan sebagai berikut:
A. Promosi kesehatan melalui pendekatan individu
B. Promosi kesehatan melalui pendekatan kelompok (TP PKK, karang taruna, posyandu, SBH,
majlis taklim dan lain sebagainya)
C. Promosi kesehatan melalui pendekatan organisasi masyarakat (ormas) seperti kelompok
kesenian tradisional dan lain sebagainya
D. Penggerakan dan pengorganisaian masyarakat melalui: 1. Kunjungan rumah 2. Pemberdayaan
berjenjang 3. Pengorganisasian masyarakat melalui Survei Mawas Diri (SMD) dan Musyawarah
Masyarakat Desa (MMD)

VI. PEMANTAUAN DAN EVALUASI


A. Pemantauan Kegiatan ini berfungsi untuk mengetahui sejauhmana pencapaian pelaksanaan
promkes dengan mekanisme; petugas membuat catatan secara berkala yang dilaporkan kepada
kepala puskesmas dan kunjungan lapangan dibebepa lokasi terpilih.
B. Evaluasi Evaluasi sebaiknya dilaksanakan pada setiap tahap menejerial mulai dari
perencanaan, pelaksanaan dan hasil sekurang-kurang pada tiap pertengahan tahun dan akhir
tahun dengan menggunakan indikator pada setiap tahapan.
C. Indikator Keberhasilan a. Indikator masukan 1. Adanya komitmen Kepala Puskesmas yang
mencerminkan dalam Rencana Umum Pengembangan promkes Puskesmas. 2. Adanya komitmen
seluruh jajaran yang tercermin dalam Rencana Operasional Promkes Puskesmas 3. Adanya
tenaga PKM sesuai dengan acuan dalam standar SDM promkes puskesmas 4. Adanya tenaga
PKM dan tenaga kesehatan lain dipuskesmas yang sudah dilatih 5. Adanya sarana dan peralatan
promkes puskesmas sesuai acuan dalam standar sarana promkes puskesmas 6. Adanya dana di
puskesmas yang mencukupi untuk penyelenggaraan promkes puskesmas. b. Indikator proses 1.
Dilaksanakannya kegiatan promkes didalam gedung (setiap tenaga kesehatan melakukan
promosi atau diselenggarakan klinik khusus, pemasangan poster dan lain-lain) dan atau
frekuensinya 2. Kondisi media komunikasi yang digunakan (poster, leaflet, spanduk dan lain-
lain) masih bagus dan relevan 3. Dilaksanakannya kegiatan promkes di masyrakat (kunjungan
rumah & pengorganisasian masyarakat). c. Indikator keluaran 1. Semua tenaga kesehatan
puskesmas telah melaksanakan promkes 2. Berapa banyak pasien/klien yang sudah terlayani oleh
berbagai kegiatan promkes dalam gedung (konseling, bibliografi dan lain-lain) 3. Berapa banyak
keluarga yang telah mendapat kunjungan rumah oleh puskesmas 4. Berapa banyak kelompok
masyarakat yang sudah digarap puskesmas dengan pengorganisasian masyarakat 5. Puskesmas
sebagai model institusi kesehatan yang ber-PHBS, yaitu dengan puskesmas bebas rokok,
lingkungan bersih, bebas jentik dan jamban sehat d. Indikator dampak Indikator ini mengacu
pada tujuan dilaksanakannya promkes dipuskesmas yaitu terciptanya PHBS di masyarakat untuk
semua tatanan. Tatanan yang dianggap mewakili untuk dievaluasi adalah tatanan rumah tangga
(dalam Kebijakan Nasional Promkes tahun 2010). Adapaun indikator PHBS unruk 5 tatanan
adalah sebagai berikut: 1. Tatanan Rumah Tangga 1) Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
2) Memberi bayi ASI ekslusif 3) Menimbang balita 4) Menggunakan air bersih 5) Mencuci
tangan dengan air bersih dan memakai sabun 6) Menggunakan jamban sehat 7) Memberantas
jentik 8) Makan sayur buah 9) Melakukan aktifitas fisik 10) Tidak merokok didalam rumah 2.
Tatanan Institusi Kesehatan 1) Menggunakan air bersih 2) Menggunakan jamban 3) Membuang
sampah pada tempatnya 4) Tidak merokok di Institusi Kesehatan 5) Tidak meludah sembarangan
6) Memberantas jentik nyamuk 7) Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun 3. Tatanan
Institusi Pendidikan 1) Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan sabun 2) Mengkonsumsi
jajanan sehat di kantin sekolah 3) Menggunakan jamban yang bersih dan sehat 4) Olahraga yang
teratur dan terukur 5) Memberantas jentik nyamuk 6) Tidak merokok di sekolah 7) Menimbang
berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan 8) Membuang sampah pada tempatnya 4.
Tatanan Institusi Tempat Kerja 1) Tidak merokok di tempat kerja 2) Membeli dan
mengkonsumsi makanan dari tempat kerja 3) Melakukan olahraga secara teratur / aktivitas fisik
4) Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum makan dan sesudah buang air besar dan
buang air kecil 5) Memberantas jentik nyamuk di tempat kerja 6) Menggunakan air bersih 7)
Menggunakan jamban saat buang air kecil dan air besar 8) Membuang sampah pada tempatnya
9) Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai jenis pekerjaan 5. Tatanan Institusi Pasar 1)
Menggunakan air bersih 2) Menggunakan jamban 3) Membuang sampah pada tempatnya 4)
Tidak merokok di pasar 5) Tidak meludah sembarangan 6) Memberantas jentik nyamuk 6.
Tatanan Institusi Tempat Ibadah 1) Menggunakan air bersih 2) Menggunakan jamban 3)
Membuang sampah pada tempatnya 4) Tidak merokok di tempat ibadah 5) Tidak meludah
sembarangan 6) Memberantas jentik nyamuk 7. Tempat Makan (Rumah Makan) 1)
Menggunakan air bersih 2) Menggunakan jamban 3) Membuang sampah pada tempatnya 4)
Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun 5) Tidak merokok di tempat makan 6) Menutup
makanan dan minuman 7) Tidak meludah sembarangan 8) Memberantas jentik nyamuk 8.
Transportasi Umum 1) Menggunakan air bersih 2) Menggunakan jamban 3) Membuang sampah
pada tempatnya 4) Tidak merokok di angkutan umum 5) Tidak meludah sembarangan
VII. REFERANSI Pusat Promosi Kesehatan, 2013, Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di
Puskesmas, Kemenkes, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai