Anda di halaman 1dari 6

BAB I

DEFINISI
A. PENGERTIAN
1. Promosi higiene dan sanitasi adalah penyampaian pesan tentang higiene dan
sanitasi Rumah Sakit kepada pasien/keluarga pasien dan pengunjung,
karyawan, terutama karyawan baru serta masyarakat sekitarnya agar
mengetahui, memahami, menyadari dan mau membiasakan diri berperilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS) serta dapat memanfaatkan fasilitas sanitasi
Rumah Sakit dengan benar.
2. Promosi kesehatan lingkungan adalah penyampaian pesan tentang yang
berkaitan dengan PHBS yang sasarannya ditujukan kepada karyawan.
B. PERSYARATAN
Setiap Rumah Sakit harus melaksanakan upaya promosi higiene dan sanitasi
yang pelaksanaannya dilakukan oleh tenaga/unit organisasi yang menangani promosi
kesehatan lingkungan Rumah Sakit.

BAB II
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup promosi kesehatan adalah sebagai berikut :
1. Berdasarkan Aspek Kesehatan
a. Aspek Promotif
Derajat kesehatan bersifat dinamis
perlu membina/meningkatkan
kesehatan terus menerus.
Sasaran : kelompok orang sehat (80-80%) dari populasi.
b. Aspek Preventif dan Kuratif
Primary prevention
1

Sasaran : Kelompok resti (risiko tinggi) seperti Bumil, Buteki,

Perokok, Obesitas, PSK.


Tujuan : Agar mereka tidak jatuh sakit.
Secondary prevention
Sasaran : Penderita penyakit kronis misalnya asma, diabetes, TBC,

reumatik.
Tujuan : Mampu mencegah agar tidak menjadi lebih parah.
Tertiary prevention
Sasaran : Penderita yang baru sembuh.
Tujuan : Tidak cacat/rehabilitasi cacat.
2. Berdasarkan Tatanan Pelaksanaan (Setting/Tempat)
a. Tatanan Keluarga (Rumah Tangga)
Sasaran : orang tua (ayah/ibu).
b. Tatanan Sekolah/Institusi Pendidikan
Sasaran : Guru (perilaku)
Lingkungan sekolah : fisik, sosial.
c. Tatanan Tempat Kerja
Sasaran : Pemilik/Pimpinan/Manajer
peduli kesehatan pekerja
Unit pemeliharaan kesehatan
produktivitas optimal.
d. Tatanan Tempat Umum
Sasaran : Pengelola publik area ; fasilitas kebersihan, sanitasi, tempat sampah,
himbauan kebersihan/kesehatan (leaflet, poster, siaran).
e. Tatanan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Sasaran :
Pimpinan fasilitas bertanggung jawab kepada penanggung jawab PK

(Promosi Kesehatan) untuk perlu tidaknya di advokasi.


Karyawan ; pelatihan tentang promosi kesehatan.

BAB III
TATA LAKSANA
Promosi higiene dan sanitasi dapat dilaksanakan dengan menggunakan cara langsung,
media cetak, maupun media elektronik.
Secara Langsung
Konseling, diskusi, ceramah, demonstrasi, partisipatif, pameran, melalui pengeras
suara, dan lain-lain.
Media Cetak
Penyebaran leaflet, pemasangan poster, gambar, spanduk, tata tertib, pengumuman
secara tertulis, pemasangan petunjuk.
Media Elektronik
Radio, televisi (televisi khusus lingkungan Rumah Sakit ), Eye-catcher.
Pelaksana promosi higiene dan sanitasi supaya dilakukan oleh seluruh karyawan
Rumah Sakit dibawah koordinasi tenaga/unit organisasi penanggung jawab penyelenggara
kesehatan lingkungan Rumah Sakit yang menangani promosi kesehatan lingkungan Rumah
Sakit.
Sasaran promosi higiene dan sanitasi adalah pasien/keluarga pasien, pengunjung,
karyawan Rumah Sakit, serta masyarakat sekitarnya.
Pesan promosi higiene dan sanitasi hendaknya disesuaiakn dengan sasaran.
Pesan promosi kesehatan lingkungan untuk karyawan berisi hubungan fasilitas
sanitasi

dengan

kesehatan,

syarat-syarat

fasilitas

sanitasi,

pentingnya

pengadaan/pemeliharaan/pembersihan fasilitas sanitasi, pentingnya memberi contoh terhadap


pasien/keluarga pasien dan pengunjung tentang memanfatkan fasilitas sanitasi serta fasilitas
kesehatan lainnya dengan benar.
Pesan promosi kesehatan lingkungan untuk pasien, keluarga pasien, pengunjung dan
masyarakat di sekitarnya berisi tentang cara-cara dan pentingnya membiasakan diri hidup
bersih dan sehat (PHBS), memanfaatkan fasilitas sanitasi dan fasilitas kesehatan lainnya
dengan benar.
Materi promosi kesehatan lingkungan sangat penting diketahui oleh seluruh karyawan
Rumah Sakit untuk itu dapat disampaikan pada waktu orientasi karyawan baru atau pada
pertemuan secara berkala.
BAB IV
DOKUMENTASI
3

A. KESIMPULAN
Keadaan sehat adalah kehendak semua pihak, tidak hanya di dominasi oleh
perorangan, akan tetapi juga harus dimiliki oleh kelompok dan bahkan oleh masyarakat.
PHBS di Institusi Kesehatan adalah upaya untuk memberdayakan pasien, masyarakat
pengunjung dan petugas agar tahu, mau dan mampu untuk mempraktikan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat dan berperan aktif dalam mewujudkan Institusi Kesehatan Sehat.
Penyuluhan bagi pasien dan keluarganya membantu pasien untuk dapat berpatisipasi
lebih baik dalam perawatan dan mengambil keputusan-keputusan perawatan. Penyuluhan ini
diberikan oleh berbagai staf rumah sakit. Penyuluhan diberikan pada saat pasien betinteraksi
dengan dokternya atau dengan perawat. Penyuluhan yang efektif diawali dengan melakukan
penilaian terhadap kebutuhan belajar pasien dan keluarganya. Penilaian ini menentukan
bukan hanya apa yang harus dipelajari melainkan juga bagaimana cara terbaik untuk
melaksanakan pembelajara
TIM PKRS Marga Husada Wonogiri berupaya terus mengembangkan kegiatan
promosi kesehatan yang salah satunya adalah kegiatan penyuluhan kepada masyarakat.
Penyuluhan merupakan suatu usaha menyebarluaskan hal-hal yang baru agar masyarakat mau
tertarik dan berminat untuk melaksanakannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Penyuluhan juga merupakan suatu kegiatan mendidikkan sesuatu kepada masyarakat,
memberi pengetahuan, informasi-informasi, dan kemampuan-kemampuan baru, agar dapat
membentuk sikap dan berperilaku hidup menurut apa yang seharusnya.
Pelaksanaan PKRS telah dilakukan di dalam maupun di luar gedung Rumah Sakit
Marga Husada Wonogiri, seperti Ruang Pendaftaran Rawat Inap & Rawat Jalan, Ruang
Penunjang Medik, Tempat Parkir, Taman Rumah Sakit, Dinding Rumah Sakit, dan lain-lain.
Dengan berbagai bentuk kegiatan PKRS yang dilakukan ini, diharapkan pasien dapat
merubah sikap dari tidak tahu menjadi tahu, dari tahu menjadi mau dan dari mau menjadi
mampu melaksanakan perilaku-perilaku yang dikehendaki guna mengatasi masalah
kesehatannya.

B. SARAN
PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran, sehingga
keluarga beserta semua yang ada di dalamnya dapat menolong dirinya sendiri di bidang
4

kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat. Marilah kita
bersama menjaga perilaku bersih dan sehat agar kita senantiasa terhindar dari berbagai
macam penyakit.
PHBS di Institusi Kesehatan dapat terwujud apabila ada keinginan dan kemampuan
dari para pengambil keputusan di lingkungan pemerintah daerah, institusi kesehatan dan
lintas sektor terkait.

DAFTAR PUSTAKA

Keputusan Menteri Kesehatan RI. Nomor 1204/Menkes/SK/X/2004 Tentang Persyaratan


Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit. 2004
J. Haris, Hendrata. Promosi Kesehatan Bagian IKM FK. UKRIDA. Diunduh pada tanggal 08
September 2015 pada jam 08.25 WIB.
Husnunisa, Abbas. 2014. Promosi Kesehatan Di Rumah Sakit Bagi Pasien. Politeknik
Kesehatan Kemkes Makassar. Diunduh pada tanggal 08 September 2015 pada jam
10.55 WIB.

Anda mungkin juga menyukai